42
VIII. RENCANA KERJA TAHUN 2014
Untuk mencapai target indikator kinerja pada RKT Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2014 ini didukung oleh rencana kerja Direktorat
Jenderal Perkebunan berupa kegiatan sebagai berikut :
1. Kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim meliputi :
a. Pencapaian swasembada
gula nasional
yaitu melalui
pengembangan tebu seluas 79.000 ha yang terdiri dari kegiatan bongkar ratoon seluas 15.000 ha, kegiatan rawat ratoon seluas
55.000 ha, perluasan 9.000 ha, penataan varietas sebanyak 8 paket, pelatihan petani tebu sebanyak 10 paket, operasional
tenaga pendamping sebanyak 443 orang, bantuan peralatan 650 unit putus akar 268 unit, traktor 127 unit, hand traktor 145 unit
dan alat tebang 110 unit, sensus tebu online lanjutan sebanyak 10 paket dan pengawalan monev tebu sebanyak 12 paket;
b. Pengembangan komoditas ekspor berupa pengembangan nilam seluas 50 ha dan pemberdayaan pekebun berupa pelatihan
penerapan SPO nilam sebanyak 8 paket; c. Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam negeri
berupa pengembangan kapas seluas 10.050 ha yang terdiri dari pembangunan benih sebar kapas seluas 50 ha, penanaman
kapas seluas 1.000 ha, operasional tenaga pendamping sebanyak 90 orang dan pelatihan petani kapas sebanyak 181 orang;
d. Peningkatan kegiatan eksibisi, perlombaan dan penghargaan perkebunan
dalam bentuk
pemberian penghargaan
petanikelompok tani berprestasi sebanyak 31 paket; e. Penyusunan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria serta
bimbingan teknis dan evaluasi untuk tanaman semusim selama 1 tahun.
2. Kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar meliputi :
a. Pengembangan komoditas ekspor meliputi pengembangan kakao seluas 10.095 ha perluasan seluas 750 ha, Intensifikasi seluas
4.400 ha, Rehabilitasi 3.245 ha, Peremajaan 1.700 ha, TKPPLP- TKP di 8 provinsi, operasional sub station di 4 provinsi dan
penerapan model desa kakao di 1 provinsi, pengembangan kopi seluas 4.250 ha Kopi Arabika seluas 1.900 ha dan Kopi Robusta
43 seluas 2.350 ha, pengembangan teh seluas 590 ha dan
pengembangan lada seluas 300 ha Rehabilitasi seluas 200 ha dan Perluasan seluas 100 ha;
b. Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam negeri berupa pengembangan cengkeh seluas 975 ha Rehabilitasi
tanaman dan pengembangan pala seluas 1.500 ha Perluasan tanaman;
c. Pengembangan kebun sumber bahan tanam seluas 50 ha yang terdiri dari untuk komoditi kakao 14 ha pembangunan KE kakao 2
ha, pemeliharaan KI kakao 6 ha dan pemeliharaan KE kakao 6 ha, komoditi kopi 9 ha pembangunan KI kopi 7 ha dan
pemeliharaan KI kopi 2 ha, komoditi lada 13 ha pembangunan KI lada 5 ha dan pemeliharaan KI lada 8 ha, komoditi cengkeh 2 ha
pemeliharaan KI cengkeh 2 ha dan penilaian BPT cengkeh di 5 provinsi, 9 kabupaten, komoditi pala 10 ha pemeliharaan KI pala
10 ha dan penilaian BPT pala di 2 provinsi, 1 kabupaten dan komoditi teh 2 ha pemeliharaan KI teh 2 ha;
d. Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan tanaman rempah dan penyegar berupa pelatihan petani sebanyak 3.770 orang yang
terdiri dari pemberdayaan petani kakao sebanyak 1.344 orang, pemberdayaan petani kopi sebanyak 1.552 orang, pemberdayaan
petani lada sebanyak 238 orang, pemberdayaan petani cengkeh sebanyak 336 orang dan pemberdayaan petani pala sebanyak
300 orang;
e. Identifikasi dan pendayagunaan sumber daya tanaman rempah dan penyegar sebanyak 46 kegiatan berupa identifikasi kebutuhan
pengembangan tanaman rempah dan penyegar sebanyak 23 kegiatan, serta identifikasi kebutuhan dan penyediaan APPO
tanaman rempah dan penyegar sebanyak 23 kegiatan;
f. Pertemuan teknis kakao, kopi dan cengkeh sejumlah 3 kegiatan pusat;
g. Penyusunan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria serta bimbingan teknis dan evaluasi untuk tanaman rempah dan
penyegar selama 1 tahun.
3. Kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan meliputi :