Teori Belajar Kognitif Teori- Teori Belajar

8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori- Teori Belajar

2.1.1 Teori Belajar Kognitif

Belajar merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behavioral meskipun hal-hal yang bersifat behavioral tampak lebih nyata hampir dalam setiap peristiwa belajar. Teori kognitif menekankan belajar sebagai proses internal yang melibatkan proses berpikir yang kompleks Suprijono, 2012: 22. Perkembangan kognitif yang digambarkan Piaget dalam Suprijono, 2012: 23 merupakan proses adaptasi intelektual. Adaptasi ini merupakan proses yang melibatkan skema, asimilasi, akomodasi, dan equilibration. Skemata adalah struktur kognitif berupa ide, konsep, dan gagasan. Asimilasi adalah proses perubahan yang dipahami sesuai dengan struktur kognitif skemata yang ada sekarang. Dalam tahap asimilasi ini terjadi proses pengintegrasian informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki oleh individu. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif kedalam situasi baru. Equilibration adalah pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi. Konsep perkembangan kognitif juga dikembangkan oleh Jerome Bruner. Menurut Bruner dalam Suprijono 2012: 25, perkembangan kognitif merupakan proses discovery learning belajar penemuan, yaitu penemuan konsep. Penemuan konsep berbeda dengan dengan pemahaman konsep yang hanya memahami kategori atau konsep-konsep yang sudah ada sebelumnya melainkan tindakan membentuk kategori baru. Menurut Bruner, perkembangan kognitif individu dapat ditingkatkan melalui penyusunan materi pelajaran dan mempresentasikan sesuai dengan tahap perkembangan individu. Penyusunan materi pelajaran dan penyajiannya dapat dimulai dari materi secara umum, kemudian secara berkala kembali mengajarkan materi sama dalam cakupan yang lebih rinci pembelajaran deduktif. Seirama dengan pemikiran Bruner, David Ausubel dalam Suprijono 2012: 25 mengemukakan belajar sebagai reception learning pembelajaran deduktif. Salah satu konsep penting dalam reception learning adalah advance organizer sebagai kerangka konseptual tentang isi pelajaran yang akan dipelajari individu. Advance organizer adalah statement perkenalan yang menghubungkan antara skemata yang sudah dimiliki oleh individu dengan informasi baru yang akan dipelajarinya. Pemberian advance organizer bertujuan memberi arahan bagi individu untuk mengetahui apa yang penting dari materi yang dipelajarinya serta memberi penguatan terhadap pengetahuan yang diperolehdipelajari.

2.1.2 Teori Belajar Konstruktifis