Analisis Data dan Hasil

56

C. Analisis Data dan Hasil

1. Adi a. Pandangan tentang Agama Adi menceritakan bahwa dirinya sejak kecil diasuh dengan cara agama, kemudian Adi menjelaskan tentang peperangan yang ada di Timur Tengah merupakan perang yang mengatas namakan Tuhan dan Agama pun merupakan hal yang tidak berguna, karena menurut Adi berdoa saja tidak menghasilkan mukjizat dan hasil dari kerja seseorang merupakan hasil dari usaha nya sendiri, oleh karena itu Adi memutuskan untuk tidak menganut Agama tertentu “Jadi begini, agama ya, sebenarnya agama itu apasih? Kalo menurut saya agama itu Cuma bisa mempecah belah, perang di Timur Tengah itu mengatasnamakan perang atas nama Tuhan Tuhan Tuhan, memang dulu musim pertengahan emang banyak Agama kita perang salib, itulah perang mengatasnamakan Tuhan Tuhan Tuhan, tapi sekarang dipikir aja gini, kalo kita perang mengatasnamakan Tuhan apa untungnya itu, kan kita berdoa aja pada Tuhan belum aja dibalas belum ada mukjizat gitu, terus kita kan kalo bekerja kan dari usaha kita sendiri nah terus sekarang adanya cuma perpecahan, nah makanya saya sekarang tidak 57 menganut Agama apapun yang bisa nya cuma untuk memecah belah gitu” Adi menyatakan pandangan nya terhadap Agama ini berdasarkan adanya peperangan yang mengatasnamakan Tuhan dan Agama untuk berperang, selain itu juga menurutnya berdoa itu tidak menghasilkan apa apa. b. Cara asuh orangtua Saat SD Adi setiap sore setelah mandi disuruh membaca Alkitab oleh Ibunya minimal 1 jam, selain itu setelah mandi Adi juga tidak diperbolehkan main lagi, jika Adi pergi main setelah mandi sore pasti akan kena marah dan pukul “Saya kan pernah dulu pas kecil pas udah mandi mesti suruh baca Alkitab minimal 1 jam, terkadang juga pas kecil habis mandi mau main lagi gakboleh, ketahuan main ya pasti kena pukul gitu. Terus pas pada waktu ujian ketahuan main sekali aja pasti kena pukul, tapi ya saya ambil positifnya aja, ibu kan pasti pengen yang terbaik walaupun saya kurang suka” Dengan sikap orangtua yang memberikan asuhan keras seperti itu Adi berusaha untuk mengambil sisi positif dari perilaku orangtuanya tersebut, karena menurut Adi Ibunya pasti 58 menginginkan yang terbaik baginya, walaupun sebenarnya Adi kurang suka dengan cara Ibunya yang seperti itu c. Keadaan keluarga Keluarga Adi menurut Adi merupakan keluarga yang harmonis, dalam keluarganya berisikan ayah, ibu, dia, kakak perempuan dan, kakak laki-laki nya “ya dari kecil menurut saya ya harmonis ya iya, kalo ada pertengkaran ya pasti ada lah, namnya juga keluarga ada yang di atas ada yang dibawah” Bagi Adi keluarga merupakan tempat yang nyaman untuk ngobrol, karena dia lebih sering mengobrol dengan keluarga nya dibandingkan dengan temannya “kalo menurut saya keluarga tempat yang paling nyaman, menurut saya soalnya terkadang saya curhat dengan keluarga sama orangtua, ngobrol – ngobrol kebanyakan, ya kan soalnya kalo sama temen saya jarang ngobrol, tapi kalo sama keluarga pasti lebih cerewet” d. Relasi dengan orangtua Adi memiliki hubungan yang baik dengan kedua orangtunya nya, Ibu Adi merupakan sosok yang tegas dan Ayahnya 59 merupakan sosok yang suka bercanda. Diantara Ibu dan Ayah, Adi merasa lebih dekat dengan Ibu, walaupun Adi mengaku Ibunya merupakan sosok yang tegas, dia lebih merasa nyaman ketika ngobrol dan bercerita dengan Ibunya “kalo ngobrol – ngobrol gitu lebih nyaman dengan Ibu, jadi otomatis jadi dekat” e. SMA dan Pemberontakan Di tahun 2010 Adi merasakan kebosanan dengan cara didikan orangtuanya yang selalu mengatur nya, akhirnya dia memutuskan untuk memberontak dengan cara masuk geng “pas SMA tahun 2010an lah saya masuk geng itu, saya udah bosenlah, saya kan juga pengen punya hak gitu, terus jalan keluarnya saya masuk geng itu” Di dalam geng ini lah Adi mengonsumsi jamur “lethong” itu bersama teman – teman geng nya f. Kebosanan dan momen terbaik Pada suatu waktu Adi mulai merasakan kebosanan dan merasa umurnya sudah tidak pantas untuk tetap berada di dalam geng, kemudian Adi memutuskan untuk berhenti dari kegiatan geng dan berhenti mengonsumsi jamur 60 “tapi pas mau berhenti itu wah udah bosen udah kayak gini, lagian juga badannya lama – lama