1.6.5.2 Jenis-jenis Tindak Tutur
Wijana  1996:  29-30  mengatakan  tindak  tutur  dapat  dibedakan  menjadi tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung serta tindak tutur literal dan
tindak  tutur  tidak  literal.  Berikut  akan  didefinisikan  kedua  jenis  tindak  tutur tersebut.
1.6.5.2.1 Tindak Tutur Langsung dan Tindak Tutur Tidak Langsung
Menurut  Wijana  1996:  30-31,  secara  formal,  berdasarkan  modusnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat berita deklaratif, kalimat tanya interogatif,
dan  kalimat  perintah  imperatif.  Secara  konvensional,  kalimat  berita  digunakan untuk  memberitakan  sesuatu  informasi,  kalimat  tanya  digunakan  untuk
menanyakan  sesuatu,  dan  kalimat  perintah  untuk  menyatakan  perintah,  ajakan, permintaan,  atau  permohonan.  Jika  kalimat  berita  difungsikan  secara
konvensional  untuk  mengatakan  sesuatu,  kalimat  tanya  untuk  bertanya,  dan kalimat  perintah  untuk  menyuruh,  mengajak,  memohon,  dsb.,  tindak  tutur  yang
terbentuk  adalah  tindak  tutur  langsung  direct  speech  act.  Sementara  itu,  untuk berbicara  secara  sopan,  perintah  dapat  diutarakan  dengan  kalimat  berita  atau
kalimat tanya agar orang yang diperintah tidak merasa dirinya diperintah. Bila hal ini terjadi akan terbentuk tindak tutur tidak langsung indirect speech act.
Wijana  1996:  32  menunjukan  perbedaan  tuturan  langsung  dan  tidak langsung melalui bagan berikut.
Tabel 1: Skema Penggunaan Modus
Modus Tindak Tutur
Langsung Tidak Langsung
Berita Memberitahukan
Menyuruh Tanya
Bertanya Menyuruh
Perintah Memerintah
-
Berdasarkan  tabel  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  kalimat  berita  dapat digunakan untuk  untuk memberitakan ataupun  menyuruh, demikian pula kalimat
tanya  yang  dapat  digunakan  untuk  bertanya  dan  juga  menyuruh.  Walaupun demikian, kalimat perintah hanya dapat digunakan untuk memerintah.
1.6.5.2.2 Tindak Tutur Literal dan Tindak Tutur Tidak Literal
Wijana  1996:  32  mengatakan  tindak  tutur  literal  literal  speech  act adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-kata penyusunnya.
Sementara itu, tindak tutur tidak literal nonliteral speech act adalah tindak tutur yang  maksudnya  tidak  sama  dengan  atau  berlawanan  dengan  makna  kata-kata
yang menyusunnya.
1.6.5.3 Interseksi Berbagai Jenis Tindak Tutur