Gambaran Umum Surat Kabar Jawa Pos

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Gambaran Umum Surat Kabar Jawa Pos

Jawa Pos merupakan surat kabar yang menyajikan berita-berita umum. Berita-berita ini meliputi peristiwa-peristiwa yang terjadi secara nasional maupun internasional yang diantaranya kegiatan ekonomi, politik, budaya, hukum, pemerintahan dan sebagainya. Disamping itu Jawa Pos juga menyajikan berita- berita lain yang didasarkan peristiwa daerah Jawa timur dan Indonesia timur. PT. Jawa Pos didirikan oleh The Chung Sen atau lebih dikenal dengan Soeseno Tedjo pada tanggal 1 Juni 1949. surat kabar Jawa Pos pertama kali terbit bernama Java Pos. karena wawasannya yang luas dan berorientasi ke depan. The Chung Sen dikenal sebagai raja surat kabar dari Surabaya. Surat kabar yang pernah diterbitkannya adalah surat kabar berbahasa Indonesia yakni Jawa Pos, surat kabar berbahasa Tionghoa yakni Huan Chian Shir, dan surat kabar yang menggunakan bahasa Belanda yakni De Vrije Pers. Pada saat-saat gencarnya seruan anti belanda oleh bung karno, harian berbahasa Belanda meilik The Sgung Sen akhirnya berganti nama menjadi Daily news. Namun akhirnya Daily News tidak terbit lagi, demikian juga dengan surat kabar berbahasa Tionghoa. Maka hanya Jawa Pos yang terbit, meskipun perkembangannya pun kian redup. Perkembangan teknologi yang kian sulit diikuti, membuat oplah jawa pos semakin menurun sehingga pada tahun 1982 oplahnya tinggal 6700 ekslempar perhari. Dalam usianya yang semakin uzur 44 Soeseno Tedjo memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan Jawa Pos kepada mingguan berita Tempo, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers penerbit majalah Tempo mengambil alih Jawa Pos. Dengan manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia pada tahun 2000. Dan dibawah kendali Dahlan Iskan pada tahun 1986 oplah Jawa Pos meningkat secara spektakuler mencapai 100.000 eksemplar perhari. Dengan adanya tekad besar manajemen Jawa Pos terus melakukan inovasi dan gebrakan-gebrakan baru, yakni salah satunya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas berita. Beberapa tahun kemudian terbentuklah Jawa Pos News Network JPNN, salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997, Jawa Pos pindah ke gedung yang baru berlantai 21, Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Tahun 2002 dibangun Graha Pena di Jakarta. Dan, saati ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di hampir semua wilayah di Indonesia. Tahun 2002, Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali lebih besar dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 tonhari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik, hanya 45 menit bermobil dari Surabaya. Setelah sukses mengembangkan media cetak di seluruh Indonesia, pada tahun 2002 Jawa Pos Grup mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam, Riau TV di Pekanbaru, FMTV di Makassar, PTV di Palembang, Parahiyangan TV di Bandung. Memasuki tahun 2003, Jawa Pos Group merambah bisnis baru : Independent Power Plant. Proyek pertama adalah 1 x 25 MW di Kab. Gresik, yakni dekat pabrik kertas. Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di Kaltim, bekerjasama dengan perusahaan daerah setempat. Surat kabar Jawa Pos selain mempunyai misi bisnis juga sebagai pilar utama kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu dalam penyampaian informasi yang dihendaki dan diarahkan pada sesuatu yang lain yaitu menampilkan rubrik- rubrik tertenntu sebagai dominasi unggulan, termasuk juga iklan. Jawa pos menghasilkan surat kabar sebagai produk cetak yang tebrit setiap hari, sebelum menjadi wujud koran yang siap dibaca melalui proses redaksional sampai dengan proses produksi yakni dari penataan dan pendataan bahan baku sampai dengan barang jadi.

4.1.2. Redaksional Surat Kabar Jawa Pos.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang standar kelulusan ujian nasional (UN) dengan mental siswa di MTSN Cimanggis Depok

0 18 93

Ujian Nasional (Unas), Masih Perlukah?

0 0 3

OBJEKTIVITAS BERITA TENTANG KEKACAUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMA 2013 (Analisis Isi Obyektivitas Berita Tentang Kekacauan Pelaksanaan Ujian Nasional SMA 2013 di Jawa Post Periode 16 – 19 April 2013).

0 0 106

OBJEKTIVITAS BERITA KEBAKARAN DISKOTEK redboXX di SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Berita Kebakaran Diskotek RedboXX di Surabaya Pada Koran Harian Jawa Pos Edisi 26 Juni-1 Juli 2010).

0 2 132

OBJEKTIVITAS BERITA PEMBUBARAN KONFERENSI INTERNASIONAL LESBIAN-GAY DI SURABAYA (Studi Analisi isi Objektivitas Berita Demo Pembubaran Peserta Konferensi Internasional Lesbian dan Gay / ILGA Pada Koran Harian Surya Edisi 23 ,27 dan 28 Maret 2010).

0 9 81

OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT 2010 DI MEDIA MASSA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Opini Pelajar Kelas XI Di Kabupaten Manggarai Barat Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Uj

0 0 122

OPINI PELAJAR KELAS XI TENTANG BERITA MENURUNNYA TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL SMA/MA SEDERAJAT 2010 DI MEDIA MASSA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Opini Pelajar Kelas XI Di Kabupaten Manggarai Barat Tentang Berita Menurunnya Tingkat Kelulusan Uj

0 0 34

OBJEKTIVITAS BERITA KEBAKARAN DISKOTEK redboXX di SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Berita Kebakaran Diskotek RedboXX di Surabaya Pada Koran Harian Jawa Pos Edisi 26 Juni-1 Juli 2010)

0 0 20

OBJEKTIVITAS BERITA TENTANG TINGKAT KELULUSAN UJIAN NASIONAL (UNAS) 2010 DI SURABAYA (Studi Analisi isi Objektivitas Berita Tentang Tingkat Kelulusan Ujian Nasional (UNAS) Pada Koran Jawa Pos 28 April 2010)

0 0 17

OBJEKTIVITAS BERITA TENTANG KEKACAUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMA 2013 (Analisis Isi Obyektivitas Berita Tentang Kekacauan Pelaksanaan Ujian Nasional SMA 2013 di Jawa Post Periode 16 – 19 April 2013)

0 0 20