3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diambil secara langsung dari harian Jawa Pos yang berupa unit berita periode 28
April 2010 yang terlebih dahulu telah didokumentasikan. Prosedur yang digunakan dalam penilitian ini adalah ; pertama, dengan melakukan pencatatan
setiap unit berita Berita Tingkat Kelulusan Ujian Nasional UNAS di Koran harian Jawa Pos. Kedua, setiap data yang dikumpulkan dengan lembar koding
untuk memasukkan data-data berdasarkan kategori-kategori yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan metode analisi data yang selanjutnya akan dilakukan proses
penghitungan dan analisis, diinterpretasikan guna memperoleh jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan, serta untuk mengetahui tujuan penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data, terlebih dahulu data yang terkumpul akan diuraikan dengan menggunakan lembar koding. Selanjutnya teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah obyektivitas berita. Data dianalisis dengan menggunakan tabel kategorisasi melalui tabel frekuensi. Dari taber tersebut akan
dilakukan analisis dan perhitungan prosentase atas akurasi, fairness, validitas berita yang diungkapkan dalam Berita tentang Tingkat Kelulusan Ujian Nasional di Koran
harian Jawa Pos.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Gambaran Umum Surat Kabar Jawa Pos
Jawa Pos merupakan surat kabar yang menyajikan berita-berita umum. Berita-berita ini meliputi peristiwa-peristiwa yang terjadi secara nasional maupun
internasional yang diantaranya kegiatan ekonomi, politik, budaya, hukum, pemerintahan dan sebagainya. Disamping itu Jawa Pos juga menyajikan berita-
berita lain yang didasarkan peristiwa daerah Jawa timur dan Indonesia timur. PT. Jawa Pos didirikan oleh The Chung Sen atau lebih dikenal dengan
Soeseno Tedjo pada tanggal 1 Juni 1949. surat kabar Jawa Pos pertama kali terbit bernama Java Pos. karena wawasannya yang luas dan berorientasi ke depan. The
Chung Sen dikenal sebagai raja surat kabar dari Surabaya. Surat kabar yang pernah diterbitkannya adalah surat kabar berbahasa Indonesia yakni Jawa Pos,
surat kabar berbahasa Tionghoa yakni Huan Chian Shir, dan surat kabar yang menggunakan bahasa Belanda yakni De Vrije Pers.
Pada saat-saat gencarnya seruan anti belanda oleh bung karno, harian berbahasa Belanda meilik The Sgung Sen akhirnya berganti nama menjadi Daily
news. Namun akhirnya Daily News tidak terbit lagi, demikian juga dengan surat kabar berbahasa Tionghoa. Maka hanya Jawa Pos yang terbit, meskipun
perkembangannya pun kian redup. Perkembangan teknologi yang kian sulit diikuti, membuat oplah jawa pos semakin menurun sehingga pada tahun 1982
oplahnya tinggal 6700 ekslempar perhari. Dalam usianya yang semakin uzur 44