Selain pada kelas eksperimen, evaluasi juga diberikan pada kelas kontrol, hal ini dilakukan untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan pendekatan
UbD lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran biasanya dalam pemahaman. Evaluasi pada kelas kontrol dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2013, evaluasi
dilakukan pada pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 11.15 WIB diikuti oleh seluruh siswa kelas kontrol yang berjumlah 32 siswa.
B. DATA PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
B.1. Penerapan
Pendekatan UbD
dalam Penyusunan
Rancangan Pembelajaran.
UbD merupakan pendekatan dalam menyusun rancangan pembelajaran untuk mengusahakan peningkatan pemahaman siswa. Hal pertama yang dilakukan
adalah merumuskan hasil yang diinginkan yang meliputi tujuan utama, pemahaman yang ingin dicapai siswa dan pertanyaan pokok. Setelah hasil akhir
yang diinginkan dirumuskan, dilanjutkan menentukan bukti pembelajaran yang kontekstual dan langkah pembelajaran yang sesuai dengan hasil akhir yang
diinginkan. Dalam menyusun langkah pembelajaran digunakan panduan
“WHERE TO”. Selain itu di dalam proses pembelajaran siswa harus didorong
pada tingkat berpikir yang lebih tinggi. Berikut adalah kelebihan dari rancangan perencanaan pembelajaran dengan
pendekatan UbD: Mengutamakan kekonsistenan langkah pembelajaran dan soal evaluasi
dengan tujuan pembelajaran.
Sangat jelas hasil akhir apa yang akan dan ingin dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembalajaran.
Langkah pembelajaran disusun dengan WHERE TO dan soal dibuat sesuai dengan tujuan utama dam pemahaman yang ingin dicapai serta kontekstual.
Dalam proses pembelajaran siswa berada pada pemikiran yang lebih tinggi. Berikut adalah kendala penyusunan dan penerapan rancangan perencanaan
pembelajaran dengan pendekatan UbD: Dibutuhkan waktu yang relatif cukup lama dalam penyusunan RPP,
khususnya dalam penentuan hasil akhir yang diinginkan. Sekolah terbiasa terpaku dengan satu sumber belajar, sedangkan UbD
membutuhkan banyak referensi agar mendapatkan bukti pembelajaran dan langkah pembelajaran yang tepat.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan UbD membutuhkan jam yang lebih banyak dari yang ditentukan, sehingga jadwal
materi lain ikut mundur.
B.2. Data Penelitian, Analisis Dan Pembahasan B.2.a. Pemahaman Awal Siswa
B.2.a.1. Data Nilai Ebtanas Murni NEM IPA SD Siswa NEM IPA digunakan sebagai tolok ukur pemahaman awal kelas ekperimen
dan kelas kontrol. Daftar NEM IPA SD siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
a Kelas ekperimen
Tabel 3.1 data NEM IPA SD kelas eksperimen
NO. URUT
NEM IPA
NO. URUT
NEM IPA
01 9.5
17 9.25
02 8.5
18 9.75
03 9.25
19 9.75
04 9.5
20 9.75
05 9.25
21 8.25
06 9.5
22 9.5
07 9
23 10
08 10
24 9.25
09 9.25
25 9.25
10 9.25
26 9.25
11 9.5
27 9.75
12 9.5
28 9.5
13 9.5
29 9.5
14 9.5
30 9
15 9
31 8.75
16 9
32 9.25
b Kelas kontrol
Tabel 3.2 daftar NEM IPA SD kelas kontrol
NO. URUT
NEM IPA
NO. URUT
NEM IPA
01 9
17 8.75
02 7.75
18 9.5
03 9.5
19 9.75
04 9.25
20 9.25
05 10
21 10
06 9.75
22 9.25
07 9.5
23 7.75
08 9.25
24 8.75
09 9.25
25 9.25
10 9.25
26 8.75
11 9
27 9.5
12 9.5
28 10
13 9.5
29 9.5
14 9.25
30 9.5
15 9.25
31 8.25
NO. URUT
NEM IPA
NO. URUT
NEM IPA
16 9
32 8.25
B.2.a.2. Analisis Keadaan Pemahaman Awal Siswa Berdasarkan NEM IPA SD Untuk mengetahui apakah NEM dari kedua kelas berbeda atau tidak, maka
nilai NEM dianalisis dengan uji-t sampel independen independent sample test. Berdasarkan tabel 3.1 dan tabel 3.2 diperoleh hasil uji-t sebagai berikut:
Tabel 3.3 Hasil statistik perbandingan NEM IPA SD kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Group Statistics
KELAS N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean NILAI
Eksperimen 32
9.3359 .38421
.06792 Kontrol
32 9.1875
.56796 .10040
Independent Samples Test
Levenes Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t
Df Sig.
