Analisis Data METODE PENELITIAN

3. Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab pada siswa tentang materi. 4. Guru memberikan latihan soal atau memberi pekerjaan rumah. 5. Guru dan siswa secara bersama- sama membahas hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan. 6. Guru mengadakan evaluasi. Langkah- langkah pembelajaran tersebut diatas dilakukan pada setiap pertemuan dengan materi yang sesuai dengan rencana pembelajaran. Keaktifan belajar siswa pada setiap tahap diamati untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, baik pada kelas kontrol maupun pada kelas eksperimen.

H. Analisis Data

1. Uji Homogenitas Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Supaya dapat digunakan teknik ini maka terlebih dahulu harus diketahui apakah sampel yang akan digunakan homogen atau tidak. Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai ujian kimia dasar I semester I kelas X. Pengujian ini bertujuan untuk menguji kesamaan k buah k ≥ 2 varians populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Bartlet dengan statistik chi kuadrat. Untuk memudahkan perhitungan pengujian Bartlett beberapa faktor yang diperlukan dalam pengujian disusun dalam sebuah daftar seperti tercantum pada tabel 1. Tabel 1. Persiapan Uji Homogenitas Sampel dk 1 dk Si 2 Log Si 2 dk Log Si 2 1 2 3 k n 1 – 1 n 2 – 1 n 3 – 1 n k – 1 1 n 1 – 1 1 n 2 – 1 1 n 3 – 1 1 n k – 1 S 1 2 S 2 2 S 3 2 S k 2 Log S 1 2 Log S 2 2 Log S 3 2 Log S k 2 n 1 – 1 Log S 1 2 n 2 – 1 Log S 2 2 n 3 – 1 Log S 3 2 n k – 1 log S k 2 Jumlah - - - - - Langkah- langkah yang digunakan untuk melakukan perhitungan Bartlett antara lain : a. Menghitung Variansi gabungan ∑ ∑ − − = 1 n S 1 n S i 2 i i 2 b. Menghitung Koefisien Bartlett ∑ − = 1 n S log B i 2 c. Menghitung χ 2 data { } ∑ − − = 2 i i 2 S log 1 n B 10 ln χ Keterangan : S i 2 : Variasi masing- masing kelompok S 2 : Variasi gabungan B : Koefisien Bartlett n i : Jumlah sampel Kriteria pengujian hipotesis Ho diterima jika χ 2 hitung χ 2 1 – α k – 1 , dengan dk = k-1. 2. Analisis Tahap Awal a. Uji Normalitas Uji kenormalan merupakan bagian pendahuluan yang penting dalam menganalisis data. Hasil uji kenormalan ini berhubungan dengan jenis statistik yang akan digunakan dalam penelitian. Jika data berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Jika data tidak berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Uji kenormalan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik uji chi kuadrat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : ∑ = − = k 1 i i 2 i i 2 E E O χ Keterangan χ 2 : Chi Kuadrat O i : Frekuensi Pengamatan E i : Frekuensi yang diharapkan k : Kelas Interval Data berdistribusi normal jika χ 2 hitung χ 2 tabel dengan dk = k -3. Sudjana, 1996 : 293 b. Analisis Varians Analisis varians digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata- rata yang signifikan dari data yang dihasilkan. Analisis varians dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Menentukan Kuadrat Rata- Rata RY n X RY 2 Σ = 2. Menentukan Jumlah Kuadrat Antar Kelompok AY RY n X AY i 2 i − Σ = 3. Menentukan Jumlah Kuadrat Total JK tot 2 n 2 3 2 2 2 1 X X X X JK tot + + + + = K 4. Menentukan Jumlah Kuadrat Dalam DY AY - RY - JK tot DY = Keterangan : X n : Data ke n n : Banyaknya data Tabel 2. Ringkasan ANAVA Sumber Variasi dk JK KT F Rata- rata 1 RY k = RY1 Antar Kelompok k - 1 AY A = AYk-1 Dalam Kelompok Σ n i - 1 DY D = DY Σ n i - 1 Total D A Kriteria pengujian adalah Ho diterima apabila: F hitung F α k – 1 n – k c. Estimasi rata-rata hasil belajar Rumus yang digunakan adalah: n s . t x μ n s . t x υ υ + − keterangan: x = rata-rata hasil belajar υ t = bilangan t didapat dari tabel normal baku untuk peluang Sudjana,1996: 202. d. Uji Ketuntasan Belajar Hipotesis yang akan diuji