Latar Kajian Ditpolkom | Website Direktorat Politik dan Komunikasi Final Laporan IKMI

Indeks Keamanan Manusia Indonesia PENGEMBANGAN KONSEP INDEKS KEAMANAN MANUSIA INDONESIA 2015

A. Latar

Belakang Keamanan Manusia Sebagaimana layaknya abstraksi atau konsepsi mengenai fenomena sosial lain, tidak ada kesepakatan mengenai apa yang dimaksud sebagai keamanan . Konsep keamanan nasional atau national security sebagai sesuatu yang ambigu, yang jika digunakan tanpa spesifikasi tertentu, akan meninggalkan ruang kebingungan. Kelompok tradisionalis dalam kajian keamanan melihat konsep keamanan secara eksklusif dalam konteks militer dan negara‐sentris, menyamakan keamanan dengan isu‐isu militer dan penggunaan kekuatan use of force. Salah satu definisi tradisional keamanan menyebutkan bahwa security is a relative freedom from war, coupled with a relatively high expectation that defeat will not be a consequence of any war that should occur . Penganut aliran tradisionalis lain, mendefinisikan kajian keamanan sebagai the study of the threat, use and control of military force. Lebih lanjut kajian keamanan adalah kajian terhadap the specific policies that states adopt in order to prepare for, prevent, or engage in war. Disini dapat disimpulkan bahwa pandangan kelompok tradisionalis terhadap konsep keamanan adalah sangat negara‐ sentris dan militeristik. Pandangan kelompok keamanan tradisionalis mendapat sanggahan dari pemikir‐pemikir lain yang kemudian disebut sebagai kelompok wideners dan “deepeners. Kelompok yang mendukung upaya widening‐deepening, meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam kelompok itu sendiri, memiliki kesepakatan bahwa konsep keamanan tidak seharusnya eksklusif hanya mencakup negara dan militer. Disinilah konsep keamanan memiliki dimensi keamanan negara state ‐security serta pada sisi lain kewajiban negara untuk mewujudkan keamanan manusia human security sebagai bentuk dari peran dan tanggung jawab negara terhadap rakyatnya. Konsep keamanan manusia mulai berkembang perdebatannya semenjak dipublikasikannya laporan UNDP mengenai pembangunan manusia pada tahun . Perdebatan tentang konsep keamanan manusia berlangsung dalam tiga konteks yang melatarbelakangi munculnya perdebatan mengenai keamanan manusia. Pertama, keamanan manusia merupakan gagasan dan upaya untuk menyebarkan memperkuat nilai‐nilai tentang demokrasi dan hak asasi manusia. Kedua , keamanan manusia, sebagai suatu konsep, bukanlah hal baru. Keamanan manusia yang secara luas mencakup isu‐isu non‐militer juga sudah dikembangkan di dalam konsep keamanan secara komprehensif. Ketiga, A. Wolfers, National Security as an Ambiguous Symbol , Political Science Quarterly, vol. , no. , , hal. . . Bellany, Towards a Theory of nternational Security , Political Studies, vol. , no. , , hal. . Stephen Walt, The Renaissance of Security Studies , International Studies Quarterly, vol. , no. , , hal. . Ibid, hal. . Indeks Keamanan Manusia Indonesia perdebatan yang paling tajam adalah perbedaan dalam definisi dan upaya untuk mencapai keamanan manusia oleh masing‐masing pemerintah nasional berdasarkan sudut pandang, pengalaman, dan prioritas yang berbeda.

B. Gagasan