lemesan gitu lah. Jadi semenjak itu saya mengurangi terus berhenti” Pemberontakan yang dilakukan Adi berpengaruh pada kegiatan sekolahnya, sampai Adi berangkat sekolah itu satu minggu sebelum ujian. Hal ini menimbulkan ketakutan pada kelulusan, akhirnya dia dapat lulus dan mendapatkan pujian dari kedua orangtuanya karena dapat lulus, ini merupakan momen terbaik Adi dengan keluarganya karena merasa dapat membuat orangtua bahagia dan mendapat pujian dari mereka “kan SMA saya trouble itu sampe berangkat sekolah aja seminggu sebelum ujian, tapi terus saya lulus nah itu saya seneng banget, terus orangtua muji terus bersyukur lah gitu, kalo orangtua seneng kan saya ikut seneng, soalnya kan pas SMA touble takutnya kalau gak lulus terus akhirnya lulus dan orangtua seneng ya saya ikut seneng, ya itu momen terbaik dengan orangtua” g. Pandangan terhadap didikan orangtua dan keinginan pada orangtua Adi merasa tidak suka dengan cara orangtua yang memukulnya ketika tidak menurut dan melakukan kesalahan, dia 61 menginginkan orangtuanya memberikan nya hak dan tetap diarahkan “kalo dulu pas kecil suka pukul – pukul gitu, saya kurang suka walaupun intinya maksudnya itu bagus, tapi saya tetep kurang suka soalnya termasuk kekerasan juga. Kan anak bisa jadi trauma gitu lama – lama, ya bisa buat pengalaman lah besok kalo jadi orangtua enggak jadi kayak gitu. Saya inginnya ya diberi hak tapi gak terus diculke sak karepmu gitu, tapu aku pengen orangtua tetep kasih arahan, soalnya pilihan kita kan belum tentu bener juga” Dari pengalaman nya mendapatkan pengasuhan yang otoriter dari orangtuanya, Adi mendapatkan sebuah pelajaran bahwa ketika dia menjadi orangtua dia tidak akan memperlakukan anaknya seperti yang dilakukan kedua orangtua Adi kepadanya h. Plot Adi Adi memulai ceritanya tentang latar belakang keluarganya yang merupakan keluarga beragama, sehingga dia merasa dibesarkan dengan cara agama oleh kedua orangtuanya, kemudian dia mulai bercerita tentang bagaimana orangtuanya memperlakukan dirinya dengan cara otoriter ketika kecil. Menurut 62 Adi keluarganya merupakan keluarga yang harmonis, walaupun tetap ada konflik – konflik pada umum nya sebuah keluarga, menurut Adi Ibunya merupakan sosok yang tegas dan bapaknya merupakan sosok yang humoris, walaupun Adi mengatakan bahwa ibunya merupakan sosok yang tegas dia mengaku bahwa merasa lebih dekat dengan sang ibu, Adi mengatakan bahwa lebih nyaman ngobrol dengan ibu daripada bapak. Lalu Adi mulai merasakan tidak nyaman dengan perilaku otoriter yang dilakukan oleh orangtuanya, sampai akhirnya pada tahun 2010an melakukan pemberontakan pada orangtuanya dengan cara masuk geng “terus SMA saya masuk geng itu, soalnya saya gak terlalu suka dengan cara didik orangtua, soalnya harus gini – gini itu, pas SMA 2010an lah saya masuk geng itu, saya udah bosen lah, saya kan juga pengen punya hak gitu, terus jalan keluarnya saya masuk geng” Setelah memasuki geng ini, Adi mulai mengonsumsi jamur lethong, dia mengatakan bahwa teman – teman geng nya mengonsumsi sehingga dia juga ikut mengonsumsi. Sampai suatu ketika Adi mulai merasakan bosan dan merasa bahwa umurnya sudah tidak pantas akhirnya dia memustuskan untuk berhenti mengonsumsi jamur dan keluar dari geng. Kemudian setelah keluar geng, Adi mengalami momen yang dia anggap merupakan momen terbaik dengan orangtua. 63 Setelah Adi melakukan pemberontakan dengan masuk geng, orangtua Adi yang dulu nya selalu memaksakan kehendaknya, menjadi lebih lembut deng memberikan hak kebebasan kepada Adi dengan tetap memberi saran – saran kepada nya i. Dinamika Adi Adi merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara, Adi memiliki kakak perempuan dan kakak laki – laki, keluarga Adi merupakan keluarga yang menganut agama. Sehingga orangtua Adi mendidik anak – anak mereka untuk beribadah dan pergi ke Gereja. Saat kecil ketika sore hari dan setelah mandi dia diwajibkan oleh ibunya untuk membaca Alkitab minimal 1 jam, saat kecil Adi merupakan anak yang cukup bandel, dia lebih senang bermain daripada tinggal di rumah, orangtua Adi bekerja dari pagi sampai sore hari sehingga keseharian nya Adi di rumah bersama kakek dan neneknya, terkadang ketika Adi akan pergi main dia meminta ijin kepada kakek atau neneknya, terkadang juga dia tidak pamit. Biasanya setelah mandi sore Adi tidak diperbolehkan main lagi oleh ibunya, jika Adi ketahuan pergi main setelah mandi pasti dia kena marah bahkan kena pukul oleh ibunya, ketika SD pada saat ujian Adi tidak diperbolehkan pergi main oleh ibunya, jika ketahuan pergi main pasti akan kena marah dan pukul, tetapi Adi mengaku lebih 64 suka main, jadi dia sering tidak menurut perintah dari ibunya dan akhirnya kena marah dan pukul. Ketika memasuki SMP dia ingin masuk ke SMP A tetapi dia tidak diperbolehkan oleh orangtuanya, sehingga dia masuk SMP B yang di inginkan oleh orangtuanya, saat itu Adi merasa kecewa dan malas – malasan ketika pergi sekolah, tetapi seiring berjalannya waktu dia mulai terbiasa dengan sekolah pilihan orangtuanya dan pergi sekolah tidak dengan malas lagi. Pada SMP ini Adi juga pernah mengalami konflik dengan Ibunya, ketika dia sedang dimarahi dan di pukul oleh ibunya, dia marah dan membalas ibunya menggunakan sapu. Setelah kejadian itu di sekolah Adi kena smackdown oleh teman sekelasnya dan mengalami patah tulang tangan, kemudian Adi merasa bahwa diri nya terkena karma karena melawan ibunya menggunakan sapu. Ketika memasuki SMA Adi memasuki sekolahan pilihannya dan orangtuanya pun tidak melarangnya untuk memasuki sekolah tersebut, karena kedua kakaknya juga sekolah di SMA tersebut, ketika SMA ini Adi mulai menggunakan narkoba. Pada tahun 2010 dia mulai merasakan kebosanan dengan cara didik orangtuanya yang selalu mengatur dirinya, sehingga pada saat itu dia memutuskan untuk memberontak dengan cara memasuki sebuah “geng”, setelah memasuki geng, Adi lebih banyak mengahabisakan waktu bersama dengan geng nya, kegiatannya 65 ketika berada dalam geng biasanya adalah kumpul, merokok, minum minuman keras dan touring nggak jelas dengan teman – teman geng nya, pada waktu itu teman – teman geng adi mengonsumsi jamur lethong yang sering disebut dengan mushroom, jamur ini termasuk narkoba jenis alami. Karena teman – temannya mengonsumsi jamur tersebut sehingga Adi pun ikut – ikutan mengonsumsi jamur tersebut sampai akhirnya dia menjadi sering mengonsumsi jamur tersebut. Kemudian pada suatu ketika Adi mulai berpikir bahwa umurnya sudah tidak pantas untuk seperti ini dan dia juga sudah merasakan bosan, akhirnya dia pun mengurangi menggunakan narkoba tersebut dan berhenti. Pemberontakan yang dilakukan Adi ini berdampak pada kegiatan sekolah Adi, setelah Adi berhenti memberontak Adi mulai berangkat sekolah lagi, dan ketika dia mulai masuk sekolah ujian akan diadakan seminggu kemudian, sehingga pada waktu itu dia pun merasa takut dan kawhatir jika sampai tidak lulus, sampai akhirnya pada saat pengumuman kelulusan dia ternyata lulus dan dia pun merasa senang karena dapat lulus dan orangtuanya pun juga senang. Setelah Adi melakukan pemberontakan, orangtuanya memberi kebebasan kepada Adi sehingga dia pun juga senang. Sekarang Adi melanjutkan kuliah di salah satu Uninersitas Swasta di Yogyakarta 66 2. Aldo a. Keadaan keluarga Keluarga Aldo merupakan keluarga yang cukup harmonis, walaupun terkadang terjadi konflik namun konflik tersebut biasanya terselesaikan dengan adanya komunikasi diantara mereka, dalam keluarga Aldo terdapat Ayah, Ibu, dan Nenek. Sejak kecil Ayah Aldo bekerja di luar kota, walaupun berada di luar kota komunikasi antara Aldo dan ayahnya tetap berjalan lancar “ayah kan kerjanya di luar kota ya agak jauh sama ayah tapi komunikasi tetap lancar” Sedangkan ibu Aldo merupakan seorang wirausahawan. Dalam keluarga Aldo terdapat aturan – aturan yang diterapkan yaitu rajin ibadah, disiplin, dan tidak boleh malas – malasan “aturan sih ya rajin ibadah, disiplin, terus gak boleh males – malesan” Menurut Aldo keluarga merupakan tempat yang paling penting, karena sejak kecil sampai saat ini dia tinggal bersama keluarga nya selain itu keluarga merupakan guru, teladan, dan cerminan bagi diri nya, pada saat kecil Aldo pernah mengalami momen yang menurutnya merupakan momen terbaik bersama keluarga nya, yaitu saat pergi keluar kota ternyata banyak kenalan dari ayahnya sehingga liburan nya menjadi