Morfologi Daun Struktur dan Fungsi Kloroplas

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

Tanaman Angsana Pterocarpus indicus Willd. Pterocarpus indicus Willd. adalah suatu spesies alami yang berasal dari Asia tenggara, Kamboja, Cina bagian utara, Timor Timur, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Thailand hingga Vietnam. Tanaman ini merupakan jenis tanaman pohon deciduous, yang tumbuh dengan ketinggian 30 – 40 m dengan diameter batang hingga lebih dari 2 meter. Daun berukuran 12 – 22 cm, berbentuk pinnatus, dengan 5 – 11 lembar anak daun. Bunga dihasilkan di dalam panikula dengan panjang 6 – 13 cm yang terdiri dari sejumlah tertentu bunga, musim bunga sekitar bulan Februari hingga bulan Mei. Warna petal kuning – oranye dan wangi Joker 2002. Sistematika tanaman angsana adalah sebagai berikut : Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Bangsa : Fabales Suku : Fabaceae Marga : Pterocarpus Jenis : Pterocarpus indicus Willd. Tanaman angsana bahasa Indonesia “Sono” atau “Sana Kembang” merupakan tanaman habitus pohon dengan tinggi 10 – 40 m. Ujung ranting berambut. Kelopak berbentuk lonceng sampai berbentuk tabung, bergigi 5, tinggi 7 mm. Mahkota berwarna kuning oranye. Daun mahkota berkuku, berbentuk lingkaran, berlipat, melengkung. Polongan bertangkai di atas sisa kelopak, hamper bulat lingkaran, dengan paruh di samping, pipih sekali, sekitarnya bersayap, tidak membuka, dengan diameter 5 cm, pada sisi lebar dengan ibu tangkai daun yang tebal. Biji kebanyakan satu. Pohon ini kerapkali ditanam Steenis 2006.

2.2. Morfologi Daun

Daun folium marupakan salah satu organ tumbuhan yang penting dan terdapat dalam jumlah besar pada suatu tanaman. Bentuk daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang disebut klorofil Tjitrosoepomo 1996. Bentuk daun yang tipis melebar dengan posisi daun pada batang yang menghadap ke atas selaras yang berperan penting pada saat peristiwa fotosintesis, transpirasi, dan respirasi bagi tumbuhan. Daun penumpu berbentuk lanset, panjang 1 – 2 cm. Daun berseling. Anakan daun 5 – 13, berbentuk bulat telur, memanjang, meruncing, mengkilat. Tandan bunga di bagian ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang, berambut coklat, berbunga banyak dan panjang berukuran 7 – 11 cm; anak tangkai 0,5 – 1,5 cm; bunga sangat harum Tjitrosoepomo 1996.

