Bawang Putih Allium sativum

Penanggulangan Ikan yang telah diserang penyakit dapat disembuhkan dengan pengobatan melalui makanan, terutama terhadap seranagan penyakit yang tidak mengakibatkan kematian secara tiba-tiba. Pengobatan melalui pakan sebaiknya segera dilakukan pada tahap awal terjadinya serangan, sebab pada saat itu ikan masih mempunyai nafsu makan. Keterlambatan pengobatan akan memberikan hasil yang kurang memuaskan, karena ikan telah kehilangan nafsu makan sehingga obat yang diberikan lebih banyak terbuang percuma. Prinsip pengobatan melalui makanan adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui pemberian pakan dan membunuh organisme penyebab penyakit dengan obat yang sengaja dicampurkan ke dalam pakan Kordi, 2004. Akibat penggunaan bahan-bahan kimia, sehingga banyak mikrobia yang memiliki resistensi terhadap berbagai macam antibiotik sehingga bakteri-bakteri tersebut sangat sulit ditaklukan, sehingga tanaman herbal dapat menjadi solusi yang baik dalam penanggulangan penyakit ikan. Adapun tanaman herbal yang umum digunakan adalah bawang putih, daun sirih dan daun pepaya.

A. Bawang Putih Allium sativum

Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 – 75 cm, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang siung yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis Universitas Sumatera Utara berwarna putih, merupakan tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun Tora, 2013. Syamsiah dan Tajudin2000 diacu oleh Lukistyowati 2004 menyatakan bahwa jumlah daun setiap tanaman bisa mencapai lebih dari 10 helai. Bawang putih termasuk kelas Monocotyledone, ordo Liliflorae, family Amarylidaceae, genus allium dan spesies Allium sativum. Bawang putih mengandung minyak atsiri yang mudah menguap di udara bebas. Minyak atsiri dari bawang putih ini diduga mempunyai kemampuan sebagai antibakteri dan antiseptik. Bawang putih merupakan salah satu penakluk infeksi yang terbaik yang efektif untuk bakteri maupun virus Plantamor, 2009. Zat yang berperan memberikan aroma bawang putih yang khas adalah alisin. Di dalam tubuh, alisin merusak protein kuman penyakit sehingga kuman penyakit tersebut mati. Alisin merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotik cukup ampuh Syamsiah dan Tajudin diacu oleh Lukistyowati, 2004. Selanjutnya dijelaskan oleh Lukistyowati 2004, alisin merupakan zat anti mikrobial yang mempunyai kekuatan antibiotik yang dapat melawan dan membunuh basil-basil serta kuman penyakit seperti gonorhoe, tifus, desentri, tuberculosis. Selain itu menurut Lukistowati 2004 bawang putih mengandung alin yang mengalami metabolisme akan menghasilkan suatu enzim yang merubah alin menjadi alicin. Dan alicin ini berfungsi sebagai anti bakteri, mampu secara efektif membunuh kuman atau bakteri. Plantamor 2009 menyebutkan bahwa alisin merupakan salah satu zat yang terkandung dalam umbi bawang putih yang merupakan zat yang efektif untuk Universitas Sumatera Utara menghancurkan bakteri dan jamur. Ketika bawang ditumbuk atau digerus akan keluar dan menyatu dengan enzim allinase membentuk senyawa antibakteri yang setara dengan penisilin berkadar 1. Alisin merupakan antibiotik alami yang diketahui tidak menimbulkan resistensi bakteri yang diperangi. Zat aktif lain yang terkandung dalam bawang putih adalah scordinin, zat ini diyakini dapat memberikan atau meningkatkan daya tahan tubuh stamina dan perkembangan tubuh. Hal ini disebabkan kemampuan bawang putih dalam bergabung dengan protein dan menguraikannya, sehingga protein tersebut mudah dicerna oleh tubuh Syamsiah dan Tajudin diacu oleh Lukistyowati, 2004. Menurut Challem diacu oleh Lukistyowati 2004, zat scordinin berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

B. Daun sirih Piper betle

Dokumen yang terkait

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Daun Kamboja (Plumiera rubra L.) pada Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus)

11 159 66

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Penentuan Lc50 Dari Getah Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

4 94 64

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Efek Ekstrak Metanol Dan Ekstrak n-Heksana Daun Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Jumlah Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Tikus Wistar Jantan Setelah Diinduksi Karagenan

5 48 86

Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L) Pada Pakan Terhadap Tingkat Kesehatan Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus).

0 1 1

PENGARUH EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava), DAUN PEPAYA (Carica papaya) DAN DAUN SIRIH (Piper betle) TERHADAP EKTOPARASIT PADA IKAN KARPER (Cyprinus carpio) EFFECT OF GUAVA LEAF (Psidium guajava), PAPAYA LEAF (Carica papaya) AND BETEL LEAF (Piper

0 0 8

PEMANFAATAN BUBUK DAUN SIRIH (Piper betle L.) UNTUK MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus)

1 0 7

Efektivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper betle), Daun Pepaya (Carica papaya) dan Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Penyerangan Ektoparasit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

0 2 8

Efektivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper betle), Daun Pepaya (Carica papaya) dan Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Penyerangan Ektoparasit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

0 0 12