Pembuatan Tumpuan support PembuatanSambungan flange Pembuatan Katup Valve Pembuatan Bengkokan elbow Pembuatan Penumpu Vertikal

Gambar 4.7 KotakPenulisan Data Code yang digunakan

4.1.3. Pembuatan Tumpuan support

Proses pembuatan tumpuan sebagai permulaan dari kalkulasi piping stress maka umumnya digunakan Anchorsebagai support diawal dan diakhir dari jalur pipa. Gambar 4.8 PemodelanTumpuanJenisAnchor

4.1.4. PembuatanSambungan flange

Jenis dari sambungan yang digunakan dalam sistem perpipaan pada feed water systema dalah Flange dengan class 150 yang telah disesuaikan dengan dimensi dan jenis pipa yang digunakan. 10 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.9 Pemodelanflange

4.1.5. Pembuatan Katup Valve

Pembuatan katup dengan jenis gate valvepada node 76-80, hasil pemodelan gate valve dapat dilihat pada gambar 4.10.jenis valve yang digunakan merupakan jenis valve yang dipakai pada sistem perpipaan perminyakan yang dianalisa. Gambar 4.10 Pemodelan GateValve UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.1.6. Pembuatan Bengkokan elbow

Node 26-30 adalah pembuatan bengkokan dengan jenis elbow 90 , hasil pemodelan elbow dapat dilihat pada gambar 4.11. Gambar 4.11 Pemodelanpembuatanelbow

4.1.7. Pembuatan Penumpu Vertikal

Penumpu vertical yang digunakan untuk menumpu pipa disepanjang sistem adalah penumpu dengan jenis y +, yang berat pipa hanya te rtahan pergeseranya dalam arah y atau vertical. Gambar 4.12Pemodelan Penumpu support UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.13 Model yang ditampilkanhasilinput data di CAESAR II Setelah model dibuat, maka langkah berikutnya untuk melakukan static analysis adalah dengan melakukan proses yang disebut dengan“error checking”.Ketika icon error checking telah di tekan maka CAESAR II akan melakukan pemeriksaan terhadap input dan semua data yang telah di-input sebelumnya. Gambar 4.14 Icon Error Checking pada Menu Ba Batch Run Error Checking UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Hasil dari error checking adalah sebagai berikut : o Warning : Jika dianggap kesalahan yang ditemukan tidaklah berbahaya dalam arti tidak mengakibatkan kesalahan fatal dalam hitungan. o FatalError : Jika kesalahan inputan sedemikian besar dan dikhawatirkan hasil perhitungan akan sangat menyimpang dari code dan standar yang digunakan. Pada kasus ini tidak terdapat warning ataupun fatal error. Gambar 4.15Hasil Output Error Checking Untuk analisa statis kita harus menentukan beban yang terjadi dalam sistem perpipaan, dalam sistem perpipaan dikelompokkan menjadi tiga beban utama, yaitu : 1. Sustained Load 2. Thermal Load Expansion Load 3. Occasional Load Untuk kasus ini kita ingin menganalisa pada keadaan Sustained Load. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.16Analisa pada Keadaan Beban Statis 4.2HasilAnalisadenganMenggunakan Software CAESAR IIv 5.10 Hasil analisa yang diperoleh adalah nilai tegangan yang diperoleh oleh sistem perpipaan akibat beban berat yaitu beban pipa dan beban fluida serta beban komponen – komponen pendukung, nilai tegangan yang dihasilkan berupa tegangan bending atau lentur, tegangan geser torsi, serta batas tegangan yang diijinkan oleh material pipa yang digunakan, dalam hal ini A53 Grade B untuk fluida pada tekanan dan temperature rendah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Piping Code: B31.3 = B31.3 -2006, May 31, 2007 CODE STRESS CHECK PASSED : LOADCASE 2 SUS W+WW Highest Stresses: kPa Code Stress: 108788.2 Allowable: 137895.1 Axial Stress: 669.6 Node 168 Bending Stress: 108728.9 Node 220 Torsion Stress: 24874.2 Node 20 Hoop Stress: 0.0 Node 20 3D Max Intensity: 109018.3 Node 220 Tabel 4.1 Hasil analisa Tegangan Bending NODE Bending Stress KPa Torsion Stress KPa SIF In Plane SIF Out Plane Code Stress KPa Allowable Stress KPa Ratio Piping Code 10 51831.2 24874.2 1.000 1.000 51890.4 137895.1 37.6 B31.3 20 21101.6 24874.2 1.000 1.000 21160.9 137895.1 15.3 B31.3 25 11500.5 24874.2 1.000 1.000 11559.7 137895.1 8.4 B31.3 26 10026.6 24874.2 1.000 1.000 10085.9 137895.1 7.3 B31.3 28 20054.8 24874.2 2.266 1.888 20114.0 137895.1 14.6 B31.3 29 59448.8 18920.4 2.266 1.888 59490.2 137895.1 43.1 B31.3 30 44229.2 -3711.5 1.000 1.000 44347.0 137895.1 32.2 B31.3 40 24834.6 -3711.5 1.000 1.000 24952.5 137895.1 18.1 B31.3 50 5265.5 3711.5 1.000 1.000 5383.3 137895.1 3.9 B31.3 60 17870.5 -3711.5 1.000 1.000 17988.4 137895.1 13.0 B31.3 68 67929.3 -3711.5 2.266 1.888 68047.1 137895.1 49.3 B31.3 69 72994.0 -3394.5 2.266 1.888 73464.7 137895.1 53.3 B31.3 70 33417.1 -986.5 1.000 1.000 33941.5 137895.1 24.6 B31.3 75 32972.1 986.5 1.000 1.000 33474.3 137895.1 24.3 B31.3 80 0.0 0.0 0.000 0.000 0.0 0.0 0.0 B31.3 90 29208.1 -986.5 1.000 1.000 29510.4 137895.1 21.4 B31.3 100 27021.3 -986.5 1.000 1.000 27193.5 137895.1 19.7 B31.3 110 25109.3 -986.5 1.000 1.000 25151.3 137895.1 18.2 B31.3 120 23539.2 986.5 1.000 1.000 23627.4 137895.1 17.1 B31.3 128 22607.1 986.5 1.000 1.000 22795.7 137895.1 16.5 B31.3 129 39050.5 6465.4 2.266 1.888 39117.0 137895.1 28.4 B31.3 130 31442.5 8259.6 2.266 1.888 31560.4 137895.1 22.9 B31.3 135 12792.2 8259.6 1.000 1.000 12910.1 137895.1 9.4 B31.3 136 12153.2 -8259.6 1.000 1.000 12271.0 137895.1 8.9 B31.3 140 9053.4 8259.6 1.000 1.000 9171.3 137895.1 6.7 B31.3 148 3813.6 -8259.6 2.266 1.888 3931.4 137895.1 2.9 B31.3 149 23308.2 5585.3 2.266 1.888 23539.9 137895.1 17.1 B31.3 150 16953.0 463.4 1.000 1.000 17421.8 137895.1 12.6 B31.3 160 18496.5 -463.4 1.000 1.000 19065.8 137895.1 13.8 B31.3 168 45212.0 463.4 2.266 1.888 45881.7 137895.1 33.3 B31.3 169 42805.9 2031.2 2.266 1.888 43337.8 137895.1 31.4 B31.3 170 15534.3 -3540.1 1.000 1.000 15593.5 137895.1 11.3 B31.3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NODE Bending Stress KPa Torsion Stress KPa SIF In Plane SIF Out Plane Code Stress KPa Allowable Stress KPa Ratio Piping Code 175 12410.8 3540.1 1.000 1.000 12470.1 137895.1 9.0 B31.3 176 10728.5 -3540.1 1.000 1.000 10787.8 137895.1 7.8 B31.3 180 4373.5 3540.1 1.000 1.000 4432.8 137895.1 3.2 B31.3 190 21120.6 -3540.1 1.000 1.000 21179.8 137895.1 15.4 B31.3 200 46867.9 3540.1 1.000 1.000 46927.2 137895.1 34.0 B31.3 210 76105.8 -3540.1 1.000 1.000 76165.1 137895.1 55.2 B31.3 220 108728.9 3540.1 1.000 1.000 108788.2 137895.1 78.9 B31.3 Hasil nilai tegangan dari simulasi software dapat dilihat pada Grafik yang menunjukkan nilai serta letak tegangan maksimum.Grafik tegangan hasil simulasi dapat dilihat pada gambar 4.16. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.17 Grafik Tegangan Hasil Simulasi Software Caesar II v 5.10 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.3 Perhitungan Pembebanan Pipa

