BAB III METODE PENELITIAN
A.  Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu jenis studi
korelasi. Penelitian ini mempelajari hubungan antara dua variabel yaitu untuk  menjelaskan  sejauh  mana  variasi  dalam  satu  variabel
berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Jadi dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan antar minat belajar
dengan  prestasi  belajar  siswa  kelas  V  SD  Karitas  Ngaglik  tahun pelajaran 20112012.
B.  Variabel Penelitian Variabel  adalah  satu  atribut  yang  dianggap  mencerminkan  atau
mengungkapkan pengertian
atau bangunan
pengertian Furchan,2007:45.  Variabel  dalam  penelitian  kuantitatif  dibedakan
menjadi dua yaitu : 1.  Variabel Bebas X
Variabel bebas
adalah variabel
yang mendahului
atau mempengaruhi variabel terikat Furchan,2007:46. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah minat belajar. 2.  Variabel Terikat Y
Variabel terikat adalah variabel  yang merupakan akibat atau yang tergantung pada variabel yang mendahuluinya Furchan,2007:46.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.
40
C.  Definisi Operasional Variabel 1.  Minat belajar
Minat  belajar  siswa  sebagai  variabel  dalam  penelitian  ini adalah  minat  belajar  yang  dibatasi  pada  sepuluh  indikator  yaitu
menunjukkan minat terhadap pelajaran, selalu mengingat pelajaran dan  mempelajari  kembali,  tekun  menghadapi  tugas,  ulet
menghadapi kesulitan belajar, perasaan hati setelah belajar, senang menghadapi  kesulitan  belajar,  mempunyai  antusias  yang  tinggi
dalam  belajar  dikelas,  senang  berdiskusi  dengan  teman  dalam mempelajari  mata  pelajaran,  keinginan  kuat  untuk  maju  dan
mencapai keberhasilan, orientasi pada masa depan kegiatan belajar sebagai  jalan  menuju  kreatifitas  cita-cita  yang  diukur  dengan
menggunakan  angket  dan  ditunjuk  dengan  skor  yang  diperoleh siswa.
2.  Prestasi belajar Prestasi  belajar  siswa  meliputi  penguasaan  siswa  terhadap
lima  mata  pelajaran  inti  di  sekolah  dasar  yaitu  Bahasa  Indonesia, Ilmu  Pengetahuan  Alam  ,  Ilmu  Pengetahuan  Sosial,  Matematika,
dan  Pendidikan  Kewarganegaraan.  Nilai  kelima  mata  pelajaran tersebut  diperoleh dari nilai  rapor siswa. Hasil  yang dicapai  siswa
ini menunjukkan kualitas keberhasilan belajarnya. D.  Tempat Penelitian
Tempat  penelitian  dilakukan  di  SD  Karitas  Ngaglik  yang beralamatkan di Nandan, Ngaglik, Sleman.
