Peran Klorofil Dalam Fotosintesis

ketika dkembalikan ke cahaya ALA terakumulasi dan ini akan menghambat kerja enzim – enzim hidratase Danks et al 1983. Warna kuning pada tanaman yang berada di tempat gelap disebabkan karena karotenoid. Kondisi ini adalah kondisi dimana protoklorofil a tertimbun dalam jumlah besar. Protoklorofil a adalah precursor klorofil a. Hanya dalam cahaya, ini menjadi kloroplas dan protoklorofil a dikonversikan menjadi klorofil a. Hopkins 2004 menambahkan bahwa struktur kimia protoklorofil berbeda dari klorofil karena adanya ikatan rangkap antara karbon ke – 7 dan k – 8 pada cincin IV. Reduksi ikatan ini dikatalisis oleh enzim NADPH : protoklorofil oksidoreduktase.

2.5. Peran Klorofil Dalam Fotosintesis

Fotosintesis merupakan suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat yang menggunakan CO 2 dari udara bebas dan air dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil Jumin 1989. Fotosintesis adalah suatu proses penyusunan senyawa kimia dengan menggunakan energi cahaya. Proses fotosintesis akan terjadi jika ada cahaya dan pigmen perantara yaitu klorofil. Proses reaksi fotosintesis dalam tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua tahapan : 1 Reaksi terang, dan 2 Reaksi gelap. Peran klorofil pada tahap reaksi terang yaitu fotosistem I dan fotosistem II yang menyangkut penyerapan energi matahari oleh klorofil pada panjang gelombang 700 nm, penyerapan energi matahari di fotosistem II pada panjang gelombang sekitar 680 nm. Fotosistem II mengandung lebih banyak klorofil b dari pada fotosistem I, pusat reaksi klorofil pada fotosistem II disebut P 680 . Fotosistem I merupakan suatu partikel yang disusun oleh sekitar 200 molekul klorofil a, 50 klorofil b sampai 200 pigmen karotenoid dan satu molekul klorofil matahari disebut P 700 Salisbury dan Ross, 1995. Proses fotosintesis yang tidak lengkap tidak akan terjadi pada kondisi yang gelap namun jka hal itu terjadi, disebabkan oleh enzim. Enzim ini tidak sensitif terhadap cahaya tetapi sensitif terhadap suhu. Proses reduksi karbondioksida pada karbohidrat melibatkan banyak reaksi enzim. Enzim – enzim yang berperan dalam fotosintesis yang terjadi di dalam kloroplas berhubungan dengan siklus karbon, air terlarut dan pada stroma kloroplas. Salah satu enzim yang terdapat dalam daun dengan konsentrasi tinggi yaitu ribulosa bifosfat kaboksilase atau disingkat rubisco . 2.6. Fungsi dan Struktur Anatomi Daun Organ – organ tumbuhan seperti akar, batang dan daun mempunyai peran dan fungsi tersendiri. Fungsi daun yang utama adalah menyusun bahan organik karbohidrat dan senyawa anorganik karbon dioksida dan air dengan bantuan cahaya matahari melalui suatu proses yang dikenal dengan fotosintesis Salisbury dan Ross 1995; Lakitan 2000. Fotosintesis merupakan suatu proses yang sangat penting bagi kelangsungan hidup tanaman. Selain fungsi utama tersebut, dan juga memiliki fungsi penyehatan lingkungan, yakni sebagai penjerap adsorpsi dan penyerap absorpsi gas beracun, aerosol dan partikel padat. Gambar 4. Struktur anatomi daun Mauseth 1988 Struktur anatomi daun jika dilihat secara melintang akan menampakkan bagian – bagian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Struktur daun angsana berbentuk pipih mempunyai epidermis atas dan epidermis bawah. Permukaan atas daun disebut adaksial sedangkan bagian bawah daun disebut permukaan abaksial. Mesofil terdiri dari jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam jaringan epidermis. Mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Angsana memiliki dua tipe parenkim di dalam mesofil yaitu parenkim palisade dan parenkim spons Mulyani 2006. Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya tampak berbentuk batang yang tersusun dalam deretan. Sel parenkim palisade tersusun atas satu atau beberapa lapisan. Angsana tergolong daun dorsiventral atau bifasial dimana parenkim palisade hanya terdapat pada salah satu sisi, dan sisi yang lainnya terdapat parenkim spons Mulyani 2006. Sel parenkim spons bermacam – macam dan memiliki kekhususan yaitu adanya lobus rongga yang terdapat antara sel satu dengan yang lainnya. Jika sel palisade terdiri dari beberapa lapisan biasanya lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada di dekatnya. Menurut Mulyani 2006, jika pada mesofil daun yang terdiri dari parenkim palisade dan parenkim spons, sebagian besar kloroplas terdapat pada jaringan palisade. Susunan sel di dalam mesofil memungkinkan daerah permukaan yang terkena sinar matahari dan berhubungan dengan udara secara langsung menjadi lebih luas. Seluruh daerah permukaan ini disebut daerah permukaan dalam daun. Tumbuhan yang hidup di daerah tercemar polutan akan menyerap gas – gas tersebut ke dalam jaringan mesofil daun pada saat proses asimilasi CO 2 . Pada kecepatan angin yang lebih tinggi, umumnya terjadi penambahan yang cukup besar dalam pengambilan senyawa gas yang lain misalnya SO 2 yang disertai dengan membukanya stomata. Absorpsi SO 2 secara normal akan dibatasi oleh lubangcelah stomata Lambers et al. 2000. Sedangkan partikel yang terserap oleh daun adalah partikel yang masuk ke dalam celah stomata daun yang terperangkap dan terserap masuk ke dalam jaringan pagar dan jaringan bunga karang yang ada di dalam jaringan endodermis daun. Daun dengan stomata yang lebih banyak dan berukuran lebar memiliki kemampuan menyerap partikel lebih banyak dari pada daun dengan jumlah stomata yang sedikit dan berukuran kecil Lambers et al. 2000.

2.7. Karakteristik Amonia