Kondisi Aktual Program Operasi

modal yang kuat mengingat saya masih seorang mahasiswa yang belum memiliki pekerjaan tetap. Cukup dari mulut ke mulut telah menjadi media promosi yang paling tepat untuk saya saat ini.

5. Rencana Program Operasi

Karena ini merupakan usaha yang masih baru saya rintis. Maka, saya hanya membeli 20 jenis parfum sebagai langkah awal. Dalam proses produksi saya hanya mengambil parfum yang telah jadi dari Jakarta, namun seiring berjalannya waktu saya juga mulai mengambil bibit parfum dan harus meracik parfum tersebut dengan cara mencampurkan bibit parfum dengan alkohol sesuai dengan permintaan konsumen. Saya mengambil 40 macam bibit parfum dari pemasok kedua saya, yaitu “sari wangi parfum” dengan ukuran 1 botol sebanyak 50ml. Selain itu juga saya harus membeli jarum suntik, gelas takar dan alkohol dan botol kaca kosong berbagai ukuran untuk meracik parfum.

5.1 Kondisi Aktual Program Operasi

Pada awalnya saya mengambil parfum jadi yang siap jual lengkap dengan kotak dan botol parfum asli serta kemasan yang masih tersegel sebanyak 20 botol. Namun, seiring berjalannya waktu, saya merasa sulit karena saya tidak dapat membuka segel parfum sehingga ketika konsumen ingin mencoba aromanya saya sedikit ragu untuk mengizinkan mereka, karena saya akan mengalami kerugian apabila setelah dicoba konsumen tidak membelinya. Akhirnya atas rekomendasi dari dosen saya, sayapun menuju ke “Sari Wangi Parfum” yang berlokasi di jalan Mas Suharto, Yogyakarta. Disana saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang jenis-jenis parfum dan saya akhirnya memustukan untuk membeli 40 jenis bibit parfum yang masih murni karena ini lebih memudahkan saya ketika konsumen ingin mencium aromanya terlebih dahulu sebelum membeli. Untuk proses produksi sendiri peralatan dan perlengkapan utama dan yang paling dibutuhkan adalah gelas ukur, jarum suntik, alkohol murni, dan botol kosong. Saya telah membeli semua peralatan dan perlengkapan yang saya butuhkan baik itu gelas ukur, jarum suntik, alkohol dan botol kosong. Semua alat-alat dan perlengkapan tersebut sangat dibutuhkan apabilaa ingin mencampur bibit parfum. Selain itu juga saya harus mempelajari cara mencampur parfum yang baik dan benar karena saya tidak bisa sembarangan dalam mencampurnya dan semua harus sesuai dengan ukuran yang diminta oleh konsumen. Pada awalnya saya sedikit bingung dimana harus membeli alkohol murni yang akhirnya saya temukan di toko bahan kimia yang terletak di jalan C.Simandjuntak. Proses pencampuran bibit parfum dan alkohol ini sebenarnya cukup sederhana. Pertama kita perlu menanyakan terlebih dahulu berapa perbandingan yang diinginkan oleh konsumen apakah itu 1:1 ; 1:2; atau bahkan non alkohol. Setelah itu siapkan gelas ukur untuk mencapurkan biang parfum. Apabila konsumen meminta perbandingan 1:1 dangan ukuran botol 10ml, maka hal pertama yang harus saya lakukan ialah, menyiapkan gelas ukur dan mengisinya dengan bibit parfum yang dipesan oleh konsumen sebanyak 5ml, dan kemudian saya akan mencampurkannya dengan alkohol sebanyak 5ml juga, setelah itu campur bibit parfum dan alkohol yang ada dalam gelas ukur dengan cara menggerakan gelas ukur ke kiri dan kanan, dan hal terakhir yaitu memasukan ke dalam botol kosong berukuran 10ml dan parfum telah siap untuk diserahkan ke konsumen. Gambar 2.1 20 JENIS PARFUM YANG DIPESAN DARI JAKARTA Gambar 2.2 20 JENIS BIBIT PARFUM YANG MASIH MURNI Gambar 2.3 UKURAN BOTOL YANG TERSEDIA 5ML, 10ML, DAN 15ML

5.2 Keterampilan dan Teknologi