Ukuran Tubuh Hasil Silangan Ayam Kampung Ras Pedaging Dengan Ayam Pelung Sentul Umur 2-10 Minggu.

1

UKURAN TUBUH HASIL SILANGAN AYAM KAMPUNG RAS
PEDAGING DENGAN AYAM PELUNG SENTUL
UMUR 2-10 MINGGU

MUHAMMAD ADI CANDRA DAULAY

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

1

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Ukuran Tubuh Hasil
Silangan Ayam Kampung Ras Pedaging dengan Ayam Pelung Sentul Umur 2-10
Minggu adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, September 2015
Muhammad Adi Candra Daulay
NIM D14110008

2

ABSTRAK
MUHAMMAD ADI CANDRA DAULAY. Ukuran Tubuh Hasil Silangan Ayam
Kampung Ras Pedaging dengan Ayam Pelung Sentul Umur 2-10 Minggu.
Dibimbing oleh IMAN RAHAYU HIDAYATI SOESANTO dan SRI
DARWATI.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari ukuran tubuh dari ayam PSKB,
PSBK, dan BKPS. PSKB adalah silangan dari ayam pelung sentul (PS) dengan

kampung ras pedaging (KB), PSBK adalah silangan dari ayam pelung sentul (PS)
dengan ras pedaging kampung (BK), dan BKPS adalah silangan dari ayam ras
pedaging kampung (BK) dengan ayam pelung sentul (PS). Ukuran tubuh diukur
mulai umur 2 sampai 10 minggu. Pada penelitian ini digunakan 13 ekor ayam
PSKB jantan, 25 ekor ayam PSKB betina, 9 ekor ayam PSBK jantan, 12 ekor
ayam PSBK betina, 4 ekor ayam BKPS jantan, dan 4 ekor ayam BKPS betina.
Analisis data dilakukan secara deskriptif, uji T, dan korelasi. Variabel yang
diukur terdiri dari panjang tibia, panjang femur, panjang dada, lingkar dada, dan
bobot badan. Ukuran tubuh dari PSKB, PSBK, dan BKPS jantan sama. Panjang
tibia dan lingkar dada BKPS lebih besar dari ayam PSKB dan PSBK.
Kata kunci: ayam BKPS, ayam PSBK, ayam PSKB, ukuran tubuh.

ABSTRACT
MUHAMMAD ADI CANDRA DAULAY. Body Size of Crossbreeding of
Kampung x Meat Type Chicken and Pelung x Sentul Age 2-10 weeks. Supervised
by IMAN RAHAYU HIDAYATI SOESANTO and SRI DARWATI.
The aim of this research was to study body size of PSKB, PSBK, and BKPS
chickens. PSKB was pelung sentul chicken (PS) with kampung chicken
commercial meat type (KB) crossing, PSBK was crossing of pelung sentul
chicken (PS) with commercial meat type (BK), and BKPS was crossing of

commercial meat type (BK) with pelung sentul chicken (PS). Body size measured
on 2 up to 10 weeks old. This research used 13 PSKB male chickens, 25 PSKB
female chickens, 9 PSBK male chickens, 12 PSBK female chickens, 4 BKPS
male chickens, and 4 BKPS female chickens. Data were analyzed by descriptive,
T test, and corelations. Variables measurement consisted of length of the tibia,
length of the femur, length of the breast, breast circumference, and body weight.
Body size of PSKB, PSBK, and BKPS males were same. Length of the tibia and
breast circumference BKPS females were bigger than PSKB and PSBK.
Key words: BKPS chicken, body size, PSBK chicken, PSKB chicken.

3

UKURAN TUBUH HASIL SILANGAN AYAM KAMPUNG RAS
PEDAGING DENGAN AYAM PELUNG SENTUL
UMUR 2-10 MINGGU

MUHAMMAD ADI CANDRA DAULAY

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

2

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia dan hidayah-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.
Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak 21 September 2014
sampai 23 Maret 2015 ini ialah Ukuran Tubuh Hasil Silangan Ayam Kampung
Ras Pedaging dengan Ayam Pelung Sentul Umur 2-10 Minggu.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr Ir Iman Rahayu Hidayati
Soesanto, MS selaku pembimbing utama skripsi dan Dr Ir Sri Darwati, MSi

selaku pembimbing anggota skripsi dan pembimbing akademik atas waktu,
tenaga, saran, bimbingan, serta kesabaran yang telah diberikan. Terima kasih juga
kepada Bapak M Baihaqi, SPt MSc selaku dosen penguji yang telah memberi
banyak masukan sehingga karya ilmiah ini lebih baik. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Dadang yang banyak mambantu selama
penelitian di Laboratorium Lapang Pemuliaan dan Genetika Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu,
ayah, kakak-kakak, serta seluruh keluarga, atas doa dan kasih sayangnya. Tak lupa
penulis sampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungan teman-teman tim
penelitian Aulia Rahmad Hasyim, Fandes Trisman, Indah Putri Hapsari, Wafi
Faiz Alhaq, Salva Fatma, Ariesta Bangun Budiarto, Muhammad Pandi Prabowo,
Asep Saepuddin, serta Ahmad Kosim, Abdul Rachman Hasan, dan teman-teman
IPTP48 lainnya.
Penulis juga sangat berterima kasih kepada jajaran Direktorat
Kemahasiswaan IPB karena telah memilih dan mempercayakan penulis sebagai
salah satu mahasiswa penerima beasiswa bidik misi sejak tahun ajaran 2011/2012
sampai 2014/2015. Beasiswa bidik misi sangat membantu penulis untuk
menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar sarjana. Semoga karya ilmiah
ini bermanfaat.


Bogor, September 2015
Muhammad Adi Candra Daulay

3

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Bahan
Alat
Prosedur
Pemeliharaan

Pemberian Pakan
Analisis Data
Peubah yang Diukur
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ukuran Tubuh
Panjang Tibia
Panjang Femur
Panjang Dada
Lingkar Dada
Pertambahan Ukuran Tubuh
Bobot Badan
Nilai Korelasi Ukuran Tubuh dengan Bobot Badan
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

viii
viii
viii

1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
3
3
4
5
5
6
7
8
8
9

11
12
14
14
15
18

4

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10


Jumlah ayam digunakan pada penelitian
Jumlah konsumsi pakan ayam
Kandungan nutrisi pakan yang digunakan
Kerangka tubuh ayam PSKB, PSBK, dan BKPS jantan umur 2-10 minggu
Kerangka tubuh ayam PSKB, PSBK, dan BKPS betina umur 2-10 minggu
Pertambahan ukuran tubuh ayam PSKB, PSBK, dan BKPS jantan
Pertambahan ukuran tubuh ayam PSKB, PSBK, dan BKPS betina
Bobot badan ayam PSKB, PSBK, dan BKPS jantan umur 2-10 minggu
Bobot badan ayam PSKB, PSBK, dan BKPS betina umur 2-10 minggu
Nilai korelasi bobot badan dengan ukuran tubuh ayam PSKB dan PSBK
jantan
11 Nilai korelasi bobot badan dengan ukuran tubuh ayam PSKB dan PSBK
betina

2
3
3
5
6

10
10
11
11
12
13

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Bagian-bagian tubuh ayam yang diamati
4
Grafik (a) pertumbuhan tibia jantan dan (b) pertumbuhan tibia betina
6
Grafik (a) pertumbuhan femur jantan dan (b) pertumbuhan femur betina
7
Grafik (a) pertumbuhan panjang tulang dada jantan dan (b) pertumbuhan
8
panjang tulang dada betina
Grafik (a) pertumbuhan lingkar dada jantan dan (b) pertumbuhan lingkar
dada betina
9
Grafik (a) pertumbuhan bobot badan ayam jantan dan (b) pertumbuhan
bobot badan ayam betina
12

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nilai P-value uji T ukuran tubuh antara ayam PSKB dengan PSBK jantan
Nilai P-value uji T ukuran tubuh antara ayam PSKB dengan BKPS jantan
Nilai P-value uji T ukuran tubuh antara ayam PSBK dengan BKPS jantan
Nilai P-value uji T ukuran tubuh antara ayam PSKB dengan PSBK betina
Nilai P-value uji T ukuran tubuh antara ayam PSKB dengan BKPS betina
Nilai P-value uji T ukuran tubuh antara ayam PSBK dengan BKPS betina
Nilai P-value uji T bobot badan ayam PSKB, PSBK, dan BKPS jantan
Nilai P-value uji T bobot badan ayam PSKB, PSBK, dan BKPS betina
Nilai P-value uji korelasi ayam PSKB jantan
Nilai P-value uji korelasi ayam PSBK jantan
Nilai P-value uji korelasi ayam PSKB betina
Nilai P-value uji korelasi ayam PSBK betina

15
15
15
15
16
16
16
16
16
17
17
17

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam merupakan salah satu ternak penghasil daging dan telur yang
merupakan sumber protein hewani dari salah satu ternak jenis unggas. Selain dari
aspek gizi yang baik, daging ayam merupakan salah satu komoditas penting
ditinjau dari aspek ekonomi. Industri karkas ayam mempunyai prospek ekonomi
yang baik, karena usaha peternakan ayam relatif mudah dikembangkan, cepat
menghasilkan, dan metode pemotongannya sederhana (Mulyantini 2010).
Khususnya ayam kampung memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan ayam
ras pedaging, seperti tekstur dan cita rasa daging ayam kampung yang memiliki
kekhasan dan keunggulan tersendiri. Keunggulan cita rasa ini juga mendorong
permintaan yang tinggi terhadap daging ayam kampung. Akan tetapi ayam
kampung memiliki produktivitas yang rendah, sehingga diperlukan langkahlangkah positif di antaranya pengadaan bibit ternak unggul, tersedianya pakan
yang bermutu, dan manajemen yang handal.
Bibit ternak yang unggul tidak lepas dari seleksi genetik. Seleksi genetik
dapat dilakukan dengan persilangan antar bangsa ternak. Perkawinan silang atau
persilangan merupakan jalan pintas untuk memperoleh individu-individu yang
memiliki sejumlah sifat unggul yang dimiliki oleh kedua bangsa tetuanya. Pada
penelitian ini dilakukan kajian ukuran tubuh persilangan 4 jenis ayam, yaitu ayam
kampung, ayam ras pedaging, ayam pelung, dan ayam sentul.
Morfometrik diartikan sebagai suatu cara yang mencakup pengukuran
bentuk atau suatu cara pengukuran yang memungkinkan sesuatu untuk diuji.
Berdasarkan pengertian di atas, maka terdapat 2 komponen besar mengenai
morfometrik, yaitu size atau ukuran dan shape atau bentuk. Size dapat diartikan
sebagai dimensi, besar, volume, ukuran relatif, sedangkan shape atau bentuk
diartikan sebagai model, pola, karakteristik sebagai pembeda panampilan
eksternal. Mengukur ukuran tubuh merupakan salah satu cara yang mudah untuk
menduga bobot badan pada saat tidak memungkinkan untuk melakukan
penimbangan bobot badan. Soeparno (1992) menyatakan bahwa pada fase
pertumbuhan terjadi perubahan ukuran yang meliputi perubahan berat hidup,
bentuk, dimensi linier dan komposisi tubuh.
Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mempelajari ukuran tubuh hasil silangan ayam
kampung dengan ras pedaging, ras pedaging dengan kampung, dan pelung dengan
sentul pada umur 2-10 minggu.
Ruang Lingkup Penelitian
Pengukuran ukuran tubuh ayam hasil silangan kampung dengan ras
pedaging, ras pedaging dengan kampung, dan pelung dengan sentul pada umur 210 minggu. Persilangan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas seperti
ukuran tubuh dan bobot badan.

2

METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada 21 September 2014 sampai 23 Maret 2015.
Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Lapang Pemuliaan dan Genetika
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian adalah ayam PSKB, PSBK, dan
BKPS berumur 1 hari (DOC). PSKB diperoleh dari persilangan jantan PS (pelung
dan sentul) dengan betina KB (kampung dan ras pedaging), PSBK diperoleh dari
hasil silangan jantan PS (pelung dan sentul) dengan betina BK (ras pedaging dan
kampung), dan BKPS diperoleh dari hasil silangan jantan BK (ras pedaging dan
kampung) dengan betina PS (pelung dan sentul). Bahan lain yang digunakan yaitu
sekam padi, sekat bambu, pakan komersial berbentuk crumble, dedak padi, dan
vitachick. Jumlah ayam PSKB, PSBK, dan BKPS yang digunakan pada penelitian
ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Jenis
kelamin
Jantan
Betina
Jumlah
Keterangan

Tabel 1 Jumlah ayam yang digunakan pada penelitian
Bangsa (ekor)
Ayam yang
digunakan (ekor)
PSKB
PSBK
BKPS
13
9
4
24
25
12
4
41
38
21
8
67
: PSKB = PS (pelung dan sentul) dengan KB (kampung dan ras pedaging);
PSBK = PS (pelung dan sentul) dengan BK (ras pedaging dan kampung);
BKPS = BK (ras pedaging dan kampung) dengan PS (pelung dan sentul).

Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang postal berukuran
1.5x2 m sebanyak 8 unit dan kandang panggung berukuran 80x60 cm sebanyak
14 unit, tempat air kapasitas 1 L sebanyak 22 unit, tempat pakan sebanyak 22 unit,
timbangan digital Osuka dengan ketelitian 0.5 g, pita ukur, jangka sorong. Alat
lain yang juga digunakan adalah lampu, gayung, kabel, dan drum penampung air.
Prosedur
Pemeliharaan
Kandang dipersiapkan terlebih dahulu, dibersihkan, dan diberi sekam.
Lantai dan sekat bambu diberi kapur. Setiap kandang diberi lampu, tempat pakan,
dan tempat minum.
Pemeliharaan ayam umur 1-28 hari dilakukan di dalam kandang postal dan
pemeliharaan ayam umur 29-70 hari dilakukan di dalam kandang panggung.
Vitachick diberikan saat cuaca tidak baik dan setelah dilakukan pengukuran.

3

Pemberian Pakan
Pakan diberikan ad libitum selama pemeliharaan, untuk mencapai
kebutuhan ayam selama pertumbuhan diberikan pakan yang mengandung protein
19.5%–21.2 %, energi metabolisme 2 851–3 180 kkal kg-1 (Rasyaf 2004). Umur
1-21 hari ayam diberi pakan 100% pakan komersial, umur 22-28 hari diberi pakan
komersial dan dicampur dengan dedak padi dengan perbandingan 80%:20%, umur
29-70 hari pakan yang diberikan adalah pakan komersial yang dicampur dengan
dedak padi dengan perbandingan 60%:40%. Tabel 2 dan 3 merupakan jumlah dan
kandungan nutrisi pakan yang dikonsumsi ayam.
Tabel 2 Jumlah konsumsi pakan ayam
Konsumsi
Jumlah
(g hari-1 ekor-1)

1-6

7-13

7

14

Umur (hari)
14-20
21-27
21

28

28-34

35-70

35

100

Tabel 3 Kandungan nutrisi pakan yang digunakan
Kandungan nutrisi (%)
Bahan Kering
Abu
Protein Kasar
Serat Kasar
Lemak Kasar
Beta-N
Kalsium
Fosfor
Energi Bruto (kkal g-1)

Perbandingan pakan konsentrat dan dedak
80% K : 20% D (pakan 1)
60% K : 40% D (pakan 2)
88.23
87.96
5.06
5.33
19.03
17.42
5.19
6.61
5.98
6.46
52.97
52.14
1.39
1.13
0.89
0.79
4 080.00
4 001.43

Keterangan : K= Konsentrat, D= dedak padi, Pakan 1 dan 2 menurut hasil analisa Laboratorium
Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB (2015).

Analisis Data
Data dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui rataan ukuran tubuh ( ),
dan simpangan baku (SD). Uji T dilakukan untuk mengetahui perbedaan rataan
antara dua peubah ukuran tubuh dan antara dua peubah bobot badan hasil silangan
ayam PSKB, PSBK, dan BKPS. Rumus dari uji t menurut Walpole (1993) adalah
sebagai berikut:

Keterangan

:

= rataan sampel a
= rataan sampel b
= rataan populasi a
= rataan populasi b

= simpangan baku a
= simpangan baku b
= jumlah sampel a
= jumlah sampel b

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan keeratan (korelasi)
antara ukuran dan bobot badan terhadap peubah-peubah kerangka tubuh ayam
yang diamati. Korelasi antara ukuran tubuh dengan bobot badan dihitung dengan
menggunakan model matematika seperti berikut (Sudjana 1996):

4

=
Keterangan

:

= koefisien korelasi
= peubah bebas ke-1

= peubaha bebas ke-2
= banyaknya pengulangan

Peubah yang Diukur
Peubah yang diukur adalah panjang tibia, panjang femur, panjang dada,
lingkar dada, dan bobot badan. Pengukuran bobot badan dilakukan dengan
menimbang bobot badan ayam, pengukuran ukuran tubuh dilakukan dengan
mengukur lingkar dan panjang masing-masing ukuran tubuh dengan
menggunakan alat jangka sorong dan pita ukur dengan satuan (cm). Pengukuran
ukuran tubuh pada penelitian ini merujuk pada Waggoner dan Hutchinson (2001)
seperti disajikan pada Gambar 1.

Keterangan
Sumber

: 1 = panjang tibia
2 = panjang femur
: Waggoner dan Hutchinson (2001)

3 = panjang dada
4 = lingkar dada

Gambar 1 Bagian-bagian tubuh ayam yang diamati
Pengukuran dilakukan setiap 2 minggu sekali, hal ini dilakukan agar terlihat
perbadaan secara signifikan antara pengukuran terakhir ke pengukuran yang
sebelumnya. Pengukuran dilakukan pada ayam umur 2, 4, 8, dan 10 minggu. Cara
pengukuran panjang tibia, panjang femur, panjang dada, lingkar dada, dan bobot
badan adalah sebagai berikut :
1. Panjang tibia, diperoleh dengan cara mengukur panjang tulang tibia
menggunakan jangka sorong dalam satuan (cm);
2. Panjang femur, diperoleh dengan cara mengukur panjang tulang femur
menggunakan jangka sorong dalam satuan (cm);
3. Panjang dada, pengukuran dilakukan dari ujung tulang dada bagian depan
sampai ujung bagian belakang tulang dada menggunakan jangka sorong
dalam satuan (cm); dan
4. Lingkar dada, diperoleh dari hasil pengukuran lingkar rongga dada secara
vertikal dari ujung tulang sternum dan kembali pada tulang sternum semula
menggunakan pita ukur dalam satuan (cm);

5

5. Bobot badan, diperoleh dengan menimbang bobot badan ayam hasil silangan
menggunakan timbangan digital dalam satuan (g). Penimbangan bobot badan
dilakukan pada pagi hari sebelum ayam diberi pakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Ukuran Tubuh
Sifat-sifat kuantitatif dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, dan interaksi
antara genetik dengan lingkungan. Kajian ukuran tubuh yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu bobot badan, panjang tibia, panjang femur, panjang dada, dan
lingkar dada, merupakan perameter yang bernilai ekonomis dan sebagai tempat
melekatnya otot (daging).
Beberapa sifat kuantitatif yang bernilai ekonomis yaitu bobot badan,
panjang paha (femur), panjang betis (tibia), panjang cakar, dan lingkar dada
(Mansjoer 1985). Hasil pengukuran tubuh ayam persilangan jantan PS (pelung
dan sentul) dengan betina KB (kampung dan ras pedaging), jantan PS (pelung dan
sentul) dengan betina BK (ras pedaging dan kampung), dan jantan BK (ras
pedaging dan kampung) dengan betina PS (pelung dan sentul), pada ayam jantan
dan betina disajikan pada Tabel 4 dan 5.
Tabel 4 Kerangka tubuh ayam PSKB, PSBK, dan BKPS jantan umur 2-10 minggu
Umur
(minggu)

n

2
4
6
8
10

7
5
7
6
8

2
4
6
8
10

2
4
6
8
10
Keterangan

6
6
7
6
6

2
2
4
2
2

Rataan ± Standar deviasi ukuran tubuh (cm)
Panjang tibia Panjang femur
Panjang dada
Lingkar dada
Ayam PSKB
4.82 ± 0.77
3.90 ± 0.55
3.68 ± 0.94
11.40 ± 1.56
6.51 ± 1.32
4.98 ± 0.54
5.72 ± 0.87
15.76 ± 1.96
8.70 ± 1.00
6.43 ± 1.05
6.58 ± 1.09
19.41 ± 2.80
10.44 ± 1.24
7.34 ± 0.78
8.27 ± 0.79
21.97 ± 2.39
11.69 ± 1.03
8.25 ± 0.76
9.04 ± 0.82
24.78 ± 1.01

4.03 ± 1.04
6.22 ± 1.36
8.79 ± 1.09
9.73 ± 1.24
11.88 ± 1.10

Ayam PSBK
3.36 ± 0.65
2.97 ± 0.94
5.37 ± 1.14
5.41 ± 1.16
6.26 ± 0.92
6.85 ± 1.15
7.56 ± 0.87
7.13 ± 2.07
8.41 ± 0.82
9.61 ± 1.30

10.45 ± 1.18
13.52 ± 2.30
19.57 ± 2.44
22.82 ± 1.49
24.83 ± 1.75

4.43 ± 0.59
6.41 ± 0.51
7.58 ± 1.88
10.82 ± 0.98
12.12 ± 0.62

Ayam BKPS
3.43 ± 0.76
3.47 ± 0.33
4.75 ± 0.01
4.94 ± 0.25
5.72 ± 0.52
7.03 ± 0.80
7.70 ± 0.71
7.10 ± 2.96
7.91 ± 0.82
8.20 ± 1.12

11.30 ± 1.56
14.40 ± 2.26
18.43 ± 1.14
23.55 ± 0.78
26.60 ± 1.98

: PSKB = PS (pelung dan sentul) dengan KB (kampung dan ras pedaging); PSBK =
PS (pelung dan sentul) dengan BK (ras pedaging dan kampung); BKPS = BK (ras
pedaging dan kampung) dengan PS (pelung dan sentul); n = jumlah sampel.

6

Tabel 5 Kerangka tubuh ayam PSKB, PSBK, dan BKPS betina umur 2-10 minggu
Umur
(minggu)

n

2
4
6
8
10

13
15
14
13
16

Rataan ± Standar deviasi ukuran tubuh (cm)
Panjang tibia
Panjang femur Panjang dada
Lingkar dada
Ayam PSKB
5.04 ± 0.79a
3.75 ± 0.77
3.87 ± 0.96
11.97 ± 1.77*
6.55 ± 1.32
4.94 ± 0.85
5.09 ± 0.65
14.75 ± 2.73
8.79 ± 1.16
6.56 ± 0.82
6.87 ± 0.72
18.24 ± 2.21b
10.10 ± 0.58b
7.43 ± 0.56
8.12 ± 0.76
21.36 ± 3.47
11.76 ± 1.14b
8.32 ± 1.45
8.91 ± 0.97
24.57 ± 2.47

5
4
6
8
6

Ayam PSBK
3.24 ± 0.66
3.48 ± 0.99
4.15 ± 1.19
4.41 ± 1.26
5.87 ± 1.39
6.18 ± 1.77
7.68 ± 1.01
8.34 ± 1.24
8.05 ± 1.23
9.30 ± 0.71

9.57 ± 0.96*
12.30 ± 2.01
16.53 ± 3.20b
20.94 ± 3.02
25.15 ± 2.76

Ayam BKPS
3.91 ± 0.80
3.77 ± 0.86
5.57 ± 1.12
5.17 ± 0.66
6.56 ± 1.12
6.85 ± 1.02
6.63 ± 0.65
8.25 ± 0.05
7.75 ± 1.64
8.80 ± 0.40

12.87 ± 3.04*
14.30 ± 1.81
20.13 ± 0.25a
22.25 ± 2.90
26.45 ± 2.05

2
4
6
8
10

2
4
6
8
10
Keterangan

3
3
4
2
2

3.85 ± 0.59b
5.52 ± 1.60
7.19 ± 2.11
9.49 ± 1.66b
11.62 ± 1.21ab

4.79 ± 0.98ab
6.79 ± 0.99
8.94 ± 1.15
11.07 ± 0.12a
12.41 ± 0.13a

: PSKB = PS (pelung dan sentul) dengan KB (kampung dan ras pedaging); PSBK
= PS (pelung dan sentul) dengan BK (ras pedaging dan kampung); BKPS = BK
(ras pedaging dan kampung) dengan PS (pelung dan sentul); Angka yang
disertai huruf yang berbeda pada kolom yang sama dan umur yang sama
menunjukkan data berbeda nyata (P0.05). Rataan panjang tibia antara ayam PSKB dan PSBK betina berbeda
(P0.05). Panjang dada merupakan salah satu
sifat kuantitatif yang bernilai ekonomis dan dapat dijadikan parameter
pertumbuhan (Mansjoer 1985). Panjang dada terus bertambah pada setiap
pengukuran umur 2-10 minggu. Pertambahan ukuran panjang dada ayam jantan
dan betina penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.

(a) pertumbuhan tulang dada jantan

(b) pertumbuhan tulang dada betina

Gambar 4 Grafik (a) pertumbuhan panjang tulang dada jantan dan (b)
pertumbuhan panjang tulang dada betina
Rataan panjang dada PSKB, PSBK, dan BKPS jantan umur 10 minggu
adalah 9.04 cm, 9.61 cm, dan 8.20 cm. Pada betinanya umur 10 minggu adalah
8.91 cm, 9.30 cm, dan 8.80 cm. Rataan panjang dada ayam jantan lebih panjang
dibandingkan ayam betina pada ayam PSKB dan BKPS, pada ayam BKPS betina
memiliki panjang dada lebih panjang dibandingkan jantan. Rataan panjang dada
pada ayam kampung umur 12 minggu yaitu 8.09 cm pada jantan dan 7.73 cm pada
betina (Suryaman 2001). Rataan panjang dada pada ayam PSKB, PSBK, dan
BKPS lebih panjang dari ayam kampung. Dibandingkan dengan ayam KB umur
10 minggu pada penelitian Simamora (2014) panjang dada KB lebih besar (jantan
10.64 cm dan betina 10.31 cm).
Lingkar Dada
Lingkar dada ayam PSKB, PSBK, dan BKPS jantan sama (P>0.05). Pada
ayam betina PSKB dan BKPS berbeda (P