79
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kata kunci
konsep ketuhanan, Brahma Vidya, Sang Hyang Widhi, monoteisme, politeisme, nama suci Tuhan, narayana, bhahuda.
A. Pendahuluan
Di dalam Veda disebutkan, tiada yang lebih rahasia di dunia ini selain Brahman. Dalam hal ini, Brahman artinya tidak ada duanya. Brahman tidak
bisa dipahami dengan kecerdasan nalar manusia. Dalam kitab Upanisad, Brahman disebut sebagai “neti-neti’ atau bukan ini dan juga bukan itu.
Semakin mempergunakan kecerdasan untuk memahami Brahman, hasilnya semakin tidak ada. Apalagi dengan egois dan kesombongan, maka akan
semakin tersesatlah orang itu dan semakin jauh dengan Brahman.
Peta Konsep
Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.1
Ilustrasi arca Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam
semesta Umat Hindu bukan penyembah berhala
Konsep Ketuhanan A. Pendahuluan
B. Pengertian Konsep Ketuhanan C. Pengertian Monoteisme dan
Politeisme D. Mantra Suci tentang
Ketuhanan dalam Hindu E. Asta Aiswarya sebagai
Sifat-Sifat Brahman
80
Kelas VII SMP
Kemudian muncullah pertanyaan, Dengan cara apa kita bisa memahami Brahman? Brahman sangat rahasia dan sulit dipahami. Untuk menjawab
pertanyaan itu, berdasarkan sejarah panjang dan pengalaman hidup manusia dalam memahami dan mencari Brahman, maka jawabannya
yakni Brahman hanya dapat dipahami dengan kerendahan hati, pandai bersyukur, dan hidup dalam kesabaran.
Maksudnya adalah untuk memahami Brahman harus rendah hati, sabar, jujur, dan ikhlas melayani semua ciptaan Brahman. Tidak dibenarkan
memahami Brahman dengan nalar, walaupun ilmu pengetahuan sangat mengutamakan nalar dan kecerdasan.
Bukan itu saja, dituntut juga ketulusan dalam melaksanakan ajaran suci Veda dan memberikan pemujaan kepada Brahman. Terlebih lagi apabila
mempergunakan nalar dan kecerdasan, keegoisan dan kesombongan, pasti tidak dapat memahami hakikat Brahmana yang sesungguhnya.
Para arif bijaksana zaman dahulu menggambarkan tentang betapa sulitnya memahami Brahman dengan mengandaikan kebeadaan minyak
di dalam sebutir kelapa. Pertanyaannya, bagaimana bisa memahami pohon mangga yang besar dan bisa berbuah lebat dengan rasa manis pada sebuah
biji mangga yang baru habis dimakan dagingnya.
Apabila kelapa itu diparut, diperas lalu dimasak, maka minyak muncul dengan sendirinya. Begitu juga biji mangga, apabila ditanam di tanah yang
subur, maka kita akan tahu dahan, batang, dan cabang pohon mangga. Karena muncul dengan sendirinya kalau biji yang misteri bertemu dengan
tanah yang subur. Dalam hal ini, tanah yang subur adalah perumpamaan manusia yang sabar, rendah hati, tulus mengabdi melayani ciptaan Brahman.
B. Pengertian Konsep Ketuhanan