E.  Jadwal Penelitian Penyusunan  skripsi  ini  melewati  banyak  tahapan-tahapan  sampai
akhirnya  skripsi  ini  disahkan  oleh  dosen  pembimbing.  Berikut  ini disajikan jadwal penyusunan skripsi :
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
Ja n
fe b
m ar
a pr
m ei
ju n
ju l
a gt
se p
o kt
n o
v d
es Ja
n fe
b Penyusu
nan proposal
√  √  √  √ Konsulta
si Bab I, II, III
√ Bimbing
an dengan
dosen pembim
bing √  √  √  √  √  √
Penyusu nan
angket √
Uji coba angket
√ Perhitun
gan taraf validitas
dan reliabilit
as angket
uji coba
√
Pengam bilan
√
F.  Populasi Penelitian Populasi
adalah keseluruhan
obyek peneliti
Suharsimi Arikunto,1991:103. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas
V SD Karitas Ngaglik Tahun pelajaran 20112012, yang terdiri dari 40 siswa dengan rincian sebagai berikut
Tabel 3.2 Jumlah siswa kelas V SD Karitas Ngaglik
G.  Instrumen Penelitian  Alat Ukur 1.  Alat pengumpul data
Alat  ukur  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  angket tentang  minat  belajar.  Dalam  menyusun  angket  ini  peneliti  juga
mengacu  pada  kisi-kisi  angket  yang  sudah  disusun  oleh  Nindya dan
penelitia n
Analisis data
√  √ Pembaha
san √  √  √  √  √
Ujian Skripsi
√ Revisi
Skripsi √  √
Pengum pulan
Skripsi √
Kelas Jumlah Siswa
VA 20
VB 20
Jumlah siswa seluruhnya 40 Siswa
Ayu Wulandari dalam skripsinya  yan g berjudul “
Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siwa Kelas V SD Negeri 4 Sragen
Tahun  Ajaran  20102011” .  Tidak  semuanya  kisi-kisi  angket
mengacu  pada  sumber  yang  telah  disebutkan  di  atas.  Akan  tetapi peneliti  juga  memodifikasi  kisi-kisi  angket  tersebut  dengan
indikator  yang setara dengan  anak SD. Peneliti juga memodifikasi angket tersebut dengan alasan bahwa angket  akan ditujukan untuk
siswa  SD,  sehingga  peneliti  memodifikasi  kata-kata  yang  terdapat pada  angket  sebelumnya  dan  disesuaikan  dengan  bahasa  yang
mudah  dipahami  siswa  SD.  Angket  ini  juga  dikembangkan  oleh peneliti  berdasarkan  masalah  variabel  dan  kajian  teoritis  dengan
bimbingan dari dosen pembimbing. Peneliti  menggunakan  kisi-kisi  angket  tersebut  sebagai
acuan,  karena  indikator-indikator  yang  dikemukakan  dalam  kisi- kisi  angket  tersebut  sesuai  dengan  kajian  pustaka  yang  diuraikan
peneliti.  Angket  ini  terdiri  dari  10  indikator  yang  kemudian dijabarkan  kedalam  bentuk  item-item  yang  berjumlah  60  item.
Item-item  tersebut  berupa  item  positif  dan  item  negatif.  Adapun bentuk  angket  minat  belajar  ini  dapat  dilihat  pada  lampiran  1
halaman 97. Jenis  angket  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah
angket  tertutup  yaitu  angket  yang  disajikan  dalam  bentuk sedemikian  rupa  sehingga  responden  diminta  untuk  memilih  satu
jawaban  yang  sesuai  dengan  karakteristik  dirinya  dengan  cara memberi
kan  tanda  silang  x,  atau  tanda  checklist  √ Riduwan,2008:54.
Angket  ini  memuat  pernyataan-pernyataan  mengenai  minat belajar  siswa.  Dalam  penelitian  ini  setiap  butir  pernyataan  pada
angket  memiliki  alternatif jawaban  “Sangat Setuju SS”, “Setuju
S”, “  Kurang Setuju KS”, “Tidak setuju TS”. Yang masing- masing jawaban mempunyai skor tertentu.
1.  Item-item positif dengan pilihan jawaban dan skor yaitu : 1 Sangat Setuju SS
: skor 4 2 Setuju S
: skor 3 3 Kurang Setuju KS
: skor 2 4 Tidak Setuju TS
: skor 1 2.  Item-item negatif dengan pilihan jawaban dan skor yaitu :
1 Sangat Setuju SS : skor 4
2 Setuju S : skor 3
3 Kurang Setuju KS : skor 2
4 Tidak Setuju TS : skor 1
Berikut ini indikator angket minat belajar siswa : Tabel 3.3 Indikator minat belajar siswa
Indikator Item positif
Item negatif Menunjukkan minat
terhadap pelajaran Saya senang belajar
didalam kelas Saya merasa belajar itu
sangat mengasyikan Saya lebih senang
membaca komik daripada belajar
Saya lebih memilih
Saya senang jika belajar diluar kelas
Saya selalu belajar tanpa disuruh orang tua
ajakan teman untuk bermain daripada
belajar
Saya hanya belajar jika disuruh
orangtua Saya hanya belajar
jika ada ulangan saja
Selalu mengingat pelajaran dan
mempelajari kembali
Setelah pulang sekolah saya selalu mengulangi
pelajaran yang saya dapat di sekolah
Saya selalu menggunakan waktu luang saya untuk
belajar Saya selalu belajar jauh-
jauh hari sebelum ujian Saya selalu memahami
kembali apa yang dipelajari di sekolah
Saya tidak pernah mengulangi
pelajaran yang saya dapatkan di sekolah
Saya lebih memilih menggunakan
waktu luang untuk bermain daripada
mempelajari kembali materi
pelajaran
Tekun menghadapi tugas
Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru
Saya selalu meminta soal- soal latihan kepada guru
untuk saya kerjakan Saya jarang
mengerjakan tugas Saya tidak pernah
mengerjakan tugas Jika ada tugas saya
selalu menyontek milik teman.
