BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan skripsi yang telah dilakukan oleh penulis terhadap peranan notaris dalam hal pembuatan perjanjian kredit, maka penulis menarik
beberapa kesimpulan penting, yaitu sebagai berikut: 1.
Aspek-aspek hukum yang ada dalam perjanjian kredit yang diberikan oleh notaris adalah bahwa perjanjian kredit yang berupa akta otentik merupakan
sebuah peraturan bagi para pihak yang membuatnya dengan berbagai macam kewajiban dan hak yang ada didalamnyha yang harus dilaksanakan
agar tercapai tujuan dan maksud dari akta perjanjian kredit tersebut. Apabila ada pihak yang melanggar ketentuan yang ada didalam akta
perjanjian kredit itu, maka aka nada sanksi yang diberikan sesuai yang dimaksud didalam akta perjanjian itu sendiri. Akta perjanjian kredit ini
juga mempunyai kekuatan eksekutorial dimana akta ini setara dengan vonis keputusan hakim yang artinya setiap isi dari pasal dalam akta ini
dapat dijalankan tanpa harus menunggu izin dari pengadilan terlebih dahulu. Dan akta perjanjian kredit yang dibuat notaris merupakan alat
bukti yang sempurna karena sudah sesuai dengan kaidah-kaidah peraturan perundang-undangan tentang pembuatan akta yang tercantum didalam
Undang-Undang Tentang Jabatan Notaris.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Tugas dan wewenang notaris didalam Undang-Undang tentang Jabatan
Notaris nomor 30 tahun 2004 sudah tepat, ditambah lagi dengan adanya kode etik notaris yang dibuat pada tahun 2005 membuat notaris
mempunyai tugas dan batasan-batasan yang jelas dalam menjalankan perannya dimasyarakat. Notaris dalam membuat akta otentik ini juga
mempunyai aturan teknis sesuai peraturan perundang-undangan agar akta yang dibuatnya benar dan sempurna. Sanksi-sanksi yang diterapkan
didalam peraturan jabatan notaris ini sudah memenuhi kaidah serta moral yang cocok untuk profesi notaris. Tugas dan wewenangnya mempunyai
keseimbangan sehingga semua tugas dan wewenang yang diberikan menjadi tidak melewati batas.
3. Peranan notaris sebagai pembuat akta otentik perjanjian kredit dalam
skripsi ini melalui pembahasannya sudah memenuhi standar baku pembuatan akta otentik pada umumnya dan perjanjian kredit secara khusus
dimana dalam pembuatan akta perjanjian kredit ini notaris menjadi penasihat hukum bagi kedua belah pihak dan juga notaris dapat member
masukan dan saran dalam pembuatannya dan isi dari pasal-pasalnya sehingga isi dari perjanjian itu tidak akan melanggar ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Notaris juga menjelaskan kelebihan dari ide-ide yang dikemukakan dari para pihak dalam membantu merumuskan pasal-
pasal. Notaris juga turut serta membantu masyarakata awam dalam memahami perjanjian kredit itu seperti apa supaya tidak terjebak didalam
isi perjanjian itu dan berakibat menguntungkan salah satu pihak saja.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
B. Saran