2- tailed
Mean Differe
nce Std.
Error Differe
nce 95
Confidence Interval
of the
Difference Lower
Upper
NILAI Equal
variances assumed
2.416 .125 1.225 62
.225 .14844 .12122 -.09387
.39075 Equal
variances not
assumed 1.225
54.460 .226 .14844 .12122 -.09454
.39142
Dari data perhitungan statistik diatas maka didapatkan hasil sebagai berikut: Mean kelas eksperimen = 9,3395 dan mean kelas kontrol = 9,1875
Probabilitas p = 0,225 0,05
B.2.a.3. Pembahasan Keadaan Pemahaman Awal Siswa Berdasarkan NEM IPA SD
Berdasarkan hasil analisis yang diuji dengan test-T untuk kelompok independen diketahui bahwa mean kelas eksperimen dan kelas kontrol hampir
sama, dengan probabilitas 0,225 0,05; hal ini menunjukkan bahwa rata-rata NEM IPA SD kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan.
Hal ini menyatakan bahwa tingkat kemampuan awal antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak berbeda secara signifikan.
B.2.b. Pemahaman Akhir Siswa
B.2.b.1. Data Nilai Evaluasi Akhir Nilai evaluasi akhir adalah hasil pemahaman siswa selama mengikuti proses
pembelajaran materi massa jenis. Hasil evaluasi akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
a Kelas Eksperimen
Tabel 3.4 Distribusi skor soal evaluasi akhir siswa untuk setiap soal untuk kelas
eksperimen
Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal Jumlah
Skor Nilai
Akhir Pilihan Ganda
Uraian 1
– 10 1
2 3
01 9
4.5 2.5
4 20
80
02 10
5.5 4
5 24.5
98
03 10
5.5 1.5
5 22
88
04 8
6 2
5 20
80
05 9
5 4
5 23
92
06 10
6 2
5 23
92
07 10
5 4
5 24
96
08 10
6 2
5 23
92
Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal Jumlah
Skor Nilai
Akhir Pilihan Ganda
Uraian 1
– 10 1
2 3
09 10
5.5 1.5
2.5 19.5
78
10 9
4 1.5
4 18.5
74
11 9
5 2
4 20
80
12 10
3.5 1
5 19.5
78
13 10
4 4
5 23
92
14 10
5.5 2.5
5 23
92
15 10
3.5 1
4 18.5
74
16 10
5.5 2.5
5 23
92
17 10
6 1.5
5 22.5
90
18 9
6 2
5 22
88
19 10
6 4
5 25
100
20 10
4.5 4
4 22.5
90
21 10
6 1.5
5 22.5
90
22 10
5.5 2
5 22.5
90
23 10
5 4
3 22
88
24 10
5.5 4
5 24.5
98
25 10
5 1.5
5 21.5
86
26 10
5.5 1.5
5 22
88
27 10
6 3.5
5 24.5
98
28 10
6 1.5
5 22.5
90
29 10
6 4
5 25
100
30 10
4.5 4
5 23.5
94
31 10
5 1
5 21
84
32 10
6 3.5
5 24.5
98
b Kelas Kontrol
Tabel 3.5 Distribusi skor soal evaluasi akhir siswa untuk setiap soal untuk kelas
kontrol
Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal Jumlah
Skor Nilai
Akhir Pilihan Ganda
Uraian 1
– 10 1
2 3
01 8
4 1
4 17
68
02 9
4 1.5
5 19.5
78
03 9
3 2
4 18
72
04 9
5 2
5 21
84
05 9
6 1.5