Ulet menghadapi kesulitan belajar
Saya lebih senang mengerjakan soal yang
mudah dahulu daripada soal yang sulit
Saya selalu berusaaha mengerjakan soal yang
sulit Saya selalu bertanya jika
saya menemui kesulitan belajar
Saya mudah putus asa jika dalam
belajar saya tidak biasa
memahaminya
Saya merasa malas jika menemukan
soal-soal yang sulit Jika menemui soal
yang sulit saya tidak
mengerjakannya
Perasaan hati setelah belajar
Saya merasa senang setelah mengikuti pelajaran
Saya merasakan mendapat Saya merasa bosan
saat mengikuti pelajaran
tambahan ilmu setelah belajar
Saya merasa wawasan saya bertambah setelah belajar
Saya jarang mendengarkan
penjelasan guru saat pelajaran
Saya cenderung bicara dengan
teman sebangku saat saya merasa
bosan
Senang menghadapi kesulitan belajar
Saya senang mengerjakan soal-soal latihan karena
dapat mengingat materi yang sudah dipelajari
Saya tidak suka mencoba
menyelesaikan soal- soal latihan yang
sulit
Mempunyai antusias yang tinggi dalam
belajar di kelas Saya sering bertanya
kepada guru jika ada materi yang belum jelas
Saya selalu berani mengeluarkan pendapat
saat diskusi kelompok atau pelajaran dikelas
Saya sering bertanya kepada teman jika ada
materi yang belum jelas Saya selalu menyiapkan
buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai
Saya lebih senang diam daripada
bertanya jika ada materi yang belum
jelas
Saya jarang berpartisipasi di
dalam kelas saat pelajaran
Saya lebih senang mencatat daripada
berpendapat Saya lebih senang
bermain dikelas daripada belajar
Saya lebih senang berbicara dengan
teman daripada memperhatikan
penjelasan guru
Senang berdiskusi dengan teman dalam
mempelajari mata pelajaran
Saya selalu berdiskusi dengan teman jika ada soal
atau materi yang sulit Saya lebih senang
berdiskusi dengan teman untuk memecahkan soal
yang sulit daripada mengerjakan sendiri
Saya jarang berdiskusi dengan
teman dalam memecahkan soal
yang sulit dikerjakan
Saya merasa malas jika disuruh untuk
berdiskusi
Saya merasa bosan jika disuruh
berdiskusi Keinginan kuat
untuk maju dan mencapai
keberhasilan Saya selalu ingin mendapat
nilai yang bagus disetiap mata pelajaran
Saya selalu ingin unggul nilainya dari teman-teman
Saya selalu belajar agar memperoleh nilai yang
memuaskan Saya selalu berusaha untuk
mendapatkan nilai terbaik Saya tidak pernah
belajar dirumah Saya tidak pernah
mengulangi pelajaran yang saya
dapat di sekolah setelah sampai
dirumah
Saya tidak pernah berusaha untuk
mendapatkan nilai terbaik
Saya tidak mempunyai
keinginan untuk unggul nilainya dari
teman-teman.
