Rumusan Permasalahan Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan

keamanan dan kenyamanan si peminjam maupun si pemberi pinjaman dalam proses kredit berjalan. Hal itu tentu tidak melanggar isi dari Pasal 4 dalam kode etik notaris yang telah dibuat 8 . Selain itu juga akan dibahas sejauh mana efektifitas notaris dalam membuat perjanjian kredit terhadap lembaga pemberi kredit dalam hal ini koperasi simpan pinjam kepada anggota – anggota yang ingin meminjam uang dimana didalam isi dari perjanjian yang akan dibuat harus tergantung dari kedua belah pihak yang bersangkutan, lain halnya seperti bank yang cenderung sudah menetapkan sendiri jangka waktu pinjamannya. Maka, dengan melihat latar belakang yang telah diuraikan tadi di bagian awal dari bab I ini, penulis memilih judul “ PERANAN NOTARIS DALAM HAL PEMBUATAN PERJANJIAN KREDIT”, untuk kemudian dalam bab – bab yang selanjutnya akan dibahas secara lebih terperinci sehingga nantinya akan ditemukan jawaban atas pokok permasalahan yang diajukan.

B. Rumusan Permasalahan

Yang menjadi rumusan permasalahan yang telah disiapkan untuk kemudian akan dibahas ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaiana aspek-aspek hukum yang ada dalam akta perjanjian kredit? 2. Bagaimana tugas dan wewenang Notaris menurut Undang-Undang nomor 30 tahun 2004? 8 Keputusan pembuatan Kode Etik Notaris di dalam Kongres Ikatan Notaris Indonesia yang ke – IX di Surabaya pada tanggal 13 sampai 16 Nopember tahun 1974 yang menghasilkan beberapa keputusan diantaranya adalah Kode Etik Notaris tersebut yang hingga kini masih diberlakukan sebagai hukum yang berlaku bagi notaris di seluruh wilayah Republik Indonesia UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Bagaimana peranan Notaris sebagai Pembuat Akta Perjanjian Kredit?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini antara lain sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui aspek hukum yang terdapat di dalam akta perjanjian kredit yang dibuat oleh notaris. 2. Untuk menjelaskan secara terperinci tugas dan wewenang notaris yang tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Peraturan Jabatan Notaris. 3. Untuk mengetahui peranan Notaris dalam membuat akta perjanjian kredit.

D. Manfaat Penulisan

Diharapkan manfaat positif dari hasil penulisan ini ada 2 manfaaat penulisan yang bisa dikaji, yaitu sebagai berikut: 1. Secara teoritis Bahwa dengan adanya penulisan terhadap notaris diharapkan dapat menyumbangkan suatu pengetahuan baru maupun tambahan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Dalam kaitannya dengan ilmu hukum, agar dapat menjadi salah satu aspek yang layak untuk dikaji dari segi yuridis dimana sangat penting bahwa kita mengetahui sebenarnya peranan notaris dalam pekerjaannya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pekerjaan yang disini terutama sekali dalam pembuatan akta perjanjian kredit ini dikarenakan kebiasaan masyarakat sekarang yang sudah mulai ramai untuk melakukan tindakan meminjam uang dengan cara kredit kepada lembaga- lembaga pemberi kredit apakah itu bank ataupun lembaga-lembaga non bank. Apabila nantinya masyarakat ingin membuat perjanjian untuk menjamin keamanan dan kenyamanan mereka selama proses peminjaman kredit berlangsung, maka notaris dapat digunakan jasanya untuk membuat klausul- klausul yang dapat menyenangkan bagi kedua belah pihak untuk kemudian dapat ditaati bersama. 2. Secara praktis Dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari kelak apabila ada seseorang yang ingin meminjam uang atau bertindak selaku debitur atau jika tidak bertindak sebagai kreditur, maka dapat diketahui sampai sejauh mana hak dan kewajiban sesuai perjanjian yang telah disepakati dan dengan secara sadar serta tidak sepihak. Perjanjian itu dibuat sesempurna mungkin agar terhindar dari kecacatan hukum. Guna mencapai standar baku yang sempurna, maka harus menggunakan jasa notaris yang secara khusus akan membuat isi dari perjanjian sesuai permintaan kedua belah pihak tanpa mengurangi keinginan-keinginan yang akan dituangkan ke dalam butir-butir perjanjian oleh kedua belah pihak, sesuai dengan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA asas dalam pembuatan perjanjian yaitu asas kebebasan berkontrak dan juga asas “pacta sun servanda”. Pengertian pacta sun servanda ini adalah bahwa persetujuan yang telah dibuat oleh para pihak harus dilaksanakan dengan iktikad baik dan tidak boleh ditarik kembali tanpa kesepakatan kedua belah pihak 9 . Sesuai dengan Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang menjelaskan bahwa kedua belah pihak yang membuat perjanjian menjadikan perjanjian yang telah dibuat itu sebagai Undang-Undang yang berlaku bagi mereka yang membuat dan mereka harus menuruti apa yang telah mereka sepakati sebelumnya. Apabila nanti ada yang ingin menjadikan profesi notaris sebagai profesinya, maka dalam hal pembuatan perjanjian kredit juga nantinya harus memperhatikan para pihak yang akan membuat perjanjian tersebut, apakah layak atau tidak. Hal ini tentu menjadi salah satu poin penting bagi notaris agar perjanjian yang nantinya dibuat menjadi bagus dan tidak cacat hukum.

E. Metode Penelitian