sepengetahuan nasabah maupun adanya klausul-klausul perjanjian yang dilakukan secara sepihak juga merupakan wanprestasi yang merugikan bagi nasabah.
Penting dan perlu adanya suatu upaya hukum guna melindungi kepentingan nasabah dari tindakan-tindakan yang dapat merugikan nasabah dan demi
terciptanya perlindungan hukum bagi nasabah. Menyikapi hal tersebut di atas, maka pada kesempatan ini penulis ingin
mengupas tentang persoalan perlindungan hukum terhadap Nasabah Investor yang melakukan investasi dalam Transaksi Forex margin trading Pada
Perusahaan Pialang Berjangka, kedalam bentuk Penulisan Skripsi yang berjudul
“TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR DALAM TRANSAKSI
FOREX MARGIN TRADING PADA BURSA BERJANGKA
OLEH PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA”.
1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan suatu usaha yang dilakukan guna mengetahui pokok permasalahan yang akan diteliti. Perdagangan berjangka memiliki resiko
yang tinggi, sehingga sering dijumpai adanya keresahan bahkan permasalahan- permasalahan yang timbul didalamnya. Identifikasi masalah tersebut antara lain:
1. Perjanjian yang dibuat oleh Perusahaan Pialang yang dalam klausul-
klausulnya dilakukan secara sepihak oleh Pialang atau Wakil Pialang Berjangka cenderung menjebak dan merugikankan posisi nasabah.
2. Pialang pada prakteknya sering melakukan transaksi tanpa terkontrol dengan
melakukan transaksi Trading diluar sepengetahuan Nasabah dan tidak adanya pemberitaan yang jelas kepada nasabah terkait transaksi yang
dilakukannya. 3.
Wanprestasi yang dilakukan oleh wakil pialang terhadap dana nasabah atau amanat nasabah dengan melakukan transaksi tidak berdasarkan amanat dari
nasabah dan ketika timbul suatu kerugian menjadi resiko yang dibebankan kepada nasabah.
4. Belum taatnya para Pialang terhadap ketentuan investasi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan terbatasnya pengetahuan Nasabah tentang perjanjian investasi, sehingga kurang terpenuhinya hak dan kewajiban
antara pialang dengan nasabah.
1.2.2 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan juga agar dalam penelitian tidak menyimpang dari judul yang dibuat, maka perlu dilakukan pembatasan
masalah untuk mempermudah penelitian sehingga akan didapatkan hasil penelitian yang terarah serta tertuju pada pokok permasalahan yang diteliti.
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan yang berkaitan dengan peristiwa hukum dalam transaksi perdagangan berjangka pada pasar berjangka. Penulis
pada penulisan ini membatasi dengan membahas permasalahan: 1.
pengaturan dan pengaturan transaksi Forex margin trading pada Bursa Berjangka pada Perusahaan Pialang Berjangka.
2. Pelaksanaan kontrak berjangka antara Perusahaan Pialang Berjangka
dengan investor dalam transaksi forex margin trading. 3.
Upaya perlindungan hukum terhadap investor dalam transaksi forex margin trading
pada perdagangan berjangka.
1.3 Perumusan Masalah