Orientasi pada masa depan, kegiatan
belajar sebagai jalan menuju kreatifitas
cita-cita Saya sadar bahwa pelajaran
disekolah sangat berguna bagi masa depan saya
Saya sadar bahwa dengan belajar dapat mendukung
cita-cita yang saya harapkan
Saya sadar bahwa dengan belajar tekun saya bisa
pandai dan nantinya berguna bagi masa depan
saya. Bagi saya belajar
tidak berguna untuk masa depan
Bagi saya belajar di sekolah tidak
menjamin masa depan saya
Berdasarkan indikator minat diatas, maka disusun butir-butir kuisioner sebagai berikut :
Tabel 3.4 Indikator dan sebaran item minat belajar siswa
No indikator
No. item positif
No. item negative
+ -
Total
1 Menunjukkan minat
terhadap pelajaran 1, 2, 12, 48
4, 29, 46, 52 4
4 8
2 Selalu mengingat
pelajaran dan mempelajari
kembali 3, 28, 30, 44
5, 27 4
2 6
3 Tekun menghadapi
tugas 13, 31
14, 47, 50 2
3 5
4 Ulet menghadapi
kesulitan belajar 10, 51, 54
7, 32, 40 3
3 6
5 Perasaan hati
setelah belajar 6, 57, 60
8, 26, 40 3
3 6
6 Senang menghadapi
kesulitan belajar 9
25 1
1 2
7 Mempunyai
antusias yang tinggi dalam belajar di
kelas 11, 17, 24, 49
18, 36, 53, 55, 58
4 5
9 8
Senang berdiskusi dengan teman
dalam mempelajari mata pelajaran
19, 33 15, 42, 56
2 3
5 9
Keinginan kuat untuk maju dan
mencapai keberhasilan
20, 35, 38, 45 16, 23, 34, 39
4 4
8 10
Orientasi pada masa depan, kegiatan
belajar sebagai jalan menuju
kreatifitas cita-cita 37, 43, 59
21, 22 3
2 5
Total Item 30
30 60
Sedangkan indikator dan sebaran item minat belajar siswa setelah uji coba dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 130.
2.Uji coba instrumen Angket  atau  kuisioner  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  minat
belajar  siswa  terhadap  prestasi  belajar.  Sebelum  angket  digunakan  untuk pengambilan data, dilakukan uji coba terlebih dahulu yang dilaksanakan dengan
mengambil  responden  sebanyak  satu  kelas  V.  Uji  coba  ini  bertujuan  untuk mengetahui  validitas  dan  reliabilitas  angket  yang  akan  digunakan  dalam
penelitian. 3.Tempat dan waktu uji coba
Uji  coba  dilakukan  di  SD  Kanisius  Sengkan  pada  tanggal  8  Mei  2012. Pengisian  angket  uji  coba  ini  dilakukan  oleh  siswa  kelas  V  SD  kanisius
Sengkan. a.  Uji validitas
Validitas  berasal  dari  kata  validity  yang  mempunyai  arti  sejauh mana  ketepatan  dan  kecermatan  suatu  alat  ukur  dalam  melakukan
fungsinya  Saifudin  Azwar,1997:5.  Suatu  tes  atau  instrumen  pengukur dapat  dikatakan  mempunyai  validitas  yang  tinggi  apabila  alat  tersebut
menjalankan  fungsi  ukurnya,  atau  memberikan  hasil  ukur  yang  sesuai dengan  maksud  dilakukannya  pengukuran  tersebut.  Arief  Furchan
2004:293  menyatakan  bahwa  validitas  menunjuk  kepada  sejauh  mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dibawah  ini  merupakan  kisi-kisi  item  untuk  mencari  validitas suatu  item.  Kisi-kisi  item  dibawah  ini  merupakan  kisi-kisi  item  untuk
mencari  validitas  suatu  item.  Kisi-kisi  item  dibawah  ini  merupakan  kisi-
kisi  sebelum  uji  coba.  Sedangkan  kisi-kisi  setelah  uji  coba  dapat  dilihat pada lampiran 8 halaman 131.
