KARYA DAN ILMIAH REMAJA (1)

KARYA ILMIAH REMAJA
yang membahas tentang
Pendidikan Bela Negara

Disusun Oleh :
1. Christiana Pasaribu
2. Firda Yunita
3.Shella Fazilla
4.Yunita Sari
Kelas : XI IPA 1

Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah, karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
dengan judul Pendidikan Bela Negara. Dengan membuat tugas ini saya harapkan kita
semua

menyadari bahwa ternyata pendidikan bela Negara sangat berguna dan mampu

menempa semangat dan jiwa patriotisme terhadap anak anak bangsa saat ini.
Saya sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan

karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya
ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan saya, semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat bermanfaat sebagai
sumber bacaan yang mampu menyadarkan kita semua bahwa betapa pentingnya pendidikan
bela Negara untuk masa depan Negara yang memiliki bangsa berjiwa kebangsaan yang
kental. Amiin...

Jambi, Oktober 2015-10-15

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara
dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela

berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.
2. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
·

Untuk menambah pengetahuan tentang Bela Negara

·

Mengetahui apa pengertian Bela Negara

·

Agar pembaca tahu tentang apa itu Bela Negara

3. Pembatasan Masalah
Agar penulisan ini tetap terfokus maka penulisan makalah ini dibatasi pada :
·

Mengetahui, Memberikan Informasi dan Menjelaskan tentang pentingnya Bela Negara


4. Perumusan Masalah
Saya selaku pembuat makalah mengambil keputusan untuk mebahas tentang Pentingnya
Bela Negara. Menurut data yang saya peroleh dari sumber yang saya cari, banyak warga
negara yang masih belum memilik sifat bela negara. Oleh karena itu saya sebagai penulis
makalah ini berpendapat bahwa dengan menulis makalah ini diharapkan para pembaca
terutama yang belum memiliki kesadaran untuk membela negara bisa berubah dan
mempunyai rasa kesadaran untuk membela negaranya.

5. Tujuan Penulisan.
Tujuan Penulisan dari makalah ini adalah agar setiap pembaca sadar dan merasa bahwa
dirinya harus memiliki sifat untuk membela negaranya.
6. Kegunaan Penulisan
Kegunaan Penulisan ini adalah memberikan informasi kepada pembaca bahwa bela negara
adalah hal penting yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara.
7. Sistematika Penulisan
Untuk membuat makalah ini saya mengumpulkan berbagai macam informasi dari berbagai
sumber melalui media internet dan juga mengumpulkannya menjadi suatu makalah.

BAB II

ISI
Pentingnya Bela Negara
Kemampuan berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara merupakan kemampuan yang harus semua orang
miliki. Pembahasan ini memiliki kedudukan yang amat penting dalam upaya memberikan
pengetahuan, pemahaman, dan menanamkan kesadaran untuk berpartisipasi dalam usaha
membela negara di lingkungan masing-masing.
1. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
Bela Negara harus dipahami agar setiap warga negara memiliki pemahaman, kesadaran
dan kemauan berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara. Negara Indonesia memiliki area
darat dan laut yang sangat luas. Bahkan, area lautnya pun merupakan salah satu yang terluas
di dunia. Tidak kurang dari 13.600 pulau dan 220 juta penduduk mendiami wilayah darat
Indonesia. Dengan luas darat dan laut yang demikian besar, tanggung jawab untuk menjaga
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya berada di pundak
pemerintah, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya
pembelaan negara yang dilakukan oleh aparat pertahanan dan keamanan maupun oleh rakyat
sendiri.
Bagaimanapun juga, seperti halnya kita memiliki rumah sendiri maka yang bertanggung
jawab untuk menjaganya adalah penghuninya sendiri. Rumah yang kita huni itu harus dijaga
dari kecelakaan dan tindak kriminal serta potensi-potensi ancaman lainnya yang berasal dari