4 20.5
82
Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal Jumlah
Skor Nilai
Akhir Pilihan Ganda
Uraian 1
– 10 1
2 3
06 8
5.5 2
5 20.5
82
07 9
4.5 2.5
3.5 19.5
78
08 8
5 2
5 20
80
09 10
5.5 2
5 22.5
90
10 9
5.5 2
3.5 20 80
11 8
5 1
2 16
64
12 8
4 2
2.5 16.5 66
13 8
5.5 1.5
3 18
72
14 9
6 1
3 19
76
15 8
4 2
3.5 17.5 70
16 10
5 1.5
5 21.5
86
17 9
4.5 0.5
3 17
68
18 10
4.5 0.5
4 19
76
19 9
4.5 2.5
5 21
84
20 8
2.5 1
5 16.5
66
21 10
4 1.5
5 20.5
82
22 10
4.5 1.5
3.5 19.5 78
23 6
3 1.5
3 13.5
54
24 10
6 2.5
3.5 22
88
25 10
5 1.5
5 21.5
86
26 10
5 1.5
5 21.5
86
27 9
4.5 1.5
4 19
76
28 9
4 3
5 21
84
29 10
5 1.5
3 18.5
74
30 10
4.5 0.5
5 20
80
31 10
6 2
5 23
92
32 10
5.5 2.5
5 23
92
B.2.b.2. Analisis Pemahaman Akhir Siswa B.2.b.2.a. Analisis Nilai Akhir Evaluasi
Tabel 3.6 Nilai akhir evaluasi kelas eksperimen dan kelas kontrol
No. Nilai akhir
Kelas Eksperimen
Ketuntasan Kelas
Kontrol Ketuntasan
1. 80
Tuntas 68
Tidak Tuntas
2. 98
Tuntas 78
Tuntas 3.
88
Tuntas
72 Tidak Tuntas
No. Nilai akhir
Kelas Eksperimen
Ketuntasan Kelas
Kontrol Ketuntasan
4. 80
Tuntas 84
Tuntas 5.
92
Tuntas
82
Tuntas 6.
92
Tuntas
82
Tuntas 7.
96 Tuntas
78 Tuntas
8. 92
Tuntas 80
Tuntas 9.
78
Tuntas
90
Tuntas
10. 74 Tidak Tuntas 80
Tuntas
11. 80 Tuntas
64 Tidak Tuntas
12. 78 Tuntas
66 Tidak Tuntas
13. 92 Tuntas
72 Tidak Tuntas
14. 92 Tuntas
76 Tidak Tuntas
15. 74 Tidak Tuntas 70
Tidak Tuntas 16. 92
Tuntas
86
Tuntas
17. 90 Tuntas
68 Tidak Tuntas
18. 88 Tuntas
76 Tidak Tuntas
19. 100 Tuntas
84
Tuntas
20. 90 Tuntas
66 Tidak Tuntas
21. 90 Tuntas
82 Tuntas
22. 90 Tuntas
78
Tuntas
23. 88 Tuntas
54 Tidak Tuntas
24. 98 Tuntas
88 Tuntas
25. 86 Tuntas
86
Tuntas
26. 88 Tuntas
86
Tuntas
27. 98 Tuntas
76 Tidak Tuntas
28. 90 Tuntas
84 Tuntas
29. 100 Tuntas
74 Tidak Tuntas
30. 94 Tuntas
80 Tuntas
31. 84 Tuntas
92 Tuntas
32. 98 Tuntas
92
Tuntas
Untuk mengetahui apakah pemahaman siswa melalui nilai akhir dari kedua kelas berbeda atau tidak, maka nilai akhir dianalisis dengan uji-t sampel
independen independent sample test. Berdasarkan tabel 3.6 diperoleh hasil uji-t sebagai berikut:
Tabel 3.7 Hasil statistik perbandingan nilai akhir evaluasi kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Group Statistics
KELAS N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean NILAI
Eksperimen 32
89.0625 7.34380
1.29821 Kontrol
32 77.9375
8.83518 1.56185
Independent Samples Test
Levenes Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2-
taile d
Mean Differenc
e Std.
