Bentuk-bentuk Perilaku Seksual Perilaku Seksual .1 Pengertian

18 Pendapat lain mengatakan perilaku seksual adalah perilaku yang didasari oleh dorongan seksual kegiatan mendapat kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku Bachtiar, 2004 Jadi teori perilaku seksual yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teori perilaku seksual menurut Sarwono 2008.

2.2.2 Bentuk-bentuk Perilaku Seksual

Perilaku seksual adalah aktivitas yang dapat merangsang sensasi pada sekitar organ-organ reproduksi dan daerah-daerah erogen, yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. M enurut Masland 2004 dan Mu’tadin 2002 perilaku seksual pada remaja meliputi: a Kissing Ciuman yang dilakukan untuk menimbulkan rangsangan seksual, seperti di bibir disertai dengan rabaan pada bagian-bagian yang sensitif yang bisa menimbulkan rangsangan seksual. b Necking Berciuman biasanya termasuk mencium wajah dan leher. Necking adalah istilah yang umumnya untuk menggambarkan ciuman dan pelukan yang lebih mendalam dari kissing. c Petting Perilaku menggesek-gesekkan bagian tubuh yang sensitif pada payudara atau organ kelamin. Merupakan langkah yang lebih dalam daripada Necking. d Intercourse Bersatunya dua orang secara seksual yang dilakukan oleh pasangan pria dan wanita yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk ke dalam vagina untuk mendapatkan kepuasan seksual. 19 Jadi perilaku seksual yang ada pada diri remaja adalah berciuman, ciuman dan pelukan, menggesek-nggesekan bagian tubuh yang sensitif, dan berhubungan badan. Menurut Hurlock 1999 bentuk-bentuk perilaku seksual yaitu : a Eksplorasi Eksplorasi merupakan salah satu bentuk perilaku seksual yang pertama-tama muncul dalam diri individu, yang didahului oleh keingintahuan individu terhadap masalah seksual dan dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Ada yang berbentuk murni intelektual, yang menggiring remaja bertanya atau membaca buku bila terdapat pertanyaan-pertanyaan yang takut ia utarakan. Atau juga dapat berbentuk manipulatif, di mana remaja menjelajahi organ-organ seksualnya sendiri atau orang lain. b Masturbasi Masturbasi adalah bentuk perilaku seksual dengan melakukan perangsangan organ kelamin untuk mendapatkan kepuasan seksual. Perilaku ini biasnya memuncak pada saat individu mulai memasuki usia pubertas dan remaja, dimana terjadi perubahan pada tubuh individu. Masturbasi ini dilakukan sendiri-sendiri dan juga dilakukan secara mutual dengan teman sebaya sejenis kelamin, tetapi sebagian dari mereka juga melakukan masturbasi secara mutual dengan pacarnya. c Homoseksual Homoseksual merupakan bentuk perilaku seksual yang dilakukan individu dengan orang lain yang berjenis kelamin sama dengannya. Bentuk seksual ini mendahului munculnya perasaan erotis terhadap lawan jenis. d Heteroseksual Bentuk perilaku seksual yang terakhir adalah heteroseksual, dimana bentuk perilaku seksual ini meningkat pada saat anak perempuan dan laki-laki telah mencapai kematangan seksual, yaitu dorongan seksual yang munul pada individu serta mulai diarahkan pada lawan jenisnya. Heteroseksual biasanya terjadi ketika remaja berpacaran. Bentuk-bentuk perilaku seksual yang ada dalam diri remaja menurut Hurlock yang pertama adalah eksplorasi, remaja bereksplorasi mengenai masalah 20 seksual yang timbul dari rasa keingintahuan yang besar. Lalu setelah remaja bereksplorasi remaja melakukan masturbasi untuk mendapatkan kepuasan seksualnya. Setelah remaja mendapatkan kepuasan seksual, remaja mencoba hal baru yang dilakukan oleh orang lain yang berjenis kelamin sama, yang disebut homoseksual. Selanjutnya perilaku seksual pada remaja meningkat pada saat anak perempuan dan laki-laki telah mencapai kematangan seksual, ini dinamakan heteroseksual, biasanya heteroseksual ini terjadi ketika remaja berpacaran.

2.2.3 Tahapan – Tahapan dalam Perilaku Seksual