dalam maupun dari luar rumah! Upaya pembelaan perlu dilakukan negara karena adanya
negara yang mesti dijaga.
Apa yang dimaksud usaha pembelaan negara?
Pernahkah melihat atau meraba wujud negara? Tentu sulit melihat atau meraba wujud
negara, karena negara bersifat abstrak (in abstracto). Namun demikian, untuk mengetahui
wujud negara dapat ditelusuri dari unsur-unsur negara seperti penduduk, wilayah,
pemerintah, dan pengakuan. Unsur-unsur itulah yang setiap warga negara harus bela.
Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak dijelaskan pengertian usaha
pembelaan negara. Untuk mengetahui hal tersebut, dapat dilihat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Istilah yang digunakan
dalam undang-udang tersebut bukan ”usaha pembelaan negara” tetapi digunakan istilah lain
yang mempunyai makna sama yaitu ”upaya bela negara”.Dalam penjelasan tersebut
ditegaskan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Berdasarkan pengertian upaya bela negara di atas, apabila warga negara pernah ikut serta
menjaga wilayah negara termasuk wilayah lingkungan sekitar dari gangguan atau ancaman
yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara berarti warga negara tersebut sudah
berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara. Demikian pula sikap hormat terhadap
bendera, lagu kebangsaan, dan menolak campur tangan pihak asing terhadap kedaulatan

negara RI menunjukkan suatu sikap dalam usaha pembelaan negara.

Mengapa usaha pembelaan negara penting dilakukan?
Pernahkah kita memiliki barang yang diganggu atau akan diambil alih orang lain
tanpa hak? Apakah kita berusaha membela atau mempertahankannya? Pasti kita
mempertahankannya bukan? Setiap manusia normal secara naluriah pasti akan selalu
melindungi, membela, dan mempertahankan apa yang dia miliki dari ganguan orang lain.
Lebih-lebih jika sesuatu itu sangat disenangi, sangat penting, dan sangat berharga bagi diri
kita.
Hal lain yang sangat penting bagi kehidupan kita adalah negara. Pada dasarnya setiap
orang membutuhkan suatu organisasi yang disebut negara. Apa yang akan terjadi jika tidak
ada negara? Thomas Hobbes pernah melukiskan kehidupan manusia sebelum adanya negara
yaitu ”manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya” (Homo Homini Lupus) dan
”perang manusia lawan manusia” (Bellum Omnium Contra Omnes). Dengan demikian, jika
tidak ada negara pasti tidak akan ada ketertiban, keamanan, dan keadilan.
Supaya hidup tertib, aman, dan damai maka diperlukan negara. Negara akan tegak
berdiri jika dipertahankan oleh setiap warga negaranya. Oleh karena itu, membela negara
sangat penting dilakukan oleh setiap warga negaranya. Ada beberapa alasan mengapa usaha
pembelaan negara penting dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia, diantaranya yaitu:
1.

2.
3.
4.

untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman;
untuk menjaga keutuhan wilayah negara;
merupakan panggilan sejarah;
merupakan kewajiban setiap warga negara.

Alasan-alasan pentingnya usaha pembelaan negara tersebut dapat dihubungkan dengan
Pertama, teori fungsi negara; Kedua, unsur-unsur negara; Ketiga, aspek sejarah perjuangan
bangsa (merupakan panggilan sejarah); dan Keempat, peraturan perundang-undangan
tentang kewajiban membela negara.
2. Fungsi Negara dalam kaitannya dengan Pembelaan Negara
Para ahli merumuskan fungsi negara secara berbeda-beda tergantung pada titik berat
perhatian dan latar belakang perumusan tujuan dan fungsi negara tersebut. Selain itu,
penafsiran rumusan fungsi negara dipengaruhi oleh pandangan atau ideologi yang dianut oleh
negara atau ahli tersebut. Namun demikian, Budiardjo (1978:46) menyatakan bahwa setiap
negara, terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak
perlu yaitu:

1. Melaksanakan penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan
penertiban atau bertindak sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Bagi negara-negara baru,
fungsi ini dianggap sangat penting karena untuk mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat diperlukan campur tangan dan peran aktif dari negara.
3. Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, sehingga
negara harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.

Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi minimum, yang berarti fungsi negara
tersebut bisa berkembang lebih luas sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai negara. Jadi
fungsi negara tidak bisa dipisahkan dari tujuan negara karena keduanya saling berkaitan,
sehingga para ahli seringkali menggandengkan tujuan dengan fungsi negara.
Bagaimana keterkaitan fungsi negara dengan usaha pembelaan negara? Pada dasarnya
fungsi-fungsi negara tersebut berkaitan dengan usaha pembelaan negara. Namun salah satu
fungsi negara yang sangat penting bagi jaminan kelangsungan hidup negara adalah fungsi
pertahanan negara. Fungsi Pertahanan negara dimaksudkan untuk menjaga dan
mempertahankan negara terhadap segala kemungkinan serangan dari luar, sehingga negara
harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan yaitu TNI dan perlengkapannya.

Fungsi pertahanan negara tidak bisa dipisahkan dengan pembelaan terhadap negara
sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2003 bahwa “ setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara” (Pasal 9 ayat 1). Hal ini mengandung makna bahwa
partisipasi warga negara dalam melaksanakan fungsi pertahanan negara merupakan wujud
upaya pembelaan negara.
Prinsip-prinsip yang menjadi landasan pembelaan negara sebenarnya sudah tercantum
secara jelas dalam Pembukaan maupun Batang Tubuh UUD 1945 terutama pasal 27 ayat 3
dan Bab XII pasal 30, yaitu:
 setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal
27 ayat 3);
 tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (pasal 30 ayat 1);
 usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri, sebagai kekuatan utama dan rakyat
sebagai kekuatan pendukung (pasal 30 ayat 2);
 TNI terdiri atas TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AL sebagai alat negara yang bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara (pasal
30 ayat 3);
 Polri sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas

melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum (pasal 30
ayat 4);
 susunan dan kedudukan TNI, Polri, hubungan kewenangan TNI dengan Polri di dalam
menjalankan tugasnya, syarat- syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan
keamanan diatur dengan undang-undang (pasal 30 ayat 5);.
 kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan
(Pembukaan UUD 1945);
 pemerintahan negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial (Pembukaan UUD 1945);

Terkait dengan UUD 1945 Bab XII pasal 30 tersebut di atas, disebutkan ada beberapa
kekuatan atau komponen masyarakat dalam upaya pembelaan negara, yaitu sebagai berikut.
 Komponen utama. Komponen utama ini ditempati oleh TNI, baik TNI-AD TNI-AL,
TNI-AU maupun Polri. Kekuatan utama ini berada di garis depan dalam usaha
pembelaan negara.
 Komponen cadangan. Komponen ini terdiri atas seluruh warga negara, sumber daya

alam, serta sarana dan prasarana nasional yang dapat dikerahkan untuk
mempertahankan atau memperkuat komponen utama.
 Komponen pendukung. Contoh komponen terakhir ini adalah keikutsertaan rakyat
dalam pembelaan negara dengan cara membentuk Sishankamrata (sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta), seperti:
o 1) Hansip (Pertahanan Sipil);
o 2) Wanra (Perlawanan Rakyat);
o 3) Kamra (Keamanan Rakyat);
o 4) Menwa (resimen Mahasiswa);
o 5) SAR, PMI, dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan atau operasionalisasinya, pemerintah selain memiliki dan menentukan
prinsip-prinsip pembelaan negara juga menentukan landasan hukumnya, yaitu dengan
menetapkan:
 Undang-Undang No. 1 Tahun 1988 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara RI;
 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;
 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI;
 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.
Serangan atau ancaman dari dalam negeri dapat datang dari warga negara Indonesia
sendiri. Misalnya, tindakan terorisme Bom Bali I dan II, bom Kuningan atau di Kedutaan
Besar Australia, bom Poso, dan lain-lain. Kasus-kasus tersebut sangat mengganggu
keamanan di negara kita. Bahkan, beberapa kali pemerintah Australia, Amerika Serikat, dan
Inggris menerapkan kebijakan Travel Warning atau melarang warganya untuk bepergian ke
In donesia karena dinilai tidak aman.
Adapun serangan dari luar dapat berupa ancaman yang bersifat isik atau militer, ideologi
maupun ancaman terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Seperti telah kamu ketahui bahwa dibandingkan dengan negara-negara
lain, aparat militer/TNI jumlahnya masih sangat sedikit. Begitu pula perangkat militer yang
dimilikinya untuk menjaga pertahanan di darat, laut, dan udara, masih jauh dari memadai.
Perlengkapan dan peralatan militer yang ada pun sebagian besar telah berusia tua.
Perlu diketahui bahwa fungsi keamanan dan ketertiban yang diemban oleh Polri berbeda
dengan fungsi pertahanan yang dibebankan kepada TNI (Tentara Nasional Indonesia). Tugas
utama aparat TNI adalah menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI. Mereka
difungsikan menjadi aparat teritorial dan tempur. Apabila ada gangguan dari dalam maupun
dari luar negeri yang mengancam kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI, prajurit
TNI-lah yang pertama dan terdepan dalam menghadapinya.

