Latar Belakang Tentang Drone

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Ilmu Hubungan Internasional merupakan Ilmu yang mempelajari hubungan antar bangsa dengan bangsa lainnya demi mencapai kepentingan nasionalnya.Alasan utama mengapa kita harus mempelajari Ilmu HI adalah fakta bahwa seluruh penduduk dunia terbagi ke dalam wilayah komunitas politik yang terpisah,atau negara-negara merdeka yang sangat mempengaruhi cara hidup manusia.Hubungan Internasional dalam arti umum selalu membahas isu yang berkaitan tentang Keamanan,Ekonomi Politik hingga isu-isu kontemporer seperti Lingkungan,Gender,dan lainnya. Salah satu isu yang tidak akan pernah selesai dibahas ialah masalah keamanan.Masalah pertahanan dan keamanan selalu menjadi masalah paling penting dalam politik luar negeri suatu negara,karena keduanya merupakan basis bagi eksistensi negara dan merupakan prasayarat bagi tercapainya tujuan-tujuan negara lain.Sebagaimana tujuan politik luar negeri pada umunya ialah masalah keamanan security suatu negara ditentukan oleh apa yang dilakukan oleh negara lain.Di siniliah terletak “security dilemma” yang dihadapi oleh suatu negara. Hans J Morgenthau dalam bukunya Politics Among Nations berpendapat: “Security Dilemma yakni dalam upayanya untuk memelihara keamanannya sendiri sebuah negara dapat mengambil langkah-langkah yang berdampak mengurangi keamanan negara lainnya dan pada gilirannya negara-negara ini akan mengambil langkah-langkah tertentu yang akan diambil oleh negara pertama.Negara pertama kemudian akan merasa terancam dan terpaksa mengambil tindakan lanjut yang dapat memprovokasi tindakan balasan negara lain dan demikian seterusnya” Karena itulah,adalah penting bagi suatu negara untuk untuk membangun dan memelihara keseimbangan kekuatan militernya agar mereka bisa terhindar dari intimadi,paksaan dan pengunaan kekuatan militer yang sewenang-wenang oleh negara lain. Bab II Pembahasan

2.1 Tentang Drone

A B Salah satu contoh pesawat Drone Gambar A sendiri ialah MQ-9 Reaper, sebuah UAV pengintai pemburu-pembunuh yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan Angkatan Bersenjata Inggris, terutamanya di Iraq dan Afghanistan. Sedangkan Gambar B ialah Pioneer Pesawat tanpa awak ini adalah hasil kolaborasi antara AAI Amerika dan Israel Aircraft Industries. Pesawat ini telah dipergunakan oleh U.S. Marine Corps, U.S. Navy dan U.S. Army sejak 1986. Pioneer bertugas melakukan pengintaian, pengawasan, pencarian target, dan mendukung penembakan angkatan laut baik pada siang hari maupun malam hari. Pesawat ini dapat diluncurkan dari kapal dengan bantuan dorongan roket atau diluncurkan dari darat dengan bantuan ketapel. Dengan panjang badan 14 kaki dan rentang sayap 17 kaki, Pioneer dapat terbang hingga ketinggian 15,000 kaki selama lima jam. Pioneer dapat mengangkut beban hingga 37 Kg dan dapat dilengkapi dengan sensor optic atau infrared dan alat pendeteksi ranjau.  Apakah sebenarnya “Drone ”itu? Pesawat Drone adalah mesin terbang tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri sesuai dengan program yang telah ditentukan, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan seperti kamera pengintai, senjata dan lainnya.Pesawat Drone sering juga disebut dengan Pesawat UAV Unmadded Aerial Vehicle atau Pesawat Nirawak Pesawat Tanpa Awak. Pesawat ini memiliki dua variasi utama pengendalian. Variasi pertama adalah dikendalikan oleh pilot secara manual dari jarak jauh dengan menggunakan sistem radio kontrol. Variasi kedua adalah dikendalikan secara otomatis oleh program yang telah ditentukan sebelum terbang.Pesawat tanpa awak ini hampir mirip dengan rudal atau peluru kendali, namun tentunya tidak sama. Pesawat tanpa awak bisa digunakan kembali dan bisa mengangkat atau menjatuhkan senjata, sedangkan rudal hanya bisa digunakan sekali dan merupakan senjata itu sendiri. Pada awalnya, pesawat tanpa awak ini berfungsi untuk pengintaian dan penyerangan. Oleh karenanya penggunaan terbesar dari pesawat tanpa awak ini adalah di bidang militer. Namun belakangan, pesawat ini juga banyak digunakan oleh sipil non-militer seperti pemetaan wilayah, fotovideo udara, keamanan sipil, pemadam kebakaran, atau pemeriksaan jalur pemipaan dan sebagainya. Pesawat tanpa awak ini sering digunakan untuk tugas-tugas kotor atau berbahaya apabila dilakukan oleh pesawat berawak. Dan tentunya pesawat tanpa awak dapat melakukan tugas-tugas tertentu secara efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pesawat berawak.

2.2 Drone dengan Kepentingan Negara Amerika Serikat AS