Error Differenc
e 95
Confidence Interval
of the
Difference Lower
Upper
NILAI Equal
variances assumed
.974 .327 5.478 62
.000 11.12500 2.03095 7.06519 15.18481 Equal
variances not
assumed 5.478
59.995 .000 11.12500 2.03095 7.06249 15.18751
Dari data perhitungan statistik diatas maka didapatkan hasil sebagai berikut: Mean kelas eksperimen = 89,0625 dan mean kelas kontrol = 77,9375
Probabilitas p = 0,000 0,05 Berdasarkan hasil analisis diketahui mean kelas eksperimen lebih tinggi dari
kelas kontrol yang berarti pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, selain itu diperoleh p 0,000 0,05; hal ini menunjukkan kedua rata-rata
mean nilai akhir evaluasi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman antara siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berbeda, yang berarti pemahaman siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Dengan melihat nilai akhir evaluasi terdapat 30 siswa dari 32 siswa pada kelas eksperimen tuntas memenuhi KKM yaitu lebih dari atau sama dengan 78.
Hal ini berarti 93,75 siswa kelas eksperimen tuntas. Pada kelas kontrol terdapat 19 siswa dari 32 siswa yang tuntas memenuhi KKM. Hal ini berarti 59,375
siswa kelas kontrol tuntas.
B.2.b.2.b. Analisis Skor Pilihan Ganda
Tabel 3.8 Skor pilihan ganda kelas eksperimen dan kelas kontrol
No. Skor Hasil Evaluasi Pilihan Ganda
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Skor
Ketuntasan Skor
Skor Ketuntasan
1. 9
90 Tuntas
8 80
Tuntas 2.
10 100
Tuntas 9
90 Tuntas
3. 10
100 Tuntas
9 90
Tuntas 4.
8 80
Tuntas 9
90 Tuntas
5. 9
90 Tuntas
9 90
Tuntas 6.
10 100
Tuntas 8
80 Tuntas
7. 10
100 Tuntas
9 90
Tuntas 8.
10 100
Tuntas 8
80 Tuntas
9. 10
100 Tuntas
10 100
Tuntas 10. 9
90 Tuntas
9 90
Tuntas 11. 9
90 Tuntas
8 80
Tuntas 12. 10
100 Tuntas
8 80
Tuntas 13. 10
100 Tuntas
8 80
Tuntas 14. 10
100 Tuntas
9 90
Tuntas 15. 10
100 Tuntas
8 80
Tuntas 16. 10
100 Tuntas
10 100
Tuntas 17. 10
100 Tuntas
9 90
Tuntas 18. 9
90 Tuntas
10 100
Tuntas 19. 10
100 Tuntas
9 90
Tuntas 20. 10
100 Tuntas
8 80
Tuntas 21. 10
100 Tuntas
10 100
Tuntas 22. 10
100 Tuntas
10 100
Tuntas 23. 10
100 Tuntas
6 60
Tidak Tuntas
24. 10 100
Tuntas 10
100 Tuntas
25. 10 100
Tuntas 10
100 Tuntas
26. 10 100
Tuntas 10
100 Tuntas
27. 10 100
Tuntas 9
90 Tuntas
28. 10 100
Tuntas 9
90 Tuntas
29. 10 100
Tuntas 10
100 Tuntas
No. Skor Hasil Evaluasi Pilihan Ganda
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Skor
Ketuntasan Skor
Skor Ketuntasan
30. 10 100
Tuntas 10
100 Tuntas
31. 10 100
Tuntas 10
100 Tuntas
32. 10 100
Tuntas 10
100 Tuntas
Untuk mengetahui apakah skor pilihan ganda dari kedua kelas berbeda atau tidak, maka nilai akhir dianalisis dengan uji-t sampel independen independent
sample test .
