E-commerce untuk mendukung ekonomi kerakyatan 2005

 Implementasi web akses untuk informasi humas dan kegiatan setiap departemen dalam penyusunan suatu kebijakan yang berhubungan dengan publik – dukungan TI untuk humas.  Implementasi on-line procurement.  Implementasi web akses untuk informasi keuanganaset institusi.  Kerjasama pelatihan dan sharing SDM: membantu pemerintah daerah dalam pemanfaatan TI.  Deskripsi human resources sharing antar bagian bahkan antar lembaga misalnya: profesional yang mahal investasi pengembangannya cukup dibatasi jumlahnya tetapi dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak.  Alternatif pendanaan dan sumber insentif untuk staf IT pemerintah.

6.2. E-commerce untuk mendukung ekonomi kerakyatan 2005

Kebijakan  Perangkat hukum untuk E-commerce – kebijakan kepastian hukum bagi SME dan masyarakat konsumen dalam E-commerce.  Transparansi dalam pelayanan, peraturan, dan persyaratan – kebijakan dalam pemanfaatan sumber informasi bagi SME baik di pusat maupun di daerah.  Pertukaran dan pemrosesan data bisnis secara elektronis – kebijakan yang mengatur pemrosesan dokumen secara elektronis perijinan, kewajiban pajak, dan lainnya. Pedoman  Regulasi tentang jual beli informasi commercial law.  Peraturan pemanfaatan teknologi informasi cyber law, pengembangan security system national security, personal security, dan peraturan penggunaan informasi.  Regulasi mengenai e-bisnis, tele-bisnis.  Regulasi mengenai perlindungan hak cipta.  Rujukan untuk perangkat-hukum berkaitan dengan SME based E-commerce dapat mengacu pada:  The United Nations Model Law on E-commerce – bagian dari UNCITRAL United Nation Conference on International Law, 1996.  Kerangka pengembangan E-commerce atau SME dari lembaga yang berkepentingan seperti : Menko Ekuin, KADIN.  Standard dokumen, form dan transaksi yang berhubungan dengan perizinan, ekspor, transportasi dll. Prosedur  Promosi dan membantu pemakaian teknologi Internet untuk meningkatkan daya saing dan akses ke SME.  Pilot project: portal untuk SME, extranet jaringan antar organisasi SME dan perusahaan besarmultinasional konsep koperasi, bapak-angkat.  Pilot project menggunakan teknologi Internet untuk lingkungan SME, dengan kriteria: biaya rendah, sederhana instalasipemeliharaan, dan “multi purpose” universal use.  Menyediakan perangkat-hukum untuk melindungi transaksi, penyelesaian sengketa, perlindungan perusahaan kecil.  Aturanhukum dan fasilitas public key infrastructure: digital signature. 15  Adopsi aturanhukum perdagangan elektronis.  Penyuluhan dan peningkatan kemampuan manajemen SME untuk menghadapi perubahan lingkungan perdagangan elektronis.  Training program: management and internet based related services.  Membantu dan meningkatkan fasilitas dan akses SME daerah.  Dukungan manajemen dan teknologi untuk pemasaran dan akses pasar produk SME di daerah: fasilitas link, kerjasama, insentif.  On-line portal services untuk bidang yang potensial dalam meningkatkan keberadaan SME daerah pada tingkat pusat dan internasional global reach: agribisnis, perikanan, kerajinan, garment dll. Proses  Pilot project: portal untuk SME, extranet jaringan antar organisasi SME dan perusahaan besarmultinasional konsep koperasi, bapak-angkat.  Pilot project menggunakan teknologi Internet untuk lingkungan SME, dengan kriteria: biaya rendah, sederhana instalasipemeliharaan, dan “multi purpose” universal use.  Aturanhukum dan fasilitas public key infrastructure: digital signature.  Adopsi aturanhukum perdagangan elektronis.  Training program: management and internet based related services.  Dukungan manajemen dan teknologi untuk pemasaran dan akses pasar produk SME di daerah: fasilitas link, kerjasama, insentif.  On-line portal services untuk bidang yang potensial dalam meningkatkan keberadaan SME daerah pada tingkat pusat dan internasional global reach: agribisnis, perikanan, kerajinan, garment dll.

6.3. TI Berbasis Masyarakat 2010