Bentuk Gaya Hidup Modern dalam Keluarga di Indonesia

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99 memiliki pemikiran yang patut dihargai. Kehadiran orang lanjut usia yang menjadi anggota dalam keluarga juga perlu diperhatikan kebutuhannya dan mendapat penghargaan yang selayaknya. Dalam kaitan dengan perkembagan masyarakat, keluarga dipanggil untuk turut serta dalam mengembangkan masyarakat, karena pada hakekatnya keluarga merupakan sel masyarakat yang pertama dan amat penting. Kehidupan berkeluarga pada hakekatnya merupakan pengalaman hidup bersatu dan berbagi rasa, sadar akan peranan sosial bagi lingkungan. Oleh karena itu, keluarga Kristen perlu menyadari akan rahmat dan tanggung-jawabnya bagi masyarakat. Di tengah perubahan keadaan dan masyarakat keluarga perlu terlibat dalam hidup dan perutusan gereja. Hal itu dapat dilakukan dengan cara sungguh-sungguh membangun persekutuan keluarga yang beriman secara kokoh. Justru di tengah perubahan yang ada, keluarga Kristen harus mampu membangun persekutuan antar anggotanya untuk terus menerus berdialog dengan Tuhan melalui berbagai cara. Melalui keluarga kita bisa membangun persekutuan dengan orang lain dan kebutuhan sesama. Oleh karena itu, keluarga Kristen diharapkan dapat melakukan iltrasi atau menyaring pengaruh negatif dari gaya hidup modern. Dengan demikian di tengah-tengah arus modernisasi keluarga Kristen mampu menjadi agen penanaman semangat positif yang tercermin dalam gaya hidup modern.

C. Penjelasan Bahan Alkitab

 Kejadian 35: 22b-29 Teks ini mengungkap tentang keluarga Yakub yang memiliki tiga belas orang anak Yakub, yakni yang bernama Yusuf. Yusuf pun tumbuh dengan sangat baik dan menjadi anak yang baik pula. Namun oleh karena sikap dari Yakub yang sangat pilih kasih terhadap anak-anaknya, maka saudara-saudara Yusuf yang lain merasa iri hati. Rasa iri hati ini mengakibatkan mereka membuat rencana jahat untuk si Yusuf yaitu dengan menjualnya sebagai budak. Niat tersebut kemudian direalisasikan dalam bentuk tindakan, pada akhirnya Yusuf dijual dan ia menjadi budak di negeri Mesir. Di tanah Mesir Yusuf menjaga hidupnya tetap berkenan kepada Tuhan maka Tuhan menyertai Yusuf. Ia mengalami keberhasilan atas segala usaha yang dilakukannya di negeri asing. Bahkan karena penyertaan Tuhan, Yusuf dapat menjadi pemimpin di tanah Mesir. Dalam hal ini Yusuf dipakai Tuhan untuk menjadi pemelihara hidup bagi suatu bangsa yaitu bangsa Mesir. Selain itu ia juga menjadi pemelihara hidup bagi keluarganya. Dalam ketaatan tersebut Yusuf tumbuh menjadi seseorang yang takut akan Tuhan. Teks ini memberikan pelajaran positif kepada kita semua mengenai ketaatan seseorang kepada Tuhan sebagai pemelihara kehidupan. Yusuf sebagai pemimpin muda di tanah Mesir memiliki gaya hidup modern dan penuh kecukupan bahkan bisa dibilang hidupnya penuh kelimpahan berkat. Meskipun demikian ia