Permasalahan dan Solusi Kerjasama Pembangunan

VI - 10 Diplomatic Executive Networking Centre DENC tentang Penguatan Kerjasama di Bidang Perdagangan dan Perekonomian, Business Forum antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pengusaha Provinsi Mpumalanga dan Limpopo dan pengusaha Jawa Barat, serta data peluang kerjasama antara Provinsi Jabar dan Limpopo. 3 Rapat Koordinasi Kerjasama Luar Negeri tentang Prospek Kerjasama dengan Provinsi Chiang Rai, Thailand Provinsi di Afrika Selatan dan Rapat Koordinasi dalam rangka revitalisasi kerjasama dengan salah satu Provinsi di Wilayah Asia Penjajakan Kerjasama di Wilayah Afrika Selatan. 4 Kajian Pakar Pengembangan Kerjasama Luar Negeri melalui Kerjasama Sister Province Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi di Afrika Selatan dalam Penguatan Kerjasama Pembangunan Ekonomi guna Meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah. b. Kegiatan Fasilitasi dan Evaluasi Kerjasama antar Pemerintah dan dengan BadanLembaga Luar Negeri: 1 Fasilitasi Implementasi kerjasama antara Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Kementerian Agama dengan Lembaga Pemerintah Amerika Serikat Peace Corps dalam Bidang Pengajaran Bahasa Inggris dan Pelatihan Guru Bahasa Inggris. 2 Kerangka Acuan Kerja Program USAID PRIORITAS antara Pemprov Jabar dan USAID tentang Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Jawa Barat. 3 Monitoring ke KabupatenKota dalam rangka Inventarisir dan Evaluasi Kerjasama KabupatenKota di Wilayah Provinsi Jawa Barat dengan PemerintahBadanLembaga di Luar Negeri. 4 Kajian Pemetaan Potensi Unggulan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Jawa Barat. 5 Nota Pernyataan Kehendak Rencana Kerjasama Bidang Infrastruktur antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Intercorp International Limited, Amerika Serikat, dan New Frontiers Resources, Lebanon. 6 Rapat Koordinasi Kerjasama Luar negeri: Sosialisasi Mekanisme Pinjaman dan Hibah Luar Negeri serta prosedur izin perjalanan dinas Luar Negeri.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Belum adanya kesepakatan kegiatan konkrit dari OPD teknis dari kedua daerah. Solusi mengintensifkan koordinasi dan konsultasi, khususnya dengan Kementerian Dalam Negeri sebagai Instansi Vertikal dan Kementerian Luar Negeri sebagai VI - 11 penanggungjawab urusan hubungan luar negeri untuk menghindari multitafsir peraturan perundang-undangan secara berkesinambungan. b. SDM pengelola kerjasama baik di tingkat provinsi maupun di KabupatenKota di Jawa Barat perlu ditingkatkan. Solusi peningkatan kapasitas aparatur pengelola kerjasama secara berkesinambungan melalui kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan kerjasama luar negeri, advokasi teknis mengenai tatacaraprosedur dalam penyelenggaraan kerjasama luar negeri guna terciptanya suatu mekanisme pengelolaan kerjasama yang mampu menjaring mitra kerjasama yang potensial dengan kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dan pertukaran informasipengetahuan dengan melakukan kunjungan kerja ke provinsi di Indonesia yang telah berhasil dalam menjalin kemitraan dengan pihak pemerintah di luar negeri maupun dengan badanlembaga luar negeri. c. Pengorganisasian dan pelaksanaan penyelenggaraan kerjasama luar negeri masih belum tertata dengan baik serta terkoordinasi di dalam satu atap baik di lingkup OPD maupun Pemerintah KotaKabupaten. Solusi peningkatan koordinasi antar pengelola kerjasama luar negeri di lingkungan Provinsi Jawa Barat untuk meciptakan sinergi dan harmonisasi program dan menciptakan jejaring pengelola kerjasama luar negeri. d. Kurangnya komitmen untuk menindaklanjuti kerjasama yang telah dijalin oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui alokasi anggaran dan kegiatan yang konkrit baik di lingkup OPD maupun Pemerintah KotaKabupaten sehingga kerjasama cenderung berjalan stagnan. Solusi perlu adanya komitmen dan Political Will yang kuat dari Pimpinan untuk merealisasikan kerjasama yang telah dijalin dan juga komitmen dari OPD serta Pemerintah KotaKabupaten melalui pengalokasian anggaran kegiatan.

D. Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Provinsi