TNI melakukan pembelaan negara dengan cepat, misalnya, dalam kasus gerakan
separatisme di Timor Timur pada era 1970 sampai 1990-an dan kasus GAM (Gerakan Aceh
Merdeka) di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang hendak memisahkan diri dari NKRI.
TNI melakukan tugasnya dengan berat. Pada akhirnya Provinsi Timor Timur lepas dari NKRI
dan menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat, menghadapi hal itu perjuangan TNI saat
itu benar-benar dihadapkan pada situasi sulit. Bahkan, beberapa perwira menengah dan tinggi
TNI didakwa melanggar HAM (Hak Asasi Manusia). Belum lagi dalam dua dasawarsa
terakhir muncul pula gerakan separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka) di Irian Barat dan
RMS (Republik Maluku Selatan) di Maluku. Di wilayah Poso, Sulawesi Tengah pun
kerusuhan demi kerusuhan yang mengancam keamanan dan keutuhan wilayah NKRI sampai
tahun 2006 masih terus terjadi.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa potensi ancaman yang datang dari dalam negeri pun
tidak kalah mengkhawatirkannya dibanding ancaman dari luar. Ancaman dari luar, contohnya
terjadi pada tahun 2005 lalu. Ketika itu, kapal-kapal perang Angkatan Laut Diraja Malaysia
melakukan provokasi terhadap TNI-AL dengan memasuki wilayah Teluk Ambalat secara
paksa. Sebelumnya juga terjadi sengketa perebutan Pulau Sipadan dan Ligitan. Untungnya
setelah dihalau oleh kapal-kapal perang TNI- AL, mereka akhirnya pergi meninggalkan
perairan tersebut. Perairan dan pulau-pulau tersebut sekaligus merupakan batas wilayah RI
terluar dengan Malaysia dan sekitarnya
Ketika itu, kapal-kapal perang Angkatan Laut Diraja Malaysia melakukan provokasi
terhadap TNI-AL dengan memasuki wilayah Teluk Ambalat secara paksa. Sebelumnya juga
terjadi sengketa perebutan Pulau Sipadan dan Ligitan. Untungnya setelah dihalau oleh kapalkapal perang TNI-AL, mereka akhirnya pergi meninggalkan perairan tersebut. Perairan dan
pulau-pulau tersebut sekaligus merupakan batas wilayah RI terluar dengan Malaysia dan
sekitarnya.
Tugas TNI bertambah lagi, terutama untuk menjaga wilayah- wilayah perbatasan dengan
negara lain. Misalnya, beberapa waktu lalu sedang terjadi krisis keamanan atau pergolakan di
negara tetangga kita yang baru memisahkan diri dari NKRI, yaitu Timor Timur. Kerusuhan
tersebut dipicu oleh penolakan atas pemecatan beberapa perwira tinggi angkatan bersenjata di
sana. Akibatnya, warga sipil yang terkena imbas dari bentrokan antara tentara perlawanan
dengan aparat keamanan banyak melakukan eksodus (keluar dari tempat yang tidak aman)
melewati perbatasan negara Indonesia dan Timor Timur di Atambua. Melihat kondisi seperti
itu, aparat TNI terus berjaga-jaga di sekitar Atambua, NTT sebagai antisipasi masuknya para
perusuh dari Timor Timur ke wilayah Indonesia. Tidak kalah pentingnya untuk diwaspadai
oleh jajaran TNI ialah pernyataan pemerintah dan parlemen Australia yang menyebut-nyebut
Indo nesia sebagai ancaman serius terhadap wilayah Australia.
Dibanding dengan agresi militer Amerika Serikat terhadap Irak dan Afghanistan, serta
Israel terhadap Palestina, ancaman dari luar terhadap NKRI memang belumlah terlalu berat.
Akan tetapi, sikap waspada dan siaga tetap perlu dilakukan oleh TNI dan Polri hal itu karena
ancaman dapat berwujud dua, yaitu bisa secara terang-terangan dan frontal, tetapi bisa juga
dilakukan secara diam-diam melalui berbagai gerakan penyusupan melalui oknum, lembagalembaga, LSM, partai politik, dan lain-lain.
Pemerintah perlu segera membangun kekuatan militer yang tangguh dan profesional yang
dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap dan canggih. Kekuatan militer Indo nesia
sangat dibutuhkan selain untuk menjaga kedaulatan NKRI, juga agar tercapainya stabilitas di

