Penyimpanan Vaksin TINJAUAN PUSTAKA

G. Pemberian suntikan

Sebagian besar suntik diberikan melalui suntikan intramuscular atau subkutan dalam. Kecuali pada dua jenis vaksin yaitu OPV diberikan per-oral dan BCG diberikan dengan suntikan intradermal dalam kulit. Pada sebagian petugas kesehatan yang kurang berpengalaman memberikan suntikan subkutan dalam, dianjurkan memberikan dengan cara intra muscular Ranuh, 2008.

H. Teknik dan Ukuran Jarum

Untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi dan trauma akibat suntikan yang salah. Pada tiap suntikan harus digunakan tabung suntikan dan jarum baru, sekali pakai dan steril. Sebagian besar vaksin harus disuntikan ke dalam otot. Penggunaan jarum yang pendek meningkatkan resiko terjadinya suntikan subkutan yang kurang dalam. Hal ini menjadi masalah untuk vaksin – vaksin yang inaktif inactivated. Standart jarum suntik ialah ukuran 23 dengan panjang 25 mm, tetapi ada perkecualian lain dalam beberapa hal seperti berikut : 1. Pada bayi yang kurang bulan ,dapat dipakai jarum ukuran 26 dengan panjang 16 mm; 2. Untuk suntikan subkutan pada lengan atas, dipakai jarum ukuran 25 dengan panjang 16 mm, untuk bayi – bayi kecil dipakai ukuran 27 dengan panjang 12 mm; 3. Untuk suntikan intramuscular pada orang dewasa yang sangat gemuk obese dipakai jarum ukuran 23 dengan panjang 38 mm; 4. Untuk suntikan intradermal pada vaksinasi BCG dipakai jarum ukuran 25 – 27 dengan panjang 10 mm Ranuh, et al. 2008. 19

I. Posisi anak dan Lokasi Suntikan

Vestus lateralis adalah otot bayi yang tebal dan besar, yang mengisi bagian anterolateral paha. Vaksin disuntikan batas antara sepertiga otot bagian atas dan tengah yang merupakan bagian paling tebal dan padat. Jarum harus membuat sudut 45 o – 60 o terhadap permukaan kulit ; dengan jarum kearah lutut. Anak atau bayi diletakkan diatas meja periksa, dapat dipegang oleh orang tua pengasuh atau posisi setengah tidur pada pangkuan orang tua. Celana popok bayi harus dibuka bila menutupi otot vastus lateralis sebagai lokasi suntikan, bila tidak demikian vaksin akan disuntikkan terlalu bawah daerah paha. Kedua tangan dipegang menyilang pelvis bayi dan paha dipegang antara jempol dan jari – jari, sehingga mengurangi hambatan dalam proses penyuntikan dan membuatnya lebih lancar Ranuh, et al. 2008.

J. Pencatatan Imunisasi

Setiap bayi anak sebaiknya mempunyai dokumentasi imunisasi seperti kartu imunisasi yang dipegang oleh orang tua atau pengasuhnya. Setiap dokter atau tenaga paramedis yang memberikan imunisasi harus mencatat semua data – data yang relevan pada kartu imunisas. Data yang harus dicatat pada kartu imunisasi : 1. Jenis vaksin yang diberikan, termasuk nomor batch dan nama dagang; 2. Tanggal melakukan vaksinasi; 3. Efek samping bila ada; 4. Tanggal vaksinasi berikut; 5. Nama tenaga medis paramedic yang memberikan vaksin. Pentingnya kartu vaksinasi ini untuk menilai jenis dan jumlah vaksin yang diberikan dan bagaimana pemberian vaksinasi selanjutnya untuk pasien dengan imunisasi tidak lengkap dan cara mengejar catch up imunisasi yang tertinggal Ranuh,et al. 2008. 20

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Pada Bayi dan Balita di Puskesmas Darusallam Medan Tahun 2013

0 47 60

Cakupan Program Imunnisasi Dasar Terhadap Standart Pelayanan Minimal Imunisasi (SPM) di Puskesmas Helvetia dan Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2012

0 30 61

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencapaian Target Cakupan Imunisasi Dasar di Puskesmas Helvetia Medan 2014

2 52 99

Hubungan Peran Kader Posyandu dengan Status Imunisasi Campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014

15 113 74

Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu terhadap Cakupan Kelengkapan Imunisasi Diluar Imunisasi Dasar pada Anak Dibawah 1 Tahun di Rumah Sakit Muhammadiyah Sumatera Utara dan Praktek Pribadi Dokter Anak

0 45 63

Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang imunisasi BCG pada bayi usia 0-2 bulan di 3 (tiga) Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014

1 63 91

Standart Pelayanan Minimal (SPM).

0 3 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cakupan Program Imunisasi - Cakupan Program Imunnisasi Dasar Terhadap Standart Pelayanan Minimal Imunisasi (SPM) di Puskesmas Helvetia dan Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2012

0 1 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Pengertian Imunisasi - Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencapaian Target Cakupan Imunisasi Dasar di Puskesmas Helvetia Medan 2014

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cakupan Program Imunisasi - Cakupan Program Imunisasi Dasar Terhadap Standart Pelayanan Minimal Imunisasi (SPM) Di Puskesmas Helvetia Dan Puskesma Padang Bulan Medan 2012.

0 0 16