Apabila para pihak  ada  kurang memahami maksud dari isi Pasal  didalam akta  otentik  tersebut,  maka  notaris  berkewajiban  menerangkannnya  dan
menjelaskan maksud dari penulisan akta tersebut. Setelah kedua belah pihak menyetujui maksud dan tujuan dari akta otentik
itu,  maka  akta  tersebut  kemudian  dapat  ditandatangani  untuk  dapat  diberikan uangnya  kepada  debitur  agar  dapat  segera  digunakan  oleh  debitur  dan  secara
langsung  maka  akta  otentik  tersebut  dapat  dilaksanakan  seluruh  isi  dari  Pasal tersebut.
Maka,  setelah  akta  otentik  itu  selesai  dibuat,  akta  tersebut  kemudian disimpan  didalam  kantor  notaris  dan  tidak  bisa  diberikan  asli  akta  kepada  pihak
yang tidak berkepentingan. Terhadap pihak-pihak yang ikut menandatangani akta tersebut  juga  tidak  bisa  diberikan  asli  akta  otentik,  hanya  bisa  diberikan  salinan
akta, itupun dengan beberapa ketentuan untuk mengeluarkan salinan karena tidak sembarangna bisa salinan dikeluarkan.
Selama berlangsungnya proses mengangsur, notaris tidak harus memantau perkembangan  karena  hal  itu  bukanlah  merupakan  tugas  dari  notaris,  tetapi
apabila ada salah satu pihak yang kemudian mempertanyakan hal yang kemudian tidak  jelas  baginya,  maka  notaris  tetap  berwenang  untuk  memberi  tahu  tentang
apa yang perlu diketahui oleh pihak tersebut.
E. Peranan Notaris Dalam Pelaksanaan Pengembalian Kredit
Peran  notaris  dalam  memberi  nasihat  kepada  para  pihak  apabila  diminta sangatlah  diperlukan.  Karena  pihak  yang  memberi  pinjaman  bisa  tiba-tiba  ingin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menanyakan  tentang  Pasal-Pasal  yang  ada  didalam  itu  yang  kemudian  tidak dimengerti oleh pihak tersebut.
Sebenarnya, peran notaris yang lain dalam proses pengembalian kredit ini sendiri adalah pada akhir pengembalian kredit, dimana notaris wajib menyerahkan
salinan akta otentik yang telah dibuat pada awal mengadakan perjanjian. Penyerahan  itu  merupakan  salah  satu  indikator  apabila  peminjam  sudah
melunasi uang yang dipinjamnya, meskipun tidak selamanya harus seperti itu. Bisa  saja  koperasi  simpan  pinjam  meminta  salinan  akta  untuk
diinventarisir agar pembukuan mereka menjadi lebih baik. Dalam praktek  yang dilihat selama notaris  mempunyai kerjasama dengan
koperasi simpan pinjam yang dimaksud, notaris selalu menyerahkan salinan akta yang telah dibuat kepada koperasi  untuk  kemudian diinventarisasi  dan dilakukan
pendaftaran  baik  didalam  buku  khusus  notaris  dan  buku  pendaftaran  akta  milik koperasi.
Jadi, apabila kemudian ada masalah dibelakang hari, koperasi bisa melihat kembali  salinan  akta  tersebut  untuk  meneliti  sebenarnya  apa  yang  terjadi,
misalnya  jumlah  hutang  yang  tidak  dibayar  atau  adanya  masalah  dari  si  debitur yang  tidak  ingat  berapa  jumlah  hutang  yang  dipinjamnya  kemarin,  kenapa  lebih
besar yang dibayarnya dari pada yang dipinjamnya. Hal  ini  yang  sehari-hari  banyak  dilihat  dalam  melakukan  riset  dalam
rangka  melihat  pelaksanaan  terhadap  isi  perjanjian  yang  dilaksanakan  oleh koperasi dengan kedua belah pihak yang dibuat oleh seorang notaris.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kemudian,  apabila  pinjaman  tersebut  sudah  selesai,  maka  koperasi  bisa menyerahkan salinan akta tersebut dengan memfoto kopinya terlebih dahulu untuk
kemudian diserahkan kepada debitur yang ingin meminta salinan akta tersebut.
F. Peranan Notaris Dalam Tata Cara Penyelesaian Kredit Bermasalah