Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

(1)

DATABASE MICROSOFT SQL SERVER 2000 BERBASIS CLIENT SERVER

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D-III Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh: Agung Nugraha SR

11007043

Pembimbing: Supriyati, S.E., M.Si Rio Yunanto, S.Kom., M.T

FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2011


(2)

DESIGN OF EXPENSE ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS AT SUBDISTRICT OFFICE CILEUNYI BANDUNG

BY USING SOFTWARE MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 AND DATABASE MICROSOFT SQL SERVER 2000

BASES OF CLIENT SERVER

FINAL TASK

To fulfills final task of D-III level To obtain the title of computer undergraduate Study Program Accountancy Computerization

Created By:

Created By: Agung Nugraha SR

11007043

Counsellor: Supriyati, S.E., M.Si Rio Yunanto, S.Kom., M.T

Faculties Engineering and Computer Science Indonesian Computer University

Bandung 2011


(3)

vi

Kantor Kecamatan Cileunyi adalah sebuah Instansi Pemerintah yang beralamat di Jl. Percobaan Cileunyi Bandung. Kondisi yang terjadi dalam perhitungan belanja di Kantor Kecamatan Cileunyi sudah menggunakan perhitungan belanja yang terbaru yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, namun dalam melakukan prosedur belanja seperti pembuatan laporan bulanan dan tahunan masih belum sesuai dengan standar akuntansi pemerintah dan perhitungan belanja masih menggunakan Microsoft excel. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengambil judul: “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Database Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server”.

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian dasar (basic research), jenis data yang penulis gunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, jenis desain penelitian yang penulis gunakan adalah desain penelitian dengan data primer dan data sekunder, metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian eksploratoris dan penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah peneliti lapangan (field research) yang terdiri dari wawancara (interview) dan observasi (observation) dan penelitian kepustakaan (library research), metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metodologi yang berorientasi pada proses, data dan keluaran. Struktur pengembangan sistem yang digunakan adalah Waterfall.

Perancangan sistem informasi yang digunakan adalah diagram konteks, data flow diagram, dan flowchart dengan output yang dihasilkan terdiri dari Laporan Daftar Pemakaian Barang, dan Laporan Keuangan Surplus-Defisit.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Belanja, Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server 2000.


(4)

vii

ABSTRACT

Cileunyi District Office is a Government agency which is located at Jl. Percobaan Cileunyi Bandung. Condition that occurs in the calculation of spending in the District Office Cileunyi already using the latest calculation of expenditure under Regulation of the Minister of Home Affairs No. 13 of 2006, but in performing procedures such as making shopping a monthly and annual reports are still not in accordance with government accounting standards and calculation of spending is still using Microsoft Excel. Based on the above background, the authors are interested in taking the title: "Design Of Expense Accounting Information Systems At Subdistrict Office Cileunyi Bandung By Using Microsoft Visual Basic 6.0 And Microsoft SQL Server 2000 Bases Of Client Server ".

Research type which writer applies base research, data type which writer applies qualitative data and quantitative data, research design type which writer applies research design with primary data and secondary data, research method which writer applies research of eksploratoris and descriptive research, data collecting technique which writer applies field researcher what consisted of interview and observation and bibliography research system development method which writer applies methodologies orienting at process, data and output. System development structure applied is waterfall.

Design of information system applies context diagram, data flow diagram, and flowchart with output consisting of financial Income statements.

Keyword: Accounting Information Systems, Expense, Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server 2000.


(5)

ix

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Pada Kantor Kecamatan Cileunyi

Kabupaten Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic

6.0 Dan Database Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server”.

Adapun tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat dalam menempuh Diploma III pada Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Pada penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengalami banyak hambatan serta kesulitan dalam menyelesaikannya, tapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Untuk itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Rio Yunanto, S.Kom. M.T selaku dosen pembimbing 2 serta Dosen Wali 07KA1 sekaligus Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Supriyati, S.E. M.Si selaku dosen pembimbing 1 sekaligus dosen tetap Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Seluruh staf Kantor Kecamatan Cileunyi Bandung, terutama Sub bag. Keuangan yang telah memberi petunjuk dan informasi selama penelitian. 6. Kedua orang tua yang tercinta, dan keluargaku yang telah menberi dukungan

dan doanya dalam menyelesaikan laporan ini.

7. Ira mustikawati yang selalu mendukung dan memberi semangat pada penulis dalam penulisan laporan tugas akhir ini. Sahabat-sahabatku astri, iphot, viny, ache, mamih, ati, sansan, jepank, pio, chandra, ughet, oki, jayinudin yang


(6)

x

selalu membawa keceriaan dan semangat dalam setiap kesempatan, serta teman-teman kelas 07KA1 dan bajakan community, terimakasih atas dukungan yang kalian berikan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. 8. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun besar harapan penulis, semoga apa yang telah diuraikan dalam laporan tugas akhir ini kiranya dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya. Untuk itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya dan senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Akhir kata semoga Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas segala budi baik dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

Bandung, Agustus 2011 Penulis,

Agung Nugraha SR


(7)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah daerah sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih dan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan. Belanja daerah disusun dengan pendekatan kinerja yang ingin dicapai (performance-based budgeting) dalam perencanaan lima tahun ke depan, belanja daerah diproyeksikan berdasarkan kebutuhan daerah untuk membiayai antara lain: belanja pegawai yang meliputi gaji, tunjangan, kesra, belanja telepon, air dan listrik (TAL), belanja dedicated program yakni program yang berskala besar, monumental, dan berdampak luas pada kepentingan publik, belanja kegiatan tahun jamak (multi years) yakni kegiatan yang diselesaikan lebih dari setahun dan telah memperoleh persetujuan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), dan belanja prioritas SKPD (Surat Keuangan Pemerintah daerah) yakni untuk membiayai kegiatan sesuai tupoksi dan urusan pemerintahan. Melihat hal tersebut, maka diperlukan suatu sistem informasi akuntansi belanja daerah yang disertai dengan pengendalian intern atas belanja daerah yang diharapkan dengan adanya sistem informasi akuntansi dan struktur pengendalian intern belanja daerah yang baik akan menghasilkan informasi belanja daerah yang akurat, cepat, dan dapat dipercaya.

Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini semua instansi baik pemerintah atau swasta dituntut dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi supaya informasi dapat diperoleh secara tepat, cepat, dan akurat. Sistem


(8)

2

informasi akuntansi dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperoleh dari pemprosesan data dan dikelola oleh instansi sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Sebuah instansi membutuhkan sistem informasi akuntansi karena sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang memproses data guna menghasilkan suatu informasi keuangan yang tepat. Adanya sistem informasi akuntansi pada suatu instansi akan menghasilkan informasi keuangan yang cepat dan akurat. Cepat berarti akan menghasilkan informasi keuangan tepat waktu dan akurat berarti informasi keuangan yang dihasilkan dapat mengurangi kesalahan. Salah satu informasi keuangan yaitu sistem informasi akuntansi belanja daerah.

Sistem informasi akuntansi belanja daerah merupakan faktor yang menentukan atas pengurangan nilai kekayaan bersih dan merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan. Oleh karena itu sistem informasi akuntansi belanja daerah yang terdapat dalam suatu instansi pemerintah sangat berperan penting dalam pengolahan informasi pengeluaran yang dikeluarkan pemerintah yang dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh instansi pemerintah tersebut sebagai acuan pengambilan keputusan dalam membangun suatu daerah. Penulis melakukan penelitian di Kantor Kecamatan Cileunyi yang beralamat di jalan percobaan Cileunyi, Kantor Kecamatan Cileunyi merupakan instansi pemerintah yang dipimpin oleh seorang Camat yang berkewajiban untuk memimpin dan memajukan daerahnya. Penelitian ini dilakukan pada bagian keuangan, pada bagian inilah yang berhubungan langsung dengan kegiatan belanja yang dilakukan dari anggaran pemerintah, adapun belanja


(9)

barang dan jasa yang dilakukan bag. keuangan berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).

Proses pencatatan akuntansi belanja pada kantor kecamatan masih dilakukan secara manual meskipun sudah memakai komputer dalam penyusunan laporan keuangan dari laporan belanja relatif lama, karena harus mengumpulkan data yang dibutuhkan, sebagai instansi pemerintah yang sudah pasti segala sesuatunya sangat berpengaruh pada perkembangan negara, maka perlu mendesain sistem informasi akuntansi dengan baik untuk mendukung pencapaian kegiatan dan belum mempunyai aplikasi program khusus dalam mengelola laporan belanja daerahnya, sedangkan untuk proses pencatatannya masih menggunakan buku biasa yang di dalamnya belum menggunakan jurnal-jurnal yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Masih adanya beberapa bagian yang menggunakan pencatatan manual sehingga dalam pemberian data kepada bagian keuangan dalam pengerjaan proses pembuatan pencatatan laporan bulanan kurang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan yang cepat dan akurat.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang penulis temukan tersebut, maka penulis ingin memberikan solusi dengan merencanakan sebuah sistem informasi akuntansi belanja daerah dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 yang berbasiskan client server dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai

databasenya untuk meminimalkan kekurangan yang ada di kecamatan tersebut,

sehingga proses pencatatan pelaporannya dapat dilakukan dengan cepat dan menghasilkan data yang akurat. Maka penulis tertarik untuk mengambil judul


(10)

4

”Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Database Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server”.

1.2 Identifikasi Masalah

Hasil penelitian yang penulis lakukan di lapangan, penulis mengidentifikasi masalah yang muncul yaitu sebagai berikut:

A. Bagaimana sistem informasi belanja daerah yang dilaksanakan pada Kantor Kecamatan Cileunyi.

B. Bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi belanja yang dilaksanakan pada Kantor Kecamatan Cileunyi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server2000 Berbasis Client Server.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah yang penulis temukan, dalam penelitian ini penulis akan memeberikan batasan masalah agar permasalahan tidak meluas. Penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas hanya terbatas pada:

A. Membatasi sistem informasi belanja pada bagian keuangan dengan menggunakan pencatatan cash Basic yaitu suatu pengeluaran yang akan diakui pengeluaran apabila benar-benar diterima dalam bentuk tunai dan dilaporkan dalam laba rugi. Adapun untuk penggolongan belanja diantaranya untuk belanja yang langsung atau tidak langsung. dan kategori untuk belanja


(11)

diantaranya untuk staf kantor (Bagian Keuangan dan Bagian Kepegawaian) yang jumlahnya sesuai dan rutin tiap bulannya.

B. Membatasi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi dan pendapatan tidak dimasukan dalam transaksi yang dikeluarkan oleh Kabupaten.

C. Perancangan sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 sebagai databasenya, dengan proses yang terdiri dari jurnal umum, buku besar umum dan output yang dihasilkan berupa surplus-defisit.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data mengenai sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi.

1.4.2Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

A. Untuk mengetahi sistem informasi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi.

B. Untuk merancang sistem informasi akuntansi belanja dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server2000 berbasis Client Server.


(12)

6

1.5 Objek dan Metode Penelitian 1.5.1 Unit Analisis

Berdasarkan Kamus Besar Indonesia (2001:43) menjelaskan bahwa: “unit analisis ialah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.” Menurut buku (Sekaran, 2006:248) yang berjudul Metodologi

Penelitian Untuk Bisnis menerangkan bahwa: “unit analisis ialah tingkat

pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis data.”

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unit analisis adalah entitas utama yang dijadikan tempat penelitian.

Unit Analisis dari penelitian yang peneliti lakukan yaitu pada Kantor Kecamatan Cileunyi di bagian keuangan yang beralamatkan di Jalan Percobaan Cileunyi Kab. Bandung.

1.5.2 Populasi dan Sampel

Definisi menurut Moh. Nazir, (2005:271) dalam bukunya yang berjudul

Metode Penelitian, menjelaskan bahwa: “populasi adalah kumpulan dari individu

dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Sampel adalah bagian dari populasi”. Menurut Husein Umar (2006:16) dalam buku Metode Penelitian Untuk

Skripsi Dan Tesis Bisnis, menerangkan bahwa sampel adalah “pengambilan

sebagian data populasi yang bertujuan dapat ditarik kesimpulan yang merefleksikan”.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sekumpulan kelompok secara keseluruhan pada suatu tempat dan waktu tertentu. Sampel adalah bagian dari populasi tapi yang mencerminkan populasi yang dijadikan


(13)

suatu contoh. Adapun Populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan belanja dari tahun 1991 sampai dengan tahun 2009 pada Kantor Kecamatan Cileunyi sedangkan sampel yang diambil yaitu laporan keuangan bulanan pada tahun 2009.

1.5.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini penulis menguraikan penjelasan-penjelasan tentang sistem informasi akuntansi belanja. Merancang sistem informasi akuntansi belanja yang ada pada Kantor Kecamatan Cileunyi yang beralamat dijalan percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung, dimana sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi ini belum terkomputerisasi dengan baik.

1.5.4 Desain Penelitian 1.5.4.1Jenis Penelitian

Menurut Moh. Nazir (2005: 26) dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian, menjelaskan bahwa jenis penelelitian adalah:

A.Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap

sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas.

B.Penelitian terapan (applied research, practical research) adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dasar adalah penelitian yang dilakukan karena adanya keingintahuan terhadap sesuatu. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian akademik yaitu penelitian yang dilakukan


(14)

8

mahasiswa yang merupakan saran edukatif, caranya harus benar dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Menurut Sugiyono (2005:50) dalam bukunya yang berjudul Metodologi

Bisnis, menjelaskan bahwa:

Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validasi internal (caranya yang harus betul), variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

Berdasarkan definisi di atas penulis menggunakan jenis penelitian ini karena penelitian ini merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validasi internal (caranya yang harus betul), variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

1.5.4.2Jenis Data

Jenis data yang penulis gunakan adalah data primer dan sekunder, dimana menurut Moh.Nazir dalam bukunya (2005:92) yang berjudul Metodologi

Penelitian, menjelaskan bahwa jenis data adalah:

A. Data Primer adalah peneliti harus menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung (partisipant atau

nonparticipant), menggunakan informan, menggunakan questionair,

schedule atau interview guide dan sebagainya.

B.Data Sekunder adalah peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya, dan juga peneliti harus menerima limitasi-limitasi dari data tersebut.

Penulis mengumpulkan data dengan cara observasi langsung diantaranya dengan cara questioner, schedule atau interview guide dan sebagainya. Penulis


(15)

memilih jenis data ini, karena data yang diperoleh merupakan data mentah dari instansi yang berupa huruf dan angka-angka yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.

