METODE PENELITIAN Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Karitas Ngaglik tahun pelajaran 2011 2012

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu jenis studi korelasi. Penelitian ini mempelajari hubungan antara dua variabel yaitu untuk menjelaskan sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Jadi dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan antar minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Karitas Ngaglik tahun pelajaran 20112012. B. Variabel Penelitian Variabel adalah satu atribut yang dianggap mencerminkan atau mengungkapkan pengertian atau bangunan pengertian Furchan,2007:45. Variabel dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Variabel Bebas X Variabel bebas adalah variabel yang mendahului atau mempengaruhi variabel terikat Furchan,2007:46. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar. 2. Variabel Terikat Y Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat atau yang tergantung pada variabel yang mendahuluinya Furchan,2007:46. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. 40 C. Definisi Operasional Variabel 1. Minat belajar Minat belajar siswa sebagai variabel dalam penelitian ini adalah minat belajar yang dibatasi pada sepuluh indikator yaitu menunjukkan minat terhadap pelajaran, selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali, tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan belajar, perasaan hati setelah belajar, senang menghadapi kesulitan belajar, mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar dikelas, senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran, keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan, orientasi pada masa depan kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreatifitas cita-cita yang diukur dengan menggunakan angket dan ditunjuk dengan skor yang diperoleh siswa. 2. Prestasi belajar Prestasi belajar siswa meliputi penguasaan siswa terhadap lima mata pelajaran inti di sekolah dasar yaitu Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam , Ilmu Pengetahuan Sosial, Matematika, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Nilai kelima mata pelajaran tersebut diperoleh dari nilai rapor siswa. Hasil yang dicapai siswa ini menunjukkan kualitas keberhasilan belajarnya. D. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di SD Karitas Ngaglik yang beralamatkan di Nandan, Ngaglik, Sleman. E. Jadwal Penelitian Penyusunan skripsi ini melewati banyak tahapan-tahapan sampai akhirnya skripsi ini disahkan oleh dosen pembimbing. Berikut ini disajikan jadwal penyusunan skripsi : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Kegiatan Bulan Ja n fe b m ar a pr m ei ju n ju l a gt se p o kt n o v d es Ja n fe b Penyusu nan proposal √ √ √ √ Konsulta si Bab I, II, III √ Bimbing an dengan dosen pembim bing √ √ √ √ √ √ Penyusu nan angket √ Uji coba angket √ Perhitun gan taraf validitas dan reliabilit as angket uji coba √ Pengam bilan √ F. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan obyek peneliti Suharsimi Arikunto,1991:103. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V SD Karitas Ngaglik Tahun pelajaran 20112012, yang terdiri dari 40 siswa dengan rincian sebagai berikut Tabel 3.2 Jumlah siswa kelas V SD Karitas Ngaglik G. Instrumen Penelitian Alat Ukur 1. Alat pengumpul data Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang minat belajar. Dalam menyusun angket ini peneliti juga mengacu pada kisi-kisi angket yang sudah disusun oleh Nindya dan penelitia n Analisis data √ √ Pembaha san √ √ √ √ √ Ujian Skripsi √ Revisi Skripsi √ √ Pengum pulan Skripsi √ Kelas Jumlah Siswa VA 20 VB 20 Jumlah siswa seluruhnya 40 Siswa Ayu Wulandari dalam skripsinya yan g berjudul “ Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siwa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Ajaran 20102011” . Tidak semuanya kisi-kisi angket mengacu pada sumber yang telah disebutkan di atas. Akan tetapi peneliti juga memodifikasi kisi-kisi angket tersebut dengan indikator yang setara dengan anak SD. Peneliti juga memodifikasi angket tersebut dengan alasan bahwa angket akan ditujukan untuk siswa SD, sehingga peneliti memodifikasi kata-kata yang terdapat pada angket sebelumnya dan disesuaikan dengan bahasa yang mudah dipahami siswa SD. Angket ini juga dikembangkan oleh peneliti berdasarkan masalah variabel dan kajian teoritis dengan bimbingan dari dosen pembimbing. Peneliti menggunakan kisi-kisi angket tersebut sebagai acuan, karena indikator-indikator yang dikemukakan dalam kisi- kisi angket tersebut sesuai dengan kajian pustaka yang diuraikan peneliti. Angket ini terdiri dari 10 indikator yang kemudian dijabarkan kedalam bentuk item-item yang berjumlah 60 item. Item-item tersebut berupa item positif dan item negatif. Adapun bentuk angket minat belajar ini dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 97. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi kan tanda silang x, atau tanda checklist √ Riduwan,2008:54. Angket ini memuat pernyataan-pernyataan mengenai minat belajar siswa. Dalam penelitian ini setiap butir pernyataan pada angket memiliki alternatif jawaban “Sangat Setuju SS”, “Setuju S”, “ Kurang Setuju KS”, “Tidak setuju TS”. Yang masing- masing jawaban mempunyai skor tertentu. 1. Item-item positif dengan pilihan jawaban dan skor yaitu : 1 Sangat Setuju SS : skor 4 2 Setuju S : skor 3 3 Kurang Setuju KS : skor 2 4 Tidak Setuju TS : skor 1 2. Item-item negatif dengan pilihan jawaban dan skor yaitu : 1 Sangat Setuju SS : skor 4 2 Setuju S : skor 3 3 Kurang Setuju KS : skor 2 4 Tidak Setuju TS : skor 1 Berikut ini indikator angket minat belajar siswa : Tabel 3.3 Indikator minat belajar siswa Indikator Item positif Item negatif Menunjukkan minat terhadap pelajaran Saya senang belajar didalam kelas Saya merasa belajar itu sangat mengasyikan Saya lebih senang membaca komik daripada belajar Saya lebih memilih Saya senang jika belajar diluar kelas Saya selalu belajar tanpa disuruh orang tua ajakan teman untuk bermain daripada belajar Saya hanya belajar jika disuruh orangtua Saya hanya belajar jika ada ulangan saja Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali Setelah pulang sekolah saya selalu mengulangi pelajaran yang saya dapat di sekolah Saya selalu menggunakan waktu luang saya untuk belajar Saya selalu belajar jauh- jauh hari sebelum ujian Saya selalu memahami kembali apa yang dipelajari di sekolah Saya tidak pernah mengulangi pelajaran yang saya dapatkan di sekolah Saya lebih memilih menggunakan waktu luang untuk bermain daripada mempelajari kembali materi pelajaran Tekun menghadapi tugas Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru Saya selalu meminta soal- soal latihan kepada guru untuk saya kerjakan Saya jarang mengerjakan tugas Saya tidak pernah mengerjakan tugas Jika ada tugas saya selalu menyontek milik teman. Ulet menghadapi kesulitan belajar Saya lebih senang mengerjakan soal yang mudah dahulu daripada soal yang sulit Saya selalu berusaaha mengerjakan soal yang sulit Saya selalu bertanya jika saya menemui kesulitan belajar Saya mudah putus asa jika dalam belajar saya tidak biasa memahaminya Saya merasa malas jika menemukan soal-soal yang sulit Jika menemui soal yang sulit saya tidak mengerjakannya Perasaan hati setelah belajar Saya merasa senang setelah mengikuti pelajaran Saya merasakan mendapat Saya merasa bosan saat mengikuti pelajaran tambahan ilmu setelah belajar Saya merasa wawasan saya bertambah setelah belajar Saya jarang mendengarkan penjelasan guru saat pelajaran Saya cenderung bicara dengan teman sebangku saat saya merasa bosan Senang menghadapi kesulitan belajar Saya senang mengerjakan soal-soal latihan karena dapat mengingat materi yang sudah dipelajari Saya tidak suka mencoba menyelesaikan soal- soal latihan yang sulit Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas Saya sering bertanya kepada guru jika ada materi yang belum jelas Saya selalu berani mengeluarkan pendapat saat diskusi kelompok atau pelajaran dikelas Saya sering bertanya kepada teman jika ada materi yang belum jelas Saya selalu menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai Saya lebih senang diam daripada bertanya jika ada materi yang belum jelas Saya jarang berpartisipasi di dalam kelas saat pelajaran Saya lebih senang mencatat daripada berpendapat Saya lebih senang bermain dikelas daripada belajar Saya lebih senang berbicara dengan teman daripada memperhatikan penjelasan guru Senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran Saya selalu berdiskusi dengan teman jika ada soal atau materi yang sulit Saya lebih senang berdiskusi dengan teman untuk memecahkan soal yang sulit daripada mengerjakan sendiri Saya jarang berdiskusi dengan teman dalam memecahkan soal yang sulit dikerjakan Saya merasa malas jika disuruh untuk berdiskusi Saya merasa bosan jika disuruh berdiskusi Keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan Saya selalu ingin mendapat nilai yang bagus disetiap mata pelajaran Saya selalu ingin unggul nilainya dari teman-teman Saya selalu belajar agar memperoleh nilai yang memuaskan Saya selalu berusaha untuk mendapatkan nilai terbaik Saya tidak pernah belajar dirumah Saya tidak pernah mengulangi pelajaran yang saya dapat di sekolah setelah sampai dirumah Saya tidak pernah berusaha untuk mendapatkan nilai terbaik Saya tidak mempunyai keinginan untuk unggul nilainya dari teman-teman. Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreatifitas cita-cita Saya sadar bahwa pelajaran disekolah sangat berguna bagi masa depan saya Saya sadar bahwa dengan belajar dapat mendukung cita-cita yang saya harapkan Saya sadar bahwa dengan belajar tekun saya bisa pandai dan nantinya berguna bagi masa depan saya. Bagi saya belajar tidak berguna untuk masa depan Bagi saya belajar di sekolah tidak menjamin masa depan saya Berdasarkan indikator minat diatas, maka disusun butir-butir kuisioner sebagai berikut : Tabel 3.4 Indikator dan sebaran item minat belajar siswa No indikator No. item positif No. item negative + - Total 1 Menunjukkan minat terhadap pelajaran 1, 2, 12, 48 4, 29, 46, 52 4 4 8 2 Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali 3, 28, 30, 44 5, 27 4 2 6 3 Tekun menghadapi tugas 13, 31 14, 47, 50 2 3 5 4 Ulet menghadapi kesulitan belajar 10, 51, 54 7, 32, 40 3 3 6 5 Perasaan hati setelah belajar 6, 57, 60 8, 26, 40 3 3 6 6 Senang menghadapi kesulitan belajar 9 25 1 1 2 7 Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas 11, 17, 24, 49 18, 36, 53, 55, 58 4 5 9 8 Senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran 19, 33 15, 42, 56 2 3 5 9 Keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan 20, 35, 38, 45 16, 23, 34, 39 4 4 8 10 Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreatifitas cita-cita 37, 43, 59 21, 22 3 2 5 Total Item 30 30 60 Sedangkan indikator dan sebaran item minat belajar siswa setelah uji coba dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 130. 2.Uji coba instrumen Angket atau kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap prestasi belajar. Sebelum angket digunakan untuk pengambilan data, dilakukan uji coba terlebih dahulu yang dilaksanakan dengan mengambil responden sebanyak satu kelas V. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian. 3.Tempat dan waktu uji coba Uji coba dilakukan di SD Kanisius Sengkan pada tanggal 8 Mei 2012. Pengisian angket uji coba ini dilakukan oleh siswa kelas V SD kanisius Sengkan. a. Uji validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya Saifudin Azwar,1997:5. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Arief Furchan 2004:293 menyatakan bahwa validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dibawah ini merupakan kisi-kisi item untuk mencari validitas suatu item. Kisi-kisi item dibawah ini merupakan kisi-kisi item untuk mencari validitas suatu item. Kisi-kisi item dibawah ini merupakan kisi- kisi sebelum uji coba. Sedangkan kisi-kisi setelah uji coba dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 131. Tabel 3.5 Kisi-kisi item untuk mencari validitas item Indikator Item Jumlah + - Menunjukkan minat terhadap pelajaran 4 4 8 Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali 4 2 6 Tekun menghadapi tugas 2 3 5 Ulet menghadapi kesulitan belajar 3 3 6 Perasaan hati setelah belajar 3 3 6 Senang menghadapi kesulitan belajar 1 1 2 Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas 4 5 9 Senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran 2 3 5 Keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan 4 4 8 Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreativitas cita-cita 3 2 5 Angket yang telah disusun tersebut terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu item sebelum digunakan untuk penelitian. Sebelum di uji coba, angket terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Proses pengujian validitas berdasarkan pada validitas butir dari setiap pernyataan. Yang bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya setiap pernyataan yang terdapat pada angket. Angket tersebut kemudian diuji validitasnya dengan menganalisis setiap item masing-masing angket dengan mengkorelasikan skor per butir x dengan skor total y. dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Rumusnya adalah sebagai berikut Masidjo,2010:247 : r xy = Keterangan : r xy : Koefisien Korelasi Σx : Jumlah skor dalam sebaran x skor item per butir Σy : Jumlah skor dalam sebaran y skor item total Σxy : Jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan Σx 2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Σy 2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : Jumlah responden Proses penghitungan validitas dilakukan dengan memberi skor untuk setiap pernyataan kemudian memasukkannya ke dalam data uji coba. Setelah itu perhitungan validitas selanjutnya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistic 15.0 for windows. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a. Memasukkan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba dengan bantuan program Microsoft Office Exel 2010 b. Menghitung skor total yang diperoleh oleh setiap siswa dengan bantuan Microsoft Office Exel 2010 c. Mentabulasikan data tersebut ke dalam uji coba pada program SPSS Statistic 15.0 for windows d. Menguji validitas dengan tahap : analyze – Correlate – bivariate - memindahkan semua item ke dalam kotak variables – beri tanda √ pada kotak dengan pilihan Pearson dan Two Tailed pada kolom Test of Significance- klik Ok. Berdasarkan konsultasi dengan dosen pembimbing bahwa harga koefisien korelasi minimal ≥ 0,30. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Azwar 2008:65 bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan r xy ≥ 0,30. Hal ini berarti untuk item yang nilai korelasinya 0,30 dinyatakan gugur atau tidak valid. Dan yang nilai korelasinya ≥ 0,30 dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan kepada siswa maka diperoleh 44 item valid dan 16 item gugur. Peneliti menggunakan 44 item yang valid tersebut untuk angket penelitian mengenai minat belajar siswa. Tabel pengujian validitas tiap indikator dapat dilihat pada lampiran 4 Halaman 122 dan bentuk angket yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 132. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Saifuddin Azwar,1997:4. Reliabilitas mengacu kepada sejauh mana suatu alat pengukur secara ajeg konsisten mengukur apa saja yang diukurnya Arief Furchan,2004:293. Oleh sebab itu angket dalam penelitian ini juga harus melalui proses uji reliabilitas, supaya angket yang digunakan dapat dipercaya dan memiliki konsistensi. Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan metode belah dua Split-half method. Hasil dari suatu angket dibagi atau dibelah menjadi dua bagian. Bagian pertama yang dapat berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor genap Masidjo, 1995:18. Untuk mengetahui tingkat klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas satu tes yaitu sebagai berikut Masidjo, 1995:218 : Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi reliabilitas alat ukur Koefisien Korelasi Kualifikasi ±0,91- ±1,00 ±0,71 - ±0,90 ± 0,41 - ± 0,70 ±0,21 - ±0,40 – ±0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Proses perhitungan taraf reliabilitas adalah dengan memberikan skor pada setiap butir pernyataan kemudian memasukannya kedalam data uji coba. Skor-skor uji coba siswa yang telah diperoleh dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 102, Skor tersebut nilainya 4, 3, 2,dan 1 dan skor tersebut harus diubah menjadi skor diskrit nominal. Skor diskrit adalah skor yang hanya memiliki dua tipe jawaban yaitu ya dan tidak. Skor diskrit dalam uji coba ini diubah menjadi nilai 1 dan 0. Hasil skor siswa yang telah diubah menjadi skor diskrit dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 112. Di bawah ini merupakan langkah-langkah mencari taraf reliabilitas suatu tes dengan metode belah dua Split-half method : a. Langkah pertama Menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan genap dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut : r xy = Keterangan : Rxy : Koefisien Korelasi Σx : Jumlah skor dalam sebaran x skor item ganjil Σy : Jumlah skor dalam sebaran y skor item genap Σxy : Jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan Σx 2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Σy 2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : Jumlah responden b. Langkah kedua Menghitung indeks reliabilitas ganjil –genap angket minat belajar dengan rumus Spearman Brown. r tt = Keterangan : r tt : Koefisien reliabilitas r gg : koefisien ganjil-genap Tabel 3.7 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas uji coba Angket Koefisien Reliabilitas Uji Coba Keterangan Minat Belajar 0,995 Sangat tinggi Berdasarkan koefisien reliabilitas yang telah diperoleh diatas dapat di simpulkan bahwa hasil uji coba alat ukur angket minat belajar memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 127. Peneliti juga menghitung kembali koefisien reliabilitas pada angket penelitian. Skor data angket penelitian dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 138. Langkah yang dilakukan untuk menghitung koefisien reliabilitas pada angket penelitian sama dengan menghitung koefisien reliabilitas pada angket uji coba. Sebelum menghitung koefisien reliabilitas , peneliti mentabulasikan skor angket yang diperoleh siswa menjadi skor diskrit. Hasil skor diskrit dalam angket penelitian dapat dilihat pada lampiran 12 Halaman 148. Proses perhitungan koefisien reliabilitas penelitian dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 157. Di bawah ini adalah hasil perhitungan koefisien reliabilitas penelitian angket minat belajar. Tabel 3.8 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas penelitian Angket Koefisien Reliabilitas Penelitian Keterangan Minat Belajar 0,997 Sangat Tinggi Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian alat ukur angket minat belajar memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi. 3. Tempat dan Waktu penelitian Peneliti melakukan penelitian di SD Karitas Ngaglik pada tanggal 2 Juni 2012. Kelas yang digunakan yakni 2 kelas yaitu kelas VA dan VB. H. Teknik Pengumpulan Data Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian lapangan field research, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data-data. Seluruh data-data dalam penelitian ini diperoleh dari SD Karitas Ngaglik. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan dua metode pengumpul data yaitu angket dan dokumentasi. 1. Angket Kuisioner Angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya Masidjo,2010:70. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan satu buah angket yaitu angket tentang minat belajar. Angket tersebut diberikan kepada siswa untuk memperoleh data tentang minat belajar siswa dan tentunya untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan dengan penelitian Riduwan,2008: 58. Data nilai prestasi belajar diperoleh menggunakan metode dokumentasi dengan melihat dari rapor semester genap siswa kelas V SD Karitas Ngaglik Tahun pelajaran 20112012. lampiran 10 ada dihalaman 136 I. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi serial. Data dalam penelitian ini akan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu minat belajar tinggi, minat belajar sedang, minat belajar rendah. Data tersebut berupa skala ordinal. Data itu akan dikorelasikan dengan data prestasi belajar. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata lima mata pelajaran inti di sekolah dasar Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Kewarganegaraan pada nilai rapor siswa. Langkah-langkah untuk mencari korelasi serial dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Mendaftar nilai tiap kelompok Berdasarkan skor minat yang telah diperoleh siswa, maka siswa dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu kelompok dengan minat belajar tinggi, kelompok dengan minat belajar sedang, dan kelompok dengan minat belajar rendah. Rentang pengelompokkan skor dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.9 Pengelompokkan skor angket minat belajar Kelompok Siswa Interval Skor Kelompok MinatRendah R 44 – 88 Kelompok Minat Sedang S 89 – 133 Kelompok Minat Tinggi T 134 – 176 2. Menghitung banyaknya subyek dalam setiap kelompok n k Dalam penelitian ini terdapat tiga n k yakni n k kelompok tinggi , n k kelompok sedang dan n k kelompok rendah. 3. Menentukan proporsi individu dalam setiap kelompok Rumusnya adalah sebagai berikut : P = Keterangan : P = Proporsi n k = Banyaknya subyek dalam kelompok N = Banyaknya subyek seluruhnya 4. Menghitung nilai rata-rata Mean tiap kelompok Rumus yang digunakan untuk memperoleh rata-rata mean tiap kelompok adalah sebagai berikut Masidjo,2010:123 : M = Keterangan : M : Mean ΣX : Jumlah semua skor n k : Jumlah subyek dalam kelompok 5. Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih tinggi dan ordinat yang lebih rendah. Tabel ordinat dapat dilihat pada lampiran 15 Halaman 160. 6. Membuat Tabel kerja Dengan membuat tabel kerja diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam menghitung rumus korelasi serial. 7. Menghitung Standar deviasi total Standar deviasi total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Masidjo,2010:127 : Sdtot = Keterangan : SD tot : Standar Deviasi Total N : Jumlah Siswa ΣX : Jumlah total skor Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi serial. Rumus yang akan digunakan untuk menghitung korelasi serial adalah sebagai berikut : r ser = Keterangan : r ser : Koefisien korelasi serial 0r : Ordinat yang lebih rendah 0t : Ordinat yang lebih tinggi M : Mean SD tot : Standar Deviasi Total P : Proporsi individu dalam golongan Berdasarkan perhitungan korelasi serial menggunakan rumus di atas maka diperoleh tingkat hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa. Menurut Sugiyono pedoman yang akan digunakan untuk memberikan interpretasi terhadap kuat lemahnya hubungan tersebut dapat digunakan pedoman di bawah ini . Tabel 3.10 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan ±0,00 -±0.199 Sangat Rendah ±0,20 -±0,399 Rendah ±0,40 -±0,599 Sedang ±0,60 -±0,799 Kuat ±0,80 -±1,000 Sangat Kuat Setelah mengetahui r ser , maka langkah selanjutnya adalah menghitung t hitung. Rumus t hitung digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan yang berarti pada taraf nyata tertentu, artinya adanya hubungan minat dengan prestasi belajar bukan karena faktor kebetulan. Rumusnya adalah sebagai berikut : t = Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan minat belajar dengan prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut : KP = r ser² x 100 Keterangan : KP : Koefisien Penentu r ser : Koefisien Korelasi Serial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN