2. Wawancara Interview
Wawancara Interview adalah salah satu teknik pengumpulan data yang pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung berhadapan
Tanya jawab dengan yang diwawancara, Penulis memperoleh data dengan mewawancarai pegawai bagian seksi pengolahan data dan
informasi di Kantor PelayananPajak. b
Penelitian Kepustakaan library research Yaitu suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, catatan kuliah dan literatur lain yang
ditulis dan disusun oleh beberapa penulis yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Juga catatan-catatan pribadi penulis yang pernah didapat
selama mengikuti perkuliahaan.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Adapun lokasi untuk melakukan kerja praktek ini adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees yang beralamat di Jl. Ibrahim Adjie No.372
Kiaracondong Bandung 40275. Telepon 022 7333180 dan Faksimile 0227337015.
Kerja praktek ini dilakukan oleh penulis dimulai dari tanggal 26 juli sampai dengan 27 Agustus 2010. Dimana hari kerja praktek yang berlaku dari hari Senin
sampai dengan Jumat dengan jam kerja dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Tabel 1.1 JadwalPelaksanaanKerjaPraktek
No Bulan
Juli Agustus
September Oktober
November Desember
Kegiatan mingguke- 1 2 3 4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4
1 TahapPersiapan
1. MemperolehsuratizinKerjaPrakt
ekdarikampus 2.
Mencari tempat untuk melaksanakan Kerja Praktek
3. Mengajukan surat permohonan
Kerja Praktek ke perusahaan 4.
MenentukantempatKerjaPrakte k
2 Tahap Pelaksanaan
1. Meminta surat pengantar
kepada perusahaan 2.
Melaksanakan Kerja Paktek di perusahaan
3. Pengambilandanpengumpulan
data dariperusahaan 4.
MenyiapkanlaporanKerjaPrakte k
5. Bimbingan di perusahaan
3 TahapPelaporan
1. PenyusunanlaporanKerjaPrakte
k 2.
Bimbingan di kampus 3.
PenyempurnaanlaporanKerjaPr aktek
4. PenggandaanlaporanKerjaPrakt
ek
9
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan
2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Pada dasarnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees adalah unsur pelaksana Direktorat Jenderal Pajak yang berfungsi untuk melaksanakan
kegiatan operasional pelayanan perpajakan di bidang pajak penghasilan, pajak Pertambahan Nilai, pajak Penjualan atas Barang mewah, dan Pajak tidak langsung
lainnya. Umumnya dalam daerah wewenangnya berdasarkan kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Aspek-aspek yang dijalankan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees adalah:
1. Kegiatan penatusahaan, penerimaan penagihan, penyelesaian keberatan dan
restitusi keberatan Pajak Penghasilan, pajak Pertambahan Nilai dan pajak tidak langsung lainnya.
2. Kegiatan pemeriksaan dan penerapan sanksi perpajakan
3. Kegiatan Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi
perpajakan, menyelenggarakan potensi pajak serta ekstensifikasi pajak. 4.
Kegiatan penatausahaan dan pengecekan surat pajak tahunan atau surat Pajak Masa berdasarkan Wajib Pajak.
5. Melaksanakan kegiatanoperasional pelayanan perpajakan di bidang pajak
pajak Pertambahan Nilai dan pajak tidak langsung lainnya.
2.1.2 Sejarah KPP Pratama Bandung Karees
Sejak jaman penjajahan Belanda, pemungutan pajak telah dijalankan oleh suatu badan yang bernama “DE INSPENCTIE VAN FINANTIEN” yaitu suatu
badan yang mengurus soal pemungutan pajak dari rakyat berdasarkan Undang- undang Kolonial Belanda.
Setelah Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 9 Maret 1942, maka terjadilah perpindahan kekuasaan dan “DE INSPENCTIE VAN FINANTIEN”
diganti oleh suatu badan yang disebut “ZAIMUBA” yaitu suatu badan dibawah pengawasan pemerintah Jepang yang mengurus masalah keuangan.
Pada saat Jepang menyerah kepada sekutu, maka terjadilah kekosongan kekuasaan dan pada waktu itu bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan
tanggal 17 Agustus 1945. Setelah bangsa Indonesia merdeka dan menyatakan diri sebagai negara yang berdaulat dan berdiri sendiri, maka “ZAIMUBA” diganti
menjadi Badan Inspeksi Keuangan. Pada saat itu Badan Inspeksi Keuangan Bandung meliputi daerah Swatantra Kotapraja Bandung. Kabupaten Bandung,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan
Kabupaten Banjar. Pada saat Agresi Militer Belanda ke-1, pasukan Belanda menguasai daerah
Bandung Utara sedangkan Pemerintah Republik Indonesia bertahan disebelah selatan, maka Badan Inspeksi Keuangan Bandung berpindah ke Soreang. Pada
saat terjadi Agresi Belanda ke-2 tanggal 18 Desember 1948, Ibu Kota Republik