Berdasarkan tabel 3.8 diperoleh hasil uji-t sebagai berikut:
Tabel 3.9 Hasil statistik perbandingan skor pilihan ganda kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Group Statistics
KELAS N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean NILAI
Eksperimen 32
97.8125 4.90844
.86770 Kontrol
32 90.3125
9.66683 1.70887
Independent Samples Test
Levenes Test
for Equality
of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Differenc e
Std. Error
Differen ce
95 Confidence
Interval of
the Difference
Lower Upper
NILAI Equal
variances assumed
8.813 .004 3.913 62
.000 7.50000
1.91654 3.66889 11.33111 Equal
variances not
assumed 3.913 45.989 .000
7.50000 1.91654 3.64217 11.35783
Dari data perhitungan statistik diatas maka didapatkan hasil sebagai berikut: Mean kelas eksperimen = 91,8125 dan mean kelas kontrol = 90,3125
Probabilitas p = 0,000 0,05
Berdasarkan hasil analisis diketahui mean kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yang berarti pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari kelas
kontrol, selain itu diperoleh p 0,000 0,05; hal ini menunjukkan kedua rata-rata mean skor pilihan ganda untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda
secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berbeda, yang berarti pemahaman
siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan melihat skor pilihan ganda diketahui bahwa semua siswa pada kelas
eksperimen tuntas memenuhi KKM yaitu lebih dari atau sama dengan 78. Hal ini berarti 100 siswa kelas eksperimen tuntas. Pada kelas kontrol terdapat 31 siswa
dari 32 siswa yang tuntas memenuhi KKM. Hal ini berarti 96,875 siswa kelas kontrol tuntas.
B.2.b.2.c. Analisis Skor Uraian
Tabel 3.10 Skor uraian kelas eksperimen dan kelas kontrol
No. Skor Hasil Evaluasi Uraian
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Skor
Ketuntasan Skor
Skor Ketuntasan
1. 11
73.33
Tidak Tuntas
9 60.00
Tidak Tuntas
2. 14.5
96.67 Tuntas
10.5 70.00
Tidak Tuntas
3. 12
80.00 Tuntas
9 60.00
Tidak Tuntas
4. 13
86.67 Tuntas
12 80.00
Tuntas 5.
14 93.33
Tuntas 11.5
76.67 Tidak Tuntas
6. 13
86.67 Tuntas
12.5 83.33
Tuntas 7.
14 93.33
Tuntas 10.5
70.00
Tidak Tuntas
8. 13
86.67 Tuntas
12 80.00
Tuntas 9.
9.5 63.33
Tidak Tuntas 12.5
83.33 Tuntas
10. 9.5
63.33 Tidak Tuntas
11 73.33
Tidak Tuntas
11. 11
73.33
Tidak Tuntas
8 53.33
Tidak Tuntas
12. 9.5
63.33 Tidak Tuntas
8.5 56.67
Tidak Tuntas
No. Skor Hasil Evaluasi Uraian
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Skor
Ketuntasan Skor
Skor Ketuntasan
13. 13
86.67 Tuntas
10 66.67
Tidak Tuntas
14. 13
86.67 Tuntas
10 66.67
Tidak Tuntas
15. 8.5
56.67 Tidak Tuntas
9.5 63.33
Tidak Tuntas
16. 13
86.67 Tuntas
11.5 76.67
Tidak Tuntas
17. 12.5
83.33 Tuntas
8 53.33
Tidak Tuntas
18. 13
86.67 Tuntas
9 60.00
Tidak Tuntas
19. 15
100.00 Tuntas
12 80.00
Tuntas 20.
12.5 83.33
Tuntas 8.5
56.67
Tidak Tuntas
21. 12.5
83.33 Tuntas
10.5 70.00
Tidak Tuntas
22. 12.5
83.33 Tuntas
9.5 63.33
Tidak Tuntas
23. 12
80.00 Tuntas
7.5 50.00
Tidak Tuntas
24. 14.5
96.67 Tuntas
12 80.00
Tuntas 25.
11.5 76.67
Tuntas 11.5
76.67 Tidak Tuntas
26. 12
80.00 Tuntas
11.5 76.67
Tidak Tuntas
27. 14.5
96.67 Tuntas
10 66.67
Tidak Tuntas
28. 12.5
83.33 Tuntas
12 80.00
Tuntas 29.
15 100.00
Tuntas 9.5
63.33 Tidak Tuntas
30. 13.5
90.00 Tuntas
10 66.67
Tidak Tuntas
31. 11
73.33 Tidak Tuntas
13 86.67
Tuntas 32.
14.5 96.67
Tuntas 13
86.67 Tuntas
Untuk mengetahui apakah skor uraian dari kedua kelas berbeda atau tidak, maka nilai akhir dianalisis dengan uji-t sampel independen independent sample
test .
Berdasarkan tabel 3.10 diperoleh hasil uji-t sebagai berikut:
Tabel 3.11 Hasil statistik perbandingan nilai uraian kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Group Statistics
KELAS N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean NILAI
Eksperimen 32
83.4375 11.18385
1.97704 Kontrol
32 69.8958
10.45504 1.84821
Independent Samples Test
Levenes Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2-
taile d
Mean Differenc
e Std.
Error Differen
ce 95
Confidence Interval
of the
Difference Lower
Upper
NILAI Equal
variances assumed
.072 .790 5.004
62 .000 13.54167 2.70639 8.13166 18.95167
Equal variances
not assumed
5.004 61.721 .000 13.54167 2.70639 8.13117 18.95216
Dari data perhitungan statistik diatas maka didapatkan hasil sebagai berikut: Mean kelas eksperimen = 83,4375 dan mean kelas kontrol = 68,8958
Probabilitas p = 0,000 0,05 Berdasarkan hasil analisis diketahui mean kelas eksperimen lebih tinggi dari
kelas kontrol yang berarti pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, selain itu diperoleh p 0,000 0,05; hal ini menunjukkan kedua rata-rata
mean skor uraian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman antara siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah berbeda, yang berarti pemahaman siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Dengan melihat nilai akhir evaluasi terdapat 25 siswa dari 32 siswa pada kelas eksperimen tuntas memenuhi KKM yaitu lebih dari atau sama dengan 78.
Hal ini berarti 78,125 siswa kelas eksperimen tuntas. Pada kelas kontrol terdapat 9 siswa dari 32 siswa yang tuntas memenuhi KKM. Hal ini berarti 28,125
siswa kelas kontrol tuntas.
B.2.b.3. Pembahasan Pemahaman Akhir Siswa Dari hasil analisis hasil evaluasi akhir diketahui bahwa baik secara
keseluruhan, hanya pilihan ganda maupun hanya uraian nilai mean kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dan juga terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil mean kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini berarti pemahaman siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
Secara keseluruhan untuk nilai evaluasi akhir menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dalam pemahamannya. Selain itu dalam
hal ketuntasan belajar kelas eksperimen juga lebih baik dari kelas kontrol yaitu 93,75 siswa kelas eksperimen tuntas dan 59,375 siswa kelas kontrol tuntas.
Dalam evaluasi akhir terdapat dua bentuk soal yaitu pilihan ganda dan uraian. Soal bentuk pilihan ganda adalah soal yang digunakan oleh sekolah dan
soal uraian dibuat oleh peneliti dengan meningkatkan tingkat kesulitan soal. Menurut hasil analisis baik soal bentuk pilihan ganda maupun uraian kelas
eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Dari hasil analisis pada soal pilihan ganda diketahui bahwa kelas
eksperimen lebih banyak yang tuntas dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu 100 siswa tuntas untuk kelas eksperimen dan 96,875 siswa yang tuntas pada
kelas kontrol. Hal ini berarti semua siswa kelas eksperimen mencapai angka ketuntasan, sedangkan untuk kelas kontrol terdapat satu siswa yang tidak tuntas.
Untuk soal bentuk uraian 78,125 siswa kelas eksperimen tuntas, sedangkan 28,125 siswa kelas kontrol tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa kelas
eksperimen lebih baik dalam mengerjakan soal uraian yang lebih sulit dari soal pilihan ganda.
Pada pelajaran fisika di sekolah biasanya siswa mampu mencapai KKM, namun itu dengan bentuk soal pilihan ganda. Pada penelitian ini jika dinilai hanya
dengan soal pilihan ganda maka pada kedua kelas hanya satu yang tidak tuntas. Untuk pelajaran fisika bentuk soal uraian lebih baik dibandingkan soal
pilihan ganda, karena uraian dapat secara jelas mengukur pemahaman siswa sedangkan pada soal bentuk pilihan ganda siswa masih dapat dengan sistem
menebak saja. Dalam penelitian ini kelas eksperimen lebih memahami materi
dibandingkan dengan kelas kontrol yang artinya pembelajaran pada kelas eksperimen lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran pada kelas kontrol,
terbukti dari siswa kelas eksperimen dapat menyelesaikan soal uraian serta dapat menyelesaikan soal pilihan ganda lebih baik dari kelas kontrol. Selain itu
ketuntasan KKM pada kelas eksperimen juga lebih baik dari kelas kontrol.
B.2.c. Keaktifan Belajar Siswa
B.2.c.1. Data dan Analisis Keaktifan Siswa Untuk mengetahui sejauh mana keaktifan belajar siswa dilakukan observasi
terhadap tidakan keterlibatan siswa sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Hasil observasi keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
80
Tabel 3.12 Observasi keaktifan belajar siswa
Kode Siswa Jenis Keterlibatan
Total Keterlibatan
Persentase Keterlibatan
A B
C D
E F
B1 B2
C1 C2
D1 D2
D3 D4
D5 D6
01 -
√ √
√ √
√ √
- √
√ √
√ -
10 77
02 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
03 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
04 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
05 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
13 100
06 -
√ √
- √
√ √
√ √
√ √
- -
9 69
07 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
08 -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
11 85
09 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
10 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
11 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
13 100
12 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
13 -
√ √
√ √
√ -
√ √
√ √
- -
9 69
14 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
15 -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
11 85
16 -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
11 85
17 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
18 -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
12 92
19 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
13 100
20 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
21 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
22 -
√ √
√ √
√ √
- √
√ √
√ -
10 77
81
Kode Siswa Jenis Keterlibatan
Total Keterlibatan
Persentase Keterlibatan
A B
C D
E F
B1 B2
C1 C2
D1 D2
D3 D4
D5 D6
23 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
24 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
25 -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
11 85
26 -
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
11 85
27 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
- -
11 85
28 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
29 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
30 -
√ √
- √
√ √
√ √
√ √
- -
9 69
31 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
32 √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ -
12 92
Rata-rata : 88
Keterangan : Nilai persen merupakan hasil pembulatan; kurang dari 0,5 dihilangkan; 0,5 atau lebih dijadikan 1.
B.2.c.2. Pembahasan Keaktifan Siswa Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata keaktifan belajar siswa adalah
88 . maka dapat dikatakan bahwa kriteria keaktifan belajar siswa kelas eksperimen adalah sangat tinggi.
B.3. Tanggapan Guru
Berdasarkan hasil wawancara maka tanggapan guru terhadap UbD dapat disimpulkan sebagai berikut Transkip hasil wawancara terlampir pada lampiran
B5 hal 169 :
1 Kelebihan dan kekurangan pendekatan UbD Kelebihan pendekatan UbD:
Evaluasi pembelajaran dan langkah pembelajaran menjadi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru dapat dengan leluasa menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan keadaan sekolah.
Dalam pembelajaran dengan pendekatan UbD menggunakan LKS buatan sendiri, dengan LKS buatan sendiri maka siswa akan lebih mudah
memahami. Menggunakan evaluasi pembelajaran yang tepat, dan kontekstual untuk
mengukur pemahaman siswa.
Kekurangan pendekatan UbD: Saat siswa dibebaskan inkuiri dalam proses pembelajaran siswa
cenderung tidak teratur, sehingga guru harus pandai mengendalikan keadaan siswa.
Waktu persiapan, khususnya bagi yang sudah menjadi seorang guru karena waktu yang dimiliki guru sedikit.
Waktu proses pembelajaran juga menjadi lebih lama sehingga sulit mengatur jumlah jam untuk tiap materi, namun secara pribadi terus
terang lebih senang mundur sedikit tapi siswa nya lebih paham daripada menggunakan waktu yang sesuai tapi hasilnya tidak maksimal.
2 Efektivitas pembelajaran dengan pendekatan UbD terhadap hasil belajar siswa
Pemahaman siswa meningkat, terbukti dengan perbedaan nilai evaluasi akhir antara kelas eksperimen yang lebih baik dari kelas kontrol.
3 Pengaruh pembelajaran dengan pendekatan UbD terhadap keaktifan siswa Keaktifan siswa meningkat.
4 Penerapan UbD Tahun depan bersama teman-teman akan kerkolaborasi mencoba
menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Understanding by Design.
C. KETERBATASAN PENETILIAN