Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo semester I tahun pelajaran 2011/2012.

(1)

viii

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI TIMBUL HARJO SEMESTER 1 TAHUN

PELAJARAN 2011 / 2012 Ervina

Universitas Sanata Dharma 2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa, (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Timbul Harjo, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 30 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1 %.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi dalam 3 kategori yaitu minat belajar rendah 9,52%, minat belajar sedang 28,57%, dan minat belajar tinggi 61,91%. Skor minat belajar terendah adalah 74 dan skor tertingginya 166; (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 9,53%, prestasi belajar sedang 54,76%, dan prestasi belajar tinggi 35,72%. Skor prestasi belajar terendah 63,6 dan skor tertinggi 88; (3) ada hubungan yang signifikan dan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai r= 0,78 berada pada tingkat korelasi kuat. Signifikan pada taraf 1 % dengan nilai korelasi rtb =0,393; (4) sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78%.


(2)

ix ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC ACHIEVEMENT OF FIFTH GRADE STUDENTS OF TIMBUL HARJO YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOI IN FIRST SEMESTER LESSON

YEAR 2011/2012

Ervina

Universitas Sanata Dharma 2012

The kinds of this research was a correlational descriptive research. The research was intended to know (1) the learning interest of the student, (2) the achievement of the students; (3) whether there is a correlation between learning interest and the learning achievement of the students or not; (4) the influence learning interest on learning achievement.

The research was conducted in 5th

Results showed that (1) leaning interest of the students was divided into three categories: students with low learning interest was 9,52%; student with medium learning interest was 28,57%; student with high learning interest was 61,91%. The lowest score of learning interest was 74 and the highest score was 166; (2) learning interest of students is divided into three categories: students having low achievement was 9,53%; students having moderate was 54,76%; students having high achievement was 35,72%. The lowest value of student learning achievement was 63,6 and the highest value was 88; (3) the learning interest had positive and significant correlation with the students achievement with coefficient correlation value was 0,78 in strong level. The correlation was in significance level 1%, with r

grade students of timbul harjo elementary school by the participants were 30 students. There were two variables in this research : independent variable and the dependent variable. The independent variable was learning interest while dependent variable was the students achievement. The instrument used in the research were questionnaire and students rapport document. The data was analyzed using serial correlation analysis technique with significant in 1% level.

tt

Key words : learning interest, learning achievement

= 0,393; (4) the influence of leaning interest on student achievement was 78%.


(3)

i

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI TIMBUL HARJO SEMESTER 1 TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh

Ervina

NIM : 081134126

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011/2012


(4)

(5)

(6)

(7)

v

Motto

 Sesuatu akan indah pada waktunya

 Hidup adalah tantangan . . . Jangan menyerah!

 Be different, be excellent (jadi berbeda itu baik)


(8)

vi

Persembahan

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

 Alloh S.W.T

 Kedua orang tuaku

 Segenap keluargaku

 Sahabat – sahabatku


(9)

(10)

viii

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI TIMBUL HARJO SEMESTER 1 TAHUN

PELAJARAN 2011 / 2012 Ervina

Universitas Sanata Dharma 2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) minat belajar siswa, (2) prestasi belajar siswa; (3) hubungan antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Timbul Harjo, dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 30 siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah minat belajar siswa dan variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan dokumentasi nilai rapor. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1 %.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) minat belajar siswa dibagi dalam 3 kategori yaitu minat belajar rendah 9,52%, minat belajar sedang 28,57%, dan minat belajar tinggi 61,91%. Skor minat belajar terendah adalah 74 dan skor tertingginya 166; (2) prestasi belajar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu prestasi belajar rendah 9,53%, prestasi belajar sedang 54,76%, dan prestasi belajar tinggi 35,72%. Skor prestasi belajar terendah 63,6 dan skor tertinggi 88; (3) ada hubungan yang signifikan dan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai r= 0,78 berada pada tingkat korelasi kuat. Signifikan pada taraf 1 % dengan nilai korelasi rtb =0,393; (4) sumbangan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78%.


(11)

ix ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND ACADEMIC ACHIEVEMENT OF FIFTH GRADE STUDENTS OF TIMBUL HARJO YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOI IN FIRST SEMESTER LESSON

YEAR 2011/2012

Ervina

Universitas Sanata Dharma 2012

The kinds of this research was a correlational descriptive research. The research was intended to know (1) the learning interest of the student, (2) the achievement of the students; (3) whether there is a correlation between learning interest and the learning achievement of the students or not; (4) the influence learning interest on learning achievement.

The research was conducted in 5th

Results showed that (1) leaning interest of the students was divided into three categories: students with low learning interest was 9,52%; student with medium learning interest was 28,57%; student with high learning interest was 61,91%. The lowest score of learning interest was 74 and the highest score was 166; (2) learning interest of students is divided into three categories: students having low achievement was 9,53%; students having moderate was 54,76%; students having high achievement was 35,72%. The lowest value of student learning achievement was 63,6 and the highest value was 88; (3) the learning interest had positive and significant correlation with the students achievement with coefficient correlation value was 0,78 in strong level. The correlation was in significance level 1%, with r

grade students of timbul harjo elementary school by the participants were 30 students. There were two variables in this research : independent variable and the dependent variable. The independent variable was learning interest while dependent variable was the students achievement. The instrument used in the research were questionnaire and students rapport document. The data was analyzed using serial correlation analysis technique with significant in 1% level.

tt

Key words : learning interest, learning achievement

= 0,393; (4) the influence of leaning interest on student achievement was 78%.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmat-Nya sehingga penyusunan sripsi yang berjudul “Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011 / 2012” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Di Program Studi Pendidikan Guru Sekoah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadai bahwa dalam penyyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagi pihak lain secara moril maupun materiil.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku ketua jurusan ilmu pendidikan, ketua jurusan ilmu pendidikan, ketua program studi pendidikan guru sekolah dasar

3. Elga Andriana, S.Psi., M. Ed. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang memberikan bantuan, dukungan, arahan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

5. Drs. Sumedi selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan, bantuan, arahan dan bimbingan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

6. Elisabeth Desiana Mayasari,S.Psi.MA selaku dosen penguji skripsi.

7. MM.Suyatini selaku kepala sekolah SDN timbul harjo yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Drs. Nur Farida selaku guru SDN timbul harjo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan lancar


(13)

xi

9. Siswa dan siswi kelas V SDN timbul harjo tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia mengisi angket penelitian dengan jujur dan sungguh – sungguh.

10.Seluruh dosen prodi PGSD yang telah memberikan dukungan dan bimbingan serta bantuannya.

11.Pak hermoyo dan bu tri selaku petugas secretariat PGSD, atas kerjasamanya dalam melayani pembuatan surat ijin penelitian.

12.Kedua orang tuaku bapak suranto dan ibu sriyem yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan secara moril dan materiil.

13.Saudara-saudaraku terkasih yang telah memberi dukungan dan bantuan. I love you

14.Teman – temanku Ccc ... Seluruh rekan-rekan PGSD angkatan 2008

15.Sahabat istimewaku sigit………… terima kasih atas semuanya

16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantuku selama penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.


