Pengertian Konsep Ketuhanan Kelas7 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 1319

80 Kelas VII SMP Kemudian muncullah pertanyaan, Dengan cara apa kita bisa memahami Brahman? Brahman sangat rahasia dan sulit dipahami. Untuk menjawab pertanyaan itu, berdasarkan sejarah panjang dan pengalaman hidup manusia dalam memahami dan mencari Brahman, maka jawabannya yakni Brahman hanya dapat dipahami dengan kerendahan hati, pandai bersyukur, dan hidup dalam kesabaran. Maksudnya adalah untuk memahami Brahman harus rendah hati, sabar, jujur, dan ikhlas melayani semua ciptaan Brahman. Tidak dibenarkan memahami Brahman dengan nalar, walaupun ilmu pengetahuan sangat mengutamakan nalar dan kecerdasan. Bukan itu saja, dituntut juga ketulusan dalam melaksanakan ajaran suci Veda dan memberikan pemujaan kepada Brahman. Terlebih lagi apabila mempergunakan nalar dan kecerdasan, keegoisan dan kesombongan, pasti tidak dapat memahami hakikat Brahmana yang sesungguhnya. Para arif bijaksana zaman dahulu menggambarkan tentang betapa sulitnya memahami Brahman dengan mengandaikan kebeadaan minyak di dalam sebutir kelapa. Pertanyaannya, bagaimana bisa memahami pohon mangga yang besar dan bisa berbuah lebat dengan rasa manis pada sebuah biji mangga yang baru habis dimakan dagingnya. Apabila kelapa itu diparut, diperas lalu dimasak, maka minyak muncul dengan sendirinya. Begitu juga biji mangga, apabila ditanam di tanah yang subur, maka kita akan tahu dahan, batang, dan cabang pohon mangga. Karena muncul dengan sendirinya kalau biji yang misteri bertemu dengan tanah yang subur. Dalam hal ini, tanah yang subur adalah perumpamaan manusia yang sabar, rendah hati, tulus mengabdi melayani ciptaan Brahman.

B. Pengertian Konsep Ketuhanan

Kata konsep ketuhanan dalam bahasa Sanskerta disebut sebagai Brahmavidya. Brahman yang berarti Tuhan, dan kata vidya yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi, Brahmavidya adalah ilmu pengetahuan tentang Brahman atau tentang Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu cabang ilmu di dalam Brahmavidya adalah mengapa Brahman diberikan banyak nama, apa saja nama-nama suci Brahma dan sifat serta bagaimana caranya untuk memuliakan Brahman. Untuk ini ada baiknya beberapa sloka berikut ini disimak dengan baik. Ekam sat Viprah Bhahuda vadanti. Maksudnya hanya ada satu kebenaran atau Tuhan, orang bijaksana yang memberikan nama banyak. Umat Hindu keberadaannya sangat hiterogen, terdiri dari berbagai suku bangsa dan guna karma yang tidak sama. Ada umat yang mempunyai kualitas pribadi yang sangat baik karena semangatnya mempelajari Veda. 81 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Namun demikian, ada juga sebagian umat Hindu dengan kualitas yang belum memadai. Untuk perbedaan inilah mengapa Brahman diberikan banyak nama oleh para Maharsi zaman dahulu. Nama Brahman disesuaikan dengan fungsinya. Kalau umat Hindu kebetulan seorang petani, maka nama Brahman disebut sebagai Dewi Sri yang berfungsi melambangkan kemakmuran. Bagi umat Hindu yang masih dalam proses menuntut ilmu pengetahuan, maka Brahman dipuja sebagai Dewi Saraswati. Hakikatnya sama, yaitu memuja Brahman tetapi nama dan caranya yang tidak sama. Ketidak samaan dalam nama dan cara jangan sampai memecah belah umat Hindu, melainkan harus disyukuri bahwa kebhinekaan itu adalah keniscayaan yang indah. Bagaikan bunga yang berwarna-warni di taman, begitulah nama-nama Tuhan dalam Agama Hindu yang menjadikan Hindu menjadi sangat indah dan menarik. Bhineka Tunggal Ika, tan hana Dharma mangruwa. Maksudnya, berbeda-beda yang tunggal itu Tuhan, namun sesungguhnya tidak ada dharma Tuhan itu dua. Sloka yang dikutip dari Kitab Sutasoma gubahan Empu Tantular yang sampai sekarang dipakai semboyan negara. Motto ini dimuat di dalam lambang negara Garuda Pancasila dan memberikan inspirasi kepada seluruh anak bangsa Indonesia untuk menghargai perbedaan. Tidak mungkin hanya satu kebenaran yang dipaksakan kepada yang lainnya. Umat Hindu sangat toleransi, ada yang menyebut Brahman sebagai Sang Hyang Widhi, ada juga yang menyebutnya sebagai Gusti dan Sang Hyang Embang. Berbeda penyebutan tetapi maknanya adalah sama, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Gambar 7.2 Untuk memahami Sang Hyang WidhiTuhan Yang Maha Esa, salah satu caranya adalah melalui dharma tula belajar dan diskusi kepada orang suci 82 Kelas VII SMP

C. Pengertian Monoteisme dan Politeisme