1.5.4.3Jenis Desain Penelitian

Menurut Moh. Nazir (2005:88) dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian, mendefinisikan jenis desain penelitian sebagai berikut menyatakan

bahwa: “desain dari penelitian semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian dengan Data Primer dan Data Sekunder, dimana menurut Moh. Nazir (2005:510) dalam bukunya yang berjudul

Metode Penelitian dijelaskan bahwa:

Desain Penelitian Data primer dan data sekunder merupakan desain yang dibuat harus menjamin pengumpulan data yang efisien dengan alat dan teknis serta karakteritik dari responden dan peneliti dapat mengumpulkan data seperti observasi langsung, menggunakan questioner dan sebagainya. Desain Penelitian Data sekunder merupakan desain yang harus mengadakan evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga harus menerima limitasi-limitasi atau keterbatasan dari data tersebut.

Penulis menarik simpulan bahwa desain penelitian data primer adalah data yang didapat dari hasil wawancara langsung. Desain penelitian tersebut digunakan oleh penulis tanpa mengolahnya terlebih dahulu, sedangkan desain penelitian data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada pada instansi dan harus diolah kembali sebelum digunakan.


(16)

10

1.5.5 Metode Penelitian

Sebelum merancang sistem yang baru dalam upaya memperbaiki sistem yang ada maka harus diketahui permasalahan yang terjadi di instansi. Untuk mengetahui permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu metode penelitian mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan diperlukan adanya suatu metode yang dapat membantu arah dari penelitian yang dilakukan.

Menurut Sedarmayanti (2002:53) dalam bukunya yang berjudul Metodologi

Penelitian adalah: “penelitian eksplanatoris adalah penelitian yang dilakukan

dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu sistem.” Penelitian deskriptif menurut Moh. Nazir (2005:55) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian adalah: “suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”

Penelitian survei menurut Moh. Nazir dalam bukunya (2005:54) yang berjudul Metode Penelitian adalah:

Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian eksploratoris, penelitian deskriptif dan penelitian survei adalah penelitian yang digunakan untuk mengembangkan metode kerja supaya lebih efisien dan bisa memperoleh pengetahuan dan informasi baru.


(17)

1.5.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

A. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Menurut Moh. Nazir dalam bukunya (2005:157) yang berjudul Metode

Penelitian, menjelaskan bahwa:

Penelitiaan kepustakaan (library research) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian.

B. Penelitian Lapangan (Field Research)

Menurut Moh. Nazir (2005:195) dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitia,n menjelaskan bahwa: “penelitian lapangan yaitu penelitian yang

dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian”. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara (interview), menurut Moh. Nazir dalam bukunya (2005:196) yang berjudul Metode Penelitian menjelaskan bahwa:

Wawancara (interview) yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview

guide (panduan wawancara).

2. Pengamatan (Observation)

Pengamatan (Observation), menurut Moh. Nazir dalam bukunya (2005:196) yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan bahwa:


(18)

12

Pengamatan (Observation) yaitu suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di perusahaan, kemudian hasil pengamatan dicatat dan di analisis.

3. Penelitian Pustaka (library search)

Penelitian Pustaka (library search), menurut Moh. Nazir dalam bukunya (2005: 93) yang berjudul Metode Penelitian, menjelaskan bahwa: “Penelitian pustaka (library search) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dengan penelitian.”

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami terlebih dahulu dari sumber data yang ada pada perusahaan, penelitian lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung objek yang diteliti, wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan sumbernya, tekhnik pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mengkaji dan memahami dari sumber data yang ada dari beberapa buku. Pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian.


(19)

1.6 Rekayasa Perangkat Lunak 1.6.1 Metodologi Pengembangan Sistem

Menurut Sommerville Ian dalam bukunya (2003:17) yang berjudul Software

Engineering Rekayasa Perangkat Lunak menjelaskan bahwa: “rekayasa perangkat

lunak adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan semua aspek produksi perangkat lunak”. Menurut Tata Sutabri dalam bukunya (2004:68) yang berjudul

Analisa Sistem Informasi mendefinisikan metodologi pengembangan sistem

sebagai berikut: “metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.”

Menurut Jogiyanto dalam bukunya (2004:59) yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi mendefinisikan pengembangan sistem sebagai berikut:

“metodologi pengembangan sistem berarti adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.”

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metodologi pengembangan sistem adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengembangkan suatu sistem yang telah ada. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi akuntansi belanja ini adalah metodologi pengembangan sistem yang berorientasi pada keluaran, proses dan data.


(20)

14

A. Metodologi yang berorientasi keluaran

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya (2004:69) yang berjudul Analisa

Sistem Informasi, mendefinisikan metodologi yang berorientasi keluaran

sebagai berikut:

Metodologi ini disebut juga metodologi tradisional karena dalam tahapan pengembangan sistem tanpa dibekali dengan teknik dan piranti yang memadai, seperti cara menganalisis, menggambarkan sistem, sehingga sering juga disebut Metodologi System Development

Life Cycle (SDCL), dimana fokus utama metodologi ini adalah pada

keluaran/output seperti laporan laporan penjualan, laporan pembelian dan lain sebagainya.

Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena peneliti mengembangkan sistem yang berjalan dengan menggunakan keluaran

(output) seperti laporan, laporan pendapatan dan lain sebagainya. Alat

pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah flowchart. Metodologi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Metodologi yang berorientasi keluaran

B. Metodologi yang berorientasi proses

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya (2004:70) yang berjudul Analisa

Sistem Informasi, mendefinisikan metodologi yang berorientasi proses


(21)

analisis dan desain”. Penulis menggunakan metode ini karena metodologi ini telah dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem, alat yang digunakan antara lain

data flow diagram (DFD), dan bagan terstruktur. Fokus utama metodologi

ini terdapat pada proses dengan menggambarkan dunia nyata yang memakai

data flow diagram. Metodologi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.2 Metodologi yang berorientasi Proses

Metodologi berorientasi proses mengembangkan sistem dengan menggunakan alat kelengkapan sistem yaitu DFD (Data Flow Diagram). Alat kelengkapan sisten tersebut digunakan untuk mengembangkan sistem yang berjalan agar menjadi lebih baik dengan menggambarkan data flow

diagram sebagai alat pengembangan sistem.

C. Metodologi yang berorientasi data

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya (2004:71) yang berjudul Analisis

Sistem Informasi, mendefinisikan metodologi yang berorientasi data

sebagai berikut: “Metodologi ini disebut juga metodologi model informasi. Alat yang digunakan untuk membuat model adalah entity relational

diagram (ERD)”. Penulis menggunakan metode ini karena penulis

menggunakan entity relationship diagram (ERD) dalam tahap perancangan sistem. Fokus utama dari metodologi ini adalah data, dimana dunia nyata


(22)

16

digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar data tersebut. Metodologi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.3 Data sebagai fokus utama metodologi pengembangan berorientasi data

Dijelaskan pula bahwa alat yang digunakan oleh metodologi pengembangan sistem berorientasi data ini adalah Entity Relationship Diagram (ERD). Fungsi metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses. Metodelogi ini dapat menggambarkan sistem secara logika dari arus data dan hubungannya antar fungsi-fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Selain itu metodologi ini lebih menekankan struktur kepada input

dan output sistem. Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena

yang menjadi fokus dalam penelitian ini sistem pencatatan belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi. Dimana yang menjadi fokus utama dari penelitian ini adalah data belanja.

1.6.2 Model Pengembangan Sistem

Penulis dalam melakukan tahapan demi tahapan pada pengembangan sistem informasi menggunakan Struktur Pengembangan Sistem Waterfall, definisi

waterfall menurut Tata Sutabri dalam bukunya (2004:62) yang berjudul Analisa


(23)

Penerapan tahapan pengembangan sistem informasi dengan cara Waterfall

adalah dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan.

Struktur pengembangan sistem waterfall digambarkan seperti gambar berikut:

Gambar 1.4 Struktur Pengembangan Sistem Waterfall

Struktur pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

waterfall yang digambarkan seperti gambar di atas. Pengembangan sistem dimulai

dari survei sistem yang berjalan. Analisis sistem dilakukan setelah survei atas sistem yang berjalan telah selesai dilakukan. Hasil dari analisis sistem yang berjalan kemudian disusun untuk dijadikan bahan dari proses desain sistem. Desain sistem sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem karena dalam tahapan ini, rancangan suatu sistem akan menentukan hasil akhir dari suatu sistem yang baru.

Mendesain atau merancang sistem sudah dilakukan barulah peneliti dapat mulai membuat sistem yang baru yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki sistem yang lama. Sistem yang baru sudah dibuat maka tahapan berikutnya dalam


(24)

18

struktur pengembangan sistem ini adalah tahap implementasi yaitu penerapan sistem yang baru mengganti sistem yang lama dan kemudian tahapan pemeliharaan sistem yang baru.

1.7 Kegunaan Penelitian

Pada penilitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi penulis sendiri, penulis lain dan perusahaan dimana penulis melakukan penelitian. Kegunaan penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

A. Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis

Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman lebih mendalam bagi penulis mengenai perancangan sistem informasi akuntansi belanja.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan dan pertimbangan yang berharga maupun sumbang saran mengenai efektifitas sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi.

B. Kegunaan Operasional

Kantor Kecamatan Cileunyi mendapatkan sistem baru. Dimana sistem baru tersebut diharapkan dapat mengolah data dengan baik dan sesuai prosedur, juga dengan rancangan aplikasi yang telah dibuat semoga dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk lebih berkembang.


(25)

1.8 Lokasi Dan Waktu Penelitian 1.8.1 Lokasi Penelitian

Kantor Kecamatan Cileunyi yang beralamatkan di Jl. Percobaan Cileunyi KM.12 Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung 40393. Telepon: 022-7814714/022-70036852, faksimili: 022-7834433. Penulis melakukan penelitian tentang perancangan sistem informasi akuntansi belanja pada bagian keuangan.

1.8.2 Waktu Penelitian

Peneliti melakukan kegiatan penelitian pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Agustus 2011. Untuk mempermudah kegiatan penelitian hingga pembuatan laporan tugas akhir peneliti membuat time schedule yaitu sebagai berikut:


(26)

20

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir mengenai perancangan sistem informasi akuntansi belanja ini terdiri dari lima bab. Adapun susunannya sebagai berikut: A. Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan dosen reviewer

dan ketua program studi, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar simbol, dan daftar lampiran.

B. Bagian isi terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas ruang lingkup permasalahan secara umum dan singkat yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data, rekayasa perangkat lunak,kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja, yang didapat dari referensi buku dan referensi lainnya.

BAB III : ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan mengenai sejarah berdirinya Kantor Kecamatan Cileunyi, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi jabatan, kebijakan yang ada pada perusahaan, formulir/dokumen dan catatan yang digunakan di


(27)

perusahaan, sistem yang berjalan, kelemahan sistem yang berjalan.

BAB IV : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BELANJA

Bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem informasi akuntansi belanja, perancangan model sistem yang diusulkan, merancang struktur menu program aplikasi perancangan sistem informasi akuntansi belanja, konversi komponen sistem, jaringan client server dan kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan secara umum mengenai simpulan dan saran dari penulis.


(28)

22

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem informasi Akuntansi Belanja

2.1.1 Perancangan

Definisi perancangan menurut Krismiaji (2005:144) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:

Perancangan terdiri dari perancangan logis adalah melengkapi eksternal level schema dan menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi ke dalam conceptual level schema sedangkan perancangan fisik adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur penyimpanan fisik.

Menurut AL-bahra bin ladjamudin (2005:39) dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: ”perancangan adalah kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.”

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan adalah pembuatan suatu desain sistem yang baru dengan pemilihan alternatif dari input, process dan output ke dalam struktur penyimpanan fisik. Adapun dilakukan mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.


(29)

2.1.2 Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:2) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut Tata Sutabri (2004:2) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi,

menjelaskan bahwa: “sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan suatu komponen yang memiliki fungsi yang berkaitan, berhubungan dan bekerja sama dalam satu-kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dimana berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.3 Informasi

Definisi informasi menurut Kusrini (2004:11) dalam bukunya yang berjudul

Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server, menjelaskan bahwa: “informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi”. Menurut Andri Kristanto (2004:6) dalam bukunya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, menjelaskan bahwa: “informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima”.


(30)

24

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data mentah yang telah diolah yang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih berguna bagi pemakainya dan dapat dijadikan untuk pengambilan keputusan. Dimana lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.

2.1.4 Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto (2004:61) dalam bukunya yang bejudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer, adalah sebagai berikut:

Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

Menurut Robert A.L. dan K.R. Davis yang dikutip oleh Jogiyanto (2005:11) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi,

menyebutkan bahwa:

Sistem Informasi adalah suatu sistem dimana di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan dari kedua definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,


(31)

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.1.5 Akuntansi

Definisi akuntansi menurut Soemarso (2005:3) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, adalah sebagai berikut: ”Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.”

Menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan (2005:10) dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip Akuntansi, adalah sebagai berikut: “akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.”

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur, membuat laporan yang menghasilkan laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi instansi untuk pengambilan keputusan.


(32)

26

2.1.5.1Metode Pencatatan Akuntansi

Definisi metode pencatatan akuntansi menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih (2004:56) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu, menjelaskan bahwa:

A. Cash basic atau dasar kas adalah pendapatan hanya akan di laporkan apabila benar-benar di terima dalam bentuk tunai. Demikian juga dengan beban dilaporkan hanya jika beban sungguh-sunnguh dikeluarkan secara tunai.

B. Acrual Basic atau dasar akrual adalah melaporkan pendapatan saat pendapatan itu di peroleh tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai aka di terima. Demikian juga dengan beban, akan di laporkan pada saat terjadinya tanpa menunggu pengeluaran uang tunai di lakukan.

Menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan (2005:22) dalam bukunya yang berjudul Accounting Pengantar Akuntansi, menjelaskan bahwa:

Dasar kas (cash basis), pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode dimana kas diterima atau dibayar. Dasar akrual (accrual basis), pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

cash basic yaitu suatu pendapatan yang akan diakui pendapatan apabila benar-benar diterima dalam bentuk tunai dan dilaporkan dalam laba rugi. Pengertian acrual basic yaitu pendapatan diakui pada saat pendapatan itu di peroleh tanpa mempertimbangkan kapan tunai akan diterima dan dilaporkan dalam laba rugi. Metode pencatatan akuntansi yang digunakan oleh penulis adalah cash basic.


(33)

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Definisi Menurut Abdul Halim (2007:52) dalam buku yang berjudul

Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

Sistem akuntansi menurut Kepmendagri No 29 Tahun 2009 adalah sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggologan, penafsiran, peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.

Berikut ini gambaran proses akuntansi akan tampak seperti di bawah ini:

Gambar 2.1 Proses Akuntansi (Soemarso, 2004:20)

Berdasarkan pengertian dan gambar di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa proses akuntansi adalah proses pencatatan dari transaksi yang terjadi, di samping dicatat, transaksi yang terjadi digolongkan dalam kelompok. Tahap berikutnya dilanjutkan pada tahap mengidentifikasi, mengikhtisarkan dan pelaporan laporan akuntansi kepada pemakai informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

2.1.5.3 Siklus Akuntansi

Definisi siklus akuntansi Menurut Abdul Halim (2007:52) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Pubik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan


(34)

28

bahwa: ”siklus skuntansi adalah suatu sistem untuk mengolah inputan (masukan) menjadi output (pengeluaran).”