2.3. Struktur dan Fungsi Kloroplas

Kloroplas berasal dari proplastida kecil yaitu plastida yang belum dewasa, kecil dan hampir tak berwarna, dengan sedikit atau tanpa membran dalam. Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau daun yang disebut klorofil, yang hanya terdapat dalam sel – sel tumbuhan. Klorofil pada umumnya hanya terdapat pada sel – sel batang muda, buah – buahan yang belum matang dan pada daun. Irisan melintang dari daun yang khas menyingkap beberapa lapisan jaringan yang berbeda. Sel – sel ini memiliki sedikit kloroplas oleh karena itu agak transparan sehingga agak melewatkan sebagian besar cahaya mengenainya kemudian menembus sel – sel pada lapisan berikutnya. Di bawah lapisan sel epidermis tersusun sedemikian rupa sehingga sel terbuka terhadap sinar matahari. Matahari matahari adalah sumber energi dasar untuk proses fotosintesis. Cahaya ditangkap oleh klorofil pada daun tanaman. Energi cahaya menggiatkan beberapa proses sistem enzim yang terlibat dalam rangkaian fotosintesis Kimball 1992. Gambar 1. Struktur kloroplas sel tanaman Campbell et al 2002 Kloroplas terbungkus oleh membran ganda yang tidak berlipat seperti mitokondria. Ukuran kloroplas berbeda pada berbagai tanaman Salisbury dan Ross 1995. Seluruh jenis plastida termasuk kloroplas diperkirakan berasal dari proplastida , yakni suatu organel yang tidak berwarna yang terdapat pada tumbuhan yang hidup pada tempat yang gelap maupun terang. Proplastida berukuran lebih kecil dari pada kloroplas dengan atau tanpa membran internal. Proplastida membelah pada saat embrio berkembang menjadi kloroplas ketika daun dan batang terbentuk. Kloroplas muda aktif membelah, khususnya bila terpajan pada cahaya. Membran ganda kloroplas dapat terlihat jelas di bawah mikroskop dan berfungsi untuk mengatur keluar masuknya ion atau senyawa dari dan ke kloroplas. Pada membran internal kloroplas terdapat pigmen fotosintesis, yang banyak pula terdapat di permukaan luar membran ineternal yang disebut thilakoid, yang berbentuk bulat pipih seperti kantong. Pada posisi tertentu thilakoid akan menumpuk rapi membentuk struktur yang disebut granum jamak : grana. Thilakoid yang memanjang menghubungkan granum satu dengan yang lain di dalam matriks kloroplas yang disebut stroma Lakitan 2000. Pigmen utama yang terdapat di dalam membran thilakoid adalah klorofil a dan klorofil b. Selain itu, terdapat pigmen – pigmen lain seperti karotenoid dan xantofil . Membran tilakoid bersifat cair sehingga senyawa – senyawa yang ada di dalamnya relatif mobile termasuk molekul – molekul protein yang ada. Adapun fungsi yang vital dari kloroplas adalah sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pigmen – pigmen di dalam membran tilakoid akan menyerap cahaya yang berasal dari matahari atau sumber – sumber cahaya lainnya, kemudian mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk ATP melalui serangkaian proses yang melibatkan eksitasi elektron Gardner et al 1991. Kloroplas adalah tempat dimana sebagian besar proses utama tumbuhan terjadi. Organel kloroplas berbentuk lensa yang berukuran 1 – 10 μm menunjukkan dua bagian pokok yaitu : 1 Lamela membran terdiri dari lamela stroma lamela ganda dan lamela grana lamela bertumpuk yang keduanya merupakan bagian pekat berisi pigmen – pigmen fotosintesis, 2 Stroma, bagian cair yang kurang padat merupakan tempat terjadinya reduksi CO 2 . Menurut Hopkins Huner 2004 terdapat empat kompartemen utama kloroplas yaitu : 1 sepasang membran pembatas bagian luar, yang secara kolektif disebut selubung; 2 matriks tan bentuk yang disebut stroma; 3 struktur membrane internal yaitu tilakoid; dan 4 ruang intra tilakoid, atau lumen. Lambers 2000 menyatakan bahwa kloroplas terdapat pada sel – sel mesofil daun. Tiga proses utama yang terjadi adalah : 1 Penyerapan foton oleh pigmen, terutama klorofil, berasosiasi pada dua peristiwa fotosistem. Transfer eksitasi energi ke pusat reaksi fotosistem merupakan permulaan dari proses yang kedua; 2 Elektron dihasilkan dari reaksi air melalui produksi oksigen yang secara terus – menerus diangkut melalui rantai transpor elektron di dalam membran tilakoid. Pada proses ini dihasilkan NADPH dan ATP yang digunakan pada proses yang ketiga. Kedua reaksi tersebut bergantung kepada enegri cahaya sehingga reaksi ini disebut reaksi terang fotosintesis; 3 NADPH dan ATP digunakan dalam siklus Calvin, dimana di dalamnya terjadi asimilasi CO 2 . Proses ini dapat terjadi pada kondisi tanpa cahaya sehingga dikatakan reaksi gelap fotosintesis.

2.4. Biosintesis Klorofil