Dimana a merupakan perbandingan antara tarik terhadap geser. Untuk pengencangan buat standart, menurut Huber dan Hencky
besarnya konstanta, a = 3. Maka besarnya tegangan ekivalen adalah :
�
v
= 0,5
2
+ 3,0 . 3,05
2
½ = 5,31 Kgmm
2
Terlihat bahwa tegangan yang terjadi pada buat lebih kecil dari tegangan diijinkan. Dengan demikian, untuk kopling flens ini dapat
dipergunakan baut metric M-8, yang memiliki diameter luar d = 8,0 mm, diameter inti d
i
= 6,647 mm dan diameter efektif d
e
= 7,188 mm
4.7 Perencanaan Bantalan Poros Transmisi
Beban yang diterima oleh poros roda gigi transmisi semuanya berupa beban radial. Adapun beban aksial yang ditimbulkan oleh
pengaruh defleksi poros, harganya sangat kecil, sehingga dapat diabaikan. Dengan demikian untuk menumpu poros tersebut dapat dipergunakan satu
jenis bantalan radial yaitu Deep Groove Ball-bearing, DIN 625. Dalam perencanaan ini dipilih bantalan dengan nomor 6205 yang memiliki
ukuran sebagai berikut : • Diameter dalam
d = 25 mm
• Diameter luar D
= 52 mm • Lebar bantalan
B = 15 mm
• Beban dasar statis C = 730 Kg
a. Ukuran bantalan poros input
- Putaran poros n = 745 rpm
- Beban poros p = 124,61 Kg
- Umur bantalan L
h
L
h
=
10
6
60 ,n C
P 3
= 4497, 82 jam b.
Umur bantalan poros antara
Universitas Sumatera Utara
Ada tiga buah poros antara yang ditumpu pada kedua ujungnya. Sehingga dalam perhitungan juga akan diperoleh tiga harga yang berbeda.
Untuk menumpu proses antara ini dipergunakan bantalan dengan nomor 6304 yang memiliki dimensi sebagai berikut :
• Diameter dalam d
= 20 mm • Diameter luar
D = 52 mm
• Lebar bantalan B
= 15 mm • Beban dasar
C = 785 Kg
Dari data sebelumnya telah didapatkan harga-harga • Putaran poros
n = 298 rpm
• Beban poros P
= 311,53 Kg • Umur bantalan Lh
L
h
=
10
6
60 ,n C
P 3
Untuk masing-masing bantalan diperoleh : L
h1
= 894,83 jam L
h2
= 1700,18 jam L
h3
= 2056,20 jam c.
Umur bantalan poros output Untuk poros output ini dipergunakan bantalan yang sama seperti pada
poros input yaitu nomor 6205 • Putaran poros
n = 30,55 rpm
• Beban poros P
= 223,2 Kg • Umur bantalan Lh
L
h
= 19086,38 jam
4.8 Pemeriksaan Momen Start Motor Penggerak
Pada saat start, motor harus mampu menghasilkan torsi yang lebih besar untuk mengatasi beban statis dan beban dinamis dari perlengkapan
yang digerakkan M
start
= M
statis
+ M
dinamis
III-54
Universitas Sumatera Utara
Besarnya momen statis dan momen dinamis, masing-masing adalah :
M statis = 716200
�
�
�
�
= 716200
3,46 745
= 3327,7 Kg-mm M
din
=
� ���
2
��
�
375 �
�
+
0,975 �
�
�
2
�
� .
�
� . ��
III-55 Dimana
: � = Koefisien yang besarnya tergantung dari mekanisme
transmisi. Dari referensi 10, hal 334 harganya berkisar antara 1,1 sampai 1,25. Pada perencanaan ini dipilih = 1,25
GD
2
= Momen Girasi total Kg-m
2
n
m
= Putaran motor pada kedudukan steady rpm t
s
= Waktu yang dibutuhkan untjuk percepatan motor T
e
= Beban nominal, dalam hal ini merupakan tegangan efektif pulley Kg
V = kecepatan linier pulley ms � = effisiensi mekanisme transmisi, � = 70
Momen girasi total GD
2
merupakan jumlah dari momen girasi komponen-komponen yang terkait pada shaft yaitu :
- Momen girasi rotor, GD
2
= 0,00575 Kgm
2
tabel -
Momen girasi pulley Berat jenis pulley
� = 7800 Kgm
3
Diameter luar pulley D
= 500 mm Diameter dalam pulley D
i
= 470 mm Lebar pulley
B
p
= 900 mm Berat pulley
G
p
= 160,44 Kg Momen girasi pulley
GD
2
= G
P
D
2
- D
2 i
= 0,03 Kg-m
2
Dengan demikian, maka besarnya momen dinamis adalah
Universitas Sumatera Utara
M
dinamis
=
1,25.0,537 .745 375.20
+
0,975.97,43.0,8
2
935.0,70.20
= 666,78 + 46,44 = 4040,92 Kg-mm
Momen star motor ini lebih kecil daripada momen rate, yaitu sebesar M
p
= 4174,55 Kg-mm. Hal ini berarti motor mampu menggerakkan konveyor sabuk, baik pada saat start maupun pada keadaan steady.
4.9 Perencanaan Roda Genewa