1.5 Penegasan Istilah
1.5.1 Model Inkuiri Terbimbing
Inkuiri menurut pendapat Seif dalam Ngalimun 2014: 33 berarti mengetahui bagaimana menemukan sesuatu dan bagaimana mengetahui cara
untuk memecahkan masalah, menginkuiri tentang sesuatu berarti mencari informasi, memiliki rasa ingin tahu, menanyakan pertanyaan, menyelidiki dan
mengetahui keterampilan yang akan membantu memecahkan masalahnya. Dalam penelitian ini diterapkan inkuiri terbimbing, dimana siswa masih mendapat
bimbingan secara langsung dari guru, dan dengan panduan dari LKS berbasis TTW.
1.5.2 LKS berbasis TTW
LKS merupakan media untuk mengoptimalkan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. LKS dapat memandu siswa untuk melakukan kegiatan
yang berkaitan dengan pembelajaran Depdiknas, 2006. Pada penelitian ini LKS yang dibuat adalah LKS berbasis TTW, dimana kegiatannya sesuai dengan alur
pembelajaran TTW yaitu think berpikir – talk berbicara – write menulis.
1.5.3 Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir yang dikaji dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis. Ennis 1985: 63, mengemukakan pendapat mengenai kemampuan
berpikir kritis yaitu cara berpikir reflektif dan beralasan yang difokuskan pada pengambilan keputusan apa yang harus diyakini dan dilakukan untuk
memecahkan masalah. Jadi berpikir kritis merupakan cara berpikir sistematis berdasarkan fakta rasional untuk membuat kesimpulan atas penyelesaian masalah.
Pada penelitian ini, kemampuan berpikir siswa akan diukur dengan menggunakan tes tertulis, yang telah disusun berdasarkan indikator berpikir kritis. Adapun
indikator yang digunakan adalah: 1 Elementary clarification memberi klarifikasi dasar, melalui kemampuan
menganalisis argumen dengan indikator mampu mengidentifikasi alasan eksplisit serta implisit, dan mengidentifikasi kesimpulan.
2 Inference menyimpulkan, melalui keterampilan dalam membuat keputusan dan mempertimbangkan hasilnya dengan indikator mampu menerapkan
prinsip-prinsip dan memikikan alternatif.
1.5.4 Materi Tekanan