BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Laporan Keuangan
Laporan Keuangan adalah ringkasan dari proses pencatatan, merupakan
ringkasan dari transaksi – transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dengan deminkian output dan hasil akhir dari
proses akuntansi. Analisis dan interpretasi laporan keuangan adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk membuat suatu keputusan antara lain mengenai
rencana perluasan perusahaan, penanaman modal investasi, pencarian sumber dana operasi perusahaan, dan lain–lain. Bagi penanam modal investor, analisis
atas ikhtisar keuangan juga merupakan suatu alat yang sangat membantu dalam proses penilaian dan memproyeksikan keadaan keuangan dan hasil usaha suatu
proyek perusahaan. Jadi analisis dan interprestasi bukanlah merupakan tujuan, tetapi analisis dan interprestasi hanyalah merupakan suatu alat untuk
membuatmengambil keputusan untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Teori Harga Saham
a. Valuation Model
Valuation model model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan
Universitas Sumatera Utara
atau yang diamati menjadi perkiraaan tentang harga saham. Variabel – variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan, dividen yang dibagikan, variabilitas
laba, dan sebagainya. Secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut: Po
= ∑ D
t
1+r
t
Dimana Po adalah harga saham, r adalah tingkat keuntungan yang dianggap layak, dan D adalah dividen. Perusahaan hanya bisa membagikan
dividen yang makin besar kalau perusahaan mampu menghasilkan laba yang makin besar. Dengan demikian, kalau perusahaan bisa memperoleh laba yang
makin besar, maka secara teoritis perusahaan akan mampu membagikan dividen yang makin besar. Tentu saja perusahaan tidak harus meningkatkan pembayaran
dividen kalau laba yang diperoleh makin besar. Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, harga
saham akan meningkat. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham.
b. Strong Form Eficiency
Strong Form Eficiency menyatakan bahwa semua informasi yang tercermin dalam harga saham meliputi informasi yang sifatnya pribadi maupun yang
dipublikasikan. Lubis, 123 Ada tiga jenis informasi yaitu:
1. Informasi yang bersifat fundamental yaitu:
a. Kemampuan manajemen perusahaan
b. Prospek perusahaan
Universitas Sumatera Utara
c. Prospek pemasukan
d. Perkembangan teknologi
e. Kemampuan menghasilkan keuntungan
f. Manfaat terhadap perekonomian nasional
g. Kebijakan pemerintah
h. Hak – hak investor
2. Informasi Yang bersifat teknis, misalnya:
a. Perkembangan kurs
b. Keadaan pasar
c. Volume, frekuensi transaksi
d. Kekuatan pasar
3. Informasi yang berhubungan dengan kondisi sosial, ekonomi, politik,
misalnya: a.
Tingkat inflasi b.
Kebijakan moneter c.
Musim d.
Neraca pembayaran dan APBN e.
Kondisi ekonomi f.
Kondisi politik
3. Rasio Keuangan
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Rasio keuangan dapat digunakan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari
komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan selama periode tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang
diinterpretasikan dengan tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi lebih lanjut Wild,36. Berikut ini rasio yang menjadi pokok bahasan penelitian
ini:
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar Brigham: 79. Sedangkan Menurut
Muslich 1997: 47 Rasio likuiditas menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu aktiva untuk
segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang dapat diperoleh. Kas
merupakan suatu aktiva yang paling likuid. Aktiva lain mungkin relatif likuid atau tidak likuid tergantung seberapa cepat aktiva ini dapat
dikonversikan ke kas.
Rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah:
1 Quick Ratio
Quick ratio atau rasio cepat digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposannya dengan aset
tunai yang dimilikinya. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan bahwa suatu perusahaan perbankan mengalami kesulitan kas.
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena
Universitas Sumatera Utara
persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir sebagai uang kas,
walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Menurut Munawir 1997:74 “rasio ini lebih tajam daripada Current ratio, karena
hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid mudah dicairkan atau diuangkan dengan utang lancar”.
2 Banking Ratio
Menurut Muljono 1999:431 “Banking Ratio digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada deposannya
dengan menarik kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya”. Rendahnya nilai rasio ini mengindikasikan banyaknya kredit macet yang dimiliki
bank tersebut.
b. Rasio Profitabilitas