Anatomi dan fisiologi hati

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hati

1. Anatomi dan fisiologi hati

Hati terletak di kuadran kanan atas abdomen di ruang peritoneum tepat di bawah sisi kanan diafragma dan di bawah rongga dada McPhee dan Ganong, 2010. Hati pada orang dewasa memiliki berat 1400-1600 gram, yaitu sekitar 2.5 berat badan. Hati menerima darah dari vena porta 60 sampai 70 dan arteri hepatica 30 sampai 40 Robbins dan Cotran, 2010. Gambar 1. Struktur lobulus hati McPhee dan Ganong, 2010. Hati terdiri dari dua jenis sel utama, yaitu hepatosit dan sel Kupffer Gambar 1. Hepatosit aktif secara metabolis dan berasal dari epitel, sedangkan sel Kupffer merupakan sel makrofag yang berada di lapisan dalam sinusoid hepatik. Makrofag ini membunuh bakteri atau partikel asing yang masuk ke vena porta melalui dinding usus halus. Sel-sel tersebut tersusun membentuk satuan anatomik yang disebut lobulus, ditunjang oleh kerangka retikulin di sekitar pembuluh vaskular yang disebut sinusoid. Antara sinusoid dengan lempeng hepatosit terdapat ruang yang mengandung cairan interstisium tanpa eritrosit, tempat zat gizi dan produk sisa berdifusi untuk berpindah antara darah sirkulasi dan hati Sacher and McPherson, 2002; Shier, Butler, and Lewis, 2006. Darah masuk ke hati melalui dua sumber, yaitu arteri dan vena. Arteri hepatika membawa darah arteri langsung dari aorta yang kaya oksigen dan membawa produk sisa metabolik dari seluruh tubuh. Vena porta mengalirkan darah yang sebelumnya mengalir melalui jaringan perifer limpa dan dari saluran cerna. Cabang arteri hepatika dan vena porta mencapai bagian perifer setiap lobulus melalui triad porta agar tercapai distribusi zat gizi yang maksimum ke hapatosit. Dengan demikian, darah sinusoid adalah campuran darah arteri dan vena. Vena sentral menerima semua darah dan mengambalikan ke sirkulasi sistemik melalui vena hepatika yang besar, yang mengalirkannya ke vena kava inferior. Dua pertiga darah yang beredar melalui hati berasal dari vena porta, sisanya dari aorta, sehingga darah sinusoid mengandung lebih sedikit oksigen dibanding darah yang masuk ke sebagian besar organ lain McPhee dan Ganong, 2010; Sacher and McPherson, 2002. Empedu merupakan produk sekretori hati yang disekresikan oleh hepatosit ke tubulus-tubulus halus, yang disebut kanalikulus biliaris. Kanalikulus biliaris yang menyatu membentuk duktulus, yang menempati kerangka jaringan ikat dan menunjang vena porta serta cabang arteri hepatika. Duktulus-duktulus empedu menyatu membentuk saluran empedu intrahati yang semakin besar, akhirnya membentuk duktus ekstrahepatik yang mengalirkan empedu dari hati ke kandung empedu Sacher and McPherson, 2002.

2. Fungsi hati

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian jangka panjang dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit persea americana Mill. terhadap konsentrasi alkalin fosfatase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 13 94

Pengaruh pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah persea americana Mill. terhadap aktivitas enzim alkali fosfatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

1 5 96

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit buah Persea americana Mill. terhadap kadar albumin tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 84

Pengaruh pemberian jangka pendek dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 91

Efek hepatoprotektif pemberian infusa kulit Persea americana Mill. terhadap ALT-AST tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 125

Pengaruh pemberian jangka panjang dekok kulit persea americana Mill. terhadap kadar alkalin fosfatase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 8

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 81

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida

0 1 89