4.4 Penentuan Rasio dan Jumlah Optimal Pos Kebakaran
4.4.1 Potret penanganan kebakaran negara maju a.
Layanan Kebakaran merupakan layanan masyarakat yang mendasar, karena kebakaran selalu menyebabkan total loss. Tidak ada korelasi jumlah
pos kebakaran dengan daerah, income per kapita, dan tingkat kemakmuran relatif.
b. Yang ada korelasi jumlah pos dengan jumlah populasipenduduk atau
jumlah bangunan. 1 pos untuk melayani 18.183 penduduk atau 6977 rumah.
4.4.2 Secara rural Calvert County. MD memiliki jarak jangkauan pelayanan pos kebakaran 5 mil,
ini berarti 1 pos memiliki wilayah layanan seluas 78 mil
2
. Jadi untuk kota Medan yang memiliki luas daerah 265,1 km
2
atau 98,8 mil
2
membutuhkan 2 Pos Kebakaran.
4.4.3 Secara urban Arlington County memiliki jarak jangkauan pelayanan pos kebakaran 0,9 mil,
ini berarti 1 pos memiliki wilayah layanan seluas 2,54 mil
2
. Jadi untuk kota Medan yang memiliki luas daerah 265,1 km
2
atau 98,8 mil
2
membutuhkan 39 Pos Kebakaran.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4.4 Menurut peraturan yang berlaku Berdasarkan Kepmen PU No.11KPTS2000, terdapat dua ketentuan:
a. Berdasarkan jarak jangkauan wilayah layanan radius 2,5 km, maka luas
layanan = 19.62 Km
2
. Kota Medan dengan luas 265.1 Km
2
b. Berdasarkan ketentuan 1 pos pemadam melayani maksimum 3 kelurahan.
Kota Medan memiliki 151 kelurahan, hal ini berarti kota Medan
membutuhkan 51 Pos Kebakaran.
, hal ini berarti
kota Medan membutuhkan 14 Pos Kebakaran.
4.4.5 Berdasarkan standar ISO Ketentuan aman dapat terpenuhi apabila mobil kebakaran berjarak 1,5 Mil
atau 2,4 Km dari lokasi kebakaran. Hal ini berarti radius layanan menurut ISO adalah
2,4 Km, maka kota Medan membutuhkan 15 Pos Kebakaran.
4.4.6 Berdasarkan Pd M-01-2004-C Berdasarkan pengalaman Dinas Pemadam Kebakaran kota Bandung, bahwa
Dinas Pemadam Kebakaran kota Bandung pernah melukukan pemadam pada kasus kebakaran yang tidak sampai mengakibatkan total loss hanya mengenai sebagian
atap rumah yang dianggap kasus kebakaran “terbaik”, terjadi pada jarak lokasi 1,5 km dari Pos Pemadam. Hal ini bila diterapkan di kota Medan, maka kota Medan
membutuhkan 38 Pos Kebakaran.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Terlihat hasil yang beragam untuk itu perlu dilihat kondisi daerah setempat berdasarkan waktu tanggap. Menurut Kepmen PU No.11KPTS2000 dan Standar
Pd M-01-2004-C, waktu tanggap merupakan factor terpenting dalam menentukan jumlah pos kebakaran yang optimal.
4.4.7 Berdasarkan waktu tanggap Dalam menghitung waktu tanggap yang dijadikan acuan sebagai berikut:
a. Berdasarkan NFPA 1231 Standard on Water Supplies for Suburban and
Rural Fire Fighting edisi 1993 Menurut standar NFPA 1231, bahwa kecepatan normal kendaraan 35
MilJam atau 56,4 KmJam b. Berdasarkan ISO Insurance Service Office
Ketentuan aman dari ISO Insurance Service Office dipenuhi apabila besar waktu tempuh travel time adalah:
1. untuk mobil kebakaran adalah 2,456,4 x 60 = 2,57 menit.
2. untuk mobil tanggaladder = 4,28 menit, dan
3. untuk bangunan terjauh dari pos sejarak 5 mil 8 km diperlukan
waktu tempuh = 8,57 menit. Menurut ISO Pos terdekat berjarak 2,4 Km dan Pos terjauh dari bangunan 8 Km.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Standar ISO dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Jarak dan Waktu Tempuh Kendaraan Menurut ISO Sumber: ISO Insurance Service Office
c. Menurut Dinas Kebakaran
Waktu tanggap adalah waktu yang dibutuhkan petugas kebakaran dari sejak awal pemberitahuan sampai petugas siap semprot di lokasi kebakaran. Waktu asumsi
Diskar dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Waktu Asumsi Diskar No.
Uraian Waktu Asumsi Diskar
Menit 1
2 3
Waktu Pengecekan Waktu Pemanggilan
Waktu Siap Semprot 5
5 2,5
Total 12.5
Sumber: Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan Waktu Tanggap = waktu pemanggilan + waktu pengecekan + waktu
tempuh + waktu siap penyemprotan.
POS Terjauh
Mobil Pemadam
Mobil Tangga
Bangunan 8 Km
4 Km
2,4 Km 8,57 menit
4,28 menit
2,57 menit
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.4.8 Perhitungan waktu tanggap Adapun langkah – langkah dalam perhitungan waktu tanggap sebagai berikut:
1. Waktu tempuh yang aman menurut ISO untuk mobil pemadam kebakaran
adalah 2,57 menit. 2.
Asumsi Diskar bahwa waktu yang diperlukan untuk pemanggilan + Pengecekan + siap semprot adalah 12,5 Menit
Jadi apabila kedua hal ini diinterpretasikan dalam menghitung waktu tanggap adalah:
Waktu tanggap = 12,5 + 2,57 = 15,07 Menit Hasil dari
interpretasi tersebut sesuai dengan ketentuan Kepmen PU
No.11KPTS2000 bahwa waktu tanggap yang diperlukan adalah 15 menit. Maka dari
pendekatan di atas dapat diambil bahwa jarak layanan yang cukup aman sejauh 2,4 Km dari Pos Kebakaran.
Dari hasil perhitungan waktu tanggap menghasilkan radius layanan 2,4 Km atau memiliki luas layanan 18 Km
2
. Kota Medan yang memiliki luas 265,1 Km
2
“ Jumlah Pos Minimal untuk Kota Medan adalah 15 Pos Kebakaran”
, berarti
kota Medan membutuhkan 15 Pos Kebakaran.
4.5 Pembagian Wilayah Layanan Dan Penyebaran Pos Kebakaran