5
BAB II DASAR TEORI
2.1. Kupu-kupu [5]
Kupu-kupu memiliki pola dan corak yang bermacam-macam sesuai dengan jenisnya masing-masing. Setiap kupu-kupu juga memiliki warna yang beraneka macam
dan gabungan warna dan bentuk. Sehingga kupu-kupu dapat di tentukan jenisnya berdasarkan dari pola dan corak dari sayapnya karena hal tersebut paling mencolok dari
kupu-kupu. Di Indonesia terdapat lebih dari 2500 spesies kupu-kupu. Tentu saja hal tersebut
ditentukan pula dari pola, warna dan corak dari kupu-kupu untuk mengenalinya. Ketika ada perbedaan pola warna tentu komposisi warna yang ditimbulkan dapat berbeda pula.
Gambar 2.1. Spesies kupu-kupu yang digunakan. Dalam tugas akhir ini menggunakan jenis kupu-kupu sebagai berikut: Papilio
dephobus ,Idea blancardi ,Hebomoeia glaucippe, Papillio ulysses, Taeranis selena, Papilio iswara, Papilio gigon, Papilio gambrisius, Atrophaneura noknik, Pachiliopta
aristalochiae.
2.2. Webcam
Webcam singkatan dari Web Camera yang berasal dari bahasa Inggris, digunakan secara RealTime . Banyak merk webcam yang tersedia, misalnya Logitech, SunFlowwer,
dan lainnya. Resolusi dari webcam biasanya sama berkisar antara 352×288 640×480 piksel atau bahkan lebih besar, ada yang kualitasnya hingga 5 Megapiksel. Webcam sebuah
kamera video digital berukuran kecil dihubungkan ke komputer melalui port USB atau port COM. Gambar webcam yang digunakan dapat dilihat pada gambar 2.2
Gambar 2.2. webcam
2.3. Pengolahan Citra
2.3.1 Definisi
Citra image merupakan istilah lain untuk gambar, salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra
mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks. Citra kaya dengan informasi. Secara harafiah, citra dapat diartikan sebagai gambar pada bidang dwimatra dua dimensi.
Bila ditinjau dari sudut pandang matematis, maka citra merupakan fungsi menerus continue dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya yang menerangi
suatu obyek dan obyek akan memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya yang menerangi obyek tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat
–alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai scanner, dan sebagainya, sehingga bayangan
obyek yang disebut citra tersebut terekam. Citra dibedakan menjadi dua:
a. Citra diam still images Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak, sering di sebut citra saja.
b. Citra bergerak moving images Citra bergerak ialah rangkaian citra diam yang ditampilkan secara beruntun
yang memberi kesan pada mata sebagai gambar bergerak. Setiap citra dalam rangkaian disebut frame.
Digitalisasi citra merupakan suatu representasi citra secara numerik dengan nilai –
nilai diskrit. Digitalisasi adalah representasi citra dari fungsi malar kontinu menjadi nilai
–nilai diskrit, sehingga citra yang dihasilkan dari proses ini disebut citra digital digital image.
Derau noise merupakan suatu masalah yang terjadi pada proses pengolahan citra. Derau adalah gambar atau piksel yang mengganggu kualitas citra. Derau dapat
disebabkan oleh gangguan fisis optik pada alat akuisisi maupun secara disengaja akibat proses pengolahan yang tidak sesuai. Contoh terdapat bintik hitam atau putih yang muncul
secara acak yang tidak diinginkan dalam citra, bintik acak ini disebut derau salt and pepper.
Salah satu proses awal pengolahan citra yaitu memperbaiki kualitas citra yang mengalami masalah atau gangguan. Perbaikan kualitas citra sangat diperlukan karena citra
yang dijadikan obyek pembahasan, mempunyai kualitas yang buruk, misal citra mengalami derau pada saat pengiriman melalui saluran transmisi, citra terlalu terang atau gelap,
kurang tajam, kabur, dan sebagainya. Melalui operasi pemrosesan awal inilah kualitas citra diperbaiki sehingga citra dapat digunakan untuk aplikasi lebih lanjut, misal untuk aplikasi
pengenalan obyek di dalam citra.
2.4. Cropping
Cropping adalah proses pemotongan citra pada koordinat tertentu pada area citra[24]. Untuk memotong bagian dari citra digunakan dua koordinat, yaitu koordinat
awal yang merupakan awal koordinat bagi citra hasil pemotongan dan koordinat akhir yang merupakan titik koordinat akhir dari citra hasil pemotongan. Sehingga akan
membentuk bangun segi empat yang mana tiap-tiap pixel yang ada pada area koordinat tertentu akan disimpan dalam citra yang baru.
Citra asli Hasil Cropping
Gambar 2.3 Gambar Proses Pemotongan Citra Dari gambar 2.3 dijelaskan bahwa terjadi proses pemotongan citra. Ukuran pixel
awal citra asli adalah 5×5pixel, setelah dilakukan proses pemotongan koordinat awal 1,1 dan koordinat akhir 3,3 dengan lebar 3 pixel dan tinggi 3 pixel akan terbentuk citra baru
dengan ukuran 3×3 pixel.Citra baru berisi nilai pixel dari koordinat 1,1 sampai koordinat 3,3.
2.5. Transformasi Geometris Spasial