I. Posisi anak dan Lokasi Suntikan
Vestus lateralis adalah otot bayi yang tebal dan besar, yang mengisi bagian anterolateral paha. Vaksin disuntikan batas antara sepertiga otot bagian atas dan
tengah yang merupakan bagian paling tebal dan padat. Jarum harus membuat sudut 45
o
– 60
o
terhadap permukaan kulit ; dengan jarum kearah lutut. Anak atau bayi diletakkan diatas meja periksa, dapat dipegang oleh orang
tua pengasuh atau posisi setengah tidur pada pangkuan orang tua. Celana popok bayi harus dibuka bila menutupi otot vastus lateralis sebagai lokasi
suntikan, bila tidak demikian vaksin akan disuntikkan terlalu bawah daerah paha. Kedua tangan dipegang menyilang pelvis bayi dan paha dipegang antara jempol
dan jari – jari, sehingga mengurangi hambatan dalam proses penyuntikan dan membuatnya lebih lancar Ranuh, et al. 2008.
J. Pencatatan Imunisasi
Setiap bayi anak sebaiknya mempunyai dokumentasi imunisasi seperti kartu imunisasi yang dipegang oleh orang tua atau pengasuhnya. Setiap dokter
atau tenaga paramedis yang memberikan imunisasi harus mencatat semua data – data yang relevan pada kartu imunisas. Data yang harus dicatat pada kartu
imunisasi : 1. Jenis vaksin yang diberikan, termasuk nomor batch dan nama dagang; 2. Tanggal melakukan vaksinasi; 3. Efek samping bila ada; 4. Tanggal
vaksinasi berikut; 5. Nama tenaga medis paramedic yang memberikan vaksin. Pentingnya kartu vaksinasi ini untuk menilai jenis dan jumlah vaksin yang
diberikan dan bagaimana pemberian vaksinasi selanjutnya untuk pasien dengan imunisasi tidak lengkap dan cara mengejar catch up imunisasi yang tertinggal
Ranuh,et al. 2008. 20
Sebelum memberikan vaksin cek identitas ampul, waktu kedaluarsa dan catat nomor batch. Pastikan bahwa injeksi adrenaline BP 1 dalam 1000 tersedia
dalam kotak obat yang sewaktu – waktu dibutuhkan untuk mengatasi reaksi alergi Juffrie.M Iyan.D, 2008.
K. Standart Pelayanan Minimal SPM
Keputusan menteri kesehatan RI Nomor 1457MenkesSKX2003 tentang standart pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten kota Menteri
kesehatan Republik Indonesia.bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat 4 butir b, Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Pemerintah mempunyai
kewenangan untuk menetapkan pedoman standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan oleh KabupatenKota Kepmenkes, 2003.
Standart pelayanan minimal bidang kesehatan pasal 2 ; 1. Kabupatenkota menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai Standart Pelayanan Minimal; 2.
Standart Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang meliputi jenis pelayanan beserta indikator
pekerja dan target tahun 2010, diantaranya ; Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah mengenai pelayanan imunisasi, desa kelurahan
UniversaI Child Immunization SPM 100 Kepmenkes, 2003. Indicator keberhasilan GAIN UCI mengacu pada RPJMN tahun 2010-2014
dengan target pencapaian sebagai berikut : 1.
Tahun 2010 Mencapai UCI desakelurahan 80 , persentase bayi usia 0-11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap 80 . 2.
Tahun 2011 21
Mencapai UCI desakelurahan 85 , persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 82 .
3. Tahun 2012
Mencapai UCI desakelurahan 90 , persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 88 .
4. Tahun 2013
Mencapai UCI desakelurahan 95 , persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 88 .
5. Tahun 2014
Mencapai UCI desakelurahan 100 , persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 90 .
Dinas kesehatan kota medan 2012 menetapkan Standart Pelayanan Minimal Imunisasi tahun 2012 dari masing-masing jenis imunisasi harus mencapai target
yaitu HB0 = 80 ,BCG = 90 ,DPTHB = 95 ,Polio = 95 ,Campak = 95 . Pemberian imunisasi ini harus sudah diberi kepada bayi sebelum usia 1 tahun.