4.3. Pengaruh Temperatur Lingkungan terhadap Performa Gas turbine
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa nilai laju kerusakan exergy Gas turbine I terus menurun dari nilai 105901,948kW pada temperatur lingkungan 25
o
C sampai sebesar 99646,979kW pada temperatur lingkungan 35
o
C, laju kerusakan exergy Gas turbine II menurun nilainya dari 105199,426kW pada temperatur lingkungan
25
o
C sampai sebesar 98967,361kW pada temperatur lingkungan 35
o
C, dan laju kerusakan exergy Gas turbine III menurun nilainya dari 108111,274kW pada
temperatur lingkungan 25
o
C sampai sebesar 100877,356kW pada temperatur lingkungan 35
o
C. Menurunnya laju kerusakan exergy gas turbine disebabkan oleh meningkatnya temperatur inlet gas turbine Gambar 4.8. Hal tersebut
meneyebabkan nilai perubahan entropi pada sistem terhadap nilai perubahan entropi lingkungan semakin kecil.
Gambar 4.6 menunjukkan nilai efisiensi exergy gas turbin meningkat ketika temperatur lingkungan meningkat. Meningkatnya efisiensi gas turbine disebabkan
oleh berkurangnya nilai laju exergy pada gas turbine. Gambar 4.6 menunjukkan nilai efisiensi Gas turbine I meningkat nilainya dari 59,7 pada temperatur
lingkungan 25
o
C sampai sebesar 60,3 pada temperatur lingkungan 35
o
C, nilai efisiensi exergy Gas turbine II menurun nilainya dari 59,6 pada temperatur
lingkungan 25
o
C sampai sebesar 60,1 pada temperatur lingkungan 35
o
C, dan nilai efisiensi exergy Gas turbine III menurun nilainya dari 59,2 pada
temperatur lingkungan 25
o
C sampai sebesar 59,9 pada temperatur lingkungan 35
o
C.
24 26
28 30
32 34
36 9600
9800 10000
10200 10400
10600
La ju
K er
us ak
an E
xe rg
y k
W
Temperatur Lingkungan Celcius Comp I
Comp II Comp III
Gambar 4.1 Grafik hubungan laju kerusakan Exergy Compressor terhadap temperatur lingkungannya.
24 26
28 30
32 34
36 0.882
0.884 0.886
0.888 0.890
0.892 0.894
Ef is
ie ns
i E xe
rg y
Temperatur Lingkungan Celcius
Comp I Comp II
Comp III
Gambar 4.2 Grafik hubungan efisiensi Exergy Compressor terhadap temperatur lingkungannya.