lebih enak daripada biasanya 67 “keluarga itu hal paling penting, ya sewajarnya ya dari kecil sampai sekarang pun saya masih tinggal sama keluarga, keluarga yang pertama jadi guru saya, keluarga yang jadi contoh saya, keluarga juga yang jadi teladan saya, begitu pula keluarga juga jadi ehmm apa ya cerminan saya, maksudnya keluarga saya udah dipandang baik di masyarakat ya saya harus berperilaku baik juga mas” b. Relasi dengan orangtua Aldo memiliki hubungan yang baik dengan kedua orangtuanya, walaupun ayah Aldo bekerja di luar kota komunikasi antara mereka tetap lancar, bahkan terkadang ketika ayahnya pulang Aldo main bersama dengan ayahnya. Menurut Aldo ayahnya merupakan sosok yang disiplin dan pekerja keras, menurutnya ibunya juga merupakan sosok pekerja keras dan manja karena jauh dari ayah. Selain itu menurutnya kedua orangtuanya juga merupakan sosok yang kuat dan mandiri karena walaupun jarak memisahkan mereka komunikasi antara ayah dan ibunya tetap lancar “karena kan dari kecil sampai sekarang kan masih jauh ayah sama mama, kan ayah di luar kota mama 68 disini, ya keduanya hebatlah jauh tapi komunikasi tetap lancar kuat mereka, terus mandiri juga” Karena sejak kecil ayah Aldo bekerja di luar kota, dia merasa lebih dekat ibunya, Aldo juga sering mengobrol dengan ibu dengan topic bebas, saat Aldo memiliki masalah pribadi dia juga akan bercerita dengan ibunya, tapi biasanya ketika ada masalah pertama kali biasanya dia bercerita dulu kepada ayahnya baru kemudian kepada ibunya, terlebih jika masalahnya merupakan masalah yang cenderung merupakan masalah laki – laki “ya yang pertama cerita sama ayah dulu terus habis itu sama mama, terutama kalau masalah yang lebih masalah cowok ya pasti ke ayah dulu baru mama, terus kalau masalah pribadi yang bisa sama mama langsung ya sama mama langsung” c. Cara asuh orangtua Pengasuhan yang diterapkan pada Aldo merupakan didikan yang menekan kan dalam hal kedisplinan, karena dalam keluarga Aldo memang sejak dulu telah menekan disiplin, tegas, mandiri, dan kerja keras “karena keluarga beasr sih mas kayak gitu, dari kakek udah ditanemin harus disiplin harus gini – gini, harus tegas, disiplin, terus mandiri itu harus, terus apa ya, ya itu harus kerja keras” 69 Sejak kecil sampai sekarang pun Aldo juga lebih senang bermain karena di rumah hanya ada ibu dan neneknya saja, selain itu dia juga diperbolehkan untuk keluar malam, bahkan sampai pulang pagi pun juga diperbolehkan, walaupun Aldo pulang malam atau pagi dia tetap bangun pagi dan membantu pekerjaan yang ada di rumah “jadi walaupun saya pulang sampai pagi pulang malem kayak gitu tu ehh saya tetap kebawa sama disiplinnya, jadi pulang pagi pun pagi juga bangun juga mas bantu – bantu, kalau siang udah selesai baru bisa tidur ya tidur” d. Sekolah Dalam hal sekolah pada saat SD Aldo dipilihkan sekolah oleh kedua orangtuanya karena dekat dengan rumah, kemudian saat SMP,SMA, dan Kuliah Aldo memilih sekolahan nya sendiri dengan arahan yang diberikan oleh kedua orangtuanya “milih sendiri sih mas sama diarahin sama orangtua, kalau disini gini kalau disini gini, jadi saya diarahin terus saya mikir sendiri terus akhir e saya milih sendiri” Dengan cara yang seperti ini Aldo merasa memiliki tanggung jawab akan sekolahan yang menjadi pilihan nya, karena merupakan pilihan nya sendiri 70 “saya jadi punya tanggung jawab sendiri, soalnya ya itu kan pilihan saya sendiri” e. Kos dan Ganja Pada saat kuliah Aldo sempat kos, karena kampus nya cukup jauh dari rumah nya dan dia merasa capek selama perjalanan. Saat kos ini lah Aldo mencoba ganja yang ditawarkan oleh temannya, pada saat itu dia juga sedang pusing dengan tugas kuliah dan ada masalah di rumah, selain itu Aldo juga merasa penasaran akhirnya Aldo mencoba menghisap ganja “biasa lah anak kuliah mesti pusing sama tugas kuliah, tambah lagi ada masalh di rumah, terus ada temen kos yang nawarin, ya terus nyoba akhirnya penasaran juga soalnya” Saat dia menggunakan ganja tersebut dia merasakan seperti tidak punya beban dan menjadi lebih mudah mengatasi yang ada, kemudian dilain waktu dia menggunakan nya lagi f. Pandangan pada didikan orangtua dan keinginan pada orangtua Menurut Aldo dia senang dengan cara didik yang diterapkan oleh kedua orangtuanya, karena dia merasa menjadi memiliki waktu nya sendiri dan memiliki waktu bersama dengan keluarganya juga, selain itu juga dia mendapatkan kedisiplinan dari didikan orangtuanya 71 “jadi punya quality time sendiri puas, terus quality time sama keluarga juga dapet terus apa ya, disiplin nya tetep dapet” Lalu keinginan Aldo kepada orangtuanya adalah dia ingin ayah dan ibunya tinggal bersama, karena dia juga sudah hampir selesai kuliah dan mungkin akan langsung kerja, sehingga dia ingin kedua orangtuanya tinggal bersama dan menikmati hidup g. Plot Aldo Aldo mulai bercerita tentang dirinya yang sejak kecil tinggal bersama nenek dan ibunya, ayahnya sejak kecil sudah bekerja di luar kota namun komunikasi diantara mereka tetap lancar. Keluarga Aldo merupakan keluarga yang harmonis walaupun terkadang ada konflik – konfik di dalam keluarga nya, menurutnya konflik tersebut akan terselesaikan dengan adanya komunikasi diantara anggota keluarga. Bagi dirinya keluarga merupakan tempat yang penting karena menurutnya sejak kecil dirinya tinggal bersama keluarga dan keluarga menjadi teladan dan cerminan bagi dirinya. Sejak kecil orangtua Aldo menanamkan sifat tegas, disiplin, dan mandiri, karena hal tersebut sudah ditanamkan sejak lama oleh kakek nya. Dibalik itu sejak kecil sampai dewasa dirinya lebih senang bermain keluar, di rumah Aldo sendiri juga ada peraturan yaitu harus rajin ibadah dan tidak boleh bermalas – malasan. Saat 72 sudah besar dirinya juga diperbolehkan untuk pergi bermain sampai malam atau bahkan pagi, walaupun dirinya pulang sampai malam atau bahkan pagi dirinya tetap bangun pagi untuk membantu pekerjaan di rumah, setelah pekerjaan selesai dirinya baru melanjutkan tidurnya lagi. Saat memilih sekolah dirinya memilih sekolahan sendiri dengan arahan atau penjelasan tentang sekolah yang akan dipilihnya oleh orangtuanya, sehingga dirinya merasa bertanggung jawab dengan pilihan nya sendiri. Lalu saat kuliah dirinya pernah kos karena kampus nya cukup jauh dari rumah sehingga dirinya memutuskan untuk kos, saat kos itu lah dirinya ditawari oleh temannya untuk menggunakan ganja, lalu Aldo mencoba menggunakan nya, akhirnya setelah menggunakan selama 2 sampai 3 bulan dirinya berhenti karena disuruh oleh pacarnya untuk berhenti menkonsumsi ganja. h. Dinamika Aldo Aldo merupakan anak tunggal, ayahnya bekerja di luar kota dan ibunya bekerja sebagai wiausaha, di rumah dia tinggal bersama dengan ibu dan neneknya. Sejak kecil dia mendapatkan didikan yang condong kearah militer karena keluarga besar nya juga seperti itu, jadi sejak kecil dia ditanamkan untuk disiplin, tegas, mandiri, dan kerja keras. Karena di rumah dia hanya tinggal bersama nenek dan ibunya makanya sejak kecil dia lebih senang bermain keluar 73 daripada berada di rumah, dia sendiri juga diperbolehkan untuk keluar malam, bahkan pulang pagi pun juga diperboleh kan, hanya saja jika terlalu sering maka dia akan diberi nasehat secara baik – baik untuk tidak pulang pagi terus. Saat di rumah juga dia biasanya membantu pekerjaan yang ada di rumah. Ketika masuk SD dia dipilihkan oleh kedua orangtuanya karena sekolahnya yang dekat dengan rumah, lalu saat saat memasuki SMP dia memilih sekolahnya sendiri dengan arahan dari kedua orangtuanya, arahan yang diberikan oleh orangtuanya adalah penjelasan tentang sekolah yang akan menjadi opsi pilihan nya, setelah itu Aldo akan mempertimbangkan sendiri dan memiliki sekolahnya sendiri. Saat memasuki SMA dan Kuliah Aldo juga tetap memiliih sekolahnya sendiri dengan arahan yang diberikan oleh kedua orangtuanya, seperti saat memilih SMP. Dengan cara seperti ini Aldo merasa bertanggung jawab atas pilihan nya sendiri, karena sekolah yang dia pilih merupakan pilihan nya sendiri Saat kuliah dia memutuskan untuk kos, karena jarak dari rumah ke kampus lumayan jauh dan dia merasa capek dijalan, kemudian saat di kos ini dia mencoba menggunakan narkoba. Pada saat itu dia merasa pusing dengan tugas kuliah ditambah lagi dia sedang memiliki masalah di rumah kemudian ada teman kos nya yang menawarkan ganja kepada diri nya, karena Aldo penasaran akhirnya