Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim pertumbuhannya. Cara ini banyak digunakan untuk menyimpan daging, telur, sayuran sebelum dipasarkan ataupun selama pemasaran. c. Temperatur tinggi, umumnya di atas 65 o C dalam jangka waktu antara 5-6 jam, cara ini banyak dilakukan untuk pengawetan bahan-bahan berbentuk tepung dan sejenisnya. Imam Supardi,1999

II.1.4 Natrium Bisulfit NaHSO

3 Sifat khusus NaHSO 3 :  Berbentuk kristal putih  Sangat larut dalam air  Sedikit larut dalam ethanol  Monoklinik  Sg = 1,48  Mengurai jika dipanaskan  Digunakan sebagai antiseptik dan sebagai bahan pengelantang

II.2 Landasan Teori

Salah satu masalah utama dalam pembuatan tepung mengkudu adalah timbulnya warna coklat atau browning. Sehingga diperlukan beberapa cara untuk mencegah atau menghilangkan warna coklat tersebut. Pada mengkudu sendiri proses pencoklatan diketahui lebih mengarah secara non enzimatis karena kandungan gula, asam askorbat dan kandungan logam Fe lebih besar. Zat-zat tersebut menyebabkan terjadinya proses pencoklatan non anzimatis secara karamelisasi, vitamin C dan reaksi Maillard. Dari ketiga penyebab pencoklatan non enzimatis tersebut, reaksi maillard merupakan penyebab utama karena kandungan karbohidrat, gula reduksi dan proteinnya merupakan yang terbanyak. Menurut Winarno, 1992, reaksi Maillard merupakan merupakan reaksi yang melibatkan gugus karbonil dan gugus amin. Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim Di dalam proses perendaman pada pembuatan tepung mengkudu terjadi proses absorpsi, yaitu terabsorpsinya vitamin C oleh NaHSO 3 . Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik pada absorpsi fisik atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia pada absorpsi kimia. Komponen gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli absorpsi fisik. Dalam hal-hal yang mempengaruhi bleaching pada pembuatan tepung mengkudu adalah : 1. Absorben Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi pada permukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia.Absorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci. Persyaratan absorben : a. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil. b. Selektif c. Memiliki tekanan uap yang rendah d. Tidak korosif. e. Mempunyai viskositas yang rendah f. Stabil secara termis. g. Murah Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim Absorben yang sering digunakan adalah air. www.che-is-try.org Dalam hal ini absorben yang digunakan adalah larutan NaHSO 3 2. Kosentrasi Kosentrasi larutan NaHSO 3 juga sangat berpengaruh dalam hal ini yaitu semakin besar kosentrasi semakin besar hasil yang didapat.tetapi besar kosentarsi yang diijinkan tidak boleh melebihi kosentrasi maksimum bahan pengawet yaitu sebesar 3000mgl. Prof. Dr. Imam Supardi, dr. Sp. Mk 3. Lama perendaman Selain kosentrasi lama perendaman juga sangat berpengaruh untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Semakin lama perendaman hasil yang didapat juga semakin besar. 4. Suhu pengeringan Suhu pengeringan umumnya di atas 65 o C dalam jangka waktu antara 5-6 jam, cara ini dilakukan untuk pengawetan bahan- bahan berbentuk tepung dan sebangsanya. Prof. Dr. Imam Supardi, dr. Sp. Mk

II.3 Hipotesa