Koenzim A Terikat tidak langsung ke apoenzim yaitu terikat pada gugus

Biologi Molekuler 2010 37 Modul Biologi Molekuler Ringkasan Biokimia Enzim – SiePend 2009 BISA  Wa u g da Ch istia → e isahka suatu gugus p ostetik lai da i e zi oksidase asam amino dari ginjal domba.  Enzim ini ditemukan pertama kali oleh Krebs. Sebelumnya, Karrer menemukan adenine dalam fraksi flavin hati.  Tahu , A aha → e e aska asa ade osi e o ofosfat da i FMN da i koenzim tersebut.  Kesi pula → Gugus p ostetik atau koe zi a g aru itu haruslah tersusun dari isoaloksazin-asam-D-ribofosfat-asam-D- i osaade i → lahi lah FAD fla i ade i e dinukleotida. 3. Koenzim turunan Niasinnikotinamida  Enzim pertama yang diketahui  Diutarakan oleh Bertrand dan diperlihatknan oleh Harden dan Young  → ketika e pelaja i oksidasi se a a glukosa -fosfat, Warburg-Christian menemukan dalam dialisat yang bekerja mirip dengan koenzim Harden dan Young koe zi kodehid oge ase → koe zi  → o Eule dkk e e uka dala ikoti a ida dalam dialisat Harden- Yuong yang telah dimurnikan  → Wa u g-Christian menemukan nikotinamida baik di koenzim1 maupun koenzim2 dan keduanya memiliki peran dalam oksidasi-reduksi.  → Ko e g da P i e e getahui Koe zi lokasi gugus fosfat ta bahan pada koenzim2, yaitu pada atom C kedua dari residu ribose yang terikat ke adenine. Oleh ka e a itu koe zi di a aka → DPN diphosphop idi e u leotide , koe zi → TPN t iphospop idi e u leotide .  Namun karena pada dasarnya bagian aktif dari enzim tersebut merupakan nikotinamida, bukan pirimidin, dan sebenarnya keadaan TPN bukan triphospo, elai ka o ophosphodi u leotide.→ a a a diga ti DPN → NAD i oti a ide ade i e di u leotide TPN → NADP i oti a ide ade i e di u leotide phosphate  Niasin dinamai sebagai PP pellagra-preventive faktor oleh Goldberger karena apabila kekurangan akan menyebabkan penyakit pellagra.

4. Koenzim A

 → Dite uka oleh Lip a , O hoa, dkk dala e tuk suatu kofakto dala proses asetilasi yang berlangsung di dalam hati dan ginjal.  Diu gkap juga st uktu ki ia koe zi A → olekul ko pleks a g te susu da i ’- fosfo-ADP-pantotenil-alanil- β-sisteamin. Turunan adenine dinukleotida, dengan nukleotida kedua digantikan oleh panteanin, juga terkandung asam pantonenat dan alanin- β.  Ada a gugus sulfhid il → koe zi A a pu e i dahka gugus asetil aupu asil sehingga terbentuk asetat aktif asetil koA maupun asil aktifasil KoA.  KoA“H → koe zi A a g elu e gikat gugus asil apapu  Koenzim A harus ada dalam reaksi a g eli atka gugus asetil → oksidasi asa piruvat, katabolisme asam lemak dalam jalur oksidasi- β, iosi tesis koleste ol, nerumediator asetil kolin dan feromon pada hewan. 5. Pirodoksal Fosfat  Bentuk aktif dari vitamin B6piridoksin  1943dilacak oleh Gale da Epps ketika e dialisis e zi lisi deka oksilase → enzim yang terdapat di kantong selofan hanya akan bekerja jika dicampur dengan se a a a g te dapat dala dialisat → di a ai se agai kodeka oksilase, a g kemudian ditemukan sangat banyak di ragi.  B au stei da K itz a → e zi a g e gkatalis pe i daha gugus a i o dari asam aspartat ke asam piruvat membutuhkan koenzim yang ada dalam dialisat → koe zi di a ai kodea i ofe ase  Gu salus da Bella → akte i a g di iakka dala edium yang tidak mengandung piridoksin tidak dapat melakukan dekarboksilasi asam amino tirosin.  U eit → dala keadaa sel dike i gk a, kegiata e zi itu tidak aka pulih jika ditambahi hanya piridokssal, harus ditambah ATP. Jadi kodekarboksilase memerlukan piridoksal fosfat sebagai koenzim aktif. didukung oleh percobaan Baddiley dan Gale tahun 1945.  U eit, O’ka e, da Gu salus → pi idoksal fosfat adalah koe zi agi e zi transaminase, juga aktif untuk enzim dekarboksilase asam amino tapi laju reaksi lebih lambat.  Baddile da Mathias → st uktu ki ia a 6. Asam Lipoat  De e → disada i pe a a a dala eaksi pe i daha H da se agai fakto pertumbuhan dalam pengamatan terhadap Tetrahymena  “e ula di a aka fakto II . Fakto II dipekatkan oleh Stoksad pada tahun 1949 dan dinamakan protogen A.  “e elu itu, pada tahu Gui a d dkk → ada suatu fakto a g dapat e gga tika asetat dala e duku g pe tu uha akte i, di a aka fakto pe gga ti asetat .  O’ka e da Gu salus → e e uka fakto oksidasi pi u at a g dipe luka oleh bakteri Streptococcus faecalis.  “ ell da B o uist e uktika → fakto pe gga ti asetat ide tuk de ga protogen A atau faktor II. Biologi Molekuler 2010 38 Modul Biologi Molekuler Ringkasan Biokimia Enzim – SiePend 2009 BISA  Reek, DeBusk, Gu salus, da Ho e ge → enamakannya sebagai asam lipoat setelah berhasil mengkristalkannya. Nama ini dipakai karena faktor ini juga larut dalam pelarut lemak  Asam lipoat dapat berada dalam keadaan teroksidasi maupun tereduksi. Asam lipoat tereduksi biasanya disingkat sebagai LSH, sedangkan teroksidasi sebagai LSS. Adanya gugus –SH menyebabkan LSH mampu mengikat gugus asetil yang terikat pada C6  Pe a a → eaksi deka oksilasi oksidatif dua asa α-keto, yaitu asam piruvat e jadi asetil koA da asa α-ketoglutarat menjadi suksinil koA.  Terikat secara kovalen pada apoenzim melalui ikatan peptide pada gugus-NH2-ε di residu lisin

7. Biotin vitamin H