kawasan Asia Tenggara. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dikenal sebagai pemimpin
kawasan dan selalu menjadi tolak ukur stabilitas keamanan. Jika di Indonesia aman dan stabil
maka di kawasan Asia Tenggara pun stabil. Sebaliknya, jika di Indonesia tidak stabil atau
mengalami instabilitas politik dan keamanan maka dampaknya akan terasa sampai ke negaranegara di kawasan Asia Tenggara.
Selain fungsi pertahanan, terdapat fungsi lain yang juga sangat penting dalam upaya
pembelaan negara yaitu fungsi keamanan (ketertiban) untuk mencegah bentrokan-bentrokan
dalam masya-rakat. Di negara kita untuk melaksanakan fungsi keamanan tersebut dibentuk
lembaga yang kita kenal POLRI.
Berdasarkan uraian di atas, fungsi negara yang sangat penting untuk memelihara
ketertiban dan menjamin kelangsungan hidup atau tetap tegaknya negara adalah fungsi
pertahanan dan ketertiban (keamanan). Untuk mewujudkan fungsi pertahanan dan keamanan
tersebut selain negara harus memiliki alat-alat pertahanan dan keamanan, juga diperlukan
keikutsertaan segenap warga negara untuk membela negara dalam upaya pertahanan dan
keamanan negara. Dengan demikian, keikutsertaan segenap warga negara dalam
melaksanakan fungsi pertahanan dan keamanan negara berkaitan dengan upaya membela
negara.
Fungsi pertahanan dan keamanan negara sangat urgen dalam kehidupan negara dan
merupakan prasyarat bagi fungsi-fungsi lainnya, karena negara hanya dapat menjalankan
fungsi-fungsi lainnya jika negara mampu mempertahankan diri dari berbagai ancaman baik
dari luar maupun dari dalam.
Pentingnya fungsi pertahanan dan keamanan dalam kehidupan negara dapat
diibaratkan pada kehidupan pribadi sehari-hari kita. Apakah kalian bisa belajar dengan tenang
atau tidur dengan nyenyak apabila tidak mampu menangkal dan mempertahankan diri dari
gangguan atau ancaman yang dihadapi? Jadi jika ingin belajar dengan tenang, nyaman dan
konsentrasi, maka diperlukan kemampuan untuk menangkal berbagai gangguan dan ancaman
yang dihadapi.
Demikian pula dalam organisasi negara, fungsi pertahanan dan keamanan sangat
penting karena negara tidak akan dapat mensejahterakan rakyat, meningkatkan kualitas
pendidikan, menegakkan keadilan, dan lain-lain jika tidak mampu mempertahankan diri
terhadap ancaman baik dari luar maupun dari dalam.
Hal ini mengandung arti bahwa untuk mempertahankan dan megamankan negara
bukan hanya kewajiban TNI dan POLRI, tetapi juga merupakan kewajiban setiap warga
negara Indonesia termasuk seluruh warga negara indonesia.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah memiliki sifat Bela Negara adalah hal
yang patut ditiru oleh semua warga negara, karena memiliki sifat Bela Negara berarti warga
negara itu sudah berterima kasih kepada negara yang ditempatinya dan memberikannya
tempat hidup yang layak sehingga timbul rasa timbal balik terhadap negara tersebut. Lalu
dengan adanya sifat Bela Negara, kita dapat membuat negara kita sendiri lebih maju karena
kecintaan kita dengan negara kita, juga dapat membuat kita menjadi orang yang nasionalisme
dan disukai oleh warga negara lain sehingga sifat bela negara adalah sifat yang harus dimiliki
semua warga negara, bukan hanya para aparat penegak saja yang melindungi negaranya. Dan
sebagai warga Negara yang mengerti hak dan kewajiban, kita juga seharusnya harus mengerti
makna dari pasal 30 ayat 1 UUD Republik Indonesia dan pasal 20 tahun 1982, yang
keduanya menyatakan tentang hak dan kewajiban warga Negara Indonesia dalam urusan
pembelaan Negara.
Kontribusi kita sebagai bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan
Negara Republik Indonesia adalah dengan tetap patuh dan memegang teguh prinsip
Pancasila, jadikan nilai-nilai pancasila sebagai pelita yang senantiasa menuntun langkah kita.
B. Saran
Saran dari penulis adalah semoga para pembaca memiliki kesadaran untuk memiliki sifat
Bela Negara. Selain itu diharapkan juga untuk terus memberikan yang terbaik kepada
negaranya agar mendapatkan hubungan timbal balik yang baik dengan negara kita sendiri,
Bela Negara adalah hal yang wajib dimiliki setiap warga negara yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA
http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.com/2013/09/pentingnya-usaha-pembelaannegara.html
http://sabtintin03.wordpress.com/2014/11/17/artikel-pendidikan-artikel-tentang-pendidikanindonesia/
http://namikazeiftikar.blogspot.com/p/makalah-bela-negara_27.html