Menurut Soemarso (2004:90) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa: “siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.”

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah urutan proses akuntansi yang dilakukan secara terus menerus membentuk sebuah siklus dan dimulai dari adanya transaksi sampai proses pelaporan.

Jika digambarkan, siklus akuntansi akan terlihat seperti gambar di bawah ini.


(35)

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian dilakukan penjurnalan, digolongkan ke dalam buku besar, sampai pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan. Dimana laporan keuangan tersebut akan dilaporkan kepada pemakai informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

2.1.5.3.1 Jurnal Umum

Definisi jurnal menurut Mulyadi (2001:4) pada buku Sistem Akuntansi

menerangkan bahwa: “jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya.”

Menurut Abdul Halim (2005:56) dalam buku yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menerangkan bahwa: “penjurnalan adalah prosedur pencatatan transaksi keuangan pada buku jurnal.”

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpukan bahwa jurnal adalah buku yang digunakan untuk penentuan akun akan disimpan di sebelah debet atau kredit sesuai dengan transaksi yang ada.


(36)

30

Tabel 2.1 Jurnal Umum Untuk Mencatat Belanja

Tgl No.Rekening No.bkt Uraian Ref Debit Kredit - 1.1.1.01.01 091020 Kas di Bank - xxx -

1.1.1.01.01 Kas di Kabupaten - - xxx - 1.1.1.01.02 091020 Kas di Kecamatan - xxx - 1.1.1.01.01 Kas di Bank - - xxx - 5.1.1.01 001 Belanja Pegawai - Xxx - 1.1.1.01.02 Kas di Kecamatan - - xxx

1.1.01.05

001

Persediaan ATK

- xxx - 1.1.1.101.02 Kas di Kecamatan - - xxx - 5.2.2.01 003 Biaya Perangkat Kantor - Xxx - 1.1.1.01.02 Persediaan ATK - - xxx - 5.2.2.15 002 Belanja Perjalanan Dinas - Xxx - 1.1.1.01.02 Kas di Kecamatan - - xxx - 5.2.2.16 004 Belanja Pemeliharaan - Xxx - 1.1.1.01.02 Kas di Kecamatan - - xxx

Jumlah xxx xxx

Tabel 2.2 Jurnal Penyesuaian Untuk Mencatat Belanja

Tgl No.Rekening No.bkt Uraian Ref Debit Kredit - 1.1.1.01.01 001 Persediaan ATK - xxx -

1.1.1.01.01 _ Biaya Perangkat Kantor - - xxx

Jumlah xxx xxx

Sumber: Indra Bastian. 2005. Sistem Akuntansi Sektor Publik.

2.1.5.3.2 Buku Besar Umum dan Pembantu

Definisi buku besar menurut Mulyadi (2001:139) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut: “buku besar (general ledger)


(37)

yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal”. Menurut Soemarso (2004:110) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut: “Buku besar (ledger) kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.”

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa buku besar adalah tahap lanjut dari penjurnalan yang merupakan gabungan dari akun-akun yang telah dicatat dalam jurnal umum. Adapun sebagi kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.

Tabel 2.3 Buku Besar Umum Untuk Kas Provinsi/Kabupaten/Kota

Satuan Kerja:………… Buku Besar Umum

Nama Rekening: Kas

Kode Rekening: 1.1.1.01.01 Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Belanja Pegawai - Xxx - Xxx Belanja Perangkat Kantor - Xxx - Xxx Belanja Perjalanan Dinas - Xxx - Xxx Belanja Pemeliharaan - Xxx - Xxx

Tabel 2.4 Buku Besar Umum Untuk Mencatat Belanja Pegawai Provinsi/Kabupaten/Kota

Satuan Kerja:………… Buku Besar Umum Nama Rekening: Belanja

Pegawai

Kode Rekening: 5.1.1.01 Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Kas - Xxx - Xxx


(38)

32

Tabel 2.5 Buku Besar Umum Belanja Barang Provinsi/Kabupaten/Kota

Satuan Kerja:………… Buku Besar Umum Nama Rekening: Belanja

Barang

Kode Rekening: 5.2.2.01 Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Kas - Xxx - Xxx

Tabel 2.6 Buku Besar Umum Belanja Pemeliharaan Provinsi/Kabupaten/Kota

Satuan Kerja:………… Buku Besar Umum

Nama Rekening: Belanja Pemeliharaan Kode Rekening: 5.2.2.16 Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo

Kas - Xxx - Xxx Tabel 2.7 Buku Besar Umum Belanja Perjalanan Dinas

Provinsi/Kabupaten/Kota Satuan Kerja:…………

Buku Besar Umum

Nama Rekening: Belanja Perjalanan Dinas Kode Rekening: 5.2.2.15 Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo Kas - Xxx - Xxx

Sumber: Indra Bastian. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat: Jakarta

2.1.5.3.3 Laporan Realisai Anggaran, Pendapatan dan Belanja

Definisi laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya

Teori Akuntansi (2002:201) menerangkan bahwa: “laporan keuangan adalah merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi”. Menurut Kamus Besar


(39)

Akuntansi (2004:418) menerangkan bahwa: “Financial Statement (laporan keuangan) adalah laporan-laporan keuangan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu”.

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa laporan keuangan adalah laporan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Berikut adalah standar laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja menurut Deddi Nordiawan dalam buku Akuntansi Sektor Publik adalah:

Tabel 2.8 Laporan Anggaran, Pendapatan dan Belanja

Sumber: Indra Bastian. 2005. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat: Jakarta


(40)

34

2.1.5.3.4 Surplus-Defisit

Definisi Surplus-Defisit menurut indra Bastian (2005:379) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, menjelaskan bahwa: “laporan yang menggambarkan kinerja keuangan entitas (Pemerintah Daerah) dalam satu periode akuntansi”.

Tabel 2.9 Surplus-Defisit

No.Rekening Uraian Jumlah

1 A.Pendapatan 0 Jumlah pendapatan (A) - 2 B. Belanja/Biaya - 5.1.1.02 Belanja gaji dan tunjangan 0 5.1.2.1.01 Belanja honor - 5.2.2.01 Belanja barang 0 5.1.1.01 Belanja adm. Gaji - 5.1.1.02 Belanja adm. Keuangan - 5.2.2.16 Belanja pemeliharaan gedung 0 2.2.2.15 Belanja perjalanan dinas 0 5.1.1.2.06 Belanja operasional - 5.1.1.04 Belanja pemngembangan ekonomi -

-

Jumlah Belanja/Biaya 0

Surplus-Defisit (selisih A dan B) 0

Jumlah 0

Sumber: Indra Bastian. 2005. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat: Jakarta


(41)

2.1.6 Sistem Akuntansi

Definisi sistem akuntansi menurut George H Bodnan yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf (2006:11) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntasi, menjelaskan bahwa:

Sistem akuntansi adalah metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mengidentifikasikan mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan untuk menjaga pertanggungjawaban aktiva dan kewajiban.

Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,

menjelaskan bahwa:

Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu serta laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan perusahaan.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen instansi.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut Krismiaji (2005:4) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa: “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,


(42)

36

mengendalikan dan memproses bisnis”. Menurut Jogiyanto (2005:17)dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut:

Kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham. Pemerintah dan pihak–pihak luar lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data keuangan dari mulai terjadinya transaksi, kemudian jurnal hingga tercapainya suatu informasi berupa laporan keuangan yang sudah terkomputerisasi.