Tabel 3.5 Kisi-kisi item untuk mencari validitas item
Indikator Item
Jumlah +
-
Menunjukkan minat terhadap pelajaran 4
4 8
Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari kembali
4 2
6 Tekun menghadapi tugas
2 3
5 Ulet menghadapi kesulitan belajar
3 3
6 Perasaan hati setelah belajar
3 3
6 Senang menghadapi kesulitan belajar
1 1
2 Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di
kelas 4
5 9
Senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran
2 3
5 Keinginan kuat untuk maju dan mencapai
keberhasilan 4
4 8
Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreativitas cita-cita
3 2
5
Angket  yang  telah  disusun  tersebut  terlebih  dahulu  diuji  cobakan  untuk mengetahui  valid  atau  tidaknya  suatu  item  sebelum  digunakan  untuk  penelitian.
Sebelum  di  uji  coba,  angket  terlebih  dahulu  dikonsultasikan  kepada  dosen pembimbing.
Proses  pengujian  validitas  berdasarkan  pada  validitas  butir  dari  setiap pernyataan.  Yang  bertujuan  untuk  mengetahui  valid  atau  tidaknya  setiap
pernyataan  yang  terdapat  pada  angket.  Angket  tersebut  kemudian  diuji validitasnya  dengan  menganalisis  setiap  item  masing-masing  angket  dengan
mengkorelasikan  skor  per  butir  x  dengan  skor  total  y.  dalam  penelitian  ini,
peneliti  menggunakan  teknik  korelasi  Product  Moment  dari  Pearson.  Rumusnya adalah sebagai berikut Masidjo,2010:247 :
r
xy
= Keterangan :
r
xy
: Koefisien Korelasi Σx
: Jumlah skor dalam sebaran x  skor item per butir Σy
: Jumlah skor dalam sebaran y  skor item total Σxy
: Jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan Σx
2
: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Σy
2
: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
: Jumlah responden
Proses  penghitungan  validitas  dilakukan  dengan  memberi  skor  untuk  setiap pernyataan  kemudian  memasukkannya  ke  dalam  data  uji  coba.  Setelah  itu
perhitungan  validitas  selanjutnya  dilakukan  dengan  menggunakan  bantuan program SPSS Statistic 15.0 for windows. Adapun langkah-langkah pengujiannya
adalah sebagai berikut : a.  Memasukkan  data  skor  yang  diperoleh  siswa  ke  dalam  data  uji  coba
dengan bantuan program Microsoft Office Exel 2010 b.
Menghitung  skor  total  yang  diperoleh  oleh  setiap  siswa  dengan  bantuan Microsoft Office Exel 2010
c. Mentabulasikan  data  tersebut  ke  dalam  uji  coba  pada  program  SPSS
Statistic 15.0 for windows d.  Menguji  validitas  dengan  tahap  :  analyze
–  Correlate  –  bivariate  - memindahkan  semua  item  ke  dalam  kotak  variables
–  beri tanda √ pada kotak  dengan  pilihan  Pearson  dan  Two  Tailed  pada  kolom  Test  of
Significance- klik Ok. Berdasarkan  konsultasi  dengan  dosen  pembimbing  bahwa  harga  koefisien
korelasi  minimal  ≥  0,30.  Hal  tersebut  juga  sesuai  dengan  pendapat  Azwar 2008:65  bahwa  kriteria  pemilihan  item  berdasarkan  korelasi  item  total  dengan
menggunakan batasan r
xy
≥ 0,30. Hal ini berarti untuk item yang nilai korelasinya 0,30  dinyatakan  gugur  atau  tidak  valid.  Dan  yang  nilai  korelasinya  ≥  0,30
dinyatakan valid. Berdasarkan  hasil  uji  coba  yang  telah  dilakukan  kepada  siswa  maka
diperoleh 44 item valid dan 16 item gugur. Peneliti menggunakan 44 item yang valid  tersebut  untuk  angket  penelitian  mengenai  minat  belajar  siswa.  Tabel
pengujian  validitas  tiap  indikator  dapat  dilihat  pada  lampiran  4  Halaman  122 dan  bentuk  angket  yang  akan  digunakan  dalam  penelitian  dapat  dilihat  pada
lampiran 9 halaman 132. b.  Uji Reliabilitas
Reliabilitas  merupakan  penerjemahan  dari  kata  reliability  yang mempunyai  asal  kata  rely  dan  ability.  Ide  pokok  yang  terkandung  dalam
konsep  reliabilitas  adalah  sejauh  mana  hasil  suatu  pengukuran  dapat dipercaya  Saifuddin  Azwar,1997:4.  Reliabilitas  mengacu  kepada  sejauh
mana suatu alat pengukur secara ajeg konsisten mengukur apa saja yang diukurnya  Arief  Furchan,2004:293.  Oleh  sebab  itu  angket  dalam
penelitian ini juga harus melalui proses uji reliabilitas, supaya angket yang digunakan dapat dipercaya dan memiliki konsistensi.