dia mencobanya, saat menggunakan ganja Aldo 74 merasakan tidak punya beban dan dia merasa lebih mudah dalam menyelesaikan masalah. Karena dia merasakan kenikmatan kemudian di lain waktu dia menggunakan nya lagi, ketika itu dia tidak merasa ada nya ketergantungan terhadap ganja, karena ketika tidak menggunakan dia merasa biasa saja. Selain itu kegiatan keseharian Aldo setelah menggunakan ganja juga tidak berubah, dia tetap kuliah dan terkadang ngamen menggunakan reptile. Kemudian suatu saat dia memiliki pacar, dan pacar nya mengetahui bahwa Aldo menggunakan ganja, lalu pacarnya menyuruh Aldo untuk berhenti menggunakan ganja lalu dia pun berhenti menggunakan 75 3. Desta a. Keadaan keluarga Menurut Desta keluarganya merupakan keluarga yang cuek, cuek disini dalam arti cuek terhadap perkataan orang lain atau tetangga terhadap keluarga nya, hal ini juga membuat Desta menjadi orang yang cuek terhadap orang lain. Pada saat kelas 1 SD desta pernah tinggal bersama dengan budhe nya karena orangtuanya bekerja ditempat yang jauh, saat Desta tinggal bersama budhe nya dia merasa tidak enak dan tidak leluasa dalam bercanda, waktu itu orangtuanya hanya menengok nya setiap hari sabtu saja “tinggal jauh dari keluarga gak enak mas, ya gak leluasa bercanda gakenak pokoknya” Dalam keluarga Desta ada ayah, ibu, dan adik laki – laki nya, menurutnya keluarga merupakan tempat yang paling indah untuk menjalani kehidupan karena sejak kecil tinggal bersama keluarga ketika ada masalah di dalam keluarga juga bisa sharing dan bercanda “ha dari kecil sampai besar sekarang diasuh orangtua, kita bercanda bareng, kalau ada masalah kita bisa sharing bersama, kita cari solusi bersama – sama, pokoknya susah senang itu di keluarga enak lah” 76 Dalam keluarga nya terdapat aturan – aturan yang diterapkan yaitu, tidak boleh merokok di di dalam rumah dan harus menjalankan sholat 5 waktu, momen terbaik yang pernah Desta alami bersama keluarganya adalah saat mereka nonton acara komedi di tv dan saat itu mereka bisa tertawa bersama dan saling mengejek satu dengan yang lain b. Relasi dengan orangtua Hubungan antara Desta dan kedua orangtuanya baik – baik saja, menurutnya ayahnya merupakan sosok yang cuek dank eras, tapi keras yang diberikan oleh ayahnya itu memiliki tujuan yang baik menurut Desta sedang kan ibunya merupakan sosok yang penyayang, baik, dan pahlawan bagi Desta karena saat sakit ibu selalu ada, saat ada masalah ibu juga selalu ada “keras, cuek tapi ada positifnya juga dari kekerasan yang diberikan oleh ayah saya itu, sisi positif kekerasan kekerasan yang diberikan oleh ayah saya itu, eh contohnya saya sama adik saya lupa untuk njalani sholat ha sampai dipukul cuma untuk ibadah itu mas, ha itu kan sebenarnya juga kewajiban kita mas, itu pendekatan kita sama yang kuasa. Penyanyang , baik, ya pahlawan bagi saya, saat saya 77 sakit ibu sellalu ada saya adal masalah ibu juga selalu ada” Karena ayahnya bekerja dan ibunya di rumah dan Desta lebih sering bertemu dengan ibunya maka Desta merasa lebih dekat dengan ibunya, Desta juga biasa mengobrol dengan ibunya hal yang biasa menjadi obrolan ketika masih sekolah biasanya adalah tentang sekolah, setelah bekerja bahan obrolan nya biasanya adalah masalah pekerjaan c. Cara asuh orangtua Menurut Desta ibunya itu mengasuh dengan kasih sayang karena saat dia ada masalah ibu selalu da untuk mendukung, sedangkan ayahnya lebih keras dalam mendidik, jika Desta melakukan kesalahan ayahnya tidak segan – segan untuk menggertak bahkan sampai memukulnya jika memang kesalahan yang dilakukan Desta sudah keterlaluan, di sisi lain menurut Desta kekerasan yang diberikan oleh ayahnya itu ada baik nya juga, karena menurut Desta sendiri dia merasa bahwa dirinya tipikal orang yang harus dikerasin supaya bisa sadar “saya sendiri orangnya kalau gak dikerasin gak sadar - sadar” 78 Dulu pada masa sekolah Desta suka pergi bermain dan dia juga diperbolehkan untuk keluar malam, pada waktu itu juga Desta sering dimarahin oleh orangtuanya karena pulang terlalu malam “pernah mas dulu, waktu sekolah pernah, sering malahan” d. Sekolah Saat memasuki SMP dan SMA Desta memilih sekolahnya sendiri, pada waktu itu dia