Membuat file baru di CESAR II. Penentuan Node dan Panjang Pipa

Pemodelan system perpipaan dapat dilakukan melalui tahapan proses pembuatan pada software Caesar berikut :

4.1.1 Membuat file baru di CESAR II.

Klik file-new, makaakan tampil kotak seperti dibawah ini. Masukkan nama file kemudian tentukan folder penempatan file tersebut, lalutekan OK. Gambar 4.2 KotakPenulisanNamaKalkulasipadaawal dimulainya proses pemasukan CAESAR II akan menampilkan kotak yang merupakan data satuan yang digunakan di CAESAR II. Tekan OK. Gambar 4.3 Kotak Standard Satuan yang digunakan di CAESAR II UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Data yang ditampilkan dapat dirubah kedalam bentuks atuan ain yang diinginkan.Hal ini dapat mempermudah dalam penyamaan satuan – satuan untuk nilai tegangan yang dihasilkan melalui analisa software terhadap satuan nilai tegangan bahan yang dipakai pada sistem perpipaan.

4.1.2. Penentuan Node dan Panjang Pipa

Selanjutnya adalah proses pemasukan data, yang pertama adalah memasukkan nilai node pertama elemen 10-20 beserta dengan dimensi yaitu1 m pada kolom DX. Interval node yang digunakan dalam pemodelan ini sebesar 10, dengan pemakain node khusus seperti node 25,26dan seterusnya untuk pemodelan equipment – equipment tambahan. Gambar 4.4 KotakPenulisan Node danPanjangPipa Selanjutnya memasukkan data-data daripipa diameter, schedule,, data temperature dantekanan.Pada kasus ini menggunakanpipa 6”, ketebalan7.112 mm, schedule 40,serta tidak mempunyai insulasi. Kemudian memasukkan data temperature dan tekanan. Nilai tekanan dalam keadaan normal untuk fluida air yang digunakan pada temperature 35 C dengan nilai toleransi 12.5 . UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar4.5KotakPenulisan Data Pipa, TemperaturdanTekanan Selanjutnya memasukkan data material pipa. CAESAR II akan secara otomatis menghitung Modulus Elasisitasdan Poisson’s Ratio. Dalam kasus ini menggunakan pipa High Carbon.Fluid densityuntuk fluida air adalah 0.00099kgcm 3 .Hasil pemodelan pipa lurus dan spesifikasinya ditunjukkan pada gambar 4.6. Gambar 4.6 PemodelanPipaLurusbeserta Data SifatatauKarakteristik Material Sistem Perpipaan Kemudian menentukan ASME code.Karenafluida yang dialirkan adalah air pada temperature 35 C maka digunakan ASME Code B31.3dalam kasus ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.7 KotakPenulisan Data Code yang digunakan

4.1.3. Pembuatan Tumpuan support

Dokumen yang terkait

Analisa Tegangan Statik pada Sistem Perpipaan Tower Air (Water Tower System) Dengan Menggunakan Software Caesar II v. 5.10

2 41 127

Analisa Tegangan Statik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan ( Feed Water Pump ) Dengan Menggunakan Software Caesar Ii Versi. 5.10

0 33 131

Analisa Tegangan Statik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan ( Feed Water Pump ) Dengan Metode Elemen Hingga Dan Bantuan Software Caesar Ii Versi. 5.10

1 36 169

Analisa Tegangan Statistik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan (Feed Water Pump) Dengan Metode Elemen Hingga dan Bantuan Software Caesar II versi. 5.10

0 31 169

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Analisa Tegangan Statik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan ( Feed Water Pump ) Dengan Menggunakan Software Caesar Ii Versi. 5.10

0 0 38

ANALISA TEGANGAN STATIK SISTEM PERPIPAAN PADA POMPA AIR UMPAN ( FEED WATER PUMP ) DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CAESAR II versi. 5.10 SKRIPSI

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Perpipaan - Analisa Tegangan Statik pada Sistem Perpipaan Tower Air (Water Tower System) Dengan Menggunakan Software Caesar II v. 5.10

0 0 37

Analisa Tegangan Statik pada Sistem Perpipaan Tower Air (Water Tower System) Dengan Menggunakan Software Caesar II v. 5.10

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Analisa Tegangan Statik Sistem Perpipaan Pada Pompa Air Umpan ( Feed Water Pump ) Dengan Metode Elemen Hingga Dan Bantuan Software Caesar Ii Versi. 5.10

0 0 63

ANALISA TEGANGAN STATIK SISTEM PERPIPAAN PADA POMPA AIR UMPAN ( FEED WATER PUMP ) DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN BANTUAN SOFTWARE CAESAR II versi. 5.10 SKRIPSI

0 0 14