Dalam  penelitian  ini,  reliabilitas  diukur  dengan  metode  belah  dua Split-half  method.  Hasil  dari  suatu  angket  dibagi  atau  dibelah  menjadi
dua bagian. Bagian pertama yang dapat berupa hasil atau skor yang berasal dari  item-item  bernomor  gasal,  dan  bagian  kedua  berupa  hasil  atau  skor
yang  berasal  dari  item-item  bernomor  genap  Masidjo,  1995:18.  Untuk mengetahui tingkat  klasifikasi  koefisien korelasi  reliabilitas satu  tes  yaitu
sebagai berikut Masidjo, 1995:218 : Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Korelasi reliabilitas alat ukur
Koefisien Korelasi Kualifikasi
±0,91- ±1,00 ±0,71 - ±0,90
± 0,41 -  ± 0,70 ±0,21 -  ±0,40
– ±0,20 Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
Proses  perhitungan  taraf  reliabilitas  adalah  dengan  memberikan skor pada setiap butir pernyataan kemudian memasukannya kedalam data
uji coba. Skor-skor uji coba siswa yang telah diperoleh dapat dilihat pada lampiran  2  halaman  102,  Skor  tersebut  nilainya  4,  3,  2,dan  1  dan  skor
tersebut  harus  diubah  menjadi  skor  diskrit  nominal.  Skor  diskrit  adalah skor yang hanya memiliki dua tipe jawaban yaitu ya dan tidak. Skor diskrit
dalam  uji  coba  ini  diubah  menjadi  nilai  1  dan  0.  Hasil  skor  siswa  yang
telah  diubah  menjadi  skor  diskrit  dapat  dilihat  pada  lampiran  3  halaman 112.
Di  bawah  ini  merupakan  langkah-langkah  mencari  taraf  reliabilitas suatu tes dengan metode belah dua Split-half method :
a.  Langkah pertama Menghitung  koefisien  korelasi  skor  item  ganjil  dan  genap  dengan
teknik  korelasi  Product  Moment  dari  Pearson  dengan  rumus  sebagai berikut :
r
xy
= Keterangan :
Rxy : Koefisien Korelasi
Σx : Jumlah skor dalam sebaran x  skor item ganjil
Σy : Jumlah skor dalam sebaran y  skor item genap
Σxy : Jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
Σx
2
: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x Σy
2
: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
: Jumlah responden b.   Langkah kedua
Menghitung  indeks  reliabilitas  ganjil –genap  angket  minat  belajar
dengan rumus Spearman Brown. r
tt
= Keterangan :
r
tt :
Koefisien reliabilitas
r
gg :
koefisien ganjil-genap Tabel 3.7 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas uji coba
Angket Koefisien Reliabilitas
Uji Coba Keterangan
Minat Belajar 0,995
Sangat tinggi
Berdasarkan koefisien reliabilitas yang telah diperoleh diatas dapat di simpulkan bahwa hasil uji coba alat ukur angket minat belajar memiliki
koefisien  reliabilitas  sangat  tinggi.  Hasil  perhitungan  dapat  dilihat  pada lampiran 6 halaman 127.
Peneliti juga menghitung kembali koefisien reliabilitas pada angket penelitian.  Skor  data  angket  penelitian  dapat  dilihat  pada  lampiran  11
halaman  138.  Langkah  yang  dilakukan  untuk  menghitung  koefisien reliabilitas  pada  angket  penelitian  sama  dengan  menghitung  koefisien
reliabilitas  pada  angket  uji  coba.  Sebelum  menghitung  koefisien reliabilitas  ,  peneliti  mentabulasikan  skor  angket  yang  diperoleh  siswa
menjadi  skor  diskrit.  Hasil  skor  diskrit  dalam  angket  penelitian  dapat dilihat  pada  lampiran  12  Halaman  148.  Proses  perhitungan  koefisien
reliabilitas  penelitian  dapat  dilihat  pada  lampiran  13  halaman  157.  Di bawah ini adalah hasil perhitungan koefisien reliabilitas penelitian angket
minat belajar.
Tabel 3.8 Hasil perhitungan koefisien reliabilitas penelitian
Angket Koefisien Reliabilitas
Penelitian Keterangan
Minat Belajar 0,997
Sangat Tinggi
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  hasil  penelitian  alat ukur angket minat belajar memiliki koefisien reliabilitas sangat tinggi.
3.  Tempat dan Waktu penelitian Peneliti  melakukan penelitian di SD Karitas Ngaglik pada tanggal
2 Juni 2012. Kelas yang digunakan yakni 2 kelas yaitu kelas VA dan VB. H. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian lapangan field  research,  yaitu  suatu  penelitian  yang  dilakukan  dengan  terjun
langsung  ke  lapangan  untuk  mendapatkan  data-data.  Seluruh  data-data dalam  penelitian  ini  diperoleh  dari  SD  Karitas  Ngaglik.  Dalam
pelaksanaan  penelitian  ini  digunakan  dua  metode  pengumpul  data  yaitu angket dan dokumentasi.
1.  Angket  Kuisioner Angket  adalah suatu  daftar pertanyaan tertulis  yang terinci
dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau  hal-hal  yang  diketahuinya  Masidjo,2010:70.  Dalam
penelitian ini, peneliti hanya  akan menggunakan  satu  buah angket yaitu  angket  tentang  minat  belajar.  Angket  tersebut  diberikan
kepada  siswa  untuk  memperoleh  data  tentang  minat  belajar  siswa
dan  tentunya  untuk  mengetahui  sejauh  mana  hubungan  antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
2.  Dokumentasi Dokumentasi  adalah  teknik  pengumpulan  data  yang
ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi  buku-buku  yang  relevan,  peraturan-peraturan,  laporan
kegiatan,  foto-foto,  film  documenter,  data  yang  relevan  dengan penelitian  Riduwan,2008: 58.
Data  nilai  prestasi  belajar  diperoleh  menggunakan  metode dokumentasi dengan melihat dari rapor semester genap siswa kelas
V  SD  Karitas  Ngaglik  Tahun  pelajaran  20112012.  lampiran  10 ada dihalaman 136
I.  Teknik Analisis Data Teknik  analisis  data  yang  akan  di  gunakan  dalam  penelitian  ini
adalah  teknik  korelasi  serial.  Data  dalam  penelitian  ini  akan dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu minat belajar tinggi, minat
belajar  sedang,  minat  belajar  rendah.  Data  tersebut  berupa  skala ordinal. Data itu akan dikorelasikan dengan data prestasi belajar. Data
prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata lima mata pelajaran inti  di  sekolah  dasar  Bahasa  Indonesia,  Matematika,  Ilmu
Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan
Sosial, Pendidikan
Kewarganegaraan pada nilai rapor siswa.