mencari bersama teman – temannya dan dia merasa senang karena mencari sekolahan bersama dengan teman – temannya. Orangtua Desta juga memperbolehkan dia sekolah di sekolahan pilihan nya sendiri “ya seneng aja mas, soalnya nyari sekolahnya bareng – bareng sama temen” “ya bilangnya kakak mantep sekolah disitu? Yaudah saya jawab mantep gitu, yaudah orangtua bolehin” e. Sma, mushroom, dan pil Saat Sma tahun 2009 Desta pertama kali menggunakan narkoba, yang digunakan nya itu adalah mushroom dan pil, pada waktu itu Desta diajak oleh temannya untuk mencoba, kemudian Desta mencobanya, saat Desta mencoba menggunakan dia merasakan pikiran menjadi ringan seperti tidak memiliki masalah 79 karena dia merasakan kenikmatan dari narkoba yang digunakan nya akhirnya dia menjadi menggunakan nya terus “jadi dulu ceritanya saya diajak temen untuk nyobain, pikiran itu rasanya jadi ringan, rasanya kayak gakpunya masalah gitulah makanya saya terus keterusan pakainya” Biasanya dulu Desta menggunakan nya setelah pulang sekolah atau saat sebelum menonton konser bersama temannya, pada saat pulang sekolah biasanya dia main di kos temannya dan di situ lah mereka menggunakan narkoba itu bersama – sama. Dalam satu minggu biasanya Desta bisa menggunakan nya sebanyak 2 kali kemudian Desta memiliki ketergantungan dengan narkoba yang digunakan nya, menurutnya ketika tidak menggunakan itu rasanya bingung, gelisah dan takut, badan nya menjadi lemas dan tidak bersemangat jika tidak menggunakan. Ketika dia sedang benar – benar tidak memiliki uang untuk beli narkoba bisanya dia kan pinjam uang temannya untuk beli atau menggunakan uang yang seharusnya untuk bayar sekolah untuk membeli narkoba, jika tidak ada narkoba makan Desta akan mengonsumsi apapun yang bisa memabukan seperti meminum CTM 6 biji dengan kopi, ngelem, dan minum antimo menggunakan sprite 80 “rasanya bingung gelisah sama takut, badan e itu rasane lemes, mau beraktifitas itu rasanya gak bersemangat” “biasanya ya terus pinjem uang temen buat beli lagi, atau uang yang buat bayar SPP tak playokke buat beli dulu mas hahahaha” Sebelum menggunakan narkoba kegiatan keseharian Desta adalah sekolah dan bekerja sambilan di sebuah toko, setelah menggunakan narkoba setiap hari kegiatan nya adalah berkelahi dengan orang lain atau dengan temannya, dia juga pernah berkelahi dengan adiknya karena berada dibawah pengaruh narkoba f. Pandangan terhadap didikan orangtua dan keinginan pada orangtua Setelah lulus SMA Desta sempat mengalami konflik dengan ayahnya karena dia di minta untuk melanjutkan kuliah tetapi dia merasa bahwa dirinya sudah tidak mampu untuk melanjutkan kuliah, akhirnya ayah, ibu, dan adiknya membicarakan masalah ini dengan Desta, kemudian Desta ditanya oleh ibunya lebih mantap untuk kuliah atau kerja, lalu Desta menjawab lebih mantap untuk bekerja dan dia diperbolehkan untuk bekerja dan tidak melanjutkan kuliah. 81 Menurut Desta kedua orangtuanya merupakan orangtua yang hebat, karena bisa membuat Desta menjadi sadar, walaupun dia ngeyel orangtuanya mampu membuat nya sadar dengan cara baik – baik ataupun dengan cara keras, Desta sendiri juga puas dengan cara didik yang diterapkan oleh orangtuanya “kalau menurut saya itu hebat, orangtua bisa mendidik anak sekeras saya, eh gimana ya ngeyelnya saya itu bisa eh orangtua saya tu bisa nyadarin saya, padahal saya itu orangnya ngeyel banget. Jadi menurut saya wah hebat orangtua saya bisa nyadarin orang se ngeyel saya” Keinginan Desta terhadap kedua orangtuanya adalah dia ingin kedua orangtuanya mendidik adiknya dengan cara yang sama seperti mendidik dirinya, karena menurutnya walaupun adiknya terlihat lebih diam sebenarnya dia lebih berandal dibandingkan dengan Desta g. Plot Desta Desta mulai bercerita tentang dirinya yang tidak peduli tentang pandangan oranglain terhadap dirinya, karena keluarga juga tidak peduli tentang perkataan tetangga terhadap keluarga nya, sehingga Desta pun menjadi seperti orangtuanya. Menurutnya keluarga merupakan tempat yang paling indah untuk tinggal didunia karena dalam keluarga dirinya dapat bercanda bersama 82 keluarga nya dan juga susah senang juga bersama dengan keluarga. Hubungan dengan kedua orangtuanya juga baik – baik saja, ayahnya cenderung keras terhadap dirinya contohnya dalam hal ibadah ayahnya menekan kan pada dirinya untuk wajib beribadah dan jika Desta tidak melakukan nya ayahnya tidak segan – segan untuk memarahi nya atau memukulnya. Dirinya mengaku lebih dekat dengan ibunya karena ibunya setiap hari di rumah dan ayahnya pergi bekerja, dia juga sering bercerita dengan ibunya. Ibu Desta selalu suportif terhadap dirinya misalnya saat dirinya ada masalah atau saat Desta sedang sakit ibunya pasti selalu ada bagi Desta. Ketika memilih sekolahan dirinya mencari sekolah bersama dengan teman –temannya dan orangtuanya memperbolehkan nya, Desta senang saat mencari sekolah bersama teman – temannya karena mencari sekolahannya bersama dengan teman – temannya. Lalu saat SMA dirinya ditawari narkoba oleh temannya dan dia mencobanya, dirinya merasakan kenikmatan dari narkoba yang digunakan sehingga dirinya pun menggunakan narkoba tersebut secara terus – menerus. Saat lulus sekolah dirinya mengalami konflik dengan ayahnya, karena ayahnya menginginkan nya untuk melanjutkan kuliah, tetapi dirinya merasa sudah tidak mampu untuk melanjutkan sekolah dan dirinya memilih untuk bekerja saja. 83 Akhirnya permasalahan ini dibicarakan bersama dengan kedua orangtuanya dan adiknya, akhirnya dirinya diperbolehkan untuk bekerja h. Dinamika Desta Desta merupakan anak tertua dari 2 bersaudara, dia memiliki satu adik laki – laki, di rumah dia tinggal bersama dengan ayah, ibu , dan adiknya, keluarga Desta merupakan keluarga yang cuek terhadap perkataan orang lain tentang keluarga nya. Menurut Desta keluarga merupakan tempat yang paling indah untuk menjalani kehidupan, dalam keluarga Desta terdapat aturan yaitu tidak boleh merokok di dalam rumah dan harus menjalankan sholat 5 waktu Sejak kecil dia diasuh oleh kedua orangtuanya, hanya saja ketika kelas 1 SD dia sempat tinggal bersama budhe nya karena orangtuanya bekerja jauh, kemudian dia tinggal lagi bersama dengan orangtuanya. Ibu Desta mengasuh dirinya dengan penuh kasih sayang, misalnya saat Desta sedang sakit ibunya pasti selalu ada, ketika Desta sedang ada masalah ibunya juga selalu ada untuk dia. Sedangkan ayahnya cenderung lebih keras dibandingkan dengan ibunya, ayahnya tidak akan segan – segan untuk memukulnya jika dia melakukan kesalahan, tapi menurut Desta sendiri kekerasan yang diberikan ayahnya ada baik nya juga karena 84 dia merasa bahwa dirinya jika tidak dikerasin dia tidak akan sadar. Dulu Desta lebih senang barmain karena temannya banyak dia juga diperbolehkan untuk keluar malam asalkan tidak aneh – aneh Ketika SMP dan SMA sekolah yang dimasuki Desta merupakan sekolahan pilihan nya sendiri, dia mencari sekolahan bersama dengan teman – temannya, dan orangtuanya juga memperbolehkan nya sekolah ditempat pilihan nya dan Desta juga merasa senang karena memilih sekolah bersama dengan teman – temannya. Pada saat SMA tahun 2009 dia mencoba menggunakan narkoba yaitu mushroom dan pil, saat itu dia ditawai oleh teman untuk menggunakan, setelah Desta menggunakan dia merasakan kenikmatan sehingga dia menggunakan nya menjadi keterusan, dalam seminggu dia bisa menggunakan sebanyak 2 kali, biasanya dia menggunakan nya bersama dengan temannya di kos temannya, setelah Desta mengkonsumsi narkoba ini setiap hari kegiatan nya hanyalah berkelahi dengan orang lain atau temannya, jika tidak menggunakan dia akan merasakan bingung dan gelisah. Ketika dia tidak punya uang untuk membeli maka dia kan pinjam uang temannya untuk membeli narkoba atau menggunakan uang yang digunakan untuk membayar sekolah untuk membeli narkoba. Jika memang tidak ada narkoba maka dia akan mengkonsumsi apapun 85 yang memabukan seperti minum CTM dengan kopi, ngelem, atau meminum antimo dengan sprite. Setelah lulus sekolah dia kemudian bekerja, kemudian dia memutuskan untuk menikah dengan kekasihnya, lalu pada tahun 2014 dia memiliki anak, lalu pada saat itu istri nya mendorong nya untuk berhenti menggunakan narkoba, akhirnya dia memutuskan untuk berhenti menggunakan, karena dorongan dari istrinya dan juga dia merasa memiliki tanggung jawab kepada anak dan istrinya

D. Dinamika tiga partisipan