(14)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Istilah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Minat ... 9

1. Pengertian minat ... 9

2. Faktor pendorong minat ... 10

3. Ciri-ciri minat ... 12

4. Cara menemukan minat anak ... 15

5. Pentingnya pengukuran minat ... 16


(15)

xiii

B. Prestasi belajar ... 22

1. Pengertian Belajar ... 22

2. Prinsip Belajar ... 23

3. Unsur-Unsur Belajar ... 24

4. Pengertian Prestasi Belajar ... 24

5. Jenis-Jenis Prestasi Belajar ... 25

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 26

C. Penelitian yang relevan ... 33

D. Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar ... 35

E. Hipotesis ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Tempat Penelitian ... 37

C. Subyek Penelitian ... 38

D. Jadwal Penelitian ... 38

E. Variabel Penelitian ... 40

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 40

G. Uji Coba Instrumen ... 51

H. Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Hasil penelitian ... 64

1. Minat Belajar Kelas V SDN Timbul Harjo ... 65

2. Prestasi Belajar Kelas V SDN Timbul Harjo ... 73

3. Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Timbul Harjo ... 82

4. Sumbangan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 97

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

BAB V PENUTUP ... 102

A. Kesimpulan ... 102


(16)

xiv

Daftar Pustaka ... 105


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 38

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Minat ... 42

Tabel 3.3 Penyeberan Item Kuesioner ... 49

Tabel 3.4 Pengukuran Skala Likert ... 50

Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas ... 53

Tabel 3.6 Validitas Item Kuesioner Minat Belajar ... 55

Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 57

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Koefisien Realilitas Uji Coba ... 59

Tabel 3.9 Pengelompokan Skor Angket Minat Belajar ... 62

Tabel 4.1 Data Skor Minat Belajar Siswa ... 65

Tabel 4.2 Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 68

Tabel 4.3 Data Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 78

Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa ... 74

Tabel 4.5 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 77

Tabel 4.6 Data Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa ... 78

Tabel 4.7 Hubungan Skor Minat Dan Prestasi Belajar Siswa ... 84

Tabel 4.8 Banyaknya Subyek Tiap Kelompok ... 88

Tabel 4.9 Proporsi Individu Dalam Setiap Kelompok ... 89


(18)

xvi

Tabel 4.11 Besar Ordinat ... 91


(19)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Diagram Pengelompokan Siswa Menurut Minat Belajar ... 73


(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Minat Belajar ... 108

Lampiran 2. Tabel Skoring(4,3,2,1) Uji Coba ... 116

Lampiran 3. Tabel Skoring(0,1) Uji Coba ... 122

Lampiran 4. Tabel Analisis Uji Validitas ... 129

Lampiran 5. Tabel Validitas Tiap Indikator ... 131

Lampiran 6. Hasil Analisi Uji Reliabilitas ... 132

Lampiran 7. Revisi Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian ... 134

Lampiran 8. Revisi Item Soal Kuesioner ... 136

Lampiran 9. Indikator dan Sebaran Item Minat Belajar ... 140

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian ... 141

Lampiran 11. Tabel Hasil Angket Penelitian ... 146

Lampiran 12. Data Nilai Rapor ... 154

Lampiran 13. Hubungan Kelompok Minat Belajar dengan Prestasi Belajar ... 156

Lampiran 14. Tabel Nilai-Nilai r Product-Moment Dari Person ... 158

Lampiran 15. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ... 159

Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian ... 163


(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting demi menunjang kemajuan bangsa. Salah satu

cara yang harus diprioritaskan adalah mempersiapkan generasi yang cerdas dan

tanggap, sehingga mereka memiliki kualitas dan mampu menghadapi

perkembangan zaman yang semakin berkembang. Dalam hal ini, pendidikan

memiliki peran yang sangat penting karena melalui pendidikan karakter dan

kepribadian akan terbentuk.

Pendidikan di sekolah dasar menjadi kunci anak dalam membentuk

karakter dan kepribadian anak sebelum meneruskan suatu ke jenjang sekolah

yang lebih tinggi dan meneruskan bangsa. Menurut W.S. Winkel (1989: 19)

pendidikan ialah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang

belum dewasa, agar dia mencapai kedewasaan. Untuk itu, guru dan siswa

adalah suatu komponen yang selalu berpasangan dalam kegiatan pembelajaran.

Guru sebagai pendidik harus siap menjadi pendamping(fasilitator) agar siswa

belajar hal – hal yang positif. Sebagai seorang guru harus bisa memahami

karakteristik siswanya, karena karakteristik setiap siswa berbeda – beda.

Akibatnya cara belajar dan kecepatan dalam merespon suatu materipun

berbeda. Untuk itu, dibutuhkan guru sekolah dasar yang mempunyai

pengetahuan dan ketrampilan dalam mengajar yang bisa memahami


(22)

2

Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai

faktor, yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal adalah faktor yang

berasal dari dalam diri siswa seperti bakat, kecerdasan, minat dan motivasi.

Faktor internal tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam prestasi

belajar siswa di sekolah, seperti minat belajar siswa. Menurut W.SWinkel

(1984: 158) minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa

tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

bidang-bidang itu.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, siswa kelas V SD

Timbul Harjo dalam mengikuti proses pembelajaran ada yang memperhatikan

guru, mengantuk, ramai sendiri, bermain sendiri dan ada juga yang mengantuk.

Melihat hal itu, minat merupakan salah satu faktor internal penentu

keberhasilan belajar di sekolah karena kegiatan belajar dapat berhasil dengan

baik apabila ada pemusatan perhatian terhadap pelajaran dan salah satu faktor

yang menyebabkan terpusatnya perhatian adalah minat. Begitupun sebaliknya

bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Mereka

justru akan merasa bosan dan cepat jenuh terhadap mata pelajaran yang

diberikannya. Oleh karena itu, guru harus mampu memelihara minat belajar

siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Minat juga dapat menambah kegembiraan bagi anak dalam melakukan

kegiatan belajar karena minat sebagai pendorong dalam melakukan berbagai


(23)

3

untuk belajar dan meraih prestasi belajar yang tinggi dibanding dengan anak

yang tidak memiliki minat untuk belajar.

Keberhasilan kegiatan pembelajaran tidak hanya ditetntukan dari faktor

internal tetapi juga ditentukan oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah

faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti kualitas guru, metode mengajar,

lingkungan dan fasilitas mengajar.

Indikator keberhasilan pembelajaran berorientasi pada proses

pembelajaran dapat dilihat dari berbagai hal, misalnya memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menemukan apa yang dipelajarinya dan

bagaimana mempelajarinya, bagaimana minat belajar tinggi, motivasi siswa

untuk mengikuti pembelajaran, strategi dan metode yang tepat oleh guru, dan

sebagainya. Sementara indikator keberhasilan yang berorientasi pada hasil

yang dicapai siswa dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang tinggi. Prestasi

belajar siswa didapatkan dari dokumen guru kelas yaitu buku rapot siswa

setelah mengikuti ujian akhir semester.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat sangat penting dalam

kegiatan belajarkarena tanpa adanya minat terhadap suatu pelajaranmaka

kegiatan proses belajar tidak akan berjalan dengan baik dan pada akhirnya

keberhasilan dalam belajar tidak begitu memuaskan.

Berdasarkan alasan yang telah dipaparkan di atas, penulis sebagai calon

guru SD terpanggil meneliti minat belajar siswa. Minat belajar tersebut akan

dilihat hubungannya dengan prestasi belajar yang telah diraih siswa selama


(24)

4

terwakili dalam lima mata pelajaran inti SD. Kelima mata pelajaran inti

tersebut yakni pendidikan kewarganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS).

Hasil penelitian ini akan dituangkan dalam penelitian hubungan minat

belajar dengan prestasi belajar siswa, dalam batasan penelitian siswa kelas V

SD Negeri Timbul Harjo. SD Negeri Timbul Harjo sengaja dipilih sebagai

tempat penelitian karena beberapa alasan. Pertama, SD Negeri Timbul Harjo

adalah SD yang pernah digunakan peneliti untuk observasi pada mata kuliah

penelitian tindakan kelas, saat itu peneliti mengobservasi siswa – siswi kelas V

sehingga peneliti sudah cukup paham seluk beluk SD Negeri Timbul Harjo

khususnya kelas V. Kedua, peneliti sangat ingin mengetahui minat belajar anak

kelas V, prestasi belajar kelas V serta hubungan antara minat belajar dengan

prestasi belajar siswa.

Seperti yang telah dipaparkan diatas, prestasi belajar siswa tidak hanya

dipengaruhi minat belajar, tetapi juga faktor lain. Untuk itu, dalam penelitian

ini juga akan dibahas tentang besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi

belajar siswa. Tujuannya agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat

itu sendiri terhadap prestasi belajar siswa.

Maka dari itu, peneliti mengangkat judul “ Hubungan Minat Belajar

dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1

Tahun Pelajaran 2011/2012”


(25)

5

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester

1 Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo

Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar

dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1

Tahun Pelajaran 2011/2012?

4. Berapa besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Batasan Istilah

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan :

1. Minat

Minat adalah suatu ketertarikan diri pada suatu objek yang cenderung

menetap yang di dalamnya ada unsur senang terhadap mata pelajaran yang

berkaitan.

2. Belajar

Belajar adalah suatu proses atau usaha, misalnya membaca, mengamati,

mendengarkan, dan meniru, untuk melakukan perubahan dan membentuk


(26)

6 3. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah mengikuti proses

pembelajaran.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil belajar akademik yang dicapai siswa setelah

siswa

melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes buatan guru dan

ditunjukan oleh skor – skor yang diperoleh siswa. Mencakup skor lima mata

pelajaran inti SD yakni pendidikan kewarganegaraan (PKn), Bahasa

Indonesia,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS).

5. Minat Belajar

Minat belajar adalah ketertarikan diri seseorang terhadap objek (pelajaran)

yang cenderung menetap dan merasa senang dalam kegiatan – kegiatan yang

berkaitan dengan bidang belajar dan pelajaran. Mencakup perhatian saat

pelajaran, terciptanya konsentrasi saat pelajaran, respon atas pertanyaan

teman dan guru, bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap pelajaran, rasa

suka terhadap objek, suasana pelajaran, keinginan yang besar terhadap suatu

hal pada lima mata pelajaran inti SD yakni pendidikan kewarganegaraan

(PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), serta


(27)

7 D. Tujuan Penelitian

Dari uraian rumusan masalah diatas, dapat diuraikan tujuan penelitian sebagai

berikut:

1. Mengetahui bagaimana minat belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul

Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul

Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat

belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo

Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

4. Mengetahui besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa

kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah

Deskripsi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi

dalam membangkitkan minat belajar siswa.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk mengembangkan


(28)

8

3. Bagi Siswa

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna untuk

menambah wawasan dan pengetahuan siswa dalam memicu minat belajar


(29)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Minat

1. Pengertian Minat

Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah minat. Banyak orang tidak mengerti arti sebenarnya minat. Akibatnya, mereka sering mengartikannya sebagai suatu kesenangan. Agar dapat mengetahui arti minat yang sebenarnya, berikut ada beberapa pengertian minat menurut para ahli.

Menurut Hurlock (1978 : 114) minat merupakan sumber motivasi

yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila

mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan

menguntungkan, mereka merasa berminat. Sedangkan, menurut Winkel

(1987 : 105) mengartikan minat sebagai kecenderungan subyek yang

menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan

tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.

Menurut Surya (2003 : 67) minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya.


(30)

10

Menurut Sardiman (1986 : 76) minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara suatu yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.

Winkel (1984 : 30) menyatakan minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Berdasarkan penjelasan diatas, minat sangat besar pengaruhnya dalam suatu proses belajar mengajar, karena dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jadi minat adalah suatu ketertarikan diri pada suatu objek yang cenderung menetap yang di dalamnya ada unsur senang pada mata pelajaran yang berkaitan.

2. Faktor Pendorong Minat

Peranan minat dalam kehidupan seseorang sangat penting karena dapat mempengaruhi dampak yang besar pada aspek perilaku dan sikap seseorang.

Minat merupakan sumber motivasi yang kuat pada seseorang baik terhadap sebuah kegiatan, pekerjaan maupun belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Soewardi (1987 : 183) minat didorong oleh motivasi. Motivasi merupakan suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau berbuat untuk tujuan tertentu. Minat dimanifestasikan berdasarkan komponen dorongan yang


(31)

11

mendorongnya. Jadi minat dan motivasi berhubungan sangat erat, dimana minat merupakan alat motivasi yang utama.

Minat sangat penting bagi seseorang tetapi minat bukan merupakan faktor bawaan melainkan adalah suatu proses, untuk itu minat perlu dimunculkan dalam diri seorang. Apabila siswa mempunyai respon yang baik dan positif terhadap mata pelajaran maka dalam diri siswa tersebut akan tumbuh minat. Dan minat harus dicari karena minat tidak datang sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Bernard dalam Sardiman (1986 : 76) minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu terkait dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Sardiman (1986 : 95) menjelaskan beberapa cara untuk menciptakan minat, antara lain:

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.

b. Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa lampau.

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang lebih baik.

d. Menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya siswa tidak merasa bosan.

Sedangkan menurut Esti (2002: 365) salah satu cara untuk menarik minat selama pelajaran adalah menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa. Jika seorang guru tahu apa yang diminati siswa, banyak tugas mengajar di


(32)

12

kelas yang dapat dihubungkan dengan minat-minat siswa. Sehingga minat dapat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni siswa.

Berdasarkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa minat merupakan suatu proses yang didorong oleh motivasi yang salah satu cara untuk menciptakan minat dengan menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa dalam proses pembelajaran.

3. Ciri - Ciri Minat

Minat memiliki ciri – ciri, seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1978 : 115) merumuskan ciri-ciri minat anak sebagai berikut:

a. Minat Tumbuh Bersamaan dengan Perkembangan Fisik dan Mental

Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat ataupun lebih lambat akan menghadapi masalah sosial.

b. Minat Bergantung Pada Kesiapan Belajar

Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Contoh anak tidak dapat memiliki minat yang sungguh-sungguh pada permainan badminton apabila mereka belum memiliki kekuatan-kekuatan otot yang diperlukan dalam permainan tersebut.

c. Minat Bergantung Pada Kesempatan Belajar

Lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal.


(33)

13

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik tidak mungkin mempunyai minat olahraga yang sama dengan teman sebayanya yang memiliki fisik yang normal. e. Minat Dipengaruhi Pengaruh Budaya

Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya mereka yang dianggap benar atau sesuai. Mereka tidak diperbolehkan mempelajari minat yang tidak

sesuai dengan kebudayaan mereka. f. Minat Berbobot Emosional

Emosional positif yang kuat dapat meningkatkan dan memperkuat minat si anak tapi apabila emosional negatif jauh lebih kuat maka dapat melemahkan minat si anak.

g. Minat Itu Egosentris

Pada masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya minat anak pada matematika, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian di bidang matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha.

Djemari Mardapi (2008 : 112) menyebutkan beberapa indikator siswa yang berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami pelajaran, membaca buku yang berkaitan dengan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya kepada teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh.

Menurut Slameto (2003: 58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.


(34)

14

a. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

d. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya. e. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan 8 Indikator yang digunakan peneliti dalam penelitian,yaitu : perhatian pada pelajaran, terciptanya konsentrasi pada pelajaran, respon atas pertanyaan teman dan guru, bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap mata pelajaran, rasa suka terhadap objek, pengaruh suasana kelas, dan keinginan yang besar terhadap suatu hal.

4. Cara Menemukan Minat anak

Ada beberapa cara untuk menemukan minat anak, seperti yang dikemukakan oleh Hurlock (1978 : 117) yaitu :

a. Pengamatan Kegiatan

Kita dapat mengetahui minat anak dengan mengamati mainan dan benda – benda yang mereka beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktivitaas yang ada unsur spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka. b. Pertanyaan

Bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali – kali ditanyakan.


(35)

15 c. Pokok Pembicaraan

Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman sebaya membari petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya tersebut. d. Membaca

Bila anak – anak bebas memilih bukku untuk dibaca atau dibacakan anak memilih yang membahas topik yang menarik minatnya.

e. Menggambar Spontan

Apa yang digambar atau dilukis anak secara spontan dan seberapa sering mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang minat mereka terhadap sesuatu.

f. Keinginan

Bila ditanya apa yang diinginkan bila mereka dapat memperoleh apa saja yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan menyebutkan hal – hal yang paling diminati

g. Laporan Mengenai Apa Saja Yang Diminati

Bila ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih yang paling diminati, anak – anak menunjukkan minat yang telah terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal – hal yang memberi mereka kepuasan.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa minat dapat diketahui melalui banyak cara apabila guru dan orang tua dapat memahami dan saling berkomunikasi.

5. Pentingnya Pengukuran Minat

Menurut Nurkancara (1983 : 225) mengemukaan bahwa ada beberapa alasan mengapa seorang guru perlu mengadakan pengukuran minat, yaitu


(36)

16 a. Untuk meningkatkan minat anak – anak

Setiap guru memliki kewajiban untuk meningkatkan minat anak – anak. Minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan pada khususnya. Guru yang mengabaikan hal ini tidak akan berhasil dalam kegiatan mengajar.

b. Memelihara minat yang baru timbul

Apabila anak – anak menunjukan minat yang kecil, maka merupakan tugas bagi guru untuk memelihara minat tersebut. Anak yang baru masuk ke suatu sekolah mungkin belum begitu menaruh minat terhadap aktivitas – aktivitas tertentu. Dalam hal ini guru wajib memperkenalkan kepada anak aktivitas – aktivitas tersebut. Apabila anak telah menunjukan minatnya, maka guru wajib memelihara minat anak yang baru tumbuh tersebut

c. Mencegah timbulnya minat terhadap hal – hal yang tidak baik.

Sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak – anak untuk hidup di dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek – aspek ideal agar anak – anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam hal tertentu di lingkungan masyarakt, maka sering menarik minat terhadap hal – hal yang tidak baik yang terdapat diluar sekolah yang jauh dari ideal. Dalam keadaan yang demikian sekolah melalui guru – guru hendaknya memberantas minat anak – anak yang tertuju pada hal – hal yang tidak baik, dan dengan metode yang positif mengalihkan minat anak – anak tersebut ke hal – hal yang baik. d. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang

lanjutan study atau pekerjaan yang cocok baginya.

Minat memang bukan merupakan indikasi yang pasti tentang sukses tidaknya anak dalam pendidikan yang akan datang atau dalam jabatan,


(37)

17

namun interest merupakan pertimbangan yang cukup berarti kalau dihubungkan dengan data – data yang lain.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa mengetahui minat anak sangat penting karena dengan mengetahui minat anak dapat mencegah hal-hal yang tidak baik dan mengarahkan anak sesuai minatnya.

6. Indikator Minat Belajar

Dari uraian yang menjelaskan tentang indikator yang dikemukakan oleh Djemari Mardapi dan ciri-ciri siswa yang berminat yang dikemukakan oleh Slameto, peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator siswa yang berminat antara lain:

a. Perhatian terhadap pelajaran

Proses belajar mengajar akan lebih baik jika siswa mempunyai perhatian yang besar terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika siswa tidak mempunyai perhatian terhadap materi pelajaran maka minat belajarnya pun akan rendah. Jika minat siswa rendah maka hal tersebut bisa menyebabkan kebosanan, anak tidak bergairah dalam belajar dan bahkan prestasi belajarpun rendah. Begitupun sebaliknya, siswa yang memiliki perhatian yang tinggi terhadap pelajaran,maka minat belajarpun tinggi. Misalnya siswa datang lebih awal untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa tersebut akan aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa tidak jenuh dalam pembelajaran, mencari buku – buku penunjang serta


(38)

18

tidak melamun saat pelajaran. Siswa yang mempunyai perhatian pada pelajaran merupakan siswa yang mempunyai minat dalam belajar.

b. Konsentrasi terhadap pelajaran

Proses pembelajaran akan menimbulkan kegembiraan dan membantu siswa lebih mudah menerima materi pembelajaran apabila siswa berkonsentrasi terhadap pelajaran. Jadi belajar dengan penuh dengan gairah, minat, dapat membuat rasa kepuasan dan kesenangan tersendiri bagi siswa. Konsentrasi terhadap pelajaran meliputi : siswa tidak melamun di dalam kelas saat mengikuti pembelajaran, siswa bersikap serius saat mendengarkan guru menyampaikan materi, siswa tetap konsentrasi pada pembelajaran di kelas walaupun suasana ramai.

c. Respon terhadap pertanyaan dari guru maupun teman

Apabila pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa selalu aktif dalam bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang diajarkan itu bertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar terhadap pelajaran tersebut. Hal ini meliputi : siswa akan bertanya jika ada materi yang belum jelas, siswa berusaha menjawab pertanyaan guru maupun teman, dan siswa menanggapi pendapat teman.

d. Menyelesaikan tugas yang diberikan

Siswa yang berminat dalam belajar akan menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan mengumpulkan tugas tersebut tepat waktu. Misalnya siswa mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu, siswa tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas, siswa serius dalm mengerjakan tugas.


(39)

19 e. Sikap terhadap pelajaran

Siswa yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional dan semangat yang tinggi misalnya siswa tersebut aktif dan senang mengikuti pelajaran, siswa selalu memanfaatkan waktu luang untuk belajar dan siswa selalu belajar setiap hari.

f. Rasa suka terhadap obyek

Rasa senang meliputi rasa senang terhadap bahan belajar, memahami bahan belajar, dan menyelesaikan soal-soal, senang apabila diberi tugas atau PR. Siswa akan merasa senang terhadap obyek tersebut dikarenakan ia memliki minat dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap bahan yang dipelajarinya.

Siswa yang memiliki minat terhadap obyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut.

g. Suasana pembelajaran

Suasana pembelajaran mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat dalam belajar. Untuk menciptakan suasana yang membuat siswa senang, sangat antusias dan bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran, maka perlu suasana yang efektif. Agar tercipta suasana yang efektif maka guru dan siswa juga bisa menjaga lingkungan kelas yaitu dengan piket kelas sehingga ruangan kelas tersebut tampak bersih dan rapi serta siswa merasa nyaman ketika belajar di kelas. Selain itu menjaga suasana dalam kelas agar tetap kondusif dengan tidak ramai sendiri, tidak membuat gaduh dan tidak berjalan – jalan saat pembelajaan. Jika siswa bisa mengapresiasikan maka siswa tidak akan cepat mengalami kebosanan dalam belajar.


(40)

20

h. Keinginan yang besar terhadap suatu hal

Pengalaman merupakan hal yang sangat penting untuk memperbaiki pekerjaan yang akan datang. Semua siswa pasti mempunyai pengalaman belajar ketika mengikuti proses pembelajaran. Salah satu contohnya yaitu ketika siswa ingin memperoleh prestasi yang tinggi. Dengan adanya keinginan untuk memperoleh prestasi tersebut, maka siswa akan berusaha untuk meningkatkan minat belajar mereka. Mereka akan berusaha untuk memperoleh nilai yang baik dengan belajar yang rajin, dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.

Berdasarkan delapan indikator di atas, maka indikator tersebut akan digunakan oleh peneliti sebagai instrumen dalam membuat kuesioner penelitian.


(41)

21 B. PRESTASI BELAJAR

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu aktifitas yang selalu dilakukan di dalam dunia pendidikan, belajar dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh suatu pengetahuan, suatu informasi dan lain-lain. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 23), belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, serta berubahnya tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Beberapa ahli mengungkapan berbagai macam pengertian tentang belajar yang berbeda-beda tetapi sesungguhnya memiliki pemahaman yang sama.

Surya (1981 : 32) mengatakan, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Pada prinsipnya, belajar merupakan perubahan dari diri seseorang. Sedangkan Winkel (1987 : 36) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

Menurut Suprijono (2009 : 13) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Masidjo (2008 : 11) dalam modul Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial mengemukakan belajar adalah proses perubahan aktivitas mental yang sadar tujuan, terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan (keluarga, sekolah) dalam jangka waktu tertentu sehingga diperoleh tingkah laku baru/ penyempurnaan tingkah laku lama yang bersifat menetap.


(42)

22

Melihat beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan suatu proses atau usaha untuk melakukan perubahan dan membentuk tingkah laku yang baru.

2. Prinsip Belajar

Menurut Roestiyah (1982 : 166 ) prinsip-prinsip belajar dibagi menjadi lima yaitu sebagai berikut:

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

c. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

d. Belajar adalah proses adaptasi dan organisasi.

e. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungannya.

f. Belajar memperlukan sarana yang cukup sehingga anak dapat belajar dengan tenang.


