Perencanaan Poros Transmisi PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI DAYA

Gambar 4.8 Transmisi tingkat kedua Dengan cara yang sama seperti pada perhitungan transmisi tingkat pertama, diperoleh harga-harga untuk pasangan roda gigi tingkat kedua dan seterusnya. Hasil secara keseluruhan tertera dalam tabel berikut: Tabel. 4.3 Hasil perhitungan Roda Gigi Transmisi R.G Pasangan III IV V VI VII VIII Modul 4 4 4 4 4 4 Jumlah gigi 20 46 20 50 19 34 Sudut tekan 20 20 20 20 20 20 Jarak poros 132 140 106 Diameter kepala 88 192 88 208 84 144 Diameter pitch 80 184 80 200 76 136 Diameter kaki 70 174 70 190 66 126 Lebar gigi 30 30 30 30 30 30 Bahan C45 C 60 34 Cr 4

4.4 Perencanaan Poros Transmisi

Sistem transmisi daya yang direncanakan memiliki empat buah poros transmisi. Sebuah poros input, tiga buah poros antara dan sebuah poros output. Beban-beban yang diterima poros adalah momen lentugr karena gaya tekan pada roda gigi dan berat roda gigi sendiri serta momen torski dari motor penggerak . 4.4.1 Perencanaan Poros Input Pada bagian ujung dari poros input yang dihubungkan dengan kopling gesek, terdapat spline poros bintang sedangkan untuk menahan roda gigi agar tidak terlepas adari poros dipergunakan clips sebagai berikut: 4 3 Universitas Sumatera Utara B F v F a. Gaya yang bekerja pada poros Gambar 4.9 Beban pada poros input  Berat roda gigi pinion G1 = � 2 . π . b4 III-43 = 1,17 Kg  Gaya tangensial pada roda gigi P H = � � � 2 = 112,5 �� III-44  Gaya vertical pada roda gigi P v = P H tan III-45 = 52,41 Kg  Gaya horizontal pada poros F x = P H = 112,5 kg  Gaya vertikal pada poros F v = P V + G 1 = 53,58 Kg  Gaya total pad poros F P = � � 2 + � � 2 12 III-46 = 124,61 Kg b. Diameter poros Reaksi tumpuan : R B = 60 76 � � = 98, 38 Kg R A = R B + F P = 222,99 Kg RAX RAX RAY A RBY RBX F H Universitas Sumatera Utara  Momen lentur maksimum M = -F P . 45 = 5607,45 Kgmm  Momen lentur ekivalen M V = M 2 + a2 . M t 2 ½ Dimana a merupakan perbandingan antara kekuatan tarik dengan kekuatan geser poros. Menurut tabel 172, ref.6 Untuk tegangan geser dinamis berubah-ubah, a = 1,7 M V = 5607,45 2 + 1,72 . 4596,09 2 ½ = 6834, 15 Kgmm 2  Diameter poros d min = 2,17 ��. � � λ b � 13 III-48 Untuk poros pasif, konstanta h = 1,0 tabel 172, lihat lampiran. Pada perencanaan ini dipilih bahan poros baja St.42.11 dengan kekkuatan lentur yang diijinkan λ b = 320 Nmm 2 . Sehingga didapatkan : d min = 2,17 �1,0 6834 32,650 � 13 = 13 mm ======== dibuat d = 24 mm 4.4.1.1 Perencanaan Spline Dari tabel 187 lihat lampiran, dipilih spline sesuai dengan standart DIN 5462 dengan dimensi sebagai berikut : - Diameter dalam d i = 23 mm - Diamter luar d = 26 mm - Lebar baja b = 6 mm - Jumlah baja i = 6 buah - Panjang spline l = 25 mm Momen torsi yang mampu ditransmisikan adalah M t = 0,75 P . h. l . r m . i III-49 Dimana untuk bahan baja St. 42.11 , kekuatan terhadap tekanan permukaan yang diijinkan adalah sebesar P = 90 Nmm 2 untuk harga h = Universitas Sumatera Utara 1,3 mm tinggi baja yang mendukung, maka besarnya momen torsi yang mampu dipindahkan adalah : M t = 0,75 . 9,18 . 25. 1,3 . 14 . 6 = 18796,05 Kgmm Momen ini jauh lebih besar daripada momen yang dipindahkan dari motor listrik yaitu, M t = 4596,09 Kgmm. Hal ini berarti perencanaan spline cukup aman dipergunakan 4.4.2 Perencanaan Poros Antara Didalam gear box roda gigi reduksi, terdapat tiga buah poros antara. Karena beban yang diterima ketika poros tersebut hampir sama, maka cukup dibuat dengan ukuran dan bahan yang sama. Dalam perhitungan ini hanya akan diberikan poros yang menerima beban paling besar, yaitu poros yang menumpu roda gigi IV dan V a. Gaya-gaya yang bekerja  Berat roda gigi G 4 = φ π � 04 2 . �4 = 1,17 kg G 5 = φ π � 05 2 . �4 = 2,925 kg  Gaya tangensial P 4H = P 1H = 112,5 Kg P 5H = � 4 � 5 P 4H = 45 Kg  Gaya Vertikal R H R V F4H F4 F 4v G5 RH RV F5H F5 F5v Universitas Sumatera Utara F 5 y F 5 y P 4V = P 1V = 52,41 Kg P 5V = P 5H tan α = 16,38 Kg  Gaya horizontal pada poros P 4X = P 4H = 112,5 Kg P 5X = P 5H = 45 Kg  Gaya vertikal pada poros F 4y = P 4V + G4 = 53,58 Kg F 5y = P 5V - G5 = 13,45 K Reaksi tumpuan: F 4H = 112,5 Kg F 5H = 45 Kg F 4V = 28,23 Kg F 5V = 11,9 Kg  Momen lentur bidang vertikal M av = F 5v . 35 = 416.5 kgmm M bv = F 4v . 35 = 988,05 kgmm  Momen lentur bidang horizontal M ah = 1575 Kgmm M bh = 3937,5 Kgmm  Momen lentur maksimum M a = � �� 2 + � �ℎ 2 12 = 1629, 14 Kgmm M b = � �� 2 + � �ℎ 2 12 = 4059,57 Kgmm F5y F4y F4x F4y F5v b X a M v a b X M H Universitas Sumatera Utara M max = M b = 4059,57 Kgmm  Momen lentur eki Mv = � max 2 + � � 2 . � � 2 � 12 = 5868,18 Kgmm b. Diameter poros D min = 2,17 b � � �� 13 = 12,25 mm Poros antara dibuat berdiameter, d = 20 mm 4.4.3 Perencanaan Poros Output Poros output merupakan poros yang langsung dihubungkan dengan pulley penggerak melalui sebuah kopling flens. Dengan cara yang sama seperti pada perhitungan sebelumnya, maka poros output dibuat berdiameter d = 24,0 mm

4.5 Perencanaan Pasak