2.1.8 Belanja

2.1.8.1Definisi Belanja

Definisi belanja menurut Pusat Bahasa Pendidikan Nasional (2002:2), belanja adalah: “belanja adalah uang atau biaya yang disediakan untuk sesuatu hal”. Menurut Indra Bastian (2006:151) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor publik adalah sebagai berikut: “belanja merupakan penurunan aktiva atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan dalam suatu periode akuntansi atau periode anggaran.”

Berdasarkan pengertian belanja di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa belanja adalah biaya yang disediakan dan penurunan aktiva yang digunakan untuk berbagai kegiatan dalam suatu periode akuntansi.


(43)

2.1.8.2Jenis Dan Bentuk Laporan Belanja

Jenis-jenis Belanja diterangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 seperti dibawah ini:

A. Belanja tidak langsung

Merupakan belanja yang dianggarkan, tidak terkait secara langsung dengan pelaksaan program dan kegiatan. Jenis belanja tidak langsung dapat berupa belanja pegawai, belanja barang/jasa, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas. Pada dasarnya belanja tidak langsung belanja yang digunakan secara bersama-sama(commont cost)

untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan unit kerja. B. Belanja langsung

Merupakan belanja yang dianggarkan, terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Klasifikasi belanja menurut urusan

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006: “untuk melaksanakan Pasal 155, peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah, perlu ditetapkan peraturan Menteri Dalam Negeri tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah.”

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Belanja

Menurut Robert G. Murdick, Thomas C. Fuller dan Joel E. Rossdalam dalam buknya jogiyanto (2000:17) yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntasi adalah:

Sistem informasi akuntansi yaitu suatu kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saha, pemerintah, dan pihak-pihak luar lainnya.


(44)

38

Menurut Azhar Sutanto (2004:227) dalam buknya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer, Sistem Informasi Akuntasi adalah:

Sistem informasi akuntansi yaitu kumpulan (integrasi) dari sub sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat di simpukan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling bekerja sama dan bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapat dari data transaksi. Dimana bertujuan pemberian pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perancangan sekarang dan operasi masa depan seperti pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak luar perusahaan.

Menurut Indra Bastian (2006:151) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor publik adalah sebagai berikut: “belanja merupakan penurunan aktiva atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan dalam suatu periode akuntansi atau periode anggaran.”

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntasi belanja adalah sistem yang memproses data dan transaksi dari kegiatan usaha yang saling bekerja sama dan bertangung jawab untuk menyediakan informasi yang didapat dari transaksi-transaksi penurunan aktiva atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan.


(45)

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja 2.1.10.1 Definisi

Definisi perancangan menurut Krismiaji (2005: 114) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:

Perancangan terdiri dari perancangan logis adalah melengkapi eksternal level schema dan menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi ke dalam conceptual level schema sedangkan perancangan fisik adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur penyimpanan fisik.

Menurut Azhar Sutanto (2004:54) dalam buknya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer , Sistem Informasi akuntasi adalah:

Sistem informasi akuntansi yaitu kumpulan (integrasi) dari sub sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Menurut Indra Bastian (2006:151) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor publik adalah sebagai berikut : “belanja merupakan penurunan aktiva atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan dalam suatu periode akuntansi atau periode anggaran.”

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntasi Belanja adalah pembuatan suatu desain sistem yang baru dengan pemilihan alternatif dari input, process dan output ke dalam struktur penyimpanan fisik untuk rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran belanja secara efektif dan efisien.


(46)

40

2.1.10.2Fungsi Yang Terkait

Sistem informasi belanja instansi terdapat beberapa fungsi yang terkait dalam pencatatan dan perhitungannya. Fungsi tersebut saling bekerja sama dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk tujuan tertentu.

A. Fungsi kas

Bertanggungjawab dalam melakukan pembayaran sebuah transaksi. B. Fungsi akuntansi

Mencatat semua belanja yang menyangkut biaya, mencatat transaksi belanja dalam jurnal dan membuat fungsi keluar dan kas masuk.

C. Fungsi yang digunakan dalam pengeluaran

Mengajukan permintaan untuk pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi. D. Fungsi pemeriksaaan

Melakukan perhitungan kas secara periodik dan mencocokan hasil perhitungan dengan saldo yang ada di dalam kas

2.1.10.3 Formulir/Dokumen Yang Digunakan

Dokumen atau formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang taerjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dokumen sangat penting dalam akuntansi sebab untuk mencatat dan menghitung gaji dan upah menggunakan bukti-bukti yang terdapat pada dokumen.

Dokumen yang digunakan dalam menyusun belanja adalah sebagai berikut: A. SPBD (Surat Permohonan Belanja Daerah)

B. BABD (Berita Acara Belanja Daerah)


(47)

2.1.10.4Catatan Yang Digunakan

Akuntansi mempunyai fungsi dan peranan bersifat keuangan yang sangat penting dalam kegiatan perusahaan dan kepada pihak-pihak tertentu yang memerlukannya.

Catatan yang terdapat ketika anggaran dibentuk adalah sebagai berikut: A. Buku Jurnal Umum

B. Kumpulan rekening

2.1.10.5 Standar Akuntansi Belanja 2.1.10.5.1 Basis Pengakuan

Standar akuntansi pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Laporan Keuangan Pemerintah disusun dengan menerapkan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban dan ekuitas dana.

2.1.10.5.2 Metode Pencatatan

A. Single Entry

1. Single Entry adalahsistem tata buku tunggal

2. Pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali (a) Pertambahan kas dicatat sisi penerimaan


(48)

42

B. Double Entry

1. Transaksi dicatat dua kali 2. Transaksi dicatat dalam jurnal Persamaan Dasar:

Aktiva + Belanja = Utang + Ekuitas Dana + Pendapatan Aktiva + : Debit Aktiva - : Kredit Belanja + : Debit Belanja - : Kredit Utang + : Kredit Utang - : Debit Ekuitas + : Kredit Ekuitas - : Debit Pendapatan + : Kredit Pendapatan - : Debit C. TripleEntry

Double Entry ditambah pencatatannya dimasukan ke dalam buku belanja.

2.1.10.6Kebutuhan Rekayasa Software Sistem Informasi Akuntansi Belanja

Definisi software menurut Azhar Susanto (2004:166) dalam buku Sistem Informasi manajemen yaitu: software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada computer”. Kebutuhan

software dalam sistem informasi akuntansi belanja adalah sebagai berikut: A. Sistem Operasi (operating system).

Sistem Operasi (operating system) terdiri berbagai macam jenis dan diantanya seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, Ubuntu ataupun Bulnex. Berdasakan sistem operasi (operating system) tersebut kebutuhan

software sistem informasi akuntansi penggajian yang sesuai dengan perusahaan yang diteliti yaitu dengan menggunakan sistem oprasi


(49)

(operating system) Windows XP, karena Window XP bisa lebih mudah dalam pengoperasian program dan lebih mensuport aplikasi apapun yang di butuhkan.

B. Bahasa Pemprograman (Programming Language)

Bahasa Pemprograman (Programming Language) terdiri dari berbagai macam jenisnya diantaranya adalah:

1. Bahasa C 2. C++ 3. Delphi

4. Visual Basic 6.0 5. Dan sebagainya.

Bahasa Pemprograman (Programming Language) yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi akuntansi belanja adalah dengan menggunakan Microsoft visual basic 6.0, karena memudahkan berbagi macam database, membuat laporan lebih mudah, mendukung akses internet, dan user friendly bagi penggunanya.

C. Database

Database yang mendukung program sistem informasi akuntansi belanja adalah SQL Server, merupakan database yang akan digunakan penulis dalam merancang sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi, karena mampu membuat suatu database dengan banyak file, dan memiliki fasilitas Query untuk relasi antar tabel. Database


(50)

44

seperti tabel data transaksi, data barang yang dibeli. Database terdiri dari berbagai macam jenisnya diantaranya adalah:

1. Oracle. 2. SQL Server 3. MS Access 4. My SQL 5. Dan sebagainya. D. Crystal Report

Crystal Report merupakan software output yang dibutuhkan untuk merancang sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi dalam pembuatan laporan, dan dapat lebih mudah dibuat oleh user

tanpa perlu bahasa pemprograman, Crystal Report juga dapat mendesain laporan yang dihasilkan menjadi lebih menarik, dan laporan yang dihasilkan adalah laporan belanja, laporan keuangan yang terdiri dari laporan surflus-defisit, dan laporan bulanan.

E. Client Server

Berbasis Client server perancangan sistem informasi akuntansi belanja yang akan penulis buat. Karena dengan client server memudahkan user untuk

share data dan file antar komputer, bagian yang terkait yaitu bagian Administrasi dan Keuangan.


(51)

2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan

A. Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan dimana penulis melakukan penelitian adalah instansi pemerintah yang terdapat pada Dinas Daerah Kabupaten Bandung.

B. Jenis Perusahaan

Jenis perusahaan yang penulis teliti yaitu instansi pemerintah. C. Bidang Perusahaan

Bidang perusahaan yang penulis teliti yaitu Instansi Pemerintahan untuk melayani masyarakat dakam membuat KTP, Kartu Keluarga, Kartu pindah domisili.

2.3 Alat Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks

Definisi diagram konteks menurut Tata Sutabri (2004: 166) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, menyatakan bahwa: “Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata laindiagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada.”

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks dibuat untuk menggambarkan tujuan data yang akan diproses dan diagram tersebut menggambarkan keseluruhan sistem yang ada secara umum.


(52)

46

2.3.2 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Definisi diagram arus data menurut Jogiyanto (2005: 700) dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa:

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram

juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

Menurut Al bahra bin ladjamudin (2005: 64) dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil”. Langkah-langkah di dalam membuat data flow diagram

menurut Tata Sutabri (2004: 181) dalam bukunya Analisa Sistem Informasi, dibagi menjadi 3 (tiga) tahap atau tingkat konstruksi data flow diagram, yaitu sebagai berikut:

A. Diagram konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.

B.Diagram nol

Diagram ini dibuat utuk menggambarkan tahapan proses yang ada di dalam konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.

C.Diagram detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih rinci mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

data flow diagram adalah suatu model perancangan yang menggambarkan aliran data yang diproses dalam suatu sistem.


(53)

2.3.3 Kamus Data

Definisi kamus data menurut Jogiyanto (2005: 725) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai berikut: “Kamus Data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu system informasi”. Menurut Andri Kristanto (2004: 185) dalam bukunya yang berjudul Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi menjelaskan bahwa: “kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field file di dalam sistem.”

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kamus data adalah katalog fakta mengenai data dan kebutuhan informasi yang diperlukan untuk sistem informasi. Hal tersebut digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field file di dalam sistem.

2.3.4 Bagan Alir (Flowchart)

Definisi bagan alir menurut Krismiaji (2005: 70) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa:

Bagan alir merupakan teknik analitik yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Diagram alir merupakan serangkaian transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

flowchart berfungsi untuk menggambarkan alur prosedur-prosedur dalam sebuah sistem. Dimana merupakan serangkaian transaksi yang digunakan oleh sebuah


(54)

48

perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem. Berikut adalah jenis dari flowchart:

A. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Definisi bagan alir dokumen menurut Krismiaji (2005:71) dalam buku

Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai dengan tujuannya. Tujuan digunakan dokumen tesebut, kapan tidak dipakai lagi dan hal-hal lain yang terjadi ketika dokumen tesebut mengalir melalui sebuah sistem.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bagan alir dokumen adalah suatu bagan yang menunjukan aliran dokumen yang terkait dalam sistem dari asalnya sampai dengan tujuannya.

B. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

Definisi bagan alir sistem menurut Krismiaji (2005:75) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa:

Bagan alir sistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan dan

output sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem ini dimulai dengan identifikasi input yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya. Bagan alir sistem merupakan salah satu alat penting untuk menganalisa, mendesain dan mengevaluasi sebuah sistem.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bagan alir sistem adalah suatu bagan yang menjelaskan urutan dari prosedur dalam sebuah sistem manual dan yang terkomputerisasi. Dimana urutannya dimulai dengan identifikasi input yang masuk ke dalam sistem dan sumbernya.


(55)

2.3.5 Normalisasi

Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyatakan bahwa “normalisasi adalah suatu proses memperbaiki atau membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika” (2005:169). Teori normalisasi dibangun menurut konsep level normalisasi. Level normalisasi atau sering disebut sebagai bentuk normal suatu relasi dijelaskan berdasarkan kriteria tertentu pada bentuk normal. Bentuk normal yang dikenal hingga saat ini meliputi bentuk 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF, dan RUNF. Berikut adalah uraian bentuk dalam pembuatan normalisasi:

A. Relasi bentuk tidak normal (Un Normalized Form/UNF)

Relasi-relasi yang dirancang tanpa mengindahkan batasan dalam definisi basis data dan karakteristik RDBM (Relational Data Base Model) akan menghasilkan relasi UNF. Bentuk ini harus dihindari dalam perancangan relasi dalam basis data. Relasi UNF mempunyai kriteria sebagai berikut : 1. Jika relasi mempunyai bentuk non flat file (terjadi akibat data disimpan

sesuai dengan kedatangannya, sehingga tidak memiliki struktur yang sama/tertentu, terjadi duplikasi atau tidak lengkap).

2. Jika relasi memuat set atribut berulang (non single value). 3. Jika relasi memuat atribut non atomic value.

B. Relasi bentuk normal pertama (first norm form/1NF)

Relasi disebut sebagai 1NF jika memenuhi criteria sebagai berikut : 1. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai atomic (atomic value) 2. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai tunggal (single value)


(56)

50

3. Jika relasi tidak memuat set atribut berulang

4. Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama. C. Relasi bentuk normal kedua (Second norm form/2NF)

Relasi disebut sebgai 2NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Jika memenuhi kriteria 1NF

2. Jika semua atribut non kunci FD (Functionnally Dependence) pada PK (Primary Key)

D. Relasi bentuk normal ketiga (Third norm form/3NF)

Suatu relasi disebut sebagai 3NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Jika memenuhi kriteria 2NF

2. Jika semua atribut non kunci tdak TDF (Non Transitive Functionnally Dependency) terhadap PK (Primary Key)

E. Relasi bentuk normal boyce-codd (boyce-codd norm form / BCNF)

Bentuk normal BCNF dikemukakan oleh RF Boyce dan EF Codd. Suatu relasi disebut sebagai BCNF jika memenuhi krtiteria sebagai berikut:

1. Jika memenuhi kriteria 3NF

2. Jika semua atribut penentu (determinan) merupakan CK (candidate key)

2.3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Definisi Entity Relationship Diagram menurut Fathansyah (2004:79) dalam bukunya yang berjudul Basis Data, menjelaskan bahwa:

Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan


(57)

Menurut Al bahra bin ladjamudin (2005: 142) dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “entity relationship diagram adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.”

Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat dalam sebuah ERD: A. Kunci Element Data (Key)

Menurut Al Bahra bin Ladjamudin (2005:139)dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi menyebutkan bahwa key adalah: “elemen record

yang dipakai untuk menemukan record tersebut pada waktu akses, atau biasa juga digunakan untuk mengidentifikasi setiap entity/record/baris.” Jenis-jenis Key terdiri dari

1. Super Key

Super key merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) dari suatu tabel yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

entity/record dari tabel tersebut secara Unik 2. Candidat Key

Super key dengan jumlah atribut minimal disebut dengan candidat key. Candidat key tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain, sehingga candidat key sudah pasti super key namun belum tentu sebaliknya.

3. Primary Key

Salah satu atribut dari candidat key dapat dipilih / ditentukan menjadi primary key dengan kriteria sebagai berikut:

a. Key tersebut lebih natural untuk digunakan sebagai acuan b. Key tersebut lebih sederhana

c. Key tersebut terjamin keunikannya 4. Alternate Key

Setiap atribut dari candidat key yang tidak terpilih menjadi key,

maka atribut-atribut tersebut dinamakan alternate key.

5. Foreign Key

Foreign key merupakan sembarang atribut yang menunjuk kepada

pramry key pada tabel yang lain. 6. External Key

External key merupakan suatu lexical atribut ( atau himpunan

lexical atribut) yang nilai-nilainya selalu mengidentifikasi satu


(1)

179

D. Output yang penulis hasilkan berupa Slip Gaji, Daftar Pemakaian Barang. Daftar Inventaris Kantor, Laporan Keuangan Realisasi Anggaran, Pendapatan dan Belanja. Dan Surflus-Defisit

4.8.2 Kelemahan sistem yang diusulkan

Untuk program aplikasi sistem informasi akuntansi belanja dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0 dengan Microsoft SQL 2000 sebagai databasenya ini terdapat beberapa kelemahan diantaranya sebagai berikut:

A. Program aplikasi ini hanya memunculkan data-data yang berkaitan dengan belanja saja.


(2)

180

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan penelitian pada Kantor Kecamatan Cileunyi pada sub bag. Keuangan penulis menyimpulkan bahwa:

A. pembuatan laporan bulanan untuk pajak sudah memakai komputer tetapi masih menggunakan Microsoft Excel 2007, dimana Microsoft Excel 2007 sebagai alat hitung dan memproses data, dalam hal tersebut sehingga bisa mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam perhitungannya dan setiap pengerjaannya kurang efektif dan tidak efisien.

B. Penulis membuat rancangan sistem informasi akuntansi belanja dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai databasenya sehingga dengan aplikasi tersebut dapat menghasilkan informasi yang berhubungan dengan belanja yaitu berupa laporan pemakaian barang, stok barang, Jurnal umum, Buku besar, neraca, yang lebih efektif, efisien dan akurat antar bagian.

5.2 Saran

Saran penulis untuk mengembangkan lebih lanjut yang ditujukan kepada pihak Instansi tempat melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

A. Perlu diadakan pengembangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang dapat mengelola dan mengolah data lebih akurat dan untuk


(3)

181

menghasilkan informasi yang berhubungan dengan pajak bumi dan bangunan serta untuk mengoptimalkan prosedur kerja.

B. Perusahaan harus menggunakan program aplikasi belanja yang penulis buat maka komputer yang digunakan minimal menggunakan Processor AMD Athlon, INTEL Pentium 4, Motherboard K7SOM+, Motherboard INTEL, Harddisk Minimal 20 Gb, memory DDR 512 MB dan terdapat Software windows XP, Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000. User sistem yang diusulkan sebaiknya SMA atau orang yang bisa mengoperasikan komputer di bidang software dan hardware.


(4)

182

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih. (2004). Akuntansi Pengantar Pendekatan Terpadu Buku 1. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Bastian Indra. (2006). Sistem Akuntansi Sektor Publik. Bandung: Informatika Bin Ladjamudin Al bahra. (2004). Konsep Sistem Basis Data dan

Implementasinya Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bin Ladjamudin Al bahra. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Carls,Warren S., Reeve MJames dan Fees Philips. (2000). Pengantar Akuntansi I. Penerjemah: Aria Farah Mita dkk. Jakarta: Salemba Empat.

Daulay, Melwin Syafrizal. (2007). Mengenal Hardware Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer. Yogyakarta: Andi.

Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus besar bahasa Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Fatansyah. (2004). Basis Data.Bandung: Informatika.

Feri Djuandi.(2002).SQL Server untuk Profesional. Jakarta: Elex Media Harahap, Sofyafri (2005).Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Hartono, Jogiyanto. (2007). Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Offset. Halim Abdul. (2005). Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah.


(5)

183

Jack Febrian. (2004). Kamus Komputer dan Teknologi Informasi.Bandung: Informatika.

Kusrini. (2007). Tuntutan Praktis membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic Dan Miscrosoft SQL Server. Yogyakarta: Andi. Madcoms. (2005). Aplikasi Database Visual basic 6.0 dengan Crystal report.

Yogyakarta: Andi Offset.

Melwin Syafrizal Daulay. (2007). Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer. Yogyakarta: Andi.

Moh. Nazir. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi Edisi 3 Cetakan Jakarta: Salemba Empat. Nordiawan Dedi. (2005). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Elex Media

Ramadhan (2007). SQl Server 2000 dan Visual Basic 6.0 Informatika: Bandung. Razaq Abdul (2007). Penuntun Praktis Microsoft Office XP Yogyakarta: Andi. Susanto Azhar (2004). Sistem Informasi Akuntansi Konsep Dan Pengembangan

Berbasis Komputer. Bandung: Lingga jaya.

Susanto Azhar (2004). Sistem Informasi Manajemen Dan Pengembangan. Bandung: Lingga jaya.

Sutanta Edy (2007. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta Salemba Empat. Soemarso. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1, Edisi ke-5. Jakarta:

PT Rimeka Cipta.

Sutabri Tata. (2003). Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Yuswanto. (2002). Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0.


(6)

204

Nama : Agung Nugraha SR Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22 Juli 1989 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Golongan Darah : A Agama : Islam

Status : Belum Menikah Kebangsaan : Indonesia

Alamat Tinggal : Kp. Cibiru Tonggoh Desa Cibiru Wetan RT/RW 02/07 Kecamatan Cileunyi Kabupaten

Bandung 40162.

Telp./ Email : +628562036375 / Sagaraagung@yahoo.co.id Blog : AgungNugraha11007043.Blogspot.com

Data Pendidikan :

No. Keterangan Nama Sekolah Tahun Lulus

1 SD SD Cibiru II 2001 2 SMP SMPN 46 Bandung 2004 3 SMA SMA Mekar Arum 2007 4 Perguruan Tinggi Universitas Komputer


Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan Pada Pt Sentra Indologis Utama Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 7 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Perlengkapan Pada PT. BPW Pahala Kencana Cabang Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 9 28

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT Cipta Sejahtera

1 14 242

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Kecamatan Baleendah Kab. Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 4 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Dinas Pendidikan Kota Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basoc 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 3 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Indomo Mulia Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

2 11 226

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Pada Kantor Kecamatan Cileunyi Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 14 246

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kredit Gadai Pada Perum Penggadaian Kantor Cabang Pungkur Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 21 184

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Pada Kelurahan Cibeureum Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 14 322

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan Pada PT. Derlin Express Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 21 234