Pengklasifikasi Samar Proses pengenalan sayap kupu-kupu

Pemilihan nilai konstanta 8 pixel pada pemotongan frame sudah dilakukan perbandingan secara visual juga yang dibuktikan pada lampiran hal L11. Nilai tersebut merupakan yang paling ideal dalam pemotongan frame Dan hasilnya gambar 3.12 adalah sebagai berikut: Citra yang sudah di crop Citra yang sudah dihilangkan background-nya dan Frame-nya Gambar 3.12. Hasil Clear background

3.2.3. Pengklasifikasi Samar

Nilai RGB Penentuan kelas R, G, B Pengurangan dengan konstanta berdasarkan kelas Fuzifikasi Rule base Inferensi Penentuan keputusan Gambar 3.13. Diagram klasifikasi Fuzzy Proses dimulai dengan memasukkan nilai RGB yang dari hasil Preprocessing lalu nilai tersebut akan masuk ke kelompok klasifikasi yang ditentukan dari rentang nilai tertentu tergantung dari database yang menjadi syarat utama dari masing masing kelas. Proses dapat lihat pada gambar 3.13 yang merupakan diagram klasifikasinya Pengurangan nilai dilakukan untuk meningkatkan pembeda dari nilai tersebut karena nilainya dari masing-masing objek dalam satu kelas mirip sehingga harus dikurangkan dengan konstanta berdasarkan nilai yang paling dominan dari kelas tersebut. Berikut adalah data sementara yang diambil secara acak : Table 3.1. Tabel data Nilai R sementara Data Objek 1 9 10 4 2 8 3 5 11 1 333.56 302.53 304.29 208.54 187.47 125.56 118.30 151.22 150.75 2 341.86 318.41 310.17 218.38 199.01 127.30 119.91 165.55 154.33 3 345.37 325.89 310.29 218.58 202.72 132.75 121.79 166.75 156.76 4 348.83 328.83 315.34 223.64 213.86 132.79 126.96 170.40 159.86 5 356.37 330.17 315.79 225.37 220.64 134.68 133.17 176.16 164.82 Dilihat dari tabel 3.1 setiap data yang masuk sudah melalui pengelompokan dan nilainya menyerupai satu sama lain. Sehingga perlu dilakukan pegurangan nilai dengan nilai tertentu sesuai dengan angka yang dominan. Pada proses Fuzzyfikasi nilai numerik akan diubah menjadi variabel linguistik yang memiliki nilai linguistik. Nilai linguistik ini nantinya akan digunakan pada proses inferensi. Untuk memperoleh derajat keanggotaan dari nilai linguistik pada masing-masing input sistem menggunakan aturan input sistem yang telah ditentukan. Untuk memperoleh derajat keanggotaan dari nilai linguistik pada masing-masing input sistem menggunakan fungsi keanggotaan sebagai berikut : Gambar 3.14. Grafik fuzifikasi nilai R Nilai fuzifikasi berdasarkan nilai yang sudah melalui pengurangan konstanta lampiran hal L7 berdasarkan kelas untuk lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran. Untuk grafik G dan B lampiran hal L8 dapat juga dilihat sekaligus dengan nilai-nilai pembentuk grafik. -60 -40 -20 20 40 60 80 100 0.2 0.4 0.6 0.8 1 R D e g re e o f m e m b e rs h ip 1 9 10 4 2 8 3 5 11 6 Rule base tabel 3.2 rule yang telah disesuaikan dengan kemungkinan nilai yang muncul dari tiap-tiap himpunan fuzzy. Inferensi sistem menggunakan metode Sugeno sehingga proses defuzzy langsung dilakukan setelah nilai dari proses inferensi diproses ke kesimpulan hasil base. Output berupa indeks dari objek kupu-kupu berupa angka 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11. Karena menggunakan fis sugeno maka defuzzy-nya dilakukan pada masing-masing rule. Hasil dari defuzzy tiap-tiap rule di rata-rata kemudian ditentukan hasilnya melalui penentuan keputusan. Tabel 3.2. Rule base pengenalan objek 1 Rule if kelas r And Nilai r Then x is 1 1 1 1 2 1 9 9 3 1 10 10 4 3 3 3 5 5 6 6 6 2 4 4 7 3 8 2 Dimana x merupakan nomor anggota dari objek yang dikenali yang berupa angka 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11.

3.2.4. Pengambilan database fuzzy