Dokumen yang terkait

Analisa Tegangan Statik pada Sistem Perpipaan Tower Air (Water Tower System) Dengan Menggunakan Software Caesar II v. 5.10

2 41 127

Analisa Tegangan Statik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan ( Feed Water Pump ) Dengan Menggunakan Software Caesar Ii Versi. 5.10

0 33 131

Analisa Tegangan Statik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan ( Feed Water Pump ) Dengan Metode Elemen Hingga Dan Bantuan Software Caesar Ii Versi. 5.10

1 36 169

Analisa Tegangan Statistik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan (Feed Water Pump) Dengan Metode Elemen Hingga dan Bantuan Software Caesar II versi. 5.10

0 31 169

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Analisa Tegangan Statik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan ( Feed Water Pump ) Dengan Menggunakan Software Caesar Ii Versi. 5.10

0 0 38

ANALISA TEGANGAN STATIK SISTEM PERPIPAAN PADA POMPA AIR UMPAN ( FEED WATER PUMP ) DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CAESAR II versi. 5.10 SKRIPSI

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Perpipaan - Analisa Tegangan Statik pada Sistem Perpipaan Tower Air (Water Tower System) Dengan Menggunakan Software Caesar II v. 5.10

0 0 37

Analisa Tegangan Statik pada Sistem Perpipaan Tower Air (Water Tower System) Dengan Menggunakan Software Caesar II v. 5.10

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Analisa Tegangan Statik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan ( Feed Water Pump ) Dengan Metode Elemen Hingga Dan Bantuan Software Caesar Ii Versi. 5.10

0 0 63

ANALISA TEGANGAN STATIK SISTEM PERPIPAAN PADA POMPA AIR UMPAN ( FEED WATER PUMP ) DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN BANTUAN SOFTWARE CAESAR II versi. 5.10 SKRIPSI

0 0 14