dalam uji ketuntasan belajar adalah: H : μ ≤ 7 H 1 : μ 7 Rumus yang digunakan adalah: t = n S μ x − keterangan: x = rata-rata hasil belajar S = simpangan baku n = banyaknya siswa Kriteria pengujian adalah tolak H jika t hitung lebih besar t tabel dan terima H 1 dalam hal lainnya. dk = n -1. Sudjana, 1996: 227. e. Uji Beda Rata-rata Perbedaan rata- rata prestasi belajar dari kedua kelompok dapat diuji menggunakan uji t, dengan rumus: t = 2 1 2 1 1 1 n n s x x + − dengan: s 2 = 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − n n s n s n Terima Ho jika –t 1-12 αn1+n2-2 t t 1-12 αn1+n2-2 Sudjana, 1996: 239 Uji t ini digunakan apabila kedua kelompok mempunyai varians yang sama, apabila secara signifikan terjadi perbedaan varians maka uji t yang digunakan adalah: 2 2 2 1 2 1 n s n s x x t 2 1 + − = Sudjana, 1996: 241 Kriteria pengujiannya adalah tolak Ho jika diperoleh: 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t + + Dengan w 1 = 1 2 1 n s , w 1 = 2 2 2 n s t 1 = t 1- αn1-1 t 2 = t 1- αn2-1 Keterangan: 1 x : Nilai rata-rata kelompok 1 2 x : Nilai rata-rata kelompok 2 s 1 2 : varians data pada kelompok 1 s 2 2 : varians data pada kelompok 2. n 1 : banyaknya subyek pada kelompok 1. n 2 : banyaknya subyek pada kelompok 2. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan statistik non parametrik yaitu uji Umann whitney, sedangkan untuk menguji ketuntasan belajar dapat digunakan uji Wilcoxon. f. Analisis Regresi Untuk menguji ada tidaknya pengaruh frekuensi keaktifan terhadap prestasi belajar dalam penelitian ini digunakan analisis regresi sederhana. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam analisis ini antara lain: 1 Menentukan Persamaan Regresi Rumus yang digunakan adalah: Y = a + bX Dimana: a = 2 2 2 X X N XY X - X Y ∑ − ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ b = 2 2 X X N Y X - XY N ∑ − ∑ ∑ ∑ ∑ 2 Uji Keberartian dan Kelinieran Model Persamaan Regresi Uji keberartian dan kelinieran model persamaan regresi digunakan untuk menguji signifikan dan linier tidaknya model persamaan yang diperoleh. Apabila model tersebut signifikan dan linier. Untuk analisis ini digunakan tabel sebagai berikut. Tabel 3. Persiapan Analisis Regresi Sumber Variasi dk JK RK F hitung Total n JKT - Regresi a 1 JKa RKa = JKa: 1 Regresi a|b 1 JKa|b RKa|b = JKa|b : 1 Residu n-2 JKS RKS = JK S : n-2 RKS b | RKa Tuna cocok k-2 JK TC RKTC = JKTC: k-2 Galat E n-k JKE RKE = JKE : n-k RKE RKTC Keterangan: JK T = 2 Y ∑ JKa = N Y 2 ∑ JKa|b = ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ∑ ∑ ∑ n Y X - XY b JKS = JKT – JKa – JKa|b JKE = ∑ ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ∑ − ∑ i 2 i 2 i n Y Y JKTC = JKS – JKE Uji keberartian model regresi, apabila F hitung F tabel dengan dk=1:n-2 maka dapat disimpulkan bahwa model yang diperoleh signifikan, sedangkan untuk uji kelinieran, apabila F hitung F tabel dengan dk = k-2 : n-k, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut berbentuk linier. 3 Menentukan Koefisien Korelasi dan Sumbangan Efektif Determinasi Koefisien korelasi digunakan untuk menentukan derajat hubungan X dan Y. Koefisien korelasi dan sumbangan efektif ditentukan dengan rumus sebagai berikut. Koefisien korelasi r xy = { } { } 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X - XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ ∑ Sumbangan Efektif r 2 xy = { } 2 2 Y Y N Y X - XY N b ∑ − ∑ ∑ ∑ ∑ 4 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Uji signifikansi koefisien korelasi yang diperoleh dapat diuji dengan menggunakan statistik t sebagai berikut: t hitung = xy 2 xy r - 1 2 - n r Apabila -t tabel t hitung t tabel dengan dk=n-2 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut tidak signifikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN