Kebijakan RKT Ditjen Perkebunan Tahun 2014

26 VI. KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Kebijakan

Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan pembangunan pertanian periode 2010-2014 dalam menjalankan tugas pelaksanaan pembangunan perkebunan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan merumuskan kebijakan yang akan menjadi kerangka pembangunan perkebunan periode tahun 2010-2014 yang dibedakan menjadi Kebijakan Umum dan Kebijakan Teknis Pembangunan Perkebunan Tahun 2010- 2014. Kebijakan Umum Pembangunan Perkebunan adalah mensinergikan seluruh sumber daya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktivitas dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat perkebunan dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Adapun Kebijakan Teknis Pembangunan Perkebunan yang merupakan penjabaran dari kebijakan umum pembangunan perkebunan yaitu meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, sumber daya manusia SDM, kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaidah pengelolaan sumber daya alam SDA dan lingkungan hidup dengan dukungan pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan. Salah satu kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan adalah mengacu pada Undang-Undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN 2005-2025, tahun ini memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN tahap ke-2 2010-2014 dan tahun 2013 merupakan tahun ke-4 dari pelaksanaan RPJMN tersebut. Pada RPJMN tahap ke-2 ini, pembangunan perkebunan tetap memegang peranan yang penting dan strategis. Peran strategis sub sektor perkebunan tersebut digambarkan melalui kebijakan untuk berkontribusi nyata dalam mensukseskan pencapaian Empat Target Utama Pembangunan Pertanian. Komoditi Tebu ditetapkan sebagai bahan baku pokok untuk mencapai Swasembada Gula Nasional yang menjadi komponen dari Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Selanjutnya, untuk Peningkatan Diversifikasi pangan, Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor serta peningkatan kesejahteraan petani difasilitasi juga pengembangan komoditi perkebunan lain yang dikategorikan sebagai 15 27 komoditi unggulan Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu Kelapa Sawit, Karet, Kelapa, Jambu Mete, Kemiri Sunan, Lada, Cengkeh, Teh, Kakao, Kopi, Jarak Pagar, Nilam, Tembakau dan Kapas.

B. Strategi