Langkah-langkah untuk mencari korelasi serial dapat diuraikan sebagai berikut :
1.  Mendaftar nilai tiap kelompok Berdasarkan  skor  minat  yang  telah  diperoleh  siswa,  maka
siswa dikelompokkan menjadi tiga bagian  yaitu kelompok dengan minat  belajar  tinggi,  kelompok  dengan  minat  belajar  sedang,  dan
kelompok dengan minat  belajar rendah. Rentang pengelompokkan skor dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.9 Pengelompokkan skor angket minat belajar Kelompok Siswa
Interval Skor Kelompok MinatRendah R
44 – 88
Kelompok Minat Sedang S 89
– 133 Kelompok Minat Tinggi T
134 – 176
2.  Menghitung banyaknya subyek dalam setiap kelompok  n
k
Dalam penelitian ini terdapat tiga n
k
yakni n
k
kelompok tinggi
,
n
k
kelompok sedang dan n
k
kelompok rendah. 3.  Menentukan proporsi  individu dalam setiap kelompok
Rumusnya adalah sebagai berikut : P =
Keterangan : P
= Proporsi n
k
= Banyaknya subyek dalam kelompok
N = Banyaknya subyek seluruhnya
4.   Menghitung nilai rata-rata Mean tiap kelompok Rumus  yang  digunakan  untuk  memperoleh  rata-rata  mean  tiap
kelompok adalah sebagai berikut  Masidjo,2010:123 : M =
Keterangan : M
: Mean ΣX
: Jumlah semua skor n
k
: Jumlah subyek dalam kelompok 5.  Menentukan  ordinat,  yaitu  ordinat  yang  lebih  tinggi  dan  ordinat
yang  lebih  rendah.  Tabel  ordinat  dapat  dilihat  pada  lampiran  15 Halaman 160.
6.  Membuat Tabel kerja Dengan  membuat  tabel  kerja  diharapkan  dapat  mempermudah
peneliti dalam menghitung  rumus korelasi serial. 7.  Menghitung Standar deviasi total
Standar deviasi total  dapat  dihitung dengan rumus sebagai  berikut Masidjo,2010:127 :
Sdtot = Keterangan :
SD tot : Standar Deviasi Total
N : Jumlah Siswa
ΣX : Jumlah total skor
Setelah  langkah-langkah  tersebut  dilakukan,  maka  langkah selanjutnya  adalah  menghitung  korelasi  serial.  Rumus  yang  akan
digunakan untuk menghitung korelasi serial adalah sebagai berikut :           r
ser
= Keterangan :
r
ser
: Koefisien korelasi serial 0r
: Ordinat yang lebih rendah 0t
: Ordinat yang lebih tinggi M
: Mean SD tot
: Standar Deviasi Total P
: Proporsi individu dalam golongan Berdasarkan  perhitungan  korelasi  serial  menggunakan  rumus  di
atas  maka  diperoleh  tingkat  hubungan  minat  belajar  dengan  prestasi belajar siswa.
Menurut  Sugiyono  pedoman  yang  akan  digunakan  untuk  memberikan interpretasi  terhadap  kuat  lemahnya  hubungan  tersebut  dapat  digunakan
pedoman di bawah ini . Tabel 3.10 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
±0,00 -±0.199 Sangat Rendah
±0,20 -±0,399 Rendah
±0,40 -±0,599 Sedang
±0,60 -±0,799 Kuat
±0,80 -±1,000 Sangat Kuat
Setelah  mengetahui  r
ser
,  maka  langkah  selanjutnya  adalah menghitung  t  hitung.  Rumus  t  hitung  digunakan  untuk  menguji  apakah
terdapat  hubungan  yang  berarti  pada  taraf  nyata  tertentu,  artinya  adanya hubungan  minat  dengan  prestasi  belajar  bukan  karena  faktor  kebetulan.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
t =
Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan minat belajar dengan prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut :
KP = r
ser²
x 100
Keterangan : KP
: Koefisien Penentu r
ser
: Koefisien Korelasi Serial
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN