Strategi Pencapaian Target Pendapatan Daerah

III-4 bermoral, pengembangan sarana dan fasilitas pelayanan prima, dan melaksanakan terobosan untuk peningkatan pelayanan masyarakat. j. Meningkatkan koordinasi secara sinergis, baik dengan Pemerintah Daerah KabupatenKota maupun dengan Pemerintah dalam upaya menggali data potensi pungutan pusat yang ada d KabupatenKota. Sebagaimana telah diketahui, bahwa dana perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum DAU, dan Dana Alokasi Khusus DAK. Penerimaan dari bagi hasil pajak yang bersumber dari bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan Pajak Penghasilan PPh Perorangan menunjukkan peningkatan terus setiap tahunnya. Prospek yang baik ini perlu lebih ditingkatkan dengan memperbanyak Wajib Pajak. Sementara untuk bagi hasil bukan pajak berupa bagi hasil dari sumber daya alam yang beberapa tahun lalu menunjukkan kecenderungan stagnasi menjadi perhatian serius dari Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan potensi Sumber Daya Alam tersebut. Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut : a. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri PPh OPDN dan PPh Pasal 21; b. Meningkatkan akurasi potensi Sumber Daya Alam yang ada di Daerah sebagai dasar perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan; c. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah dan kabupatenkota dalam pelaksanaan Dana Perimbangan; d. Membuat peta potensi PBB khusus, khususnya pungutan PBB yang masih dikelola oleh Pemerintah sektor 3P Pertambangan, Perhutanan dan Perkebunan.

2. Strategi Pencapaian Target Pendapatan Daerah

Berdasarkan kebijakan perencanaan pendapatan daerah tersebut, maka untuk dapat merealisasikan target pada Tahun 2012 disusun strategi pencapaiannya, sebagai berikut: a. Strategi pencapaian target Pendapatan Asli Daerah, ditempuh melalui: 1 Penataan kelembagaan, penyempurnaan dasar hukum pemungutan dan regulasi penyesuaian tarif pungutan; 2 Pelaksanaan pemungutan atas objek pajakretribusi baru dan pengembangan sistem operasi penagihan atas potensi pajak dan retribusi yang tidak memenuhi kewajibannya; III-5 3 Pemenuhan fasilitas dan sarana pelayanan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran; 4 Memberlakukan penetapan pajak dengan tarif progresif dan meningkatkan pelayanan secara khusus dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat melalui drive thru , Gerai Samsat dan Samsat Mobile , layanan SMS, dan pengembangan Samsat Outlet ; 5 Mengembangkan penerapan standar pelayanan kepuasan publik di beberapa Kantor Bersama Samsat lainnya dengan menggunakan parameter ISO 9001-2000; 6 Penyebarluasan informasi dan program sosialisasi di bidang pendapatan daerah dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat; 7 Revitalisasi BUMD melalui berbagai upaya agar dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah; 8 Optimalisasi pemberdayaan aset yang diarahkan pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah; 9 Melakukan pembinaan secara teknis fungsional dalam upaya peningkatan fungsi dan peran OPD sebagai unit kerja penghasil di bidang pendapatan daerah; dan 10 Melakukan koordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan pada tataran kebijakan, dengan POLRI dan kabupatenkota termasuk dengan daerah perbatasan dalam operasional pemungutan dan pelayanan pendapatan daerah serta mengembangkan sinergitas pelaksanaan tugas dengan OPD penghasil. b. Strategi pencapaian target Dana Perimbangan, ditempuh melalui: 1 Melakukan sosialisasi secara terus menerus mengenai pungutan PBB, PPh, dan BPPBB dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak; 2 Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi sumber daya alam bekerja sama dengan KabupatenKota serta Kementerian Keuangan cq. Direktorat Jenderal Pajak dan Kementerian ESDM sebagai dasar perhitungan pembagian dana perimbangan keuangan; 3 Melakukan pembinaan dengan mengoptimalkan Tim Intensifikasi PBB, PPh dan memberikan penghargaan dalam bentuk insentif kepada KabupatenKota; III-6 4 Meningkatkan keterlibatan Pemerintah Daerah dalam perhitungan lifting migas dan perhitungan sumber daya alam lainnya agar memperoleh proporsi pembagian yang sesuai dengan potensi; dan 5 Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan dan Badan Anggaran DPR RI untuk mengupayakan peningkatan besaran DAU; 6 Memberikan fasilitasi kepada KabupatenKota dalam persiapan pengalihan PBB perdesaan dan Perkotaan menjadi Pajak Daerah; 7 Memberikan fasilitasi kepada KabupatenKota dalam penyusunan perencanaan dan pengamanan penerimaan, yang bersumber dari Dana Perimbangan dari Pemerintah.

3. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah