Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu

UKURAN TUBUH AYAM F1 PERSILANGAN AYAM KAMPUNG
DENGAN AYAM RAS PEDAGING
UMUR 0-12 MINGGU

DEVI SIMAMORA

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Ukuran Tubuh Ayam
F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014

Devi Simamora
NIM D14100091

ABSTRAK
DEVI SIMAMORA. Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung
dengan Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu. Dibimbing oleh CECE
SUMANTRI dan SRI DARWATI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ukuran tubuh
ayam F1 umur 0-12 minggu dari persilangan ayam kampung dengan ayam ras
pedaging (KB) dan persilangan ayam ras pedaging dengan ayam kampung (BK).
Berdasarkan persilangan yang dilakukan, diperoleh ayam KB sebanyak 67 ekor
dan ayam BK sebanyak 15 ekor. Pengukuran ukuran tubuh ayam KB dan BK
dilakukan setiap 2 minggu. Data penelitian dianalisis dengan uji T. Peubah yang
diukur yaitu bobot badan, rentang sayap, panjang punggung, panjang tibia,
panjang femur, panjang shank, panjang dada dan lingkar dada. Ayam KB dan BK
memiliki bobot badan dan ukuran tubuh yang sama (P>0.05). Ukuran tubuh ayam

persilangan KB dan BK lebih besar dari ayam kampung. Ayam jantan memiliki
ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan ayam betina pada KB dan BK.
Persilangan ayam kampung dengan ayam ras pedaging dapat meningkatkan
ukuran tubuh dan bobot badan ayam KB dan BK dibandingkan ayam kampung.
Kata kunci: ayam kampung, ayam ras pedaging, persilangan, ukuran tubuh

ABSTRACT
DEVI SIMAMORA. Body Size of the Chicken F1 Crossbred of Local Chicken
and Commercial Chicken 0-12 weeks Old. Supervised by CECE SUMANTRI and
SRI DARWATI.
The aimed of this research was to know body size of the first crossing
chickens (F1) from Kampung x Commercial chicken (KB) and Commercial x
Kampung chicken (BK), 0 weeks up to 12 weeks old. There are KB chicken 67
birds and BK chicken 15 birds. Body size of KB and BK chicken was measured
every 2 weeks. Research data were analyzed by T test. Variables measured
consisted of body weight, wing span, length of the backbone, length of the tibia,
length of the femur, length of the shank, length of the breast and breast
circumference. Body size and body weight of KB chicken and BK chicken were
not significantly different (P>0.05). Body size of KB chicken and BK chicken
were higher than chicken kampong. Based of the researh, KB roaster and BK

roaster had body size were biggest than KB hen and BK hen. Kampung chicken
crossbred with commercial chicken could to increased body weight and body size
of KB and BK chicken than Kampung chicken.
Key words: body size, commercial chicken, crossbred, kampung chicken

UKURAN TUBUH AYAM F1 PERSILANGAN AYAM KAMPUNG
DENGAN AYAM RAS PEDAGING
UMUR 0-12 MINGGU

DEVI SIMAMORA

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2014

Judul Skripsi : Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan
Ayam Ras Pedaging Umur 0-12 Minggu
Nama
: Devi Simamora
NIM
: D14100091

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Cece Sumantri, MAgrSc
Pembimbing I

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Muladno, MSA
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

Dr Ir Sri Darwati, MSi
Pembimbing II

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
kasih karunia dan penyertaan-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.
Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2013 ini
ialah Ukuran Tubuh Ayam F1 Persilangan Ayam Kampung dengan Ayam Ras
Pedaging Umur 0-12 Minggu.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing Bapak Prof Dr Ir Cece
Sumantri, MAgrSc dan Ibu Dr Ir Sri Darwati, MSi atas waktu, tenaga, saran,
bimbingan, dan kesabaran yang telah diberikan. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada Bapak Dr Rudi Afnan, SPt MSi selaku dosen penguji sidang yang
telah sabar membimbing, mengarahkan, memberi masukan dan saran yang terbaik
dalam penulisan skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada
papa, mama, abang, adik-adik serta seluruh keluarga tercinta, atas dukungan doa
dan kasih sayangnya. Penulis juga sampaikan terima kasih atas kerja sama dan
dukungan teman-teman tim penelitian Andhini E Putri, Yusup Sophian, Cahyatina

Tri R, Ananta Titan dan Yusrini A Rambe. Tak lupa penulis sampaikan terima
kasih untuk pertemanan dan motivasi kepada Natalina SSR Silitonga, Luthfia
Ikhwana, Irine Zulfa, Nenik Wahyuni S, Sherly Jessica, Kiki U, dan Dhini N.
Ucapan terima kasih untuk semua bimbingan pengetahuan dan kebersamaan dari
seluruh Dosen FAPET, IPTP 47 dan Teknisi di IPTP. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat.

Bogor, Mei 2014

Devi Simamora

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Ruang Lingkup Penelitian
METODE
Waktu dan Tempat Penelitian

Bahan
Alat
Prosedur
Pemeliharaan
Pengukuran Tubuh Ayam F1
Analisa Data
Peubah yang diamati
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ukuran Tubuh
Bobot Badan
Panjang Punggung
Rentang Sayap
Panjang Tibia
Panjang Femur
Panjang Shank
Panjang Dada
Lingkar Dada
Bahasan Umum
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vii
vii
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
4
4
4
4

7
7
8
8
8
9
9
10
10
11
12
13
14

DAFTAR TABEL
1 Rataan bobot badan ayam F1 KB dan BK umur 0-12 minggu
2 Kerangka tubuh ayam KB dan BK jantan umur 0-12 minggu
3 Kerangka tubuh ayam KB dan BK betina umur 0-12 minggu

6

6
6

DAFTAR GAMBAR
1 Ayam F1 persilangan : (A) DOC BK, (B) DOC KB, (C) Ayam BK
dan KB jantan, (D) Ayam BK dan KB betina
2 Bagian-bagian kerangka ayam
3 Grafik pertumbuhan ukuran tubuh ayam F1: (A) Bobot badan, (B)
Panjang femur, (C) Panjang shank, (D) Panjang dada, (E) Rentang
sayap, (F) Panjang tibia, (G) Panjang punggung, (H) Lingkar dada

2
3

5

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Ayam merupakan salah satu jenis unggas penghasil telur dan daging yang
mengandung protein tinggi. Hasil produksi ayam sangat dibutuhkan untuk
mencukupi kebutuhan protein dari masyarakat Indonesia. Ayam yang banyak
dipelihara di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan daging asal unggas adalah
ayam kampung dan ayam ras pedaging.
Ayam kampung adalah salah satu jenis ayam lokal khas Indonesia dan
termasuk ayam tipe dwiguna. Keunggulan ayam kampung yaitu mampu
beradaptasi terhadap lingkungan dan tahan terhadap penyakit, serta konsumsi
daging dan telurnya lebih disukai oleh masyarakat Indonesia. Hanya saja harga
daging dan telurnya lebih mahal di pasaran.
Ayam broiler (ayam yang dipotong pada usia muda) diperoleh dari ayam ras
pedaging melalui hasil persilangan dan seleksi serta diikuti perbaikan manajemen
dalam pemeliharaan secara terus menerus. Keunggulan dari ayam ras pedaging
yaitu sifatnya tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, kulit putih dan bulu
merapat ke tubuh, daging lembut, kulit halus, tulang dada lunak, penghasil daging
berserat lunak (Yuwanta 2004).
Populasi ayam kampung nasional mencapai 268 957 000 ekor sedangkan
populasi ayam ras sudah mencapai 1 249 952 000 ekor (Badan Pusat Statistik
2010). Populasi ayam kampung lebih rendah dibandingkan populasi ayam ras,
disebabkan budidaya ayam kampung yang kurang optimal dan dipicu dengan laju
pertumbuhan ayam kampung yang lebih lambat dan ukuran tubuh yang lebih kecil
dibandingkan ayam ras pedaging. Solusi untuk mengantisipasi masalah yaitu
dengan penerapan ilmu pemuliaan dengan melakukan persilangan antara ayam
kampung dan ayam ras pedaging.
Informasi mengenai ukuran tubuh persilangan ayam kampung dan ayam ras
pedaging tidak banyak ditemukan. Menurut North (1984), bahwa persilangan
ayam antar bangsa biasanya akan menghasilkan keturunan pertama (F1) yang
lebih baik dari tetuanya. Oleh sebab itu melalui penelitian ini diharapkan bahwa
hasil persilangan ayam kampung dan ayam ras pedaging dapat meningkatkan
performa dan ukuran tubuh keturunan pertama (F1) yang dihasilkan.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ukuran tubuh ayam F1
umur 0-12 minggu dari persilangan ayam kampung dengan ayam ras pedaging.

Ruang Lingkup Penelitian
Pengukuran ayam F1 dari persilangan ayam KB (ayam kampung >< ayam
ras pedaging), serta ayam persilangan BK (ayam ras pedaging >< ayam kampung)
untuk mengukur kerangka tubuh dan bobot tubuh dari umur 0-12 minggu.
Persilangan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas seperti bobot tubuh dan

2

kerangka tubuh ayam F1. Penelitian ini lebih mengarah pada pengukuran bobot
badan ayam dan kerangka tubuh.

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai bulan Desember 2013.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Pemuliaan dan Genetika
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ayam F1
persilangan KB (ayam kampung >< ayam ras pedaging) sebanyak 67 ekor, dan
ayam F1 persilangan BK (ayam ras pedaging >< ayam kampung) sebanyak 15
ekor. Ayam F1 persilangan KB dan BK disajikan pada Gambar 1.

(A) DOC BK (B) DOC KB (C) Ayam BK dan KB (D) Ayam BK dan KB
jantan
betina
Gambar 1 Ayam F1 persilangan : (A) DOC BK, (B) DOC KB, (C) Ayam BK dan
KB jantan, (D) Ayam BK dan KB betina umur 12 minggu
Pakan ayam yang digunakan berupa dedak padi dan pakan komersial
berbentuk crumble. Bahan lainnya yang digunakan adalah sekam padi sebagai
alas kandang, vita chicks, vita stress dan vaksin ND La Sota.

Alat
Peralatan yang digunakan yaitu tempat minum dari plastik yang berukuran
sedang berkapasitas 2 L dan tempat pakan dari plastik (feeder tube) sebanyak 26
buah, lampu, wing band dan wadah, jangka sorong, pita ukur merk Butterfly,
timbangan digital kapasitas 3 kg dengan ketelitian 0.5 g, atau timbangan duduk

3

kapasitas 5 kg untuk menimbang bobot badan ayam F1, buku catatan dan alat
tulis. Peralatan lainnya yaitu sapu, kain pel dan sekop.
Kandang koloni yang digunakan dalam penelitian untuk ayam F1 umur 04 minggu. Ayam F1 umur 5-12 minggu dimasukkan ke dalam kandang bersekat
berdasarkan jenis kelamin dan persilangan, dengan ukuran 87x97x67 cm serta
diisi 4-5 ekor ayam per kandang.

Prosedur
Pemeliharaan
Ayam keturunan pertama (F1) dipelihara mulai umur 1 hari di kandang
koloni setelah dipasang wing band pada bagian sayap kanan ayam. Anak ayam
jantan dan betina pada ayam F1 masih digabung di kandang koloni hingga
berumur 4 minggu. Ayam F1 yang telah berumur lebih dari 4 minggu dipindahkan
ke kandang bersekat berdasarkan jenis persilangan dan jenis kelamin ayam F1.
Ayam F1 yang berumur 0-3 minggu diberi pakan komersial berupa
crumble. Pakan diberikan ad libitum. Ayam F1 yang berumur 4-12 minggu
diberikan pakan campuran crumble dan dedak.
Komposisi pakan 80% crumble dan 20% dedak untuk ayam F1 umur 4
minggu. Komposisi pakan 60% crumble dan 40% dedak untuk ayam F1 umur 512 minggu. Ayam F1 yang berumur 0-2 minggu diberi tambahan vita chick di
dalam air minumnya. Vaksinasi ND dilakukan setiap 3 bulan dan vaksinasi
pertama ketika ayam F1 berumur 4 hari.
Pengukuran Tubuh Ayam F1
Pengukuran tubuh ayam F1 dilakukan setiap 2 minggu sekali, dimulai dari
ayam berumur 0 minggu hingga 12 minggu. Bobot badan ayam F1 ditimbang
menggunakan timbangan digital. Panjang sayap, panjang punggung, panjang tibia,
panjang femur dan panjang shank diukur dengan jangka sorong digital. Panjang
dada dan lingkar dada diukur dengan pita ukur merk Butterfly. Pengukuran tubuh
merujuk pada Waggoner dan Hutchinson (2001) seperti disajikan pada Gambar 2.

Keterangan :
Sumber

:

1= rentang sayap; 2 = panjang punggung; 3= panjang tibia; 4= panjang femur; 5= panjang shank; 6=
panjang dada; 7= lingkar dada
Waggoner dan Hutchinson (2001)

Gambar 2 Bagian-bagian kerangka ayam

4

Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan data diuji T. Model
matematika uji T ini menurut Walpole (1995) yaitu:
uji T =
Keterangan :
Y1
Y2
µ1
µ2
n1
n2
s

= rataan sampel 1
= rataan sampel 2
= rataan populasi 1
= rataan populasi 2
= banyak sampel 1
= banyak sampel 2
= simpangan baku gabungan

√( ⁄

) ( ⁄

)

Peubah yang Diamati
1. Rentang sayap¸ diukur dari sayap bagian kanan mulai pangkal tulang
humerus sampai ujung tulang phalanges dengan jangka sorong (satuan
mm).
2. Panjang punggung, dengan mengukur panjang punggung menggunakan
jangka sorong (satuan mm).
3. Panjang dada, dengan mengukur panjang tulang sternum menggunakan
jangka sorong (satuan mm).
4. Panjang shank/cakar, dengan mengukur panjang tulang shank bagian
kanan menggunakan jangka sorong (satuan mm).
5. Panjang tibia, dengan mengukur panjang tulang tibia/betis menggunakan
jangka sorong (satuan mm).
6. Panjang femur, dengan menukur panjang tulang femur/paha menggunakan
jangka sorong (satuan mm).
7. Lingkar dada, diukur melingkar dari ujung tulang sternum dan kembali ke
tulang sternum semula (satuan mm).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Ukuran Tubuh
Laju pertumbuhan ukuran tubuh ayam KB dan BK disajikan pada Gambar
3. Pertumbuhan adalah suatu proses spesifik yang meliputi bertambahnya ukuran
melalui pertambahan besar tulang, bertambahnya keperluan air, protein dan
mineral di dalam tubuh. Pertumbuhan tulang sangat penting, karena berguna
untuk tempat bertautnya otot, melindungi organ reproduksi dan melindungi
perkembangan organ-organ tubuh yang lunak (Herren 2000).
Rataan
pertumbuhan tulang mengalami kenaikan pada umur 4 minggu sampai 12 minggu
(Jull 1977). Herren (2000) juga menjelaskan bahwa pertumbuhan pada ternak
berlangsung cepat sejak lahir sampai mencapai dewasa tubuh; dengan tulang dan
jaringan otot tumbuh secara teratur. Dijelaskan lebih lanjut bahwa setelah
mencapai dewasa tubuh, pertumbuhan tulang dan otot akan berhenti.

2

4

6

8

10 12

2

6

8

10 12

BK Jantan
BK Betina

KB Jantan
KB Betina

BK Jantan
BK Betina

50
0
0

2

4

6

8 10 12

Umur (minggu)
KB Jantan
KB Betina

BK Jantan
BK Betina

(E) Rentang sayap

200
150
100
50

0
0

2

4

6

8 10 12

Umur (minggu)
KB Jantan
KB Betina

BK Jantan
BK Betina

(F) Panjang tibia

140
120
100
80
60
40
20
0
0

4 6 8 10 12
Umur (minggu)

250
200
150
100
50
0
0

2

4

6

8 10 12

Umur (minggu)
KB Jantan
KB Betina

BK Jantan
BK Betina

(G) Panjang punggung

2

4 6 8 10 12
Umur (minggu)

KB Jantan
KB Betina

BK Jantan
BK Betina

(C) Panjang shank

Panjang Punggung (mm)

Panjang Tibia (mm)

100

2

KB Jantan
KB Betina

(B) Panjang femur

200
150

0

Umur (minggu)

(A) Bobot badan
Rentang Sayap (mm)

4

Panjang Dada (mm)

Panjang Shank (mm)
0

Umur (minggu)
KB Jantan
KB Betina

120
100
80
60
40
20
0

120
100
80
60
40
20
0

BK Jantan
BK Betina

(D) Panjang dada

Lingkar Dada (mm)

0

Panjang Femur (mm)

Bobot Badan (g)

2500
2000
1500
1000
500
0

400
300
200
100
0

0

2

4

6

8

10 12

Umur (minggu)
KB Jantan
KB Betina

BK Jantan
BK Betina

(H) Lingkar dada

Gambar 3 Grafik pertumbuhan ukuran tubuh ayam F1: (A) Bobot badan, (B) Panjang femur, (C) Panjang shank, (D) Panjang
dada, (E) Rentang sayap, (F) Panjang tibia, (G) Panjang punggung, (H) Lingkar dada

5

6

Hasil pengukuran terhadap ukuran tubuh ayam F1 persilangan KB dan BK
disajikan pada Tabel 1, 2 dan 3. Ukuran tubuh sebagai sifat kuantitatif yang dapat
diukur untuk diuji. Sifat kuantitatif penting dalam bidang peternakan. Beberapa
sifat kuantitatif yang dapat diukur yang berpengaruh terhadap produktivitas yaitu
bobot badan, panjang femur, panjang shank, panjang sayap, panjang paha, lingkar
shank dan lingkar dada (Crawford 1990).
Tabel 1 Rataan bobot badan ayam F1 KB dan BK umur 0-12 minggu
Umur
Bobot Badan (g)
(Minggu)
KB Jantan
BK Jantan
KB Betina
0
47.2 ± 13.6
40.1 ± 17.9
47.5 ± 13.6 a
2
170.0 ± 43.4
156.1 ± 48.8
163.0 ± 42.5
4
404.0 ± 121.0
407.0 ± 134.0
386.9 ± 92.4
6
780.0 ± 193.0
790.0 ± 219.0
724.0 ± 153.0
8
1223.0 ± 293.0
1255.0 ± 280.0
1103.0 ± 229.0
10
1723.0 ± 345.0
1770.0 ± 353.0
1570.0 ± 290.0
12
2264.0 ± 419.0
2335.0 ± 340.0
1987.0 ± 360.0
Keterangan : KB persilangan ayam kampung jantan dengan ayam ras pedaging betina
BK persilangan ayam ras pedaging jantan dengan ayam kampung betina

BK Betina
34.3 ± 7.9 b
148.1 ± 35.8
373.7 ± 90.7
680.0 ± 161.0
1012.0 ± 204.0
1411.0 ± 260.0
1734.0 ± 286.0

Tabel 2 Kerangka tubuh ayam KB dan BK jantan umur 0-12 minggu
Umur
mgg

Rentang
Sayap

Panjang
Punggung

Panjang Tibia

0
2
4
6
8
10
12

28.9 ± 2.7 a
60.7 ± 6.9
86.1 ± 10.1
107.4 ± 9.3
126.5 ± 9.9
142.4 ± 12.1
161.0 ± 16.8

45.1 ± 3.3 a
80.5 ± 7.8
115.2 ± 11.7
147.4 ± 17.1
184.3 ± 20
210.2 ± 27
230.0 ± 27.7

30.4 ± 2.8 a
48.7 ± 5.02
71.6 ± 9.4 a
96.7 ± 9.14
118.0 ± 10.2
135.9 ± 10.9
152.0 ± 14.1

Panjang
Femur

Panjang
Shank

Panjang
Dada

Lingkar
Dada

22.7 ± 1.8 a
35.4 ± 3.9
48.7 ± 5.2
62.9 ± 6.6
78.2 ± 4.9
90.7 ± 6.7
98.1 ± 7.9

11.6 ± 0.3
40.1 ± 6.2
60.0 ± 9.2
76.1 ± 7.2
91.4 ± 7.0
106.4 ± 10.9
118.5 ± 10.5

75.0 ± 5.5
122.7 ± 14.9
167.3 ± 21.4
211.1 ± 26.0
247.1 ± 27.3
276.5 ± 27.5
314.1 ± 28.9

11.2 ± 1.4
38.2 ± 5.6
63.5 ± 9.9
78.3 ± 5.1
89.8 ± 9.7
105.3 ± 8.3
123.5 ± 12.3

71.3 ± 9.5
116.9 ± 12.8
165.6 ± 26.2
207.6 ± 25.5
247.0 ± 28.9
280.3 ± 23.4
313.3 ± 19.1

Ayam KB Jantan (mm)
23.2 ± 2.0 a
37.3 ± 2.9 a
55.3 ± 5.2
71.3 ± 7.5
89.0 ± 8.4
103.1 ± 7.1
112.7 ± 8.5

Ayam BK Jantan (mm)
26.7 ± 2.2 b
42.5 ± 2.3 b
27.5 ± 2.8 b
20.3 ± 2.7 b
0
59.0 ± 7.9
76.5 ± 6.9
45.1 ± 7.4
32.8 ± 4.6 b
2
83.2 ± 12.2
107.5 ± 13.9
69.9 ± 5.3 b
49.6 ± 7.2
4
107.2 ± 9.6
146.8 ± 16.0
96.2 ± 10.8
69.4 ± 8.5
6
126.6 ± 9.7
181.7 ± 13.4
115.8 ± 9.5
86.5 ± 7.6
8
149.9 ± 10.1
210.5 ± 20.4
137.3 ± 9.0
101.5 ± 7.9
10
167.9 ± 14.4
231.9 ± 17.2
151.4 ± 12.6
112.5 ± 6.8
12
Keterangan: KB jantan (26 ekor) dan BK jantan (8 ekor)
Angka yang disertai huruf a dan b pada kolom dan umur yang
berbeda (P