(43)

23 3. Unsur-unsur Belajar

Hariyanto dan Suyono (2011 : 127) unsur-unsur belajar antara lain:

a. Tujuan belajar yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna dipengerahui oleh pengertian terdahulu yang telah dimiliki siswa.

b. Proses belajar yaitu proses konstruksi makana yang berlangsung terus menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru diadakan rekonstruksi, baik secara kuat atau lemah.

c. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya.

4. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 1101 ) Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.

Mawawi (1986 : 100) prestasi belajar ialah “ tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.

Suprijono (2009 : 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.

Dari beberapa pengertian prestasi belajar di atas, prestasi belajar

dapat diartikan sebagaihasil belajar akademik yang dicapai siswa setelah


(44)

24

belajar merupakan capaian atau hasil akhir yang bisa dilihat setelah proses

belajar. Prestasi belajar dan proses belajar merupakan satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan. Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan hasil

akhir dari proses belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, biasanya

dilakukan evaluasi atau tes terhadap materi belajar yang telah diajarkan.

Seberapa besar siswa mampu memberikan feed back dari setiap evaluasi

atau tes yang diberikan.

5. Jenis –Jenis Prestasi Belajar

Ada beberapa jenis hasil belajar, menurut Gagne dalam Suprijono (2009 :

5) hasil belajar berupa :

a. Informasi verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

b. Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengorganisasi, kemampuan analisis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Ketrampialn intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.


(45)

25

d. Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap yaitu kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian

terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasikan dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

6. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Muhibbin (1995 : 132-139) mengemukakan ada 3 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yakni :

a. Faktor internal

Faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri meliputi 2 aspek,

yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis.

1) Aspek Fisiologis

Aspek fisiologis siswa merupakan aspek yang bersifat jasmaniah.

Hal ini dapat dilihat dari kondisi umum tubuh siswa dan kondisi

organ-organ khusus siswa. Kondisi umum tubuh siswa misalnya

keadaan tubuh yang lemah disertai pusing dapat menurunkan

kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya

menjadi kurang dimengerti atau bahkan tidak berbekas. Siswa

dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang

bergizi, memilih pola istirahat serta olahraga ringan yang terjadwal

secara tetap dan berkesinambungan.


(46)

26

dan mata juga mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi dan

pengetahuan, khususnya di kelas.

2) Aspek Psikologis

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa secara psikologis

(rohaniah).

a) Intelegensi Siswa

Intelegensi merupakan kemampuan psiko-fisik untuk

mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan

dengan cara yang tepat. Intelegensi (IQ) siswa sangat menentukan

keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan

intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih

sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi siswa

maka semakin kecik pula peluangnya dalam meraih kesuksesan.

Tingkat intelegensi siswa itu berbeda-beda. Siswa yang

normal berada pada (IQ 70-130), siswa yang berada ada tingkat

normal harus mendapatkan perhatian serius karena tidak bisa

dianggap mudah. Ada pula siswa yang tergolong gifted child atau

talented child yakni siswa sangat cerdas dan berbakat (IQ di atas

130), siswa yang berada dalam tingkat ini kesempatan untuk

meraih sukses lebih tinggi dan ada siswa yang kecerdasannya di

bawah rata-rata (IQ di bawah 70). Sebagai seorang guru yang

profesional sepantasnya menyadari bahwa keluarbiasaan


(47)

27

menimbulkan kesulitan belajar siswa yang bersangkutan.

b) Sikap Siswa

Muhibbin (1995 : 135) mengemukakan sikap adalah gejala

internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk

mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap

objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun

negatif. Sikap positif siswa terhadap guru dan mata pelajaran

yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses

belajar siswa tersebut. Akan tetapi sikap negatif siswa terhadap

guru dan mata pelajaran yang disajikan, bahkan disertai dengan

kebencian maka akan menimbulkan kesulitan belajar siswa

tersebut ataupun prestasi yang dicapai akan kurang memuaskan.

Menurut Nurkancana, 1983 : 260 mengemukakan sikap

yang positif terhadap sekolah, guru, teman – teman dan

sebagainya merupakan dorongan yang besar bagi anak untuk

mengadakan hubungan yang baik. Hubungan baik ini akan

melancarkan proses pendidikan di sekolah.

c) Bakat Siswa

Menurut Nurkancana (1983 : 200) mengemukakan bahwa

bakat adalah suatu kualitas yang nampak pada tingkah laku

manusia pada suatu lapangan keahlian tertentu seperti musik, seni

pengarang, seni tari, kecakapan dalam matematika, keahlian


(48)

28

Menurut Rebber dalam Muhibbin (1995 : 135)

mengemukakan bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang. Setiap orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi

untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan

kapasitas masing-masing. Selanjutnya, bakat diartikan sebagai

kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa

bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Misalnya seorang

siswa yang berbakat musik akan jauh lebih mudah menyerap

informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang berhubungan

dengan bidang tersebut dibandingkan dengan siswa lainnya.

Inilah yang disebut bakat khusus.

Bakat juga dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi

belajar bidang-bidang studi tertentu. Menyekolahkan anak pada

jurusan keahlian bukan bakatnya, akan berpengaruh buruk

terhadap kinerja akademik atau prestasi belajarnya.

d) Minat Siswa

Menurut Muhibbin (1995 : 136) mengemukakan minat

berarti kecenderungan dan kegairahan atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian

hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya,

seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika


(49)

29

lainnya. Hal itu memungkinkan siswa lebih giat belajar dan

akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Guru seharusnya

membangkitkan minat siswa dengan membangun sikap positif

terlebih dahulu baik tentang dirinya maupun mata pelajaran yang

disajikan.

e) Motivasi Siswa

Menurut Muhibbin (1995 : 137) mengemukakan motivasi

adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan

yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam perkembangan

selanjutnya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik

adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri

yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, misalnya

perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi

tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang

bersangkutan.

Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang

datang dari luar diri siswa yang juga mendorongnya untuk

melakukan kegiatan belajar, misalnya pujian dan hadiah,

peraturan/ tata tertib sekolah, suri teladan orangtua dan guru.

Kekurangan motivasi baik internak maupun eksternal akan

menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam mempelajari


(50)

30

Selanjutnya, dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki

pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan juga memberi

pengaruh kuat dan relatif lebih langgeng daripada hadiah.

b. Faktor Eksternal

Menurut Muhibbin (1995 : 132) mengemukakan faktor

eksternal (dari luar siswa) terdiri dari dua macam yaitu: faktor

lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

1) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial siswa ada tiga macam, yakni keluarga, sekolah,

dan masyarakat. Keadaan dalam lingkungan keluarga lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar. Seperti sifat-sifat orang tua, praktik

pengelolaan keluarga, dan lainnya semuanya dapat memberi dampak

baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang

diperoleh siswa.

Lingkungan sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku simpatik dan

memperlihatkan teladan yang baik dan rajin dapat menjadi daya

dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Dan perhatian dari

teman juga dapat menjadi dorongan.

Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat, tetangga dan

teman-teman sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa. Kondisi


(51)

31

belajar siswa. Misalnya, kondisi lingkungan yang kumuh dan

lingkungan anak yang putus sekolah akan mempengaruhi aktivitas

belajar siswa. Akibatnya siswa akan menemukan kesulitan ketika

harus mencari teman belajar atau meminjam alat-alat belajar tertentu

yang kebetulan belum dimilikinya. Hal itu dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa.

2) Lingkungan Nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang

digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan

tingkat keberhasilan belajar siswa.

Sebagai contoh, perkampungan yang terlalu padat dan tidak

memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja (seperti lapangan

basket) akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat

yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi perkampungan

seperti itu dapat berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar

Aktivitas yang dilakukan siswa dalam belajar mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar yang digunakan siswa. Strategi dan metode belajar digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dengan demikian, semakin mendalam cara belajar siswa


(52)

32

dengan menggunakan suatu strategi dan metode belajar maka prestasi yang diperoleh siswa semakin baik.

C. Penelitian yang Relevan

Peneliti menemukan dua penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Penelitian tersebut dilakukan oleh Nindya Ayu Wulandari dan Valentina Dewi Prasetyawati.

1. Penelitian Nindya Ayu Wulandari

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Nindya Ayu Wulandari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 berjudul Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Hasil penelitiannya sebagai berikut: (a) siswa dengan minat belajar rendah sebesar 13,3%, siswa dengan minat belajar sedang sebesar 6,7% serta siswa dengan minat belajar tinggi sebesar 80%; (b) siswa dengan prestasi belajar rendah sebesar 10%, siswa dengan prestasi belajar sedang sebesar 58,33% serta siswa dengan prestasi belajar tinggi sebesar 31,67%; (c) minat belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, denga nilai r = 0,834 dan signifikan pada taraf 1%; (4) minat belajar memberikan sumbangan sebesar 83,4% dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa. Dengan demikian berarti minat berpengaruh terhadap prestasi belajar dan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap prestasi belajar. Minat belajar anak perlu ditumbuhkan dan dikembangkan agar prestasi belajar yang diperoleh dapat maksimal.


(53)

33 2. Valentina Dewi Prasetyawati

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Valentina Dewi Prasetyawati program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 berjudul Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa (1) adanya minat belajar siswa kelas V dibagi tiga kategori yaitu rendah sebesar 9,68%, sedang sebesar 29,03% dan tinggi sebesar 61,29%, (2) adanya hubungan minat belajar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu, kategori rendah sebesar 25,8%, sedang sebesar 29% dan tinggi sebesar 45,2%. Dari penjabaran minat belajar dan prestasi belajar di atas, (3) ada hubungan antara minat dan prestasi belajar seperti yang ditunjukkan koefisien korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa yaitu 0,78 termasuk dalam tingkat kuat, taraf signifikasi untuk N = 31 maka koefisien korelasinya sebesar 0,456. (4) Serta ada sumbangan minat terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 78%.

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, maka dari itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang sejenis atau verifikasi. Penelitian verifikasi adalah penelitian yang sama objek tetapi tempat yang digunakan berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti menitik beratkan pada hubungan minat belajar dan prestasi belajar siswa SD dengan lima mata pelajaran inti SD.


(54)

34

D. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar

Minat belajar memiliki pengaruh yang besar pada prestasi belajar

siswa. Ketika siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap suatu mata

pelajaran, ia akan memberikan perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran

tersebut. Siswa akan merasa tertarik dan sangat antusias dalam mencari

pengalaman-pengalaman baru melalui kegiatan pembelajaran. Dengan begitu

hasil belajarnya juga lebih optimal dan prestasi belajar siswa akan meningkat.

Dalam pencapaian prestasi belajar yang baik selain dipengaruhi dari faktor

kecerdasan seorang siswa, faktor lain yang juga penting adalah adanya minat

dari diri siswa itu sendiri. Tanpa adanya minat, semua aktivitas belajar tidak

akan berjalan secara efektif dan efisien. Kurangnya minat siswa untuk belajar

dapat berdampak pada kurangnya rasa tertarik pada suatu bidang tertentu

sehingga menimbulkan sikap yang negatif pada diri siswa.

Minat belajar tinggi yang dimiliki seorang siswa akan memberikan respon yang positif dengan demikian materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik sehingga hasil belajarnya juga meningkat. Hal itu bertolak belakang dengan siswa yang memilki minat belajar rendah, ia akan memberikan respon yang negatif dengan demikian materi yang disampaikan guru tidak dapat diterima dengan baik sehingga hasil belajarnya juga kurang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam hal ini prestasi belajar diambil dari nilai rapor lima mata pelajaran inti SD, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan


(55)

35

Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelima mata pelajaran ini dapat mewakili prestasi belajar siswa.

E. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah : “Ada hubungan yang positif dan

signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri


(56)

36 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar

dengan prestasi belajar kelas V SD Negeri Timbul Harjo semester 1 tahun

pelajaran 2011/2012

Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini termasuk jenis penelitian

diskriptif tingkat korelasi dan memberi penjelasan tentang bagaimana

hubungan antara minat belajar dan prestasi belajar

Furchan (2009 : 447) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif

dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian

dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi

“apa yang ada” dalam suatu situasi. Salah satu jenis penelitian yang dapat

digolongkan sebagai penelitian deskriptif yaitu studi korelasi. Studi korelasi

adalah penelitian deskriptif yang sering digunakan yang bertujuan menetapkan

besarnya hubungan antara variabel-variabel. Teknik korelasi ini dapat

digunakan dalam penelitian yang bertujuan menghasilkan hipotesis ataupun

dalam penelitian yang bertujuan menguji hipotesis.

B. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Timbul Harjo yang berlokasi di jalan


(57)

37 C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa - siswi kelas V SD Negeri Timbul

Harjo Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 42 orang

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No kegiatan Bulan

Jan u ar i F eb ru ar i Mar r et A p ri l Mei Ju ni Ju li A gu st us

1 Penyusunan

Proposal

 

2 Konsultasi

Bab I,II,III

   

3 Bimbingan

dengan dosen

pembimbing

    

4 Penyusunan

kuesioner

 


(58)

38

No kegiatan Bulan

Jan u ar i F eb ru ar i Mar r et A p ri l Mei Ju ni Ju li A gu st us kuesioner

6 Perhitungan

taraf validitas

dan

reliabilitas

soal

 

7 Pengumpulan

data

8 Analisis data 

9 Pembahasan   

10 Bimbingan

dengan dosen

pembimbing

      

11 Ujian skipsi 

12 Revisi sripsi

13 Penulisan


(59)

39 E. Variabel penelitian

Menurut arikunto (1993 : 91) mengemukakan bahwa variabel adalah objek

peneliti atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Menurut (Furchan 2004 : 46). mengemukakan variabel bebas yaitu variabel

yang mendahului atau yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam

penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah minat belajar.

2. Variabel Terikat

Menurut Furchan (2004 : 46) mengemukakan bahwa variabel

terikat yaitu veriabel yang merupakan akibat atau yang tergantung pada

variabel yang mendahuluinya. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya

adalah prestasi belajar.

F. Instrumen pengumpulan data

Menurut Suparno (2007 : 56) mengatakan instrumen adalah alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak

langsung. Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan

lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal –


(60)

40

Kuesioner dibuat mengacu pada kerangka kuesioner milik

Valentina Dewi Prasetyawati.2011 yang berjudul Hubungan Minat Belajar

Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Kanisius Sengkan Semester 2

Tahun Pelajaran 2010/2011. Dan juga menggunakan kerangka kuesioner

milik Nindya Ayu Wulandari 2011 yang berjudul Hubungan Minat Belajar

Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011

Alasan peneliti memilih kerangka kuesioner milik Valentina Dewi

Prasetyawati (2011) dan milik Nindya Ayu Wulandari (2011) karena

penelitian mereka sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Dalam

menyusun kuesioner minat belajar yang mengacu pada penelitian diatas,

peneliti juga melakukan modifikasi pada beberapa item pernyataan.

Modifikasi dilakukan dengan cara hanya mengambil beberapa item yang

peneliti anggap tepat, dan menyederhanakan kalimat agar mudah dipahami

untuk anak usia sekolah dasar serta dengan mengembangkan pernyataan /

item dari setiap indikator.

Dalam penelitian ini, jenis kuesioner yang digunakan adalah

kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup atau berstruktur adalah kuesioner

yang disusun sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih

alternatif jawaban yang disediakan. Responden hanya diminta untuk

memilih jawaban yang paling tepat diantara alternatif jawaban yang telah


(61)

41

dalam beberapa pernyataan yang berjumlah 62 pernyataan. Pernyataan /

item tersebut terdari 45 item positif dan 17 item negatif.

Adapun sebaran dari item – item dan kiisi – kisi dari intrumen

minat belajar adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi – Kisi Instrumen Minat

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

1 Perhatian

pada

pelajaran

 Saya selalu memperhatikan

penjelasan guru pada saat

pelajaran

 Saya selalu mengikuti les

disekolah dengan serius(*)

 Saya selalu membawa buku

paket setiap pelajaranya

 Saya berani mengoreksi

kesalahan guru bila ada yang

keliru dalam menjelaskan(*)

 Saya berusaha mencari buku

penunjang pada setiap mata

pelajaran

 Saya tidak pernah membolos

kecuali ada keperluan

mendesak atau sakit(*)

 Saya pernah

merasa jenuh

saat pelajaran

berlangsung

 Saya masuk

kelas bila

guru sudah

masuk kelas

 Saya pernah

melamun saat


(62)

42

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif  Mata pelajaran bahasa

Indonesia, matematika, IPS,

IPA dan Pkn membutuhkan

banyak latihan(*)

 Walaupun guru tidak

mengunakan alat peraga saat

pelajaran saya selalu

memperhatikan pelajaran

2 Terciptanya

konsentrasi

pada

pelajaran

 Saya selalu konsentrasi saat

pelajaran agar mendapat nilai

baik(*)

 Saya pernah melamun saat

pelajaran

 Saya tidak pernah mengobrol

dengan teman saat pelajaran

dimulai

 Saya tidak pernah jalan – jalan

di dalam kelas saat pelajaran

 Saya akan berusaha untuk

mengerjakan tugas karena ingin

memperoleh nilai yang baik.

 Saya berusaha memusatkan

 Saya selalu

mengantuk

saat guru

menjelaskan

 Saya keluar

masuk kelas untuk melihat suasana di luar pada waktu pelajaran

 Saya tidak

bisa


(63)

43

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

pikiran dengan pelajaran

mestipun diajarkan pada jam

terakhir

 Saya berusaha memusatkan

pikiran pada pelajaran mestipun

saya sedang mempunyai

masalah(*)

bila suasana

dalam kelas

ramai

3 Respon atas

pertanyaan

teman dan

guru

 Saya selalu memaksakan

pendapat pada saat kerja

kelompok

 Saya berusaha menjawab

pertanyaan teman dan guru

 Saya menerima pendapat teman

saat diskusi kelompok

 Saya selalu bertanya bila ada

penjelasan yang belum

jelas(**)

 Saya memberikan pendapat saat

kerja kelompok

 Saya tidak

suka bila

pendapat

teman yang

dipakai dalam

kelompok

 Saya tidak

mau menjawab pertanyaan teman walaupun saya mengetahui jawabanya


(64)

44

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

4 Bekerja

menyelesaik

an tugas

 Saya dapat bekerja kelompok

dengan semua teman untuk

menyelesaikan tugas

 Saya dapat menyelesaikan

tugas individu tepat waktu

 Saya berusaha mengerjakan

tugas secara serius

 Saya tidak pernah mencontek

saat ujian

 Saya dapat berpartisipasi aktif

dalam kerja kelompok

 Saya berusaha mengajari teman

yang membutuhkan bantuan

dalam menyelesaikan tugas

 Saya tidak pernah membuat

gaduh saat menyelesaikan tugas

 Saya tidak pernah bermain –

main saat sedang

menyelesaikan tugas dari

guru.(*)

 Saya memberikan waktu pada

teman untuk memberikan ide

 Saya menyalin pekerjaan teman saat menyesaikan tugas  Saya

menunda –

nunda

pekerjaaan

bila diberi


(65)

45

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

dalam menyelesaikan tugas

5 Sikap

terhadap

mata

pelajaran

 Saya selalu memanfaatkan

waktu luang untuk belajar(**)

 Saya menegur teman yang

mencontek saat ulangan

 Setelah pulang ke rumah, saya

selalu mengulangi materi yang

telah disampaikan di sekolah(*)

 Saya selalu belajar untuk materi

yang akan diajarkan keesokan

harinya

 Saya selalu mencatat hal – hal

penting dalam pelajaran

 Saya selalu bertanya pada guru

atau teman yang bisa apabila

mengalami kesulitan dalam

pelajaran(**)

 Saya belajar

bila ada ulangan  Mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika,

IPS, IPA dan

Pkn adalah

mata

pelajaran

yang sulit

bagiku

6 Rasa suka

terhadap

objek

 Saya senang pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia,

Matematika , IPS, IPA dan Pkn

 Saya senang bila ada latihan –

 Saya tidak

senang bila

setiap hari ada


(66)

46

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

latihan saat pelajaran

 Saya senang membuat

ringkasan mata pelajaran

 Saya tidak pernah mengalami

Kejenuhan saat mengikuti

pelajaran

rumah

7 Pengaruh

suasana

kelas

 Saya tidak dapat konsentrasi

bila suasana kelas ramai

 Saya tidak pernah membuat

suasana kelas gaduh

 Memiliki teman di sekolah

membuat saya giat belajar

 Saya ikut

ramai ketika

teman –

teman ramai

dikelas

 Membiasakan

diri bergaul

dengan teman

yang lebih

pintar

membuat saya

rendah diri

dan malas


(67)

47

No Indikator Pernyataan positif Pernyataan negatif

8 Keinginan

yang besar

terhadap

suatu hal

 Saya selalu belajar agar prestasi

belajar baik

 Saya membaca buku – buku

penunjang agar mendapat nilai

baik

 Prestasi belajar saya di sekolah

mendorong saya untuk lebih

giat belajar

 Saya tidak

mempunyai

keinginan

prestasi

belajar baik

 Tidak ada

keinginan

yang muncul

dari diri saya

untuk belajar

dengan rajin

dan tekun

(*) item pertanyaan dari Valentina Dewi Prasetyawati yang telah

dimodifikasi


(68)

48 Tabel 3.3

Penyebaran Item Kuesioner No. Indikator minat belajar

siswa

No item soal

Positif Negatif

1. Perhatian pada pelajaran 1,2,3,5,6,8,61,62 4,7,9

2. Terciptanya konsentrasi

pada pelajaran

10,11,13,14,16,59,60 12,15,17

3. Respon atas pertanyaan

teman dan guru

18,20,21,57,58 19,22

4. Bekerja menyelesaikan

tugas

23,24,26,27,28,30,31,50,51 25,29

5. Sikap terhadap pelajaran 40,41,43,45,46,47 42,44

6. Rasa suka terhadap objek 48,49,55,56 52

7. Suasana pelajaran 32,34,36 33,35

8. Keinginan yang besar

terhadap suatu hal

37,39,54 38,53

Jumlah item 45 17

Kuesioner yang digunakan sebagai alat uji coba instrumen dapat

dilihat dalam lampiran 1

Kuesioner disusun berdasarkan skala Likert. Dimana skala Likert


(69)

49

– item dalam skala Likert dibagi menjadi 4 kategori yaitu sangat setuju,

setuju, kurang setuju dan tidak setuju.

Adapun pengukurannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Pengukuran Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Kurang Setuju 2 3

Tidak Setuju 1 4

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini yaitu

daftar nilai rapor siswa kelas V SD Negeri Tiimbul Harjo Semester 1. Data

yang digunakan dalam penelitian meliputi lima mata pelajaran inti SD yaitu

pendidikan Kewaraganegaraan (PKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Alasan

peneliti memilih lima mata pelajaran inti karena mata pelajaran tersebut

sudah dianggap mewakili prestasi belajar siswa secara keseluruhan selama 1

semester. Nilai rapor siswa selama 1 semester tersebut sebagai dokumentasi


(70)

50 G. Uji Coba Instrumen Penelitian

Dalam penelitian, sebelum kuesioner diberikan pada responden akan

dilakukan uji coba instrument penelitian. Tujuan dari uji coba tersebut untuk

menghindari pernyataan – pertanyaan yang menyulitkan siswa, menghilangkan

kata – kata yang sulit dipahami siswa dan untuk mempertimbangkan

pengurangan atau penambahan butir / item.

Uji coba tersebut dimaksudkan juga untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas instrumen penelitian. Uji coba instrumen diuji cobakan pada siswa

kelas V SD Negeri Minomartani 1 yang jumlah siswanya 30. Uji coba

dilaksanakan tanggal 22 Februari 2012 di SD Negeri Minomartani yang

beralamat di Tegalrejo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Siswa kelas V SD

Negeri Minomartani digunakan sebagai uji coba validitas dan reliabilitas

karena dianggap memiliki latar belakang yang kurang lebih sama dengan siswa

SD Negeri Timbul Harjo.

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu taraf sampai di mana suatu tes mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995 : 242). Sedangkan

menurut Azwar (2009 : 5) menjelaskan bahwa suatu tes atau instrumen

pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat

tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang

sesuai maksud dilakukanya pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini,

peneliti menghitungnya dengan validitas butir memakai teknik korelasi


(71)

51

Adapun rumus ini sebagai barikut (Masidjo, 2008 : 247):

Keterangan :

r

xy

∑x : jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir) : koefisien korelasi

∑y : jumlah skor dalam sebaran y (skor item total)

∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan

∑x2

∑y

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

2

N : jumlah responden

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

Sedangkan penghitungannya memakai program SPSS statistics 17.00 for

windows.

Dalam penelitian ini, item sahih tidak dibandingkan dengan tabel tetapi

dengan kriteria > 0,30. Item dinyatakan sahih apabila taraf signifikansinya

lebih besar atau sama dengan 0,30 (> 0,30). Hal tersebut juga sesuai dengan

pendapat Azwar (2009 : 65), bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan

korelasi item total dengan menggunakan batasan > 0,30. Dari hasil

penghitungan, item yang dinyatakan sahih akan digunakan untuk penelitian di

kelas V SD Negeri Timbul Harjo. Adapun langkah – langkah pengujiannya


(72)

52

a. Memasukan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba dengan

bantuan program Microsoft office 2007

b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan bantuan

Microsoft office 2007

c. Mentabulasikan data tersebut kedalam tabel uji coba pada program SPSS

statistics 17.00 for windows.

d. Menguji validitas dengan langkah : analyze – correlate – bivariate –

memindahkan semua item ke kolom variables – beri tanda cek pada kotak

dengan pilihan pearson dan two tailend pada kolom test of significance –

klik ok.

Setelah dilakukan penghitungan, terdapat 32 item v sahih. Untuk

mengetahui hasil analisis uji coba kuesioner minat belajar, dapat dilihat pada

tabel hasil analisis uji validitas kuesioner minat belajar siswa kelas V SD

Negeri Minomartani 1 Harjo Tahun Pelajaran 2011/2012 (lampiran 4). Sebagai

instrumen penelitian, peneliti akan menggunakan soal yang harus dijawab para

siswa. Dengan demikian, peneliti akan merevisi 10 item pernyataan yang

berasal dari indikator yang berbeda agar sebaran itemnya merata. Adapun

sebaran dari hasil penghitungan validitas item dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 3.5

Tabel Seleksi Item Kuesioner Minat Belajar


(73)

53

siswa (+) (-) Sahih Tidak

Sahih

1. Perhatian pada pelajaran 8 3 11 7 4

2. Terciptanya konsentrasi

pada pelajaran

7 3 10 4 6

3. Respon atas pertanyaan

teman dan guru

5 2 7 4 3

4. Bekerja menyelesaikan

tugas

9 2 11 6 5

5. Sikap terhadap pelajaran 6 2 8 5 3

6. Rasa suka terhadap objek 4 1 5 2 3

7. Suasana pelajaran 3 2 5 2 3

8. Keinginan yang besar

terhadap suatu hal

3 2 5 2 3

Item yang taraf signifikasinya mendekati 0,30 kemudian direvisi. Item yang indikatornya butir soal item validnya belum cukup mewakili

indikator pun juga perlu direvisi, misal dari dalam sebuah indikator, dari 9

item baru 2 item yang sahih, maka paling tidak harus merevisi 3 item.

Revisi kuesioner dapat dilihat dalam tabel revisi item soal kuesioner tiap

indikator (lampiran 8). Setelah dilakukan revisi, akhirnya didapat 42 item

pernyataan yang siap untuk digunakan sebagai kuesioner penelitian. 42 item


(1)

158


(2)

159 Lampiran 15

Nilai-Nilai Dalam Distribusi t α untuk uji dua fihak (two tail test)

0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0.01

α untuk uji satu fihak (one tail test)

0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 ∞ 1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,711 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,683 0,681 0,679 0,677 0,674 3,078 1,886 1,638 1,533 1,476 1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,303 1,296 1,289 1,282 6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,684 1,671 1,658 1,645 12,076 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,021 2,000 1,980 1,960 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,423 2,390 2,358 2,362 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2,576


(3)

160

TABEL ORDINAT PADA KURVA NORMAL

P P Ordinat P P Ordinat

0,005 0,010 0,015 0,020 0,025 0,030 0,035 0,040 0,045 0,050 0,055 0,060 0,065 0,070 0,075 0,080 0,085 0,090 0,095 0,100 0,105 0,110 0,115 0,120 0,125 0,130 0,135 0,140 0,145 0,150 0,155 0,160 0,165 0,170 0,175 0,995 0,990 0,985 0,980 0,975 0,970 0,965 0,960 0,955 0,950 0,945 0,940 0,935 0,930 0,925 0,920 0,915 0,910 0,905 0,900 0,895 0,890 0,885 0,880 0,875 0,870 0,865 0,860 0,855 0,850 0,845 0,840 0,835 0,830 0,825 0,01446 0,02665 0,03787 0,04842 0,05845 0,06804 0,07727 0,08617 0,09479 0,10314 0,11124 0,11912 0,12679 0,13427 0,14156 0,14867 0,15561 0,16239 0,16902 0,17550 0,18184 0,18804 0,19410 0,20004 0,20585 0,21155 0,21712 0,22258 0,22792 0,23316 0,23829 0,24331 0,24823 0,25305 0,25778 0,255 0,260 0,265 0,270 0,275 0,280 0,285 0,290 0,295 0,300 0,305 0,310 0,315 0,320 0,325 0,330 0,335 0,340 0,345 0,350 0,355 0,360 0,365 0,370 0,375 0,380 0,385 0,390 0,395 0,400 0,405 0,410 0,415 0,420 0,425 0,745 0,740 0,735 0,730 0,725 0,720 0,715 0,710 0,705 0,700 0,695 0,690 0,685 0,680 0,675 0,670 0,665 0,660 0,655 0,650 0,645 0,640 0,635 0,630 0,625 0,620 0,615 0,610 0,605 0,660 0,595 0,590 0,585 0,580 0,575 0,32111 0,32437 0,32754 0,33065 0,33367 0,33662 0,33950 0,34230 0,34534 0,34769 0,35028 0,35279 0,35524 0,35761 0,35992 0,36215 0,36431 0,36641 0,36844 0,37040 0,37229 0,37412 0,37588 0,37757 0,37920 0,38076 0,38225 0,38368 0,38504 0,38634 0,38758 0,38875 0,38985 0,39089 0,39187


(4)

161

P P Ordinat P P Ordinat

0,180 0,185 0,190 0,195 0,200

0,205 0,210 0,215 0,220 0,225

0,230 0,235 0,240 0,245 0,250

0,820 0,815 0,810 0,805 0,800

0,795 0,790 0,785 0,780 0,775

0,770 0,765 0,760 0,755 0,750

0,26240 0,26693 0,27137 0,27571 0,27996

0,28413 0,28820 0,29219 0,29609 0,29991

0,30365 0,30730 0,31087 0,31437 0,31778

0,430 0,435 0,440 0,445 0,450

0,455 0,460 0,465 0,470 0,475

0,480 0,485 0,490 0,495 0,500

0,570 0,565 0,560 0,555 0,550

0,545 0,540 0,535 0,530 0,525

0,520 0,515 0,510 0,505 0,500

0,39279 0,39364 0,39442 0,39515 0,39681

0,39640 0,39694 0,39741 0,39781 0,39816

0,39844 0,39866 0,39882 0,39891 0,39894


(5)

(6)