juga disebut dengan Pesawat UAV Unmadded Aerial Vehicle atau Pesawat Nirawak Pesawat Tanpa Awak.
Pesawat ini memiliki dua variasi utama pengendalian. Variasi pertama adalah dikendalikan oleh pilot secara manual dari jarak jauh dengan menggunakan sistem radio kontrol.
Variasi kedua adalah dikendalikan secara otomatis oleh program yang telah ditentukan sebelum terbang.Pesawat tanpa awak ini hampir mirip dengan rudal atau peluru kendali, namun tentunya
tidak sama. Pesawat tanpa awak bisa digunakan kembali dan bisa mengangkat atau menjatuhkan senjata, sedangkan rudal hanya bisa digunakan sekali dan merupakan senjata itu sendiri.
Pada awalnya, pesawat tanpa awak ini berfungsi untuk pengintaian dan penyerangan. Oleh karenanya penggunaan terbesar dari pesawat tanpa awak ini adalah di bidang militer.
Namun belakangan, pesawat ini juga banyak digunakan oleh sipil non-militer seperti pemetaan wilayah, fotovideo udara, keamanan sipil, pemadam kebakaran, atau pemeriksaan jalur
pemipaan dan sebagainya. Pesawat tanpa awak ini sering digunakan untuk tugas-tugas kotor atau berbahaya apabila dilakukan oleh pesawat berawak. Dan tentunya pesawat tanpa awak dapat
melakukan tugas-tugas tertentu secara efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pesawat berawak.
2.2 Drone dengan Kepentingan Negara Amerika Serikat AS
Pada dasarnya,perkembangan teknologi militer dianggap suatu kebutuhan sehingga negara—negara dapat hidup berdampingan dan berhadapan satu dengan yang lainnya tanpa
terintimidasi atau takluk.Negara-negara yang tidak bersenjata sangatlah jarang sangatlah jarang dalam sejarah sistem negara.Hal ini merupakan fakta penting dalam setiap sistem negara di
dunia,Oleh karena itu,banyak negara juga turut serta dalam aliansi-aliansi dengan negara lain untuk meningkatkan keamanan nasionalnya.
Pengembangan untuk menggunakan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga manusia dalam pertempuran atau Unmanned Aerial System UAS ini mengalami akselerasi
yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena kontribusi dari kemampuan teknologi ini sangat bermanfaat selain bagi lingkup militer juga untuk keperluan komersial.Keperluan militer
khususnya pada lingkup seperti intelijen, pengamatan dan pengintaian atau intelligence, surveillance and reconnaissance ISR. Selain itu yang paling penting adalah dapat digunakan
untuk penyerangan.
Drone untuk kepentingan perang merupakan wahana pesawat nirawak yang digunakan dalam fase terbaru memerangi teror. Untuk dalam perkembangan teknologi militer terkini di
internasional drone menjadi sesuatu yang sangat dipertimbangkansebagai teknologi yang paling akurat dalam medan pertempuran. Dengan pengendalian jarak jauh maka sering drone ini
digunakan untuk pengamatan dan banyak juga yang dilengkapi dengan dengan misil sebagai alat untuk serangan udara yang mematikan.Adapun dengan semakin meluasnya penggunaan
teknologi robot oleh kalangan militer hal ini mendorong semakin memperluas penggunaan dari jumlah drone sebagai sebuah satu kesatuan tentara.
Karena dengan menentukan peralatan perang yang tingkat presisi dan akurasi tinggi selain akan efisien dari sisi pendanaan, tetapi juga tepat sasaran kepada target yang dituju dengan
menghindarkan korban yang tidak dikehendaki. Tiga alasan utama drone dipandang sebagai masa depan perang adalah :
1. Drone menghilangkan resiko terhadap personil pasukan 2. Drone membuat kesalahan yang relatif kecil dibandingkan persenjataan lainnya
3. Teknologi drone akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan drone agar
menjadi lebih tepat, efisien, dan sempurna untuk kepentingan di masa depan, dibandingkan dengan perang di masa lalu yang karena kekeliruan manusia cenderung
kurang tepat dan efisien jika diterapkan di masa depan. Seiring dengan berjalannya waktu,perkembangan drone juga dirasa relevan dalam
memenuhi kepentingan nasional AS sendiri,beberapa alasannya antara lain :
Ancaman-ancaman yang muncul yang bersifat majemuk akan tetap mengancam kepentingan nasional AS,meskipun diakui bahwa sifatnya anak lebih terbatas
Prioritas keamanan AS akan tetap terfokus ke Eropa,Asia dan Timur Tengah
Merujuk pada kekuatan negara dari Dunia Ketiga Third World yang semakin
mengembangkan kemampuan memproduksi senjata dan kekuatan militernya.Contoh: Iran,Iraq,Israel dan Korea Utara.
Melindungi kepentingan warga negaranya sendiri serta perlindungan aset-aset ekonomi di
luar negeri
Mencegah timbulnya agresi yang dapat menggangu perdamaian Internasional
Mencegah proliferasi penyebaran teknologi persenjataan nuklir
2.3 Pelanggaran Terhadap Hukum Humaniter Internasional