Konsep Belajar LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Belajar

Belajar merupakan perilaku manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar tidak hanya mencari ilmu atau menuntut ilmu dan tidak hanya meliputi mata pelajaran saja, tetapi meliputi penguasaan, kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam- macam ketrampilan, dan cita- cita. Konsep belajar telah banyak dideskripsikan oleh pakar psikologi, antara lain : 1. Gagne dan Berliner dalam Anni 2004: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. 2. Morgan dalam Anni 2004: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek atau pengalaman. 3. Slavin dalam Anni 2004: 2 menyatakan bahwa belajar merupakan individu yang disebabkan oleh pengalaman. 4. James O. Wittaker dalam Soemanto 2003: 104 menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui latihan atau pengalaman. 5. Cronbach dalam Sardiman 2001: 20 menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku akibat dari pengalaman. Berdasarkan uraian tentang konsep belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku pembelajar yang relatif permanen yang merupakan hasil dari praktek atau pengalaman pembelajar. Dalam proses belajar banyak faktor- faktor yang mempengaruhi. Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar secara garis besar dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Faktor Internal Faktor internal menyangkut faktor- faktor psikologis pembelajar. Kehadiran faktor- faktor psikologis tersebut akan memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Faktor- faktor internal antara lain : motivasi, kondisi kesehatan jasmani dan rohani, intelektual, emosional. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal dapat mempengaruhi sikap dan reaksi individu dalam aktivitas belajar, karena individu yang belajar adalah berinteraksi dengan lingkungan. Faktor- faktor eksternal antara lain : variasi dan tingkat kesulitan materi yang dipelajari, metode pembelajaran, cuaca, kondisi tempat